OLEH:
MARGARETH KLEMENS
NIM: 1811080016
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Bunda Maria
Kupang”. Proposal ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar
berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih setulusnya
kepada Bapak Dr. Muntasir, S.Si,Apt, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak
Prof. Dr. Frans Salesman, SE, M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang dengan
sabar membimbing penulis dan meluangkan waktu sehingga penulisan tesis ini telah
kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung
1. Prof. Drs. Mangadas Lumban Gaol, M.Si, Ph.D selaku Direktur Program
ii
kesempatan dan arahan selama pendidikan dan menyelesaikan penyusunan tesis
ini.
2. Dr. Anderias Umbu Roga, S.Pd, M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu
3. Prof. Dr. Mientje Ratoe Oedjoe, M.Pd yang sudah bersedia menjadi penguji I dan
4. Dr. Basri. K, M.Si yang sudah bersedia menjadi penguji II dan meluangkan waktu
5. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang yang sudah membantu peneliti dalam
6. Bapak dan Ibu dosen beserta staff pegawai Pascasarjana Universitas Nusa
Cendana Kupang, yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan
7. Orangtua dan suami tercinta yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan
9. Semua pihak yang ikut memberikan dukungan moril maupun spiritual dalam
iii
Penulis menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan tulisan tesis ini.
Oleh karena itu, penulis menerima dengan senang hati segala kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak untuk menyempurnakan tulisan ini. Semoga
tesis ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pengembangan ilmu
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL..................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. viii
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 11
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 12
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 12
1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 13
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................... 14
v
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ......................... 57
3.4.1 Variabel Penelitian ........................................................................... 57
3.4.2 Definisi Operasional ........................................................................ 59
3.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ........................................................... 63
3.5.1 Uji Validitas ..................................................................................... 64
3.5.2 Uji Reliabilitas ................................................................................. 65
3.5.3 Uji Normalitas ................................................................................. 65
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................ 66
3.7 Etika Penelitian ........................................................................................ 70
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 117
5.2 Implikasi ................................................................................................. 119
5.3 Saran ....................................................................................................... 119
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
meningkatkan kesadaran, kemauan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan
yang baik dan memuaskan bagi dirinya saat sedang sakit. Berpijak dari kebutuhan
pokok ini, pelayanan kesehatan melalui Rumah Sakit memegang peran penting dalam
memperhatikan fungsi sosial. Oleh karena itu, pelayanan prima kepada masyarakat
terbaik dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan suatu produk dan jasa
dengan kualitas terbaik. Kualitas terbaik akan diperoleh dengan melakukan upaya
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi
harapan (Tjiptono, 2006). Maka dari itu, sebuah perusahaan dapat unggul dalam
1
Total Quality Management (TQM) adalah penerapan metode kuantitatif dan
memperbaiki upaya guna memenuhi kebutuhan para pemakai produk dan jasa pada
masa ini dan waktu yang akan datang (Hardjosoedarmo, 1997). TQM yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah suatu pendekatan manajemen yang berorientasi pada
motivasi kerja, kinerja tenaga kesehatan dan kepuasan pasien rawat inap di
Puskesmas Oesao dan Puskesmas Uitao dengan terencana dan terstruktur serta
(2003) mengatakan untuk menghasilkan kualitas produk dan jasa perusahaan terbaik
Puskesmas Uitao tidak mencukupi dan karena adanya pendistribusian dari Dinas
Tahun 2019, jumlah standar tenaga kerja atau tenaga kesehatan Puskesmas di
2
kesehatan dan non kesehatan sedangkan Puskesmas Oesao memiliki 32 tenaga kerja
adanya pengembalian dana persalinan dan kegiatan luar gedung lainnya misalnya
Procedure) juga masih rendah dan dapat dilihat pada register, format pengkajian, dan
dokumentasi asuhan keperawatan dan kebidangan pasien yang tidak lengkap. Hal ini
Oesao dan Puskesmas Uitao dalam penerapan standar kualitas manajemen pada
kinerja karyawan sebagai sumber daya manusia dalam sistem manajemen tersebut.
Suatu perusahaan dikatakan berhasil apabila kinerja karyawan sesuai dengan yang
diharapkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan yang siap
yang diutamakan sebagai aset perusahaan. Proses belajar harus menjadi budaya
perusahaan sehingga ketrampilan para karyawan dapat dipelihara, dalam hal ini
motivasi yang kuat dan kepuasan kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan.
3
penghargaan dan kesempatan, sehingga manajer harus mengetahui motif dan motivasi
yang diinginkan karyawan. Orang bekerja adalah dapat memenuhi kebutuhan, baik
kebutuhan yang disadari, kebutuhan materi dan non materi, maupun kebutuhan fisik
dan rohani. Menurut Hasibuan (2006:141) motivasi penting karena motivasi adalah
hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia supaya mau
bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Sedangkan menurut Gibson
(1997) motivasi merupakan salah satu pekerjaan yang sederhana dan rumit, bahwa
kebutuhan segera dapat terpenuhi. Maka dari itu, motivasi menjadi dasar utama bagi
seseorang memasuki berbagai organisasi adalah dalam rangka usaha orang yang
Uitao tergolong rendah. Hal ini terbukti dari tingkat kehadiran dan seringnya petugas
atau tenaga kesehatan di Puskesmas, Pustu, Polindes dan Posyandu datang terlambat.
kualitas pelayanan (Febriyani, 2000). Pada era globalisasi saat ini, ketatnya
salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan dasar untuk selalu meningkatkan
4
kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan, terlebih dahulu
harus diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan kepada pasien selama ini telah
sesuai dengan harapan pasien atau belum. Sebagai ujung tombak pelayanan dan
terutama berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan, sehingga dalam hal ini
Puskesmas terlebih yang dilengkapi dengan unit rawat inap dituntut untuk selalu
kemampuan dan kinerja karyawan, pengalaman karyawan merupakan hal yang sangat
diperlukan. Seperti kata pepatah bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Pengalaman
yang senada diungkapkan oleh Simanjuntak (1998) yakni pengetahuan didapat dari
pendidikan dan keterampilan didapat dari pengalaman kerja dan latihan. Bekerja
adalah suatu bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan. Aktivitas
ini melibatkan fisik dan mental. Bekerja itu merupakan proses fisik dan mental
manusia dalam mencapai tujuannya. Motivasi kerja adalah suatu kondisi yang
partisipatif; (2) prinsip komunikasi; (3) prinsip mengakui andil bawahan; dan (4)
5
Puskesmas sangat penting karena adanya berbagai aspek yang berhubungan dengan
kepada pasien, pegawai dan organisasi (Keputusan Menpan Nomor 56 Tahun 1998).
Pelayanan prima tersebut dapat terwujud bila SDM yang dimiliki Puskesmas yang
dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Kinerja organisasi tidak lepas dari
tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dalam output yang dihasilkan.
Output yang dihasilkan terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjaan yang
dirasakannya setelah pemakaian. Kepuasan pasien atau pelanggan adalah inti dari
berkualitas akan membentuk loyalitas pasien atau pelanggan, dan kepuasan sangat
tersebut juga akan mendatangkan pelanggan baru. Efek selanjutnya akan berlanjut
pada proses terbentuknya citra Puskesmas yang meningkat. Hal ini dikarenakan
kondisi persaingan yang sangat ketat. Maka setiap Puskesmas akan berusaha untuk
menempatkan dirinya sebaik mungkin dimata pasien atau pelanggannya agar dapat
dipercaya untuk memenuhi kebutuhannya dalam bidang kesehatan. Oleh karena itu
6
Puskesmas berusaha untuk menghasilkan kinerja sebaik mungkin sehingga dapat
efektivitas atau kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian serangkaian tugas yang
motivation and ability of the employee. Thus, even though an individual is highly
telah mengakui bahwa kinerja karyawan tergantung pada motivasi dan kemampuan
karyawan. Jadi, meskipun seseorang sangat termotivasi, motivasi ini sendiri tidak
Maka dari itu, dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja individual dapat
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor kemampuan dan faktor motivasi.
dilihat dari pendidikan, pengalaman, latihan, dan minat serta faktor keterampilan
yang dilihat dari kecakapan dan kepribadian, sedangkan faktor motivasi dinilai dari
kondisi sosial, fisiologis dan egoistis. Organisasi menetapkan standar kerja mengacu
pada kinerja individual karyawan. Kinerja individual yang tinggi diharapkan dapat
tenaga kesehatan secara kelompok sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan
7
Kinerja individual tenaga kesehatan di Puskesmas Oesao dan Puskesmas
Uitao dapat dilihat dari indikator pencapaian program kematian bayi per 1000
kelahiran hidup, Puskesmas Uitao memiliki angka lahir mati sebanyak 3 orang dan
Puskesmas Oesao memiliki angka lahir mati sebanyak 7 orang. Hal ini dipengaruhi
oleh jumlah angka kunjungan selama masa kehamilan yang menurun pada tahap
trimester III. Pada tahap Trimester I dan II, angka kunjungan di Puskesmas Oesao dan
Puskesmas Uitao mencapai 100%, tetapi pada tahap trimester III angka kunjungan di
menurun menjadi 85,1%. Dalam hal kunjungan pasien pada tahap nifas, Puskesmas
Uitao mencapai angka 97,2% dan Puskesmas Oesao mancapai angka kunjungan
promotif, kuratif, dan rahabilitatif. Jadi, Puskesmas memiliki empat fungsi tersebut.
Fungsi preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan
atau penyakit. Fungsi promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
penderita dapat terjaga seoptimal mungkin. Fungsi rahabilitatif adalah suatu kegiatan
masyarakat sehinga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna
8
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian sebelumnya terkait dengan
Some & Ridde (2016) mendapatkan hasil penelitian, the extent to which PBF
upon which PBF fell”, beyond health workers’ individual personalities and
organizational context in which PBF was implemented: the extent to which existing
resources. Sugianti dan Ariani (2013) dengan hasil riset yang menunjukkan bahwa:
(1) TQM terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja perawat dengan nilai t hitung =
2,381 > ttabel = 1,645 dan angka signifikansi = 0,018 < α = 0,05; (2) motivasi terbukti
berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan (2) dengan nilai thitung = 2,560 > ttabel =
mempunyai pasien rawat inap dan rawat jalan yang cukup besar. Puskesmas yang
9
Tabel 1.1 Jumlah Pasien Puskesmas di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Kupang Tahun 2018 – 2019
Pasien Rawat Inap Pasien Rawat Jalan
BULAN
2018 2019 2018 2019
Januari 347 281 21.900 18.778
Februari 250 343 42.019 28.552
Maret 288 356 42.289 23.744
April 220 265 38.847 22.084
Mei 2388 232 35.791 20.558
Juni 626 669 26.722 14.148
Juli 221 440 34.859 19.980
Agustus 287 147 18.129 21.716
September 131 161 26.956 21.690
Oktober 185 145 24.526 18.086
November 179 136 33.754 13.000
Desember 212 – 30.384 322
TOTAL 5.334 3.175 376.176 222.658
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang (2019)
Berdasarkan data jumlah pasien yang ada pada tabel di atas, pada tahun 2018
jumlah kunjungan pasien rawat inap sebanyak 5.334 atau 1,3% dari total jumlah
penduduk Kabupaten Kupang sebanyak 387.479 jiwa dan menurun di tahun 2019 di
angka 3.175 atau 0,82%. Sedangkan untuk pasien rawat jalan, jumlah kunjungan
menurun dari angka 376.176 di tahun 2018 menjadi 222.658 kunjungan di tahun
2019. Oleh karena angka kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan menurun
dalam 2 tahun terakhir, maka diperlukan pola pikir di dalam menetapkan dan
menganalisa masalah yang terjadi untuk mengukur sampai sejauh mana telah dicapai
standar program atau pelayanan kesehatan, dalam hal ini adalah TQM dan motivasi
kerja yang mempengaruhi pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan terhadap para
pasien.
10
Peneliti melihat bagaimana tim manajemen Puskesmas atau TQM dalam
motivasi dan kinerja tenaga kesehatan akan memberikan pasien kepuasan dalam
menjalani rawat inap maupun rawat jalan di Puskesmas. Maka dari itu, ada
keterkaitan antara manajemen (TQM), motivasi dan kinerja terhadap kepuasan pasien
1. Tingginya angka kunjungan baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap
11
4. Kepuasan pasien tergantung dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga
Puskesmas yang diatur dalam TQM di Puskesmas tersebut. Penelitian ini dibatasi
pada unsur-unsur TQM dan motivasi kerja terhadap kepuasan pasien melalui kinerja
Kupang?
Kabupaten Kupang?
12
4. Apakah penerapan TQM berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien di
Kabupaten Kupang?
Kupang.
13
4. Menganalisis pengaruh penerapan penerapan TQM terhadap kepuasan pasien
Kabupaten Kupang.
Kabupaten Kupang.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi instansi terkait
atau informasi ataupun dasar pada pembentukan metode dalam perbaikan dan
14
melalui kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Oesao dan Puskesmas Uitao
Kabupaten Kupang.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Behavioral scientist di United State Nav. yang mengandung arti every process, every
job, dan every person. Menurut Tjiptono dan Dian dalam bukunya (TQM) telah
melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun
sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi
1992).
dan sumber daya manusia untuk memperbaiki dalam penyediaan bahan baku maupun
pelayanan bagi organisasi, semua proses dalam organisasi pada tingkatan tertentu di
mana kebutuhan pelanggan terpenuhi sekarang dan di masa datang. Menurut Tjiptono
dan Dian (2004), TQM merupakan sebuah konsep yang meliputi usaha meningkatkan
16
mutu secara terus menerus pada semua tingkatan manajemen dan seluruh struktur
terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan organisasi atau
suatu system menajemen yang berfokus pada kualitas pendidikan atau mutu
pendidikan yang dilakukan dengan cara penyempurnaan secara terus menerus yang
pelanggan.
Akan tetapi, ada perbedaan antara TQM yang diterapkan di perusahaan dan
dunia bisnis. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Merum & Sinioris
(1992:3), “Many health care leaders believe that TQM is the most significance and
enduring management strategy they will experience. Total quality management makes
a difference because it provides a telescope–a precise tool that brings reality close
and sharply focuses it so that one can see details and aspects that were previously
dapat memperbaiki dan mengembangkan mutu pelayanan yang diberikan oleh tenaga
17
1. Visionary Leadership (kepemimpinan visioner), which includes setting the
service; and have managers who act as role models of customer commitment.
yang mencakup: fokus pada pelanggan dalam hal pernyataan visi dan dan
18
pelatihan tentang kesadaran dan pelayanan pelanggan; dan memiliki manajer
3. Trained Teams (tim yang terlatih), which have training efforts that: train
skills; and give trainees an opportunity to interact with one another and to
yang mana pemimpin TQM berusaha untuk: melatih manajer dan karyawan;
participate in: the quality council; TQM training; quality improvement teams,
including selecting processes for teams to work on; key roles as team leaders
berperan utama sebagai pemimpin dan fasilitator tim; dan penerapan TQM
19
5. The Total Quality Management Process (proses mutu pelayanan terpadu),
which have two types of processes in place: a TQM management process that
plans and organizes the overall way of managing quality and doing business;
terdiri dari 2 tipe yaitu: proses manajemen TQM yang merencanakan dan
the management systems that shape the culture of the organization must be
systems for TQM and instead to integrate TQM into the mainstream
management systems.
harus selaras dengan TQM. Hal ini termasuk sistem manajemen seperti:
20
godaan untuk membentuk sistem yang terpisah, penting untuk
harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut.
3. Pendekatan Ilmiah
dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu komitmen
21
jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerja sama tim, kemitraan dan
hubungan dijalin dan dibina baik antar karyawan perusahaan maupun dengan
tertentu di dalam suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang
sudah ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar kualitas yang
untuk terus belajar, yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia.
untuk terus belajar, yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia.
22
9. Kesatuan Tujuan
Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki
kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan
yang sama. Namun hal ini tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan
atau kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan mengenai upah dan
kondisi kerja.
Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti lima unsur dari 10 unsur yang
terdapat dalam TQM, yaitu: (1) fokus pada pelanggan; (2) kerja sama tim
pemberdayaan karyawan. Hal ini disebabkan karena lima poin di atas lebih berfokus
2002). Dalam kamus Manajemen yang disusun oleh Mukijat (2005) disebutkan
bahwa motivasi adalah setiap perasaan atau keinginan yang sangat mempengaruhi
orang untuk bertindak. Menurut Moenir (2004) bahwa motivasi berasal dari kata
23
motif, yaitu suatu kehendak atau keinginan yang timbul dari diri seseorang yang
keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsang untuk melakukan
berdasarkan: (1) perasaan berprestasi; (2) perasaan diakui; (3) perasaan bertanggung
jawab; (4) kesempatan untuk maju; dan (5) perasaan untuk mengembangkan diri.
Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movore, yang
tertentu.
Motivasi adalah sebagian proses yang dimulai dari adanya kekurangan baik
secara psikologis yang memunculkan perilaku atau dorongan yang diarahkan untuk
mencapai sebuah tujuan spesifik atau intensif. Dari berbagai macam definisi motivasi,
Ada tiga hal penting dalam pengertian motivasi, yaitu hubungan antar kebutuhan,
dorongan dan tujuan kebutuhan muncul karna adanya sesuatu yang kurang dirasakan
kebutuhan, sedangkan tujuan adalah akhir dari siklus motivasi (Luthans, 2012).
kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi
interinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrensik), seberapa kuat motivasi
24
yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas prilaku yang
kepuasan. Aktivitas ini melibatkan fisik dan mental. Gilmer (1971) berpendapat,
bahwa bekerja itu merupakan proses fisik dan mental manusia dalam mencapai
a. Prinsip Partisipatif
b. Prinsip Komunikasi
usaha pencapaian tugas. Informasi yang jelas akan membuat pegawai lebih
dimotivasi kerjanya.
25
yang diinginkan pegawai bawahan, sehingga bawahan akan termotivasi
Ada sekitar enam teori tentang motivasi yang dikemukakan oleh para ahli,
yaitu: (1) teori kebutuhan dari Abraham H. Maslow; (2) teori motivasi kesehatan dari
Frederick Herzberg; (3) teori prestasi dari David McClelland; (4) teori kebutuhan dari
Alderfer; (5) teori X dan Y dari Mc Gregor; dan (6) teori harapan dari Victor H.
Vroom.
Dari keenam teori yang telah disebutkan di atas, maka penulis akan
menggunakan teori motivasi Maslow. Hal ini disebabkan karena teori motivasi
Maslow secara umum dapat digunakan untuk memotivasi semua tingkatan kerja. Inti
dari teori Maslow adalah bahwa kebuthan manusia tersusun dari suatu hirarki.
Tingkat kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan fisiologi, dan yang paling
tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri. Hal ini digambarkan dalam suatu hirarki 5
26
5. Kebutuhan aktualisasi diri (Needs for self actualization), dorongan untuk
paling tinggi (self actualization). Apabila kebutuhan seseorang (pegawai) sangat kuat,
maka semakin kuat pula motivasi orang tersebut menggunakan perilaku yang
penjelasan mutlak tentang semua perilaku manusia, tetapi lebih merupakan suatu
Berdasarkan alasan di atas, maka penulis akan menjelaskan pengaruh motivasi kerja
berdasarkan teori motivasi Maslow. Hal ini disebabkan karena dua kebutuhan
tersebut lebih berfokus pada kepuasan pasien, sedangkan tiga poin yang lain lebih
27
Dengan kata lain kepuasan pelanggan adalah kualitas pelayanan yang
seseorang untuk mencapai kepuasan menurut 3 jenjang, yaitu; (1) the will
pantas diterima pelanggan dari suatu transaksi. Sering terjadi, kenyataan yang
diterima lebih baik daripada kenyataan yang dipikirkan pelanggan; (3) the
ideal expectation, merupakan keadaan yagn paling baik yang akan terjadi.
yang diterimanya.
kode etik dan standar pelayanan profesi yang ada. Tjiptono dan Anastasia
28
sempurna pula kualitasnya. Penampilan merupakan keluaran (output)
dipengaruhi oleh: (1) proses (process) yang meliputi tindakan medis dan non-
medis sesuai dengan standar (standard of cunduct); (2) masukan (input) yang
dan Davis (1991), menyatakan bahwa konsumen memainkan peran yang besar
pernah dirasakan. Oleh karena itu perilaku konsumen dapat juga sebagai
kesetiaan lainnya.
Menurut Haryanti dan Hadi (2000), ada dua teori dalam memahami
29
keyakinan kinerja yang diantisipasi dari suatu produk atau jasa dan
2. Equity Theory
terpenting dari teori ini, yaitu apa yang didapat (inputs) dan apa yang
dikeluarkan (outcomes). Prinsip dari teori ini adalah bahwa orang akan
tidak atas suatu situasi. Jika input dan output-nya sama apabila
1. Karakteristik Produk
Produk ini merupakan kepemilikan rumah sakit yang bersifat fisik antara
lain gedung dan dekorasi yang meliputi penampilan bangunan rumah sakit,
2. Harga
mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar.
30
3. Pelayanan
keperawatan.
4. Lokasi
Lokasi rumah sakit yang strategis, mudah dijangkau dan lingkungan yang
pasien dalam memilih rumah sakit dan semakin menjadi pilihan bagi
5. Fasilitas
6. Image
penyembuhan.
31
7. Desain visual
Dekorasi ruangan, bangunan dan desain jalan yang tidak rumit. Tata ruang
dan dekorasi rumah sakit ikut menentukan kenyamanan rumah sakit dan
8. Suasana
Suasana rumah sakit yang tenang, nyaman, sejuk dan indah akan sangat
9. Komunikasi
Tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa dan keluhan-
keluhan pasien.
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau
dokter gigi.
32
pasien di rumah sakit dapat dikategorikan sebagai pasien rawat jalan (pasien
Dilihat dari segi pelayanan rumah sakit pasien datang ke rumah sakit
1. Pasien yang dapat menunggu; adalah pasien berobat jalan yang datang
dengan perjanjian dan pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat.
2. Pasien yang segera ditolong (pasien gawat darurat); adalah pasien yang
baru dan pasien lama. Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali
Sedangkan pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk
Kedatangan pasien ke rumah sakit dapat terjadi karena: (1) dikirim oleh
dokter praktek di luar rumah sakit; (2) dikirim oleh rumah sakit lain,
Puskesmas, atau jenis pelayanan kesehatan lainnya; dan (3) datang atas
kemauan sendiri.
kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara persepsi atau produk
yang dirasakan dan diharapkan oleh pasien. Perawat adalah orang yang
33
menjadi salah satu kunci dalam memenuhi kepuasan pasien. Oleh karena itu,
kinerja unit pelayanan kesehatan seperti, rumah sakit, Puskesmas, dan balai
kesehatan lainnya. Masyarakat miskin juga memiliki hak yang sama dengan
biaya yang cukup mahal sehingga bagi masyarakat miskin hal yang sulit
untuk diwujudkan.
Kesehatan Nasional (JKN) yang dimulai dari tahun 2014 hingga 2019
34
pemerintah maupun rumah sakit swasta yang ikut bekerja sama dengan
1. Kenyamanan
35
3. Kompetensi teknik petugas
sebagainya.
4. Biaya
sakit yang sejenis lainnya, tingkat masyarat yang berobat, ada tidaknya
pendidikan, situasi psikis saat itu, dan pengaruh keluarga dan lingkungan.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
untuk melakukan upaya kesehatan. Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas
Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan. Jenis dan jumlah tenaga kesehatan dan
36
tenaga non kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan
2014).
Tenaga Kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak pasien, serta
keselamatan dan kesehatan dirinya dalam bekerja. Setiap tenaga kesehatan yang
bekerja di puskesmas harus memiliki surat izin praktek sesuai ketentuan peraturan
kemampuan pegawai.
37
2. Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti
jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. Kuantitas yang diukur
hasilnya.
3. Ketetapan waktu adalah tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal yang
setiap unit dalam penggunaan sumber daya. Efektivitas kerja persepsi pegawai
kerjanya tanpa minta bantuan, bimbingan dari orang lain atau pengawas.
38
2.5 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
suatu unit kesatuan organisasi kesehatan terkecil dan terdepan secara fisik,
39
dan bertanggung jawab terhadap tercapainya status kesehatan masyarakat
setempat.
Puskesmas.
40
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
dilakukan akreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali (Permenkes
Puskesmas terdiri atas: (1) tidak terakreditasi; (2) terakreditasi dasar; (3)
41
2. Kelompok Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), yang diuraikan
dalam:
(UKMBS).
Masyarakat (KMUKM).
dalam:
(PMKP).
1. Tidak Terakreditasi jika pencapaian nilai Bab I, II < 75%, Bab IV, V,
2. Terakreditasi Dasar jika pencapaian nilai Bab I, II < 75%, Bab IV, V,
3. Terakreditasi Madya jika pencapaian nilai Bab I, II, IV, V > 75%, Bab
42
2.6 Kajian Penelitian yang Relevan
43
A MULTIPLE CASE workers’ individual mengetahui pengaruh
STUDY IN BURKINA personalities and langsung dan pengaruh
FASO disposition. In particular, tidak langsung dari
health workers described variabel TQM dan
three aspects of the Motivasi terhadap
organizational context in Kepuasan Pasien secara
which PBF was parsial dan simultan.
implemented: the extent to
which existing hierarchies
fostered as opposed to
hindered participation and
transparency; managers’
handling of the increased
performance feedback
inherent in PBF; and
facility’s pre-PBF levels in
regards to infrastructure,
equipment, and human
resources.
4 Main Naser THE IMPACT OF TQM Desain Random Stratified Peneliti menggunakan
Alolayyan, Khairul PRACTICE ON Sampling jenis penelitian Survey.
Anuar Mohd Ali, PATIENTS’ Hasil Penelitian: Peneliti meneliti hubungan
Fazli Idris SATISFACTION There are a direct antara TQM, Motivasi dan
2015 THROUGH relationship between TQM Kinerja terhadap Kepuasan
OPERATIONAL and patients’ satisfaction Pasien secara parsial dan
FLEXIBILITY and also an indirect simultan. Selain itu,
relationship between TQM peneliti menempatkan
and patients’ satisfaction Kinerja sebagai variabel
through operational intervening untuk
flexibility mengetahui pengaruh
langsung dan pengaruh
tidak langsung dari
variabel TQM dan
Motivasi terhadap
Kepuasan Pasien secara
parsial dan simultan.
5 Rula All Al-Damen THE IMPACT OF Desain Random Sampling Peneliti menggunakan
2017 TOTAL QUALITY Hasil Penelitian: jenis penelitian Survey.
MANAGEMENT ON Based on the multiple Peneliti meneliti hubungan
ORGANIZATIONAL regression models, three antara TQM, Motivasi dan
PERFORMANCE CASE predictor variables were Kinerja terhadap Kepuasan
OF JORDAN OIL found to be significant in Pasien secara parsial dan
PETROLEUM explaining organization simultan. Selain itu,
COMPANY performance. They are peneliti menempatkan
Continuous improvement Kinerja sebagai variabel
(ß1=.413), fact based intervening untuk
(ß1=.246), and process mengetahui pengaruh
management (ß1=.215). langsung dan pengaruh
The R-squared of (0. 596) tidak langsung dari
that the 59.6% of the variabel TQM dan
variation in organizational Motivasi terhadap
44
performance was Kepuasan Pasien secara
explained by three parsial dan simultan.
variables. The regression
results show that three
predictor variables were
found to be significant in
explaining operation
efficiency. They are
continuous improvement
(ß1=.326), process
management (ß1=.237),
and fact based (ß1=.206),
The R-squared of ( .462)
means 46.2% of the
variation in operation
efficiency was explained
by three
variables . Multiple
regression results show
that only two predictor
variables were found to be
significant in explaining
employees’ satisfaction.
They are Customer focus
(ß1=0.288), supplier
management (ß1=0.283).
The R-squared of (0.317)
indicated that the two
predictor variables
explained 31.7 % of the
variation in employee
satisfaction.
45
characteristic. There is no
significant difference in
the impact to service
quality dimensions on
patients’ satisfaction that
can be attributed to gender.
On the other hand, results
indicate that is a
significant difference in
the impact to service
quality dimensions on
patients’ satisfaction in
term of age and
educational level.
8 Sri Sugianti dan Ida PENGARUH TOTAL Desain Random Sampling Peneliti menggunakan
Martini Ariani QUALITY Hasil Penelitian: jenis penelitian Survey.
2013 MANAGEMENT (TQM) 1. Total Quality Peneliti meneliti hubungan
DAN MOTIVASI Management (TQM) antara TQM, Motivasi dan
KERJA TERHADAP terbukti berpengaruh Kinerja terhadap Kepuasan
KINERJA PERAWAT positif terhadap kinerja Pasien secara parsial dan
perawat dengan nilai simultan. Selain itu,
thitung = 2,381 > ttabel = peneliti menempatkan
1,645 dan angka Kinerja sebagai variabel
signifikansi = 0,018 < intervening untuk
α = 0,05 mengetahui pengaruh
2. Motivasi terbukti langsung dan pengaruh
berpengaruh terhadap tidak langsung dari
kinerja karyawan variabel TQM dan
3. dengan nilai thitung = Motivasi terhadap
2,560 > ttabel = 1,645 Kepuasan Pasien secara
dan angka signifikansi parsial dan simultan.
= 0,014 < α = 0,05
46
9 Khaliza Dwi Putri PENERAPAN TOTAL Desain Random Sampling Peneliti menggunakan
2018 QUALITY Hasil Penelitian: jenis penelitian Survey.
MANAGEMENT (TQM) 1. Sebanyak 72 Peneliti meneliti hubungan
TERHADAP KINERJA responden (80,0%) antara TQM, Motivasi dan
PERAWAT DI RUMAH menyatakan kinerja Kinerja terhadap Kepuasan
SAKIT perawat sudah pada Pasien secara parsial dan
BHAYANGKARA TK- kategori baik. simultan. Selain itu,
II MEDAN 2. Berdasarkan uji regresi peneliti menempatkan
linear berganda dalam Kinerja sebagai variabel
penelitian ini intervening untuk
menunjukkan bahwa mengetahui pengaruh
variabel fokus pada langsung dan pengaruh
pelanggan (p = 0,037), tidak langsung dari
kerja sama tim (p = variabel TQM dan
0,017) dan keterlibatan Motivasi terhadap
serta pemberdayaan Kepuasan Pasien secara
karyawan (p=0,042) parsial dan simultan.
yang berarti ada
pengaruh terhadap
kinerja perawat di
Rumah Sakit
Bhayangkara TK-II
Medan.
47
2.7 Kerangka Teori dan Konseptual/Berpikir Penelitian
2.7.1 Kerangka Teori
Dalam TQM dan motivasi kerja dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
internal. Terdapat 10 unsur dalam penerapan TQM dan 5 unsur dalam penerapan
motivasi kerja. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil 5 unsur TQM dan
2 unsur motivasi kerja untuk digunakan dalam penelititan ini sebab unsur-unsur
tersebut yang mempengaruhi kepuasan pasien yang dapat dilihat sebagai berikut:
UNSUR – UNSUR DALAM TQM (X1) 6. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas,
Teori Goetsch dan Davis: 7. Mengggunakan pendekatan ilmiah dalam
1. Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal pengambilan keputusan dan pemecahan
maupun eksternal, masalah,
2. Membutuhkan kerja sama tim (teamwork), 8. Memiliki komitmen jangka panjang,
3. Memperbaiki proses secara berkesinambungan, 9. Kebebasan yang terkendali
4. Menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan,
10. Kesatuan tujuan
5. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
Keterangan:
dan : Variabel yang diteliti
48
2.7.2 Kerangka Penelitian
Ada 26 Puskesmas yang beroperasi di wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, yaitu: (1)Uitao;
(2) Akle; (3) Batakte; (4) Oelamasi; (5) Tarus; (6) Baumata; (7) Oekabiti; (8) Baun; (9) Sunraen; (10)
Pakubaun; (11) Oesao; (12) Oematnunu; (13) Fatukanutu; (14) Sulamu; (15) Camplong; (16) Poto; (17)
Oelbitneno; (18) Takari; (19) Hoebunif; (20) Lelogama; (21) Manubelon; (22) Naikliu; (23) Soliu; (24)
Oepoli; (25) Fatumnasi; dan (26) Naibonat.
Random tempat berdasarkan akreditasi Madya dan Dasar serta adanya rawat inap
Pasien Rawat
Inap
Kepuasan
Pasien (Y)
49
2.8 Hipotesis Penelitian
yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis
TQM H4
(X1) H1
H7 H7
Kinerja Tenaga Kepuasan
H3 Kesehatan H6 Pasien
(Z) (Y)
H8 H8
Motivasi H2
Kerja H5
(X2)
Keterangan:
: Berpengaruh signifikan
TQM H1
(X1)
Kinerja Tenaga
Kesehatan
(Z)
kesehatan
50
H0: Penerapan TQM tidak secara langsung berpengaruh terhadap kinerja
tenaga kesehatan
Kinerja Tenaga
Kesehatan
(Z)
Motivasi
Kerja H2
(X2)
tenaga kesehatan
kesehatan
TQM
(X1)
Kinerja Tenaga
H3 Kesehatan
(Z)
Motivasi
Kerja
(X2)
H3: Penerapan TQM dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh terhadap
H0: Penerapan TQM dan motivasi kerja tidak secara simultan berpengaruh
51
4. Pengaruh penerapan TQM terhadap kepuasan pasien
TQM
(X1) H4
Kepuasan
Pasien
(Y)
pasien
Kepuasan
Pasien
(Y)
Motivasi
Kerja H5
(X2)
kepuasan pasien
52
6. Pengaruh penerapan TQM dan motivasi kerja terhadap kepuasan pasien
H6: Penerapan TQM dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh terhadap
kepuasan pasien
H0: Penerapan TQM dan motivasi kerja tidak secara simultan berpengaruh
kesehatan
TQM
(X1)
Kinerja Tenaga Kepuasan
H7 Kesehatan H7 Pasien
(Z) (Y)
53
8. Pengaruh penerapan motivasi kerja terhadap kepuasan pasien melalui kinerja
tenaga kesehatan
Kinerja Tenaga Kepuasan
Kesehatan Pasien
H8 H8
(Z) (Y)
Motivasi
Kerja
(X2)
54
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
survey dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian
yang ditujukan untuk menganalisis pengaruh TQM yang berfokus pada 5 poin dari 10
poin unsur-unsur dari TQM, yaitu: (1) fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal
maupun eksternal; (2) membutuhkan kerja sama tim (teamwork); (3) memperbaiki
dan (5) adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan; dan motivasi kerja menurut
teori kebutuhan hirarki Maslow yang terdiri dari: (1) kebutuhan sosial dan (2)
motivasi kerja (X2) selanjutnya akan dianalisis secara simultan dan menilai variabel
mana yang paling berpengaruh terhadap variabel kepuasan pasien (Y) dengan
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
diperoleh kesimpulan. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah pihak pasien
55
rawat inap dan rawat jalan di Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Sampel adalah sebagian obyek yang diambil saat penelitian dari keseluruhan
obyek yang diteliti dan dianggap mewakili populasi. Sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah pasien yang sedang menjalani rawat inap di Puskesmas Oesao
dan Uitao Kabupaten Kupang. Peneliti menentukan Puskesmas yang akan dijadikan
sampel berdasarkan tingkat akreditasi dan memiliki ruangan rawat inap. Dari 26
Puskesmas yang ada, Puskesmas dengan tingkat akreditasi Dasar adalah Puskesmas
Oesao dan Puskesmas dengan tingkat akreditasi Madya adalah Puskesmas Uitao.
Maka dari itu, dua Puskesmas tersebut akan dijadikan sampel dalam penelitian ini.
1. Kriteria inklusi:
menjelang pulang
2. Kriteria eksklusi:
c. Pasien meninggal
56
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
yang mempunyai ruangan rawat inap di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Kupang dengan waktu penelitian yang dilaksanakan selama 1 bulan sejak surat izin
variabel bebas dan variabel terikat menjadi hubungan yang tidak langsung
unsur dalam TQM, yaitu: (1) fokus pada pelanggan, baik pelanggan
57
internal dan eksternal; (2) membutuhkan kerja sama tim (teamwork);
Sedangkan yang diteliti dalam penelitian ini adalah unsur TQM dari
nomor 1 sampai 5.
lima unsur dalam motivasi kerja, yaitu: (1) kebutuhan sosial; (2)
lain. Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah kepuasan pasien yang
dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu TQM dan motivasi kerja serta
58
c. Variabel Intervening (Z)
menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan
diukur.
yaitu: (1) variabel atau indikator; (2) definisi operasional; (3) parameter;
N
Variabel Definisi Operasional Parameter Instrumen Skala Skor
o
1 Variabel Bebas (X1): Memaksimumkan Kinerja yang Kuesioner Ordinal 1 = Tidak Setuju
Total Quality daya saing organisasi diterapkan 2 = Kurang Setuju
Management (TQM) melalui perbaikan oleh pihak 3 = Cukup Setuju
secara terus menerus Puskesmas 4 = Setuju
atas produk, jasa, dalam 5 = Sangat Setuju
manusia, proses dan melayani
lingkungannya pasien
dengan menggunakan
sumber daya manusia
dan modal yang
tersedia
59
a. Fokus pada Pasien menentukan Cepat, siap Kuesioner Ordinal 1 = Tidak Setuju
pelanggan, baik kulitas pelayanan dan tanggap 2 = Kurang Setuju
pelanggan internal yang diberikan dalam 3 = Cukup Setuju
maupun eksternal kepada mereka pada melayani 4 = Setuju
saat menjalani pasien 5 = Sangat Setuju
perawatan di
Puskesmas
b. Membutuhkan Kerja sama tim, Kerja sama Kuesioner Ordinal 1 = Tidak Setuju
kerja sama tim kemitraan dan dan 2 = Kurang Setuju
(teamwork) hubungan dijalin dan kekompakan 3 = Cukup Setuju
dibina baik antar dalam 4 = Setuju
tenaga kesehatan dan menjalankan 5 = Sangat Setuju
kepada pasien. tugas sebagai
tenaga
kesehatan
60
a. Kebutuhan sosial Meliputi rasa kasih Melaksanakan Kuesioner Ordinal 1 = Tidak Setuju
sayang, kepemilikan, interaksi 2 = Kurang Setuju
penerimaan, dan dengan 3 = Cukup Setuju
persahabatan sesama tenaga 4 = Setuju
kesehatan dan 5 = Sangat Setuju
pasien
b. Kebutuhan Meliputi penghargaan Menghargai Kuesioner Ordinal 1 = Tidak Setuju
penghargaan internal seperti setiap usaha 2 = Kurang Setuju
hormat diri, otonomi yang 3 = Cukup Setuju
dan pencapaiannya dilakukan oleh 4 = Setuju
serta faktor-faktor pasien dalam 5 = Sangat Setuju
penghargaan proses
eksternal seperti perawatan
status pengakuan dan
perhatian
3 Variabel
Intervening (Z):
Kinerja Tenaga Setiap orang yang Pengabdian Kuesioner Ordinal 1 = Tidak Setuju
Kesehatan mengabdikan diri yang diberikan 2 = Kurang Setuju
dalam bidang oleh tenaga 3 = Cukup Setuju
kesehatan serta kesehatan 4 = Setuju
memiliki terhadap 5 = Sangat Setuju
pengetahuan dan atau pasien di
keterampilan melalui Puskesmas
kewenangan untuk
melakukan upaya
kesehatan
61
b. Kuantitas Jumlah unit fasilitas, Persepsi Kuesioner Ordinal 1 = Tidak Setuju
jumlah tenaga pegawai 2 = Kurang Setuju
kesehatan dan terhadap 3 = Cukup Setuju
jumlah siklus jumlah 4 = Setuju
aktivitas yang aktivitas yang 5 = Sangat Setuju
diselesaikan. ditugaskan
beserta
hasilnya.
62
bekerja. tanggung
jawab dan
loyalitas
pegawai.
4 Variabel Terikat
(Y):
Persepsi pasien dan Perasaan yang Kuesioner Ordinal 1 = Tidak Puas
Kepuasan Pasien keluarga terhadap didapatkan 2 = Kurang Puas
penerapan TQM dan pasien dalam 3 = Cukup Puas
motivasi kerja menjalani 4 = Puas
pelayanan kesehatan proses 5 = Sangat Puas
perawatan
yang diberikan
oleh ternaga
kesehatan
pengambilan sampel dengan mengambil sampel secara bebas, dimana peneliti dapat
mengambil orang yang ditemui sebagai sampel penelitian, dengan catatan orang
yang akan membantu menetapkan responden yang memenuhi kriteria sebagai sampel,
baru setelah ada jawaban responden tentang kepuasan atau ketidakpuasan dari pasien
pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner dan
63
meminta responden untuk mengisi data sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
dan note taking. Hal ini dilakukan agar peneliti mendapatkan informasi lebih
mendalam dan terperinci tentang kepuasan pasien, TQM, motivasi kerja dan kinerja
dahulu dilakukan uji coba, yaitu uji valditas, reliabilitas dan normalitas.
sebagai berikut:
𝒏𝚺𝒙𝒚 − (𝚺𝐱)(𝚺𝒚)
𝒓𝒙𝒚 =
√(𝒏𝚺𝒙𝟐) − (𝚺𝒙)𝟐 √(𝒏𝚺𝒚𝟐) − (𝚺𝒚)𝟐
Keterangan:
x : Nilai dari item
y : Nilai dari total item
n : Banyaknya item
64
3.5.2 Uji Reliabilitas
𝑲 𝑴(𝑲 − 𝑴)
𝒓 = 𝟏( )( )
𝑲−𝟏 𝑲𝑺𝟐
Keterangan:
r : Reliabilitas intern seluruh instrumen
K : Jumlah pertanyaan dalam instrumen
M : Mean skor total
S : Variabel tabel
2016). Dalam model regresi linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error
yang berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah model regresi
65
layak dilakukan pengujian secara statistik. Pengujian normalitas data
diasumsikan normal dan jika signifikansi < 0,05, berarti data yang akan
Sebaliknya, jika signifikansi > 0,05, berarti data yang akan diuji tidak
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Regresi Linier Berganda. Penelitian ini akan menguji pengaruh TQM (X 1) dan
motivasi kerja (X2) terhadap kepuasan pasien (Y). Model regresi yang digunakan
Keterangan:
y : Kepuasan pasien
α : Konstanta
β1 : Koefisien regresi untuk X1
β2 : Koefisien regresi untuk X2
X1 : Variabel bebas pertama
X2 : Variabel bebas kedua
66
βn : Koefisien regresi
Xn : Variabel bebas
ɛ : Error/residual (0,05)
adalah uji koefisien determinasi, uji simultan, uji parsial dan analisis jalur (Ghozali,
2011).
koefisien determinasi adalah antara 1 (satu) dan 2 (dua). Jika nilai R2 bernilai
Keterangan:
R2 : Koefisien determinasi
2
û𝑡 : Variabel pengganggu (error term) dari model yang diestimasi
𝑌𝑡 : Variabel dependen
Ȳ𝑡 : Variabel dependen rata-rata
ESS : Error Sum Square atau Jumlah Kuadrat Galat
RSS : Regression Sum Square atau Jumlah Kuadrat Regresi
TSS : Total Sum Square atau Jumlah Kuadrat Total
67
2. Uji Simultan (Uji F)
Tingkat signifikan dalam penelitian ini adalah 5%, dimana jika nilai
signifikansi F < 0,05 atau Fhitung > Ftabel, maka variabel variabel independen
jika nilai signifikansi F > 0,05 atau Fhitung < Ftabel, maka variabel variabel
dependen.
𝑹𝟐 / (𝑲 − 𝟏)
𝐅 − 𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 =
(𝟏 − 𝑹𝟐 )/(𝒏 − 𝑲)
Keterangan:
R2 : Koefisien determinasi
𝑛 : Jumlah sampel (observasi)
𝐾 : Banyaknya parameter / koefisien regresi plus constant
signifikan dalam penelitian ini adalah 5%. Dimana jika angka probabilitas
signifikansi < 5% atau thitung > ttabel, maka H0 ditolak; dan jika angka
68
√𝒏 − 𝟐
𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝒓
√(𝟏 − 𝒓𝟐 )
Keterangan:
t : Nilai uji t
r : Koefisien relasi
r2 : Koefisien determinasi
n : Jumlah sampel yang diobservasi
4. Analisis Jalur
Penelitian ini juga menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur
untuk menguji pengaruh variabel intervening dalam penelitian ini. Hasil dari
uji analisis jalur ini juga akan digunakan untuk membandingkan pengaruh
apakah dengan adanya variabel intervening ini dapat memperkuat atau justru
Keterangan:
Z : Variabel intervening X1 : Variabel bebas pertama
Y : Variabel terikat X2 : Variabel bebas kedua
β : Koefisien regresi ɛ : Error/residual (0,05)
69
3.7 Etika Penelitian
melibatkan atau berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian
harus diperhatikan. Masalah etika harus diperhatikan antara lain adalah sebagai
berikut:
2. Privasi dan Menghargai (Privacy and Dignity). Partisipan memiliki hak untuk
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
70
4. Kerahasiaan (Confidentialy)
tempat khusus yang hanya dapat diakses oleh peneliti. Semua bentuk data
penelitian sehingga partisipan tidak perlu takut data yang bersifat rahasia dan
5. Penelitian ini telah melewati proses pengujian kode etik yang telah
Cendana tanggal 14 Agustus 2020 (lih. hal. 125). Dengan demikian, penelitian
ini aman dan layak digunakan untuk kepentingan penelitian peneliti yang
bersangkutan.
71
BAB IV
sejak surat penelitian dikeluarkan oleh pihak universitas dengan peta distribusi
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian
Kuesioner Kuesioner
No Nama Puskesmas
Dikirim Kembali
1 Puskesmas Oesao 35 35
2 Puskesmas Uitao 35 35
Sumber: Data Primer yang diolah (Penulis, 2020)
kembali adalah sebanyak 70 buah atau sebesar 100%. Maka dari itu, semua
72
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
Pasien
No Keterangan Persentase
Rawat Inap
1 Jumlah kuesioner yang disebar 35 orang 100%
2 Jumlah kuesioner yang kembali 35 orang 100%
Sumber: Data Primer yang diolah (Penulis, 2020).
Responden dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani rawat inap
Oesao dan Puskesmas Uitao. Data dan karakteristik responden yang digunakan
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Penelitian
Keterangan Jumlah Persentase
Pria 34 48,57%
Jenis Kelamin
Wanita 36 51,43%
17 – 25 tahun 9 12,86%
26 – 35 tahun 22 31,43%
36 – 45 tahun 21 30%
Usia
46 – 55 tahun 3 4,29%
56 – 65 tahun 4 5,71%
≥ 66 tahun 11 15,71%
Baru 44 62,86%
Status Pasien
Lama 26 37,14%
3 hari 41 58,57%
Lama Dirawat
> 3 hari 29 41,43%
SD 21 30%
SMP 17 24,29%
Tingkat Pendidikan SMA 28 40%
Perguruan Tinggi 1 1,43%
Lainnya 3 4,29%
Umum – 0%
Biaya Pengobatan
BPJS 70 100%
Sumber: Data Primer yang diolah (Penulis, 2020).
73
1. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.4
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Persentase
Pria 34 48,57%
Jenis Kelamin
Wanita 36 51,43%
Sumber: Data Primer yang diolah (Penulis, 2020).
51,43% lebih banyak dari jumlah responden pasien rawat inap pria
Tabel 4.5
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Keterangan Jumlah Persentase
17 – 25 tahun 9 12,86%
26 – 35 tahun 22 31,43%
36 – 45 tahun 21 30%
Usia
46 – 55 tahun 3 4,29%
56 – 65 tahun 4 5,71%
≥ 66 tahun 11 15,71%
Sumber: Data Primer yang diolah (Penulis, 2020).
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden pasien rawat inap usia 26-
35 tahun merupakan jumlah pasien yang paling banyak dirawat dan usia
Oesao dan Puskesmas Uitao. Jumlah responden rawat inap usia 17-25
74
tahun sebanyak 9 orang dengan tingkat persentase 12,86%, usia 26-35
tahun sebanyak 21 orang dengan tingkat persentase 30%, usia 46-55 tahun
Tabel 4.6
Karakteristik Responden berdasarkan Status Pasien
Keterangan Jumlah Persentase
Baru 44 62,86%
Status Pasien
Lama 26 37,14%
Sumber: Data Primer yang diolah (Penulis, 2020).
lebih banyak dari jumlah responden pasien rawat inap pria berjumlah 26
Tabel 4.7
Karakteristik Responden berdasarkan Lama Dirawat
Keterangan Jumlah Persentase
3 hari 41 58,57%
Lama Dirawat
> 3 hari 29 41,43%
Sumber: Data Primer yang diolah (Penulis, 2020).
75
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden pasien yang
Uitao lebih banyak daripada responden pasien yang menjalani rawat inap
selama > 3 hari. Jumlah responden pasien rawat inap yang dirawat selama
dari jumlah responden pasien rawat inap yang dirawat selama > 3 hari
Tabel 4.8
Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Keterangan Jumlah Persentase
SD 21 30%
SMP 17 24,29%
Tingkat Pendidikan SMA 28 40%
Perguruan Tinggi 1 1,43%
Lainnya 3 4,29%
Sumber: Data Primer yang diolah (Penulis, 2020).
76
persentase 1,43%, dan tingkat pendidikan lainnya sebanyak 3 orang
Tabel 4.9
Karakteristik Responden berdasarkan Biaya Pengobatan
Keterangan Jumlah Persentase
Umum – 0%
Biaya Pengobatan
BPJS 70 100%
Sumber: Data Primer yang diolah (Penulis, 2020).
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TQM 70 57 75 67,33 4,733
Motivasi 70 36 51 42,66 3,874
Kinerja 70 88 108 97,50 4,593
Kepuasan Pasien 70 47 63 54,71 3,531
Valid N (listwise) 70
77
Tabel 4.10 di atas menunjukkan statistik deskriptif dari masing-masing
nilai maksimum sebesar 75, mean (rata-rata) sebesar 67,33 dengan standar
sebesar 51, mean (rata-rata) sebesar 42,66 dengan standar deviasi sebesar 3,874.
menunjukkan nilai minimum sebesar 88, nilai maksimum sebesar 108, mean
(rata-rata) sebesar 97,50 dengan standar deviasi sebesar 4,593. Hasil analisis
nilai minimum sebesar 47, nilai maksimum sebesar 63, mean (rata-rata) sebesar
Product Moment, pedoman suatu model dikatakan valid jika nilai Sig. (2-
tailed) < 0,05 berarti item tersebut valid atau nilai rhitung > rtabel. Tabel
dalam penelitian ini, yaitu TQM, Motivasi, Kinerja, dan Kepuasan Pasien
dengan responden sebanyak 20 orang, yang berarti nilai rtabel adalah 0,444.
78
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas TQM
Nomor
Butir rhitung (rxy) rtabel Sig (2-tailed) Keterangan
Pertanyaan
X1.1 ,497* 0,444 0,026 Valid
X1.2 ,727** 0,444 0,000 Valid
X1.3 ,598** 0,444 0,005 Valid
X1.4 0,303 0,444 0,194 Tidak Valid
X1.5 0,432 0,444 0,057 Tidak Valid
X1.6 ,741** 0,444 0,000 Valid
X1.7 ,638** 0,444 0,002 Valid
X1.8 ,649** 0,444 0,002 Valid
X1.9 ,497* 0,444 0,026 Valid
X1.10 ,727** 0,444 0,000 Valid
X1.11 ,550* 0,444 0,012 Valid
X1.12 ,444* 0,444 0,050 Valid
X1.13 0,432 0,444 0,057 Tidak Valid
X1.14 ,741** 0,444 0,000 Valid
X1.15 ,547* 0,444 0,013 Valid
X1.16 ,638** 0,444 0,002 Valid
X1.17 ,473* 0,444 0,035 Valid
X1.18 ,741** 0,444 0,000 Valid
X1.19 ,482* 0,444 0,031 Valid
X1.20 ,727** 0,444 0,000 Valid
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
(TQM) memiliki kriteria valid untuk butir pertanyaan (1), (2), (3), (6), (7),
(8), (9), (10), (11), (12), (14), (15), (16), (17), (18), (19) dan (20) karena
memiliki nilai rhitung > rtabel (rhitung > 0,444) dan nilai Sig. (2-tailed) < 0,05
yang berarti bahwa semua item tersebut valid. Sedangkan pertanyaan butir
(4), (5), dan (13) memiliki nilai rhitung < rtabel (rhitung < 0,444) dan nilai Sig.
(2-tailed) > 0,05 yang berarti bahwa item tersebut tidak valid, sehingga
79
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Motivasi
Nomor Butir
rhitung (rxy) rtabel Sig (2-tailed) Keterangan
Pertanyaan
X2.1 0,080 0,444 0,737 Tidak Valid
X2.2 ,548* 0,444 0,012 Valid
X2.3 0,383 0,444 0,095 Tidak Valid
X2.4 ,531* 0,444 0,016 Valid
X2.5 ,669** 0,444 0,001 Valid
X2.6 ,810** 0,444 0,000 Valid
X2.7 ,705** 0,444 0,001 Valid
X2.8 0,389 0,444 0,090 Tidak Valid
X2.9 ,800** 0,444 0,000 Valid
X2.10 ,888** 0,444 0,000 Valid
X2.11 0,397 0,444 0,083 Tidak Valid
X2.12 0,363 0,444 0,116 Tidak Valid
X2.13 ,888** 0,444 0,000 Valid
X2.14 ,626** 0,444 0,003 Valid
X2.15 ,694** 0,444 0,001 Valid
X2.16 ,781** 0,444 0,000 Valid
X2.17 0,422 0,444 0,064 Tidak Valid
X2.18 ,531* 0,444 0,016 Valid
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
valid untuk butir pertanyaan (2), (4), (5), (6), (7), (9), (10), (13), (14), (15),
(16) dan (18) karena memiliki nilai rhitung > rtabel (rhitung > 0,444) dan nilai
Sig. (2-tailed) < 0,05 yang berarti bahwa semua item tersebut valid.
Sedangkan pertanyaan butir (1), (3), (8), (11), (12) dan (17) memiliki nilai
rhitung < rtabel (rhitung < 0,444) dan nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 yang berarti
bahwa item tersebut tidak valid, sehingga untuk variabel Motivasi hanya
penelitian.
80
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Kinerja
Nomor Butir
rhitung (rxy) rtabel Sig (2-tailed) Keterangan
Pertanyaan
Z.1 ,818** 0,444 0,000 Valid
Z.2 ,701** 0,444 0,001 Valid
Z.3 ,516* 0,444 0,020 Valid
Z.4 ,729** 0,444 0,000 Valid
Z.5 ,748** 0,444 0,000 Valid
Z.6 ,478* 0,444 0,033 Valid
Z.7 ,629** 0,444 0,003 Valid
Z.8 ,525* 0,444 0,017 Valid
Z.9 ,818** 0,444 0,000 Valid
Z.10 ,701** 0,444 0,001 Valid
Z.11 ,516* 0,444 0,020 Valid
Z.12 ,552* 0,444 0,012 Valid
Z.13 ,780** 0,444 0,000 Valid
Z.14 ,757** 0,444 0,000 Valid
Z.15 ,477* 0,444 0,033 Valid
Z.16 ,547* 0,444 0,013 Valid
Z.17 ,528* 0,444 0,017 Valid
Z.18 ,476* 0,444 0,034 Valid
Z.19 ,729** 0,444 0,000 Valid
Z.20 ,748** 0,444 0,000 Valid
Z.21 ,649** 0,444 0,002 Valid
Z.22 ,565** 0,444 0,009 Valid
Z.23 ,585** 0,444 0,007 Valid
Z.24 ,483* 0,444 0,031 Valid
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
valid untuk semua item pertanyaan memiliki nilai r hitung > rtabel, yaitu semua
nilai rhitung > 0,444. Selain itu, semua nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 yang
melakukan penelitian.
81
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Kepuasan Pasien
Nomor Butir
rhitung (rxy) rtabel Sig (2-tailed) Keterangan
Pertanyaan
Y.1 ,754** 0,444 0,000 Valid
Y.2 ,495* 0,444 0,026 Valid
Y.3 ,813** 0,444 0,000 Valid
Y.4 ,735** 0,444 0,000 Valid
Y.5 ,623** 0,444 0,003 Valid
Y.6 ,813** 0,444 0,000 Valid
Y.7 ,495* 0,444 0,026 Valid
Y.8 ,754** 0,444 0,000 Valid
Y.9 ,541* 0,444 0,014 Valid
Y.10 ,735** 0,444 0,000 Valid
Y.11 ,623** 0,444 0,003 Valid
Y.12 ,813** 0,444 0,000 Valid
Y.13 ,487* 0,444 0,029 Valid
Y.14 ,498* 0,444 0,026 Valid
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
kriteria valid untuk semua item pertanyaan memiliki nilai r hitung > rtabel,
yaitu semua nilai rhitung > 0,444. Selain itu, semua nilai Sig. (2-tailed) <
0,05 yang berarti bahwa semua item tersebut valid, sehingga variabel
dalam variabel TQM dan 6 item pertanyaan dalam variabel Kinerja yang
82
semua item pertanyaan di setiap variabel dapat dikatakan valid sehingga
signifikansinya < 0,05 dan nilai dan semua nilai rhitung > rtabel (0,444). Dari
≥ 0,70 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel ≥ 0,70 maka
memiliki reliabilitas yang memadai (Ghozali, 2011). Jika alpha > 0,90
dikatakan moderat. Jika alpha < 0,50 maka dikatakan reliabilitas rendah.
Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.
83
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas TQM
Cronbach's
Variabel N of Items Keterangan
Alpha
TQM 0,899 20 Reliabel
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
butir yang terkait dengan variabel TQM adalah reliabel. Dengan dasar
memadai. Nilai Cronbach’s Alpha pada tabel di atas adalah sebesar 0,899.
yang tinggi.
Tabel 4.16
Hasil Uji Reliabilitas Motivasi
Cronbach's
Variabel N of Items Keterangan
Alpha
Motivasi 0,881 18 Reliabel
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
butir yang terkait dengan variabel Motivasi adalah reliabel. Dengan dasar
memadai. Nilai Cronbach’s Alpha pada tabel di atas adalah sebesar 0,881.
84
Tabel 4.17
Hasil Uji Reliabilitas Kinerja
Cronbach's
Variabel N of Items Keterangan
Alpha
Kinerja 0,931 24 Reliabel
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
butir yang terkait dengan variabel Kinerja adalah reliabel. Dengan dasar
memadai. Nilai Cronbach’s Alpha pada tabel di atas adalah sebesar 0,931.
yang sempurna.
Tabel 4.18
Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Pasien
Cronbach's
Variabel N of Items Keterangan
Alpha
Kepuasan Pasien 0,896 14 Reliabel
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
butir yang terkait dengan variabel Motivasi adalah reliabel. Dengan dasar
memadai. Nilai Cronbach’s Alpha pada tabel di atas adalah sebesar 0,896.
85
4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik
melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai
VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas pada persamaan regresi
Tabel 4.19
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -14,388 3,441 - 4,182 0,000
TQM 0,112 0,055 0,150 2,037 0,046 0,384 2,607
Motivasi 0,179 0,050 0,197 3,572 0,001 0,684 1,463
Kinerja 0,553 0,062 0,719 8,860 0,000 0,314 3,180
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
Dari tabel 4.19 di atas, dapat dilihat bahwa tidak terdapat unsur
memiliki nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Variabel TQM memiliki
nilai tolerance sebesar 0,384 > 0,1 dan VIF sebesar 2,607 < 10; variabel
Motivasi memiliki nilai tolerance sebesar 0,684 > 0,1 dan VIF sebesar
1,463 < 10; dan variabel Kinerja memiliki nilai tolerance sebesar 0,314 >
0,1 dan VIF sebesar 3,180 < 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan
86
bahwa model persamaan regresi tidak terdapat multicollinearity problem
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar
mendekati diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka hal tersebut
(Ghozali, 2011).
87
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas P-Plot
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Histogram
88
Selain itu, distribusi normal baku adalah adalah data yang
jika signifikansi < 0,05, berarti data yang diuji mempunyai perbedaan yang
signifikan dengan data normal baku dan berarti data tidak normal.
Sebaliknya, jika signifikansi > 0,05, berarti data yang diuji tidak
berarti data normal. Berikut adalah tabel uji normalitas data dengan
Kolmogorov Smirnov.
Tabel 4.20
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
Tabel 4.20 di atas menyatakan bahwa data dalam penelitian ini adalah
berdistribusi normal sebab angka Test Statistic bernilai 0,080 dan Asymp.
Sig. (2-tailed) bernilai 0,200 yang berarti lebih besar dari nilai signifikansi
sebesar 0,05. Dengan demikian, karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200 >
0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa data dalam penelitian ini
berdistribusi normal.
89
4.3 Hasil Penelitian
berikut:
Regression
Model Summary
Adjuste
dR Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 ,828 0,686 0,676 2,614
a. Predictors: (Constant), Motivasi , TQM
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 997,785 2 498,893 73,028 ,000b
Residual 457,715 67 6,832
Total 1455,500 69
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Motivasi , TQM
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 31,940 5,487 5,821 0,000
TQM 0,689 0,067 0,710 10,335 0,000
Motivasi 0,450 0,081 0,379 5,523 0,000
a. Dependent Variable: Kinerja
90
4.3.2 Koefisien Jalur Model II
Regression
Model Summary
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 742,548 3 247,516 138,750 ,000b
Residual 117,737 66 1,784
Total 860,286 69
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
b. Predictors: (Constant), Kinerja, Motivasi , TQM
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -14,388 3,441 -4,182 0,000
TQM 0,112 0,055 0,150 2,037 0,046
Motivasi 0,179 0,050 0,197 3,572 0,001
Kinerja 0,553 0,062 0,719 8,860 0,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
91
4.4 Pembahasan
Tabel 4.21
Regression Sub 1. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 31,940 5,487 5,821 0,000
TQM 0,689 0,067 0,710 10,335 0,000
Motivasi 0,450 0,081 0,379 5,523 0,000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
TQM berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap Kinerja. Hal ini
terlihat dari nilai signifikansi TQM adalah 0,000 < 0,05 dan nilai thitung
sebesar 10,335 > ttabel = t(α/2; n-k-1), dimana α = 0,05, n = jumlah sampel,
1,99601 maka nilai thitung > ttabel (10,335 > 1,99601). Sehingga H0 ditolak
92
71%. Angka yang cukup tinggi maka pihak Puskesmas Oesao dan
sehingga dapat lebih baik dan memberikan peluang bagi tenaga kesehatan
93
kompetensinya dalam menjalankan tugasnya melayani pasien agar pasien
dengan nilai Sig. > 0,05 yaitu: fokus kepada pelanggan (0,497); komitmen
di Rumah Sakit Islam Kendal melalui tiga pilar, yaitu: (1) pengembangan
94
bagi tenaga kesehatan saat bekerja dan pasien saat menjalani perawatan di
tenaga kesehatan adalah usaha dan jerih payah yang mulia yang pahalanya
mengalir setiap saat, karena setiap orang menjadi sehat karena dirawat dan
diobati oleh tenaga kesehatan. Tanpa tenaga kesehatan, tidak akan muncul
Tabel 4.22
Regression Sub 1. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 31,940 5,487 5,821 0,000
TQM 0,689 0,067 0,710 10,335 0,000
Motivasi 0,450 0,081 0,379 5,523 0,000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
Kinerja. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi Motivasi adalah 0,000 < 0,05
95
dan nilai thitung sebesar 5,523 > ttabel = t(α/2; n-k-1), dimana α = 0,05, n =
= (0,025;67) = 1,99601 maka nilai thitung > ttabel (5,523 > 1,99601). Sehingga
tinggi baik secara internal maupun eksternal. Begitu pula pihak-pihak yang
(4) kesempatan untuk maju; dan (5) perasaan untuk mengembangkan diri.
kesehatan dalam penelitian ini walaupun dengan jumlah yang lebih sedikit
96
penjelasan mutlak tentang semua perilaku manusia, tetapi lebih merupakan
seseorang (pegawai) sangat kuat, maka semakin kuat pula motivasi orang
kebutuhannya.
Yunarifah dan Kustiani (2012) tentang pengaruh motivasi kerja yang terdiri
62.8% dan sisanya sebesar 37.2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
97
PT. AXA Financial Indonesia, ditunjukkan dengan nilai signifikansi t
sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 (0,000 < 0,05) dengan koefisien
nilai signifikansi t sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 (0,000 < 0,05)
signifikansi F sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 (0,000 < 0,05) dan
64,3%.
Oleh karena itu, apabila tenaga kesehatan diperhatikan secara tepat, sudah
sebab kurangnya motivasi dari dalam diri dan dari luar (pihak Puskesmas),
98
untuk memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum
Maka dari itu, pihak Puskesmas Oesao dan Puskesmas Uitao diharapkan
99
4.4.3 Pengaruh TQM dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Tenaga
Kesehatan
Tabel 4.23
Regression Sub 1. Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 997,785 2 498,893 73,028 ,000b
Residual 457,715 67 6,832
Total 1455,500 69
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Motivasi, TQM
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
terhadap Kinerja. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
dan nilai Fhitung sebesar 73,028 > Ftabel = F(k; n-k), dimana n = jumlah
3,13 maka nilai Fhitung > Ftabel (73,028 > 3,13). Sehingga H0 ditolak dan H3
diterima dan membuktikan bahwa TQM dan Motivasi secara simultan atau
sebesar 0,686 (68,6) dan nilai Fhitung sebesar 73,028. Artinya semakin tinggi
kualitas manajemen dan motivasi kerja maka kinerja tenaga kesehatan akan
100
meningkat pula, sebaliknya semakin rendah kualitas manajemen dan
Dian (2004) bahwa TQM merupakan sebuah konsep yang meliputi usaha
dan seluruh struktur yang terdapat dalam organisasi dan (Nawawi, 2002)
kerja dari dalam diri tenaga kesehatan itu sendiri dan dari pihak Puskesmas.
2,381 > ttabel = 1,645 dengan angka signifikansi = 0,018 < α = 0,05
pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja perawat = 2,560 > ttabel =
terbukti.
101
Seorang tenaga kesehatan dalam mencapai prestasi kerja yang
menjadi baik adalah: (1) kondisi kerja yang baik; (2) ikut terlibat dalam
(4) loyalitas pimpinan Puskesmas; dan (5) jaminan pekerjaan. Maka dari
melampaui prestasi di atas standar. Hal ini akan lebih memotivasi mereka
Sugiyanti dan Alriani (2013) bahwa TQM berpengaruh positif (β1 = 0,112 )
dan signifikan (sig.= 0,018) dan motivasi kerja berpengaruh positif (β2 =
semakin tinggi TQM dan motivasi kerja maka kinerja tenaga kesehatan
akan meningkat pula, sebaliknya semakin rendah TQM dan motivasi kerja
maka kinerja tenaga kesehatan akan menurun. Maka dari itu, pihak
102
kesehatan dengan cara meningkatkan koordinasi yang baik antar pimpinan
formal dan informal, memberikan gaji yang layak sesuai dengan aturan
Tabel 4.24
Regression Sub 1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square the Estimate
1 ,828a 0,686 0,676 2,614
a. Predictors: (Constant), Motivasi, TQM
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
Square yang terdapat pada tabel Model Summary adalah sebesar 0,686. Hal
dalam penelitian. Sementara itu, untuk nila “ɛ1” dapat dicari dengan rumus
variabal TQM (X1) dan Motivasi (X2) dapat digambarkan melalui sub
103
Gambar 4.3
Diagram Jalur Model Struktur I
(Standardized, n = 70)
ɛ1
TQM
(X1) 0,561
0,71
Kinerja Tenaga
R Square 73,028 Kesehatan
(Z)
0,379
Motivasi
Kerja
(X2)
Tabel 4.25
Regression Sub 2. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) - 14,388 3,441 - 4,182 0,000
TQM 0,112 0,055 0,150 2,037 0,046
Motivasi 0,179 0,050 0,197 3,572 0,001
Kinerja 0,553 0,062 0,719 8,860 0,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
104
walaupun dengan jumlah di bawah 20%. Hal ini terlihat dari nilai
signifikansi TQM adalah 0,046 < 0,05 dan nilai thitung sebesar 2,037 > ttabel
thitung < ttabel (2,037 > 1,99656). Sehingga H0 ditolak dan H4 diterima dan
pasien. Hal ini dibuktikan dengan nilai pengaruh langsung yang diberikan
oleh TQM terhadap kepuasan pasien sebesar 0,15 atau 15%. Artinya tinggi
105
tim maka kepuasan pelanggan akan semakin meningkat. Faktor yang paling
menjadi kategori sangat baik. Variabel kerjasama tim juga memiliki hasil
penilaian dalam kategori baik belum mencapai kategori sangat baik. Hal ini
karakteristik TQM, yaitu: (1) fokus pada pelanggan; (2) kerja sama tim; (3)
pada kepuasan pasien sebesar 15%. Jika TQM diterapkan dengan baik
106
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dan
Citraluki (2016) tentang pengaruh TQM yang terdiri dari fokus kepada
dengan baik sehingga apa yang dilakukan dan akan dilakukan terorganisir
dengan baik agar pelanggan atau pasien merasa puas terhadap jasa atau
107
4.4.5 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Pasien
Tabel 4.26
Regression Sub 2. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) - 14,388 3,441 - 4,182 0,000
TQM 0,112 0,055 0,150 2,037 0,046
Motivasi 0,179 0,050 0,197 3,572 0,001
Kinerja 0,553 0,062 0,719 8,860 0,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
Pasien walaupun dengan jumlah di bawah 20%. Hal ini terlihat dari nilai
signifikansi Motivasi adalah 0,001 < 0,05 dan nilai thitung sebesar 3,572 >
maka nilai thitung < ttabel (3,572 > 1,99656). Sehingga H0 ditolak dan H5
kepuasan pasien. Hal ini dibuktikan dengan nilai pengaruh langsung yang
diberikan oleh motivasi kerja terhadap kepuasan pasien sebesar 0,197 atau
108
kerja yang diberikan. Motivasi kerja berkontribusi secara langsung dan
yaitu hanya sebesar 19,7%. Motivasi kerja yang tercermin dari kinerja
tenaga kesehatan mendapatkan respon yang baik dari pasien rawat inap di
Sudan (2016) yang menyatakan bahwa motivasi dan disiplin kerja berada
pada kategori cukup baik, kepuasan kerja dan kinerja perawat berada pada
kategori cukup tinggi atau baik. Pengaruh secara parsial motivasi kerja
Selain itu, dari hasil pengujian ditemukan adanya pengaruh kepuasan kerja
109
memenuhi kebutuhan fisiologis yang meliputi rasa lapar, haus, berlindung,
dan kebutuhan fisik lainnya dan kebutuhan aktualisasi diri yang meliputi
terpenuhi dengan adanya motivasi kerja yang tinggi dari tenaga kesehatan.
Jadi, semakin tinggi motivasi kerja maka kepuasan pasien akan semakin
Tabel 4.27
Regression Sub 2. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) - 14,388 3,441 - 4,182 0,000
TQM 0,112 0,055 0,150 2,037 0,046
Motivasi 0,179 0,050 0,197 3,572 0,001
Kinerja 0,553 0,062 0,719 8,860 0,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
110
Kepuasan Pasien. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi Kinerja adalah
0,000 < 0,05 dan nilai thitung sebesar 8,860 > ttabel = t(α/2; n-k-1), dimana α =
t(0,05/2; 70-3-1) = (0,025;66) = 1,99656 maka nilai thitung < ttabel (8,860 >
arah positif adalah sebesar 0,440 dan nilai signifikansi sebesar 0,000
dimana nilai tersebut jauh lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Kinerja
mempunyai arti bahwa setiap peningkatan yang terjadi pada nilai Kinerja
signifikan.
antara persepsi atau produk yang dirasakan dan diharapkan oleh pasien.
Perawat adalah orang yang menjadi salah satu kunci dalam memenuhi
111
manajemen dan motivasi kerja tenaga kesehatan, sehingga Puskesmas
didapatkan p-value 0,034 atau p-value < nilai α (0,05) yang artinya terdapat
menjadi lebih baik dan kepuasan pasien rawat inap terpenuhi. Tenaga
sebab itu, pasien merasa diperhatikan dan merasa puas terhadap pelayanan
112
Tabel 4.28
Regression Sub 2. Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
1 Regression 742,548 3 247,516 138,750 ,000b
Residual 117,737 66 1,784
Total 860,286 69
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
b. Predictors: (Constant), Kinerja, Motivasi, TQM
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
signifikan terhadap Kepuasan Pasien. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi
sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung sebesar 138,75 > Ftabel = F(k; n-k),
F(3;70-3) = (3;67) = 2,74 maka nilai Fhitung > Ftabel (138,75 > 2,74). TQM,
terhadap Kepuasan Pasien. Hal ini berarti semakin tinggi TQM, motivasi
kerja dan kinerja tenaga kesehatan, maka kepuasan pasien akan meningkat
pula, sebaliknya jika TQM, motivasi kerja dan kinerja tenaga kesehatan
113
Tabel 4.29
Regression Sub 2. Hasil Uji Koefisien Detrminasi (R2)
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square the Estimate
1 ,929a 0,863 0,857 1,336
a. Predictors: (Constant), Kinerja, Motivasi, TQM
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
Square yang terdapat pada tabel Model Summary adalah sebesar 0,863. Hal
dalam penelitian. Sementara itu, untuk nila “ɛ2” dapat dicari dengan rumus
114
Gambar 4.4
Diagram Jalur Model Struktur II
(Standardized, n = 70)
ɛ1 ɛ2
TQM
0,561 0,37
(X1)
0,121
0,71
Kinerja Tenaga Kepuasan
R Square 73,028 Kesehatan 0,719 Pasien
(Z) (Y)
0,379
Motivasi 0,343
Kerja
(X2)
Tabel 4.30
Ringkasan Hasil Estimasi Parameter Model
Koefisien Jalur p
Model (β) t (Sig.) R2
Sub Structural 1 (Regresi Model I) X1 dan X2 ke Y
X1 (β ZX1) 0,71 10,335 0,000
0,686
X2 (β ZX2) 0,379 5,523 0,000
Sub Structural 2 (Regresi Model II) X1, X2, dan Z ke Y
X1 (β YX1) 0,15 2,037 0,046
X2 (β YX2) 0,197 3,572 0,001 0,863
Z (β YZ) 0,719 8,86 0,000
Sumber: Hasil IBM Statistics SPSS 24 yang diolah (Penulis, 2020)
115
4.4.7 Pengaruh tidak langsung TQM terhadap Kepuasan Pasien melalui
PTL = βZX1 x βYZ = (0,71) x (0,719) = 0,51. Maka total pengaruh (TP)
pengaruh langsung (βYX1) sebesar 0,15 dan pengaruh tidak langsung (PTL)
sebesar 0,51 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih besar
dari nilai pengaruh langsung (PTL > βYX1). Maka dapat ditarik kesimpulan
langsung sebesar sebesar 0,15 atau 15% dan pengaruh tidak langsung
sebesar 0,51 atau 51%. Besarnya pengaruh tidak langsung lebih besar dari
116
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aji
pelanggan. Hal tersebut didapat dari hasil uji sobel di mana t hitung lebih
besar dari t tabel (6,600875 > 1,65870). Dari hasil pengujian ini dapat
atau mutu manajemen agar kinerja tenaga kesehatan menjadi lancar dan
baik sesuai SOP sebab angka pengaruh langsung yang ditunjukkna cukup
kecil dan berada di bawah 20%. Perlunya memperbaiki TQM agar pasien
sehingga mendapatkan respon yang positif dari pasien saat menjalani rawat
117
4.4.8 Pengaruh tidak langsung Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Pasien
Kinerja, yaitu PTL = βZX2 x βYZ = (0,379) x (0,719) = 0,273. Maka total
(PTL) sebesar 0,272 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung
lebih besar dari nilai pengaruh langsung (PTL > βYX2). Maka dapat ditarik
pengaruh langsung sebesar sebesar 0,197 atau 19,7% dan pengaruh tidak
118
lebih besar dari pengaruh langsung yang berarti bahwa motivasi kerja
nilai thitung sebesar 3.587 dengan probabilitas sebesar 0.001. Karena thitung
lebih besar dari ttabel (3.587 > 1.987) atau sig.t lebih kecil dari α (0.000 <
yang baik dan maksimal sesuai SOP sebab angka pengaruh langsung yang
motivasi kerja agar pasien merasa termotivasi dan tenaga kesehatan juga
dapat bekerja lebih baik lagi sehingga pasien mendapatkan pelayanan yang
layak dan merasa puas. Akibatnya, pasien merasa puas menjalani rawat
dalam kinerjanya dan mendapatkan respon yang baik dan positif dari
Uitao.
119
Tabel 4.31
Ringkasan Hasil Analisis Jalur Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Pengaruh Jalur
Pengaruh Total
Tidak Langsung
Variabel Langsung Pengaruh
Melalui variabel Z
X1 terhadap Z 0,71 – 0,71
X2 terhadap Z 0,379 – 0,379
X1 terhadap Y 0,15 (0,71 x 0,719) = 0,51 0,66
X2 terhadap Y 0,197 (0,379) x (0,719) = 0,273 0,47
Z terhadap Y 0,719 – 0,719
Sumber: Data diolah (Penulis, 2020)
Tabel 4.32
Pengaruh Hubungan antara Variabel Penelitian
Hasil
No Keterangan Hipotesis
Pengujian
1 TQM berpengaruh terhadap
Kinerja Tenaga Kesehatan Hipotesis 1 Signifikan
120
7 TQM berpengaruh terhadap
Kepuasan Pasien melalui Kinerja
Hipotesis 7 Signifikan
Tenaga Kesehatan
maka dapat disimpulkan bahwa H1, H2, H3, H4, H5, H6, H7 dan H8 terbukti
pengaruh dalam jumlah sedikit, yaitu di bawah 20% (lih. Tabel 4.32).
121
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan pada Puskesmas Oesao dan
Oesao dan Puskesmas Uitao. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Motivasi
Puskesmas Oesao dan Puskesmas Uitao. Hasil studi ini menunjukkan bahwa
Uitao.
122
signifikan terhadap Kepuasan Pasien. Semakin tinggi TQM, maka akan
dan Puskesmas Uitao. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Motivasi Kerja
Puskesmas Uitao.
Puskesmas Oesao dan Puskesmas Uitao. Hasil studi ini menunjukkan bahwa
Semakin tinggi TQM dan Motivasi Kerja, maka akan meningkatkan Kepuasan
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Oesao dan Puskesmas Uitao. Hasil studi ini
123
Kerja, maka Kinerja Tenaga Kesehatan menjadi lebih baik sehingga Kepuasan
5.2 Implikasi
Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas Oesao dan Puskesmas Uitao telah mampu
menerapkan TQM dan motivasi kerja dengan baik, tetapi kurang cukup untuk
Kinerja Tenaga Kesehatan dipengaruhi oleh TQM dan Motivasi Kerja dalam
sehingga dapat dikatakan bahwa Kepuasan Pasien terpenuhi karena TQM dan
5.3 Saran
Saran yang dapat diberikan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian
Oesao dan Puskesmas Uitao saja, tetapi juga di Puskesmas lain yang berada di
124
2. Perlu dilakukan pengembangan instrumen penelitian, yaitu disesuaikan
dengan kondisi dan lingkungan dari objek yang akan diteliti seiring dengan
125
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Hapsoro. K dan Arfianto, Erman. D. 2018. “Analisis Pengaruh Total Qulity
Management dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan
dengan Kinerja Karyawan sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris
pada Puskesmas Ungaran di Kecamatan Ungaran Barat)”. Diponegoro
Journal of Management. ISSN Online. No. 4: 7.
Green. LW, Ottoson. JM. 2006. “A Framework for Planning and Evaluation:
Process-Proceed Evolution and Aplication of the Model”. Journees de Sante
Publique. Diakses tanggal 28 Januari 2020.
126
Maga B. 2009. “Studi Kinerja Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wotu Kecamatan
Wotu Kabupaten Luwu Timur”. Jurnal Kesehatan Bung.
Mathis, Robert. L. & Jackson, John. H. 2002. “Manajemen Sumber Daya Manusia”.
Jakarta, Salemba Empat.
Melum, M. M & Sinioris, M. K. 1992. “Total Quality Management: The Health Care
Pioneers”. America Hospital Association Company: American Hospital
Publishing, Inc.
Robbins, Stephen. P. 2006. “Perilaku Organisasi”. Edisi ke-10. Jakarta: PT. Indeks.
Salesman, Frans. 2001 (hal. 36-37). “Permintaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak. Kajian Permintaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak pada
Kelompok Etnis Manggarai, Bajo dan Bima di Flores Barat – Nusa
Tenggara Timur ”. Disertasi. Surabaya: Universitas Airlangga.
Siagian, SP. 2012. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Strasser, S., Davis R.M., 1991. “Measuring Patient Satisfaction for Improved Patient
Service”. Michigan: American College of Healthcare Executives.
127
Sugiyanti, Sri dan Alriani, I. Martini. 2013 (hal. 5). “Pengaruh Total Quality
Management dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat. Studi Kasus
pada Ruang Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang”. Jurnal Ekonomi-
Manajemen-Akutansi. ISSN:0853-8778. No. 35/Th.XX/Oktober
Sutermeister, A. P. 1969. “People and Productivity”. 2nd Edition (ebook). New York:
McGraw-Hill, Inc.
Tjiptono, Fandy dan Anstasia, Dian. 2001. “Total Quality Manajemen”. Edisi Revisi.
Yogyakarta: ANDI
Wirawan. 2009. “Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Teori Aplikasi dan
Penelitian”. Jakarta: Salemba Empat.
128
LAMPIRAN
124
Lampiran 1
125
126
Lampiran 2
127
Lampiran 3
128
Lampiran 4
129
Lampiran 5
130
Lampiran 6
131
Lampiran 7
132
Lampiran 8
133
Lampiran 9
134
Lampiran 10
135
Lampiran 11
136
Lampiran 12
137
138
139
140
141
142
143
144
Lampiran 13
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* ** * * * *
X2.2 Pears on -0,073 1 0,391 ,534 ,624 ,486 0,176 0,122 ,458 ,470 0,131 0,185 ,470 0,122 0,295 0,216 0,235 0,281 ,548 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,761 0,088 0,015 0,003 0,030 0,459 0,609 0,042 0,036 0,582 0,434 0,036 0,608 0,207 0,360 0,319 0,230 0,012
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.3 Pears on 0,031 0,391 1 ,632 ** ,448 * 0,242 0,259 -0,011 0,331 0,416 ,480 * -0,146 0,416 0,123 0,090 0,110 -0,223 -0,299 0,383
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,898 0,088 0,003 0,048 0,304 0,271 0,962 0,154 0,068 0,032 0,540 0,068 0,606 0,706 0,644 0,345 0,200 0,095
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.4 Pears on 0,181 ,534 * ,632 ** 1 0,371 0,287 0,214 0,143 ,673 ** ,517 * ,532 * -0,183 ,517 * -0,080 0,235 0,219 0,187 0,020 ,531 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,445 0,015 0,003 0,108 0,220 0,365 0,546 0,001 0,020 0,016 0,439 0,020 0,738 0,318 0,353 0,429 0,932 0,016
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.5 Pears on 0,029 ,624 ** ,448 * 0,371 1 ,650 ** ,448 * ,470 * ,477 * ,502 * 0,110 0,308 ,502 * 0,197 0,223 0,256 0,274 0,345 ,669 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,904 0,003 0,048 0,108 0,002 0,048 0,037 0,034 0,024 0,643 0,186 0,024 0,406 0,344 0,275 0,242 0,136 0,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* ** * * ** ** * * ** * **
X2.6 Pears on 0,120 ,486 0,242 0,287 ,650 1 ,447 0,286 ,507 ,664 0,309 0,291 ,664 ,473 ,545 ,653 0,384 ,494 ,810
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,615 0,030 0,304 0,220 0,002 0,048 0,222 0,023 0,001 0,185 0,213 0,001 0,035 0,013 0,002 0,094 0,027 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.7 Pears on 0,058 0,176 0,259 0,214 ,448 * ,447 * 1 0,366 ,526 * ,669 ** 0,054 0,196 ,669 ** ,592 ** ,520 * ,680 ** 0,168 0,241 ,705 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,807 0,459 0,271 0,365 0,048 0,048 0,113 0,017 0,001 0,821 0,407 0,001 0,006 0,019 0,001 0,478 0,306 0,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.8 Pears on 0,016 0,122 -0,011 0,143 ,470 * 0,286 0,366 1 0,351 0,229 0,160 0,024 0,229 0,115 -0,044 0,193 0,177 0,227 0,389
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,948 0,609 0,962 0,546 0,037 0,222 0,113 0,130 0,331 0,500 0,921 0,331 0,628 0,853 0,415 0,456 0,336 0,090
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.9 Pears on 0,429 ,458 * 0,331 ,673 ** ,477 * ,507 * ,526 * 0,351 1 ,769 ** ,558 * 0,147 ,769 ** 0,421 0,396 ,469 * 0,179 0,219 ,800 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,059 0,042 0,154 0,001 0,034 0,023 0,017 0,130 0,000 0,011 0,535 0,000 0,065 0,084 0,037 0,450 0,353 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.10 Pears on 0,220 ,470 * 0,416 ,517 * ,502 * ,664 ** ,669 ** 0,229 ,769 ** 1 0,426 0,374 1,000 ** ,480 * ,570 ** ,658 ** 0,166 0,296 ,888 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,351 0,036 0,068 0,020 0,024 0,001 0,001 0,331 0,000 0,061 0,105 0,000 0,032 0,009 0,002 0,484 0,206 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.11 Pears on 0,354 0,131 ,480 * ,532 * 0,110 0,309 0,054 0,160 ,558 * 0,426 1 -0,194 0,426 0,167 0,098 0,103 -0,166 -0,176 0,397
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,125 0,582 0,032 0,016 0,643 0,185 0,821 0,500 0,011 0,061 0,411 0,061 0,481 0,681 0,667 0,484 0,457 0,083
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.12 Pears on -0,072 0,185 -0,146 -0,183 0,308 0,291 0,196 0,024 0,147 0,374 -0,194 1 0,374 0,369 0,151 0,235 0,116 0,440 0,363
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,762 0,434 0,540 0,439 0,186 0,213 0,407 0,921 0,535 0,105 0,411 0,105 0,109 0,525 0,318 0,627 0,052 0,116
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.13 Pears on 0,220 ,470 * 0,416 ,517 * ,502 * ,664 ** ,669 ** 0,229 ,769 ** 1,000 ** 0,426 0,374 1 ,480 * ,570 ** ,658 ** 0,166 0,296 ,888 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,351 0,036 0,068 0,020 0,024 0,001 0,001 0,331 0,000 0,000 0,061 0,105 0,032 0,009 0,002 0,484 0,206 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.14 Pears on -0,020 0,122 0,123 -0,080 0,197 ,473 * ,592 ** 0,115 0,421 ,480 * 0,167 0,369 ,480 * 1 ,584 ** ,711 ** 0,162 0,322 ,626 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,933 0,608 0,606 0,738 0,406 0,035 0,006 0,628 0,065 0,032 0,481 0,109 0,032 0,007 0,000 0,495 0,167 0,003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.15 Pears on -0,233 0,295 0,090 0,235 0,223 ,545 * ,520 * -0,044 0,396 ,570 ** 0,098 0,151 ,570 ** ,584 ** 1 ,800 ** ,618 ** ,617 ** ,694 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,322 0,207 0,706 0,318 0,344 0,013 0,019 0,853 0,084 0,009 0,681 0,525 0,009 0,007 0,000 0,004 0,004 0,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.16 Pears on -0,153 0,216 0,110 0,219 0,256 ,653 ** ,680 ** 0,193 ,469 * ,658 ** 0,103 0,235 ,658 ** ,711 ** ,800 ** 1 ,467 * ,614 ** ,781 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,520 0,360 0,644 0,353 0,275 0,002 0,001 0,415 0,037 0,002 0,667 0,318 0,002 0,000 0,000 0,038 0,004 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* ** * **
X2.17 Pears on -,451 0,235 -0,223 0,187 0,274 0,384 0,168 0,177 0,179 0,166 -0,166 0,116 0,166 0,162 ,618 ,467 1 ,738 0,422
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,046 0,319 0,345 0,429 0,242 0,094 0,478 0,456 0,450 0,484 0,484 0,627 0,484 0,495 0,004 0,038 0,000 0,064
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2.18 Pears on -0,392 0,281 -0,299 0,020 0,345 ,494 * 0,241 0,227 0,219 0,296 -0,176 0,440 0,296 0,322 ,617 ** ,614 ** ,738 ** 1 ,531 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,087 0,230 0,200 0,932 0,136 0,027 0,306 0,336 0,353 0,206 0,457 0,052 0,206 0,167 0,004 0,004 0,000 0,016
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Total_X2 Pears on 0,080 ,548 * 0,383 ,531 * ,669 ** ,810 ** ,705 ** 0,389 ,800 ** ,888 ** 0,397 0,363 ,888 ** ,626 ** ,694 ** ,781 ** 0,422 ,531 * 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,737 0,012 0,095 0,016 0,001 0,000 0,001 0,090 0,000 0,000 0,083 0,116 0,000 0,003 0,001 0,000 0,064 0,016
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is s ignificant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is s ignificant at the 0.01 level (2-tailed).
146
Kinerja Tenaga Kesehatan
KINERJA
Correlations
Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 Z.6 Z.7 Z.8 Z.9 Z.10 Z.11 Z.12 Z.13 Z.14 Z.15 Z.16 Z.17 Z.18 Z.19 Z.20 Z.21 Z.22 Z.23 Z.24 Total_Z
Z.1 Pears on 1 ,580 ** 0,386 ,524 * ,585 ** 0,295 ,493 * 0,354 1,000 ** ,580 ** 0,386 0,304 ,735 ** ,596 ** 0,241 ,564 ** ,512 * 0,413 ,524 * ,585 ** 0,392 ,448 * ,632 ** 0,278 ,818 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,007 0,092 0,018 0,007 0,207 0,027 0,126 0,000 0,007 0,092 0,193 0,000 0,006 0,305 0,010 0,021 0,070 0,018 0,007 0,087 0,047 0,003 0,236 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.2 Pears on ,580 ** 1 0,026 ,507 * ,664 ** 0,300 ,529 * 0,247 ,580 ** 1,000 ** 0,026 0,118 ,706 ** ,662 ** 0,074 0,166 0,100 0,329 ,507 * ,664 ** 0,416 0,332 ,527 * ,467 * ,701 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,007 0,912 0,023 0,001 0,200 0,017 0,294 0,007 0,000 0,912 0,620 0,001 0,001 0,756 0,485 0,676 0,156 0,023 0,001 0,068 0,152 0,017 0,038 0,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.3 Pears on 0,386 0,026 1 0,228 0,210 * 0,183 ** 0,386 0,026 ** ** 0,157 0,118 * 0,356 0,218 0,059 0,228 0,210 0,247 0,230 0,073 0,028 *
,504 ,566 1,000 ,798 ,450 ,516
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,092 0,912 0,334 0,374 0,024 0,440 0,009 0,092 0,912 0,000 0,000 0,509 0,621 0,046 0,123 0,355 0,804 0,334 0,374 0,293 0,329 0,760 0,907 0,020
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* * * * * * ** ** * ** * ** * **
Z.4 Pears on ,524 ,507 0,228 1 0,441 0,153 ,474 0,260 ,524 ,507 0,228 ,447 ,721 ,774 0,290 ,536 ,628 ,455 1,000 0,441 ,451 0,216 0,209 0,151 ,729
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,018 0,023 0,334 0,051 0,520 0,035 0,268 0,018 0,023 0,334 0,048 0,000 0,000 0,215 0,015 0,003 0,044 0,000 0,051 0,046 0,361 0,376 0,526 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
** ** ** * ** ** * * ** ** ** **
Z.5 Pears on ,585 ,664 0,210 0,441 1 0,326 ,613 ,468 ,585 ,664 0,210 0,115 ,541 ,509 0,179 0,401 0,192 0,020 0,441 1,000 ,625 ,677 0,340 0,370 ,748
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,007 0,001 0,374 0,051 0,161 0,004 0,037 0,007 0,001 0,374 0,631 0,014 0,022 0,450 0,080 0,417 0,933 0,051 0,000 0,003 0,001 0,143 0,108 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* * * * ** *
Z.6 Pears on 0,295 0,300 ,504 0,153 0,326 1 0,299 ,468 0,295 0,300 ,504 ,447 0,397 0,174 ,566 -0,127 -0,031 -0,021 0,153 0,326 0,308 0,182 0,161 0,089 ,478
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,207 0,200 0,024 0,520 0,161 0,200 0,037 0,207 0,200 0,024 0,048 0,083 0,463 0,009 0,594 0,898 0,930 0,520 0,161 0,187 0,443 0,497 0,710 0,033
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.7 Pears on ,493 * ,529 * 0,183 ,474 * ,613 ** 0,299 1 ,486 * ,493 * ,529 * 0,183 0,217 ,611 ** ,487 * 0,018 0,362 0,333 0,251 ,474 * ,613 ** 0,295 0,208 0,194 0,285 ,629 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,027 0,017 0,440 0,035 0,004 0,200 0,030 0,027 0,017 0,440 0,357 0,004 0,029 0,939 0,117 0,152 0,285 0,035 0,004 0,207 0,379 0,412 0,223 0,003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.8 Pears on 0,354 0,247 ,566 ** 0,260 ,468 * ,468 * ,486 * 1 0,354 0,247 ,566 ** 0,395 0,202 0,341 0,330 0,273 0,070 -0,057 0,260 ,468 * 0,189 0,008 0,070 0,262 ,525 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,126 0,294 0,009 0,268 0,037 0,037 0,030 0,126 0,294 0,009 0,085 0,393 0,141 0,155 0,245 0,768 0,810 0,268 0,037 0,424 0,972 0,768 0,265 0,017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.9 Pears on 1,000 ** ,580 ** 0,386 ,524 * ,585 ** 0,295 ,493 * 0,354 1 ,580 ** 0,386 0,304 ,735 ** ,596 ** 0,241 ,564 ** ,512 * 0,413 ,524 * ,585 ** 0,392 ,448 * ,632 ** 0,278 ,818 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,000 0,007 0,092 0,018 0,007 0,207 0,027 0,126 0,007 0,092 0,193 0,000 0,006 0,305 0,010 0,021 0,070 0,018 0,007 0,087 0,047 0,003 0,236 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.10 Pears on ,580 ** 1,000 ** 0,026 ,507 * ,664 ** 0,300 ,529 * 0,247 ,580 ** 1 0,026 0,118 ,706 ** ,662 ** 0,074 0,166 0,100 0,329 ,507 * ,664 ** 0,416 0,332 ,527 * ,467 * ,701 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,007 0,000 0,912 0,023 0,001 0,200 0,017 0,294 0,007 0,912 0,620 0,001 0,001 0,756 0,485 0,676 0,156 0,023 0,001 0,068 0,152 0,017 0,038 0,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.11 Pears on 0,386 0,026 1,000 ** 0,228 0,210 ,504 * 0,183 ,566 ** 0,386 0,026 1 ,798 ** 0,157 0,118 ,450 * 0,356 0,218 0,059 0,228 0,210 0,247 0,230 0,073 0,028 ,516 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,092 0,912 0,000 0,334 0,374 0,024 0,440 0,009 0,092 0,912 0,000 0,509 0,621 0,046 0,123 0,355 0,804 0,334 0,374 0,293 0,329 0,760 0,907 0,020
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.12 Pears on 0,304 0,118 ,798 ** ,447 * 0,115 ,447 * 0,217 0,395 0,304 0,118 ,798 ** 1 0,305 0,284 ,653 ** 0,270 0,291 0,299 ,447 * 0,115 0,151 0,114 0,212 0,101 ,552 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,193 0,620 0,000 0,048 0,631 0,048 0,357 0,085 0,193 0,620 0,000 0,192 0,226 0,002 0,249 0,213 0,200 0,048 0,631 0,525 0,632 0,369 0,672 0,012
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.13 Pears on ,735 ** ,706 ** 0,157 ,721 ** ,541 * 0,397 ,611 ** 0,202 ,735 ** ,706 ** 0,157 0,305 1 ,800 ** 0,282 0,271 0,380 ,459 * ,721 ** ,541 * 0,336 0,336 ,486 * 0,325 ,780 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,000 0,001 0,509 0,000 0,014 0,083 0,004 0,393 0,000 0,001 0,509 0,192 0,000 0,229 0,249 0,098 0,042 0,000 0,014 0,147 0,147 0,030 0,161 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
** ** ** * * ** ** ** * ** * **
Z.14 Pears on ,596 ,662 0,118 ,774 ,509 0,174 ,487 0,341 ,596 ,662 0,118 0,284 ,800 1 0,296 0,417 ,490 0,444 ,774 ,509 0,386 0,290 0,388 0,367 ,757
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,006 0,001 0,621 0,000 0,022 0,463 0,029 0,141 0,006 0,001 0,621 0,226 0,000 0,205 0,067 0,028 0,050 0,000 0,022 0,093 0,215 0,091 0,112 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.15 Pears on 0,241 0,074 ,450 * 0,290 0,179 ,566 ** 0,018 0,330 0,241 0,074 ,450 * ,653 ** 0,282 0,296 1 0,103 0,124 0,316 0,290 0,179 0,208 0,242 0,269 0,206 ,477 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,305 0,756 0,046 0,215 0,450 0,009 0,939 0,155 0,305 0,756 0,046 0,002 0,229 0,205 0,666 0,604 0,174 0,215 0,450 0,379 0,304 0,251 0,385 0,033
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.16 Pears on ,564 ** 0,166 0,356 ,536 * 0,401 -0,127 0,362 0,273 ,564 ** 0,166 0,356 0,270 0,271 0,417 0,103 1 ,684 ** 0,243 ,536 * 0,401 0,323 0,300 0,089 0,166 ,547 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,010 0,485 0,123 0,015 0,080 0,594 0,117 0,245 0,010 0,485 0,123 0,249 0,249 0,067 0,666 0,001 0,303 0,015 0,080 0,165 0,199 0,708 0,485 0,013
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.17 Pears on ,512 * 0,100 0,218 ,628 ** 0,192 -0,031 0,333 0,070 ,512 * 0,100 0,218 0,291 0,380 ,490 * 0,124 ,684 ** 1 0,400 ,628 ** 0,192 0,441 0,372 0,228 0,038 ,528 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,021 0,676 0,355 0,003 0,417 0,898 0,152 0,768 0,021 0,676 0,355 0,213 0,098 0,028 0,604 0,001 0,081 0,003 0,417 0,052 0,106 0,334 0,874 0,017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.18 Pears on 0,413 0,329 0,059 ,455 * 0,020 -0,021 0,251 -0,057 0,413 0,329 0,059 0,299 ,459 * 0,444 0,316 0,243 0,400 1 ,455 * 0,020 0,244 0,094 ,600 ** ,473 * ,476 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,070 0,156 0,804 0,044 0,933 0,930 0,285 0,810 0,070 0,156 0,804 0,200 0,042 0,050 0,174 0,303 0,081 0,044 0,933 0,301 0,694 0,005 0,035 0,034
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.19 Pears on ,524 * ,507 * 0,228 1,000 ** 0,441 0,153 ,474 * 0,260 ,524 * ,507 * 0,228 ,447 * ,721 ** ,774 ** 0,290 ,536 * ,628 ** ,455 * 1 0,441 ,451 * 0,216 0,209 0,151 ,729 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,018 0,023 0,334 0,000 0,051 0,520 0,035 0,268 0,018 0,023 0,334 0,048 0,000 0,000 0,215 0,015 0,003 0,044 0,051 0,046 0,361 0,376 0,526 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.20 Pears on ,585 ** ,664 ** 0,210 0,441 1,000 ** 0,326 ,613 ** ,468 * ,585 ** ,664 ** 0,210 0,115 ,541 * ,509 * 0,179 0,401 0,192 0,020 0,441 1 ,625 ** ,677 ** 0,340 0,370 ,748 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,007 0,001 0,374 0,051 0,000 0,161 0,004 0,037 0,007 0,001 0,374 0,631 0,014 0,022 0,450 0,080 0,417 0,933 0,051 0,003 0,001 0,143 0,108 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.21 Pears on 0,392 0,416 0,247 ,451 * ,625 ** 0,308 0,295 0,189 0,392 0,416 0,247 0,151 0,336 0,386 0,208 0,323 0,441 0,244 ,451 * ,625 ** 1 ,661 ** 0,441 0,363 ,649 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,087 0,068 0,293 0,046 0,003 0,187 0,207 0,424 0,087 0,068 0,293 0,525 0,147 0,093 0,379 0,165 0,052 0,301 0,046 0,003 0,002 0,052 0,116 0,002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.22 Pears on ,448 * 0,332 0,230 0,216 ,677 ** 0,182 0,208 0,008 ,448 * 0,332 0,230 0,114 0,336 0,290 0,242 0,300 0,372 0,094 0,216 ,677 ** ,661 ** 1 0,407 0,310 ,565 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,047 0,152 0,329 0,361 0,001 0,443 0,379 0,972 0,047 0,152 0,329 0,632 0,147 0,215 0,304 0,199 0,106 0,694 0,361 0,001 0,002 0,075 0,184 0,009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
** * ** * * ** ** **
Z.23 Pears on ,632 ,527 0,073 0,209 0,340 0,161 0,194 0,070 ,632 ,527 0,073 0,212 ,486 0,388 0,269 0,089 0,228 ,600 0,209 0,340 0,441 0,407 1 ,605 ,585
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,003 0,017 0,760 0,376 0,143 0,497 0,412 0,768 0,003 0,017 0,760 0,369 0,030 0,091 0,251 0,708 0,334 0,005 0,376 0,143 0,052 0,075 0,005 0,007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Z.24 Pears on 0,278 ,467 * 0,028 0,151 0,370 0,089 0,285 0,262 0,278 ,467 * 0,028 0,101 0,325 0,367 0,206 0,166 0,038 ,473 * 0,151 0,370 0,363 0,310 ,605 ** 1 ,483 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,236 0,038 0,907 0,526 0,108 0,710 0,223 0,265 0,236 0,038 0,907 0,672 0,161 0,112 0,385 0,485 0,874 0,035 0,526 0,108 0,116 0,184 0,005 0,031
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Total_Z Pears on ,818 ** ,701 ** ,516 * ,729 ** ,748 ** ,478 * ,629 ** ,525 * ,818 ** ,701 ** ,516 * ,552 * ,780 ** ,757 ** ,477 * ,547 * ,528 * ,476 * ,729 ** ,748 ** ,649 ** ,565 ** ,585 ** ,483 * 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,000 0,001 0,020 0,000 0,000 0,033 0,003 0,017 0,000 0,001 0,020 0,012 0,000 0,000 0,033 0,013 0,017 0,034 0,000 0,000 0,002 0,009 0,007 0,031
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is s ignificant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is s ignificant at the 0.05 level (2-tailed).
147
Kepuasan Pasien
KEPUASAN PASIEN
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y.11 Y.12 Y.13 Y.14 Total_Y
** **
Y.1 Pears on 1 0,187 ,653 ,615 0,439 ,653 ** 0,187 1,000 ** 0,090 ,615 ** 0,439 ,653 ** 0,384 0,074 ,754 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,430 0,002 0,004 0,053 0,002 0,430 0,000 0,707 0,004 0,053 0,002 0,095 0,756 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.2 Pears on 0,187 1 0,099 0,075 0,407 0,099 ** 0,187 0,387 0,075 0,407 0,099 0,218 0,368 *
1,000 ,495
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,430 0,677 0,754 0,075 0,677 0,000 0,430 0,092 0,754 0,075 0,677 0,355 0,110 0,026
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.3 Pears on ** 0,099 1 ** 0,269 ** 0,099 ** 0,301 ** 0,269 ** 0,390 0,371 **
,653 ,616 1,000 ,653 ,616 1,000 ,813
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,002 0,677 0,004 0,252 0,000 0,677 0,002 0,197 0,004 0,252 0,000 0,089 0,107 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.4 Pears on ,615 ** 0,075 ,616 ** 1 0,413 ,616 ** 0,075 ,615 ** 0,389 1,000 ** 0,413 ,616 ** 0,171 0,165 ,735 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,004 0,754 0,004 0,071 0,004 0,754 0,004 0,090 0,000 0,071 0,004 0,472 0,486 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.5 Pears on 0,439 0,407 0,269 0,413 1 0,269 0,407 0,439 0,423 0,413 ** 0,269 0,014 0,171 **
1,000 ,623
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,053 0,075 0,252 0,071 0,252 0,075 0,053 0,063 0,071 0,000 0,252 0,952 0,470 0,003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.6 Pears on ,653 ** 0,099 1,000 ** ,616 ** 0,269 1 0,099 ,653 ** 0,301 ,616 ** 0,269 1,000 ** 0,390 0,371 ,813 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,002 0,677 0,000 0,004 0,252 0,677 0,002 0,197 0,004 0,252 0,000 0,089 0,107 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**
Y.7 Pears on 0,187 1,000 0,099 0,075 0,407 0,099 1 0,187 0,387 0,075 0,407 0,099 0,218 0,368 ,495 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,430 0,000 0,677 0,754 0,075 0,677 0,430 0,092 0,754 0,075 0,677 0,355 0,110 0,026
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
** ** ** ** ** ** **
Y.8 Pears on 1,000 0,187 ,653 ,615 0,439 ,653 0,187 1 0,090 ,615 0,439 ,653 0,384 0,074 ,754
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,000 0,430 0,002 0,004 0,053 0,002 0,430 0,707 0,004 0,053 0,002 0,095 0,756 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.9 Pears on 0,090 0,387 0,301 0,389 0,423 0,301 0,387 0,090 1 0,389 0,423 0,301 0,121 0,439 ,541 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,707 0,092 0,197 0,090 0,063 0,197 0,092 0,707 0,090 0,063 0,197 0,613 0,053 0,014
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
** ** ** ** ** **
Y.10 Pears on ,615 0,075 ,616 1,000 0,413 ,616 0,075 ,615 0,389 1 0,413 ,616 0,171 0,165 ,735 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,004 0,754 0,004 0,000 0,071 0,004 0,754 0,004 0,090 0,071 0,004 0,472 0,486 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.11 Pears on 0,439 0,407 0,269 0,413 1,000 ** 0,269 0,407 0,439 0,423 0,413 1 0,269 0,014 0,171 ,623 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,053 0,075 0,252 0,071 0,000 0,252 0,075 0,053 0,063 0,071 0,252 0,952 0,470 0,003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.12 Pears on ,653 ** 0,099 1,000 ** ,616 ** 0,269 1,000 ** 0,099 ,653 ** 0,301 ,616 ** 0,269 1 0,390 0,371 ,813 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,002 0,677 0,000 0,004 0,252 0,000 0,677 0,002 0,197 0,004 0,252 0,089 0,107 0,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
Y.13 Pears on 0,384 0,218 0,390 0,171 0,014 0,390 0,218 0,384 0,121 0,171 0,014 0,390 1 0,385 ,487
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,095 0,355 0,089 0,472 0,952 0,089 0,355 0,095 0,613 0,472 0,952 0,089 0,094 0,029
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.14 Pears on 0,074 0,368 0,371 0,165 0,171 0,371 0,368 0,074 0,439 0,165 0,171 0,371 0,385 1 ,498 *
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,756 0,110 0,107 0,486 0,470 0,107 0,110 0,756 0,053 0,486 0,470 0,107 0,094 0,026
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Total_Y Pears on ,754 ** ,495 * ,813 ** ,735 ** ,623 ** ,813 ** ,495 * ,754 ** ,541 * ,735 ** ,623 ** ,813 ** ,487 * ,498 * 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,000 0,026 0,000 0,000 0,003 0,000 0,026 0,000 0,014 0,000 0,003 0,000 0,029 0,026
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is s ignificant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is s ignificant at the 0.05 level (2-tailed).
148
Hasil Uji Reliabilitas
TQM
Reliability Statistics
0,899 20
Motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,881 18
Kinerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,931 24
Kepuasan Pasien
Reliability Statistics
0,896 14
149
Uji Multikolinearitas
Regression
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Kinerja, Enter
Motivasi ,
TQMb
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
b. All requested variables entered.
Model Summary
ANOVAa
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -14,388 3,441 -4,182 0,000
TQM 0,112 0,055 0,150 2,037 0,046 0,384 2,607
Motivasi 0,179 0,050 0,197 3,572 0,001 0,684 1,463
Kinerja 0,553 0,062 0,719 8,860 0,000 0,314 3,180
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
Collinearity Diagnosticsa
Condition Variance Proportions
Model Eigenvalue Index (Constant) TQM Motivasi Kinerja
1 1 3,991 1,000 0,00 0,00 0,00 0,00
2 0,006 24,928 0,01 0,08 0,58 0,00
3 0,002 43,702 0,68 0,25 0,14 0,00
4 0,000 89,481 0,31 0,66 0,28 1,00
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
150
Uji Normalitas
151
Lampiran 14
1. Regresi Model I
Regression
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Motivasi , Enter
TQMb
a. Dependent Variable: Kinerja
b. All requested variables entered.
Model Summary
Adjusted
R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,828a 0,686 0,676 2,614
a. Predictors: (Constant), Motivasi , TQM
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 997,785 2 498,893 73,028 ,000b
Residual 457,715 67 6,832
Total 1455,500 69
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Motivasi , TQM
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 31,940 5,487 5,821 0,000
TQM 0,689 0,067 0,710 10,335 0,000
Motivasi 0,450 0,081 0,379 5,523 0,000
a. Dependent Variable: Kinerja
152
2. Regresi Model II
Regression
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Kinerja, Enter
Motivasi ,
TQMb
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
b. All requested variables entered.
Model Summary
Adjusted
R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,929a 0,863 0,857 1,336
a. Predictors: (Constant), Kinerja, Motivasi , TQM
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 742,548 3 247,516 138,750 ,000b
Residual 117,737 66 1,784
Total 860,286 69
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
b. Predictors: (Constant), Kinerja, Motivasi , TQM
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -14,388 3,441 -4,182 0,000
TQM 0,112 0,055 0,150 2,037 0,046
Motivasi 0,179 0,050 0,197 3,572 0,001
Kinerja 0,553 0,062 0,719 8,860 0,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
153
3. Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung
Koefisien
p
Model Jalur t R2
(β) (Sig.)
Sub Structural 1 (Regresi Model I) X1 dan X2 ke Y
X1 (β ZX1) 0,71 10,335 0
0,686
X2 (β ZX2) 0,379 5,523 0
Sub Structural 2 (Regresi Model II) X1, X2, dan Z ke Y
X1 (β YX1) 0,15 2,037 0,046
X2 (β YX2) 0,197 3,572 0,001 0,863
Z (β YZ) 0,719 8,86 0
154
Lampiran 15
1. Persiapan proposal
2. Seminar proposal
3. Penelitian
4. Pengumpulan data
5. Tabulasi data
6. Seminar hasil
7. Tesis
155