“MAWAS DIRI”
MONITORING DAN WAJIB LAPORKAN SEDINI MUNGKIN
TUBERKULOSIS
DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS CIUMBULEUIT
KECAMATAN CIDADAP KOTA BANDUNG
Disusun oleh
Preseptor IKM:
Dr. Ardini S. Raksanagara, dr., MPH
Preseptor Lapangan:
Erti Rostiaty, dr., MH.Kes., Sp.DLP
Kepala Kepala
UPT Puskesmas Ciumbuleuit Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat
Bandung Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Erti Rostiaty, dr., MH.Kes., Sp.DLP Dwi Agustian, dr., MPH, PhD
NIP. 19730921 200212 2 003 NIP. 19740802 201112 1 003
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
laporan akhir yang berjudul “MAWAS DIRI” (Monitoring dan Wajib Laporkan
tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
arahan, bimbingan dan dukungan kepada kami dalam menyusun laporan akhir ini.
kepada:
Universitas Padjadjaran.
iii
5. Erti Rostiaty, dr., MH. Kes., Sp.DLP, sebagai Kepala Puskesmas
hangat serta bersedia membantu kami dalam proses pengumpulan data dan
pelaksanaan kegiatan.
7. Orang tua kami yang senantiasa memberikan doa dan segala dukungan yang
tiada putusnya.
ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu besar harapan kami atas kritik dan saran yang ditujukan kepada laporan
akhir ini, agar laporan akhir ini dapat memberikan manfaat dan menjadi informasi
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
1.7 Rumusan Masalah yang Terpilih ............................................................. 17
Tuberkulosis.................................................................................................. 18
vi
3.1.3. Bukti Peningkatan Pengetahuan.......................................................... 24
vii
DAFTAR TABEL
............................................................................................................................... 13
Tabel 1.7 Prioritas masalah pelayanan kesehatan dengan Metode Delphi ........... 14
Tabel 1.8 Prioritas masalah derajat kesehatan menggunakan metode PAHO ...... 15
Tabel 3.4 Hasil uji signifikan Wilcoxon Signed Rank Test ....................................25
viii
DAFTAR GAMBAR
............................................................................................................................... 17
ix
BAB I
PENDAHULUAN
(IKM) merupakan seni dan ilmu mencegah penyakit, memperpanjang usia, dan
kesehatan masyarakat berfokus pada seluruh spektrum kesehatan, tidak hanya pada
mereka, atau mencegah penurunan kesehatan1. Selain itu, terdapat tiga fungsi utama
menjamin agar masyarakat memiliki akses yang tepat terhadap pelayanan kesehatan
kemampuan yang harus dimiliki oleh dokter umum. Sesuai dengan kurikulum
pendidikan dokter umum, Program Studi Profesi Dokter (PSPD) Ilmu Kesehatan
1
2
Barat. Adapun luas wilayah dari UPT Puskesmas Ciumbuleuit adalah 125,49 ha
jumlah 22 RW dan 144 RT. Menurut Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Pusat
memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 yaitu 22 orang.
daerah (APBD), anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), dan sumber-
2018 yaitu sebanyak 38.739 jiwa. Kelompok usia terbanyak adalah kelompok usia
a. Sarana
b. Prasarana
1. Data Bangunan
pelayanan.
3. Peralatan Kesehatan
4. Perlengkapan Meubelair
secara umum dalam kondisi yang baik dan cukup untuk menunjang
6. Peralatan Lainnya
saja ada beberapa peralatan yang mengalami rusak sedang dan berat
Masalah pada machine yaitu SIMPUS yang masih berjalan secara offline,
belum terintegrasi antar ruangan, hanya terdapat 1 unit komputer pada bagian
pendaftaran yang dapat mengakses SIMPUS dengan baik, sehingga input data
masih dilakukan secara manual dari seluruh ruangan ke bagian pendaftaran, dan
pelayanan farmasi.
Pengembangan)
tradisional.
dengan merancang usulan kegiatan agar mencapai target yang telah ditentukan.
Kegiatan (RPK).4
beberapa koordinator program yang dapat merangkap lebih dari satu program.4
keempat setiap bulan, dilaksanakan oleh seluruh petugas dan pihak lain yang
program baru, analisis beban kerja, pembagian tugas dan daerah binaan, serta
penyusunan RPK tahunan, RPK bulanan, matriks pembagian tugas, bahan ajuan
Musrenbang, draft RUK, dan draft Rencana Lima Tahunan. Sedangkan untuk
lokakarya mini triwulan dilaksanakan pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober.
7
dua macam, yakni pengawasan internal yang dilakukan oleh atasan langsung dan
Kesenjangan tertinggi terletak pada kunjungan rawat jalan umum yakni sebesar -
10,43%.
sampah.
kategori anak.
8
95,00%) terdapat pada cakupan BIAS DT, cakupan BIAS TD, dan cakupan
72,98%).
(UKM Pengembangan)
target (+100%).
kerja (UKK) pada indikator pembinaan pos UKK. Namun belum ada
perawatan kesehatan gigi belum mencapai target dari sasaran pertahun yang
telah ditentukan. Hal tersebut disebabkan karena masih terdapat sisa bulan
yang belum terlewati, dan masih rendahnya kesadaran siswa maupun orang
sedikit.
lansia.
10
terdaftar
Tabel 1.1 Identifikasi masalah manajerial UPT Puskesmas Ciumbuleuit periode Januari-
Agustus 2019
No. Komponen Masalah
1. Man Jumlah total SDM cukup, sudah sesuai dengan Permenkes No 75 tahun
2014. Namun, terdapat beberapa tenaga kerja yang belum memenuhi
standar minimal yaitu tenaga kesehatan masyarakat dan administrasi
umum.
2. Material UPT Puskesmas Ciumbuleuit belum memenuhi standar ruangan minimal
puskesmas non-rawat inap: tidak memiliki ruangan ASI, ruang promosi
kesehatan dan ruang sterilisasi. Ruang persalinan dan pasca persalinan
masih menyatu dengan ruang KIA, serta ruang tindakan masih menyatu
dengan ruang pelayanan rawat jalan.
3. Machine SIMPUS yang bisa digunakan hanya di bagian pendaftaran, sehingga
beberapa ruangan harus menginput data ke dalam SIMPUS secara manual.
4. Market 49,6% masyarakat miskin di wilayah kerja Puskesmas Ciumbuleuit belum
terdaftar JKN.
5. Organizing - Terdapat beberapa orang yang memegang lebih dari satu program,
sehingga pelaksanaan program tidak optimal.
- Kurangnya koordinasi dan kerjasama antar tenaga kerja.
Tabel 1.2 Rekapitulasi kesenjangan program pelayanan kesehatan wajib di UPT Puskesmas
Ciumbuleuit periode Januari-Agustus Tahun 2019
Masalah Pelayanan
No. Hasil Diskusi
Kesehatan
4. Cakupan ASI Eksklusif • ASI penting untuk kesehatan dan membantu sistem
kekebalan tubuh pada bayi.
• Tingkat pendidikan yang berbeda-beda menyebabkan
perbedaan pemahaman dan sikap terhadap pentingnya ASI
eksklusif.
• Faktor kesibukan, pekerjaan, dan praktisnya susu formula
menyebabkan tingginya kesenjangan ASI eksklusif di
wilayah kerja UPT Puskesmas Ciumbuleuit
dan payudara karena hipertensi, DM dan gizi sudah terdapat intervensi program.
Cakupan Penemuan
Pasien Baru TB
ORGANIZING BTA Positif
Adanya stigma serta Kurangnya koordinasi antar
diskriminasi masyarakat sekitar kader dari masing-masing
wilayah kerja UPT Puskesmas perwakilan RW di wilayah
Ciumbuleuit terhadap pasien Form pelaporan
kerja UPT Puskesmas
dan orang disekitar yang yang belum
Ciumbuleuit
tersosialisasikan CONTROLLING
Tidak semua orang yang dengan baik bagi Pemantauan dan pengawasan program
kontak serumah dengan kader yang telah Kader Tuberkulosis oleh koordinator
penderita TB melakukan dibentuk program yang belum dilakukan secara
skrining berupa cek dahak ke berkala
UPT Puskesmas EVALUATION
Ciumbuleuit. Evaluasi dan tindak lanjut dari program
Kader Tuberkulosis yang belum terlaksana
MARKET MATERIAL / MACHINE PROSES
bukan karena pengetahuan masyarakat yang masih kurang, melainkan sikap dan
perilaku masyarakat yang belum terbiasa untuk melakukan pemeriksaan lebih dini
kader belum merata seluruh RW serta peran aktifnya masih kurang dalam program.
Tuberkulosis
Namun terdapat beberapa masalah yang dihadapi, terutama dari sisi masyarakat.
Alternatif Pemecahan
No. Penyebab Masalah B K E P W Total
Masalah
5. Adanya kendala dalam Menilai dan mengkaji 1 0 1 1 0 3
implementasi program ulang program terkait
terkait kader Tuberkulosis kader Tuberkulosis
6. Adanya stigma serta Memberikan promosi 0 0 1 1 0 2
diskriminasi masyarakat kesehatan kepada
sekitar wilayah kerja UPT masyarakat terkait TB
Puskesmas Ciumbuleuit untuk menghilangkan
terhadap pasien dan orang stigma dan diskriminasi
disekitar yang memiliki TB di lingkungan
kontak dengan penderita masyarakat
TB
7. Tidak semua orang yang Memberikan edukasi dan 0 0 1 0 1 2
kontak serumah dengan menghimbau masyarakat
penderita TB melakukan yang kontak serumah
screening berupa cek dahak dengan penderita TB untuk
ke fasilitas kesehatan melakukan screening
terdekat yaitu UPT karena merupakan salah
Puskesmas Ciumbuleuit satu hal yang wajib
8. Telah tersedianya Membagikan dengan 1 0 1 1 0 3
rancangan buku panduan segera buku panduan kader
kader dan form pelaporan, dan form pelaporan serta
namun belum terlaksana memberikan pelatihan cara
pengisiannya
9. Kurangnya koordinasi Mengagendakan 0 0 1 1 0 2
antar kader dari masing- pertemuan rutin antar
masing perwakilan RW di kader, tidak hanya dalam
wilayah kerja UPT hal program Tuberkulosis,
Puskesmas Ciumbuleuit namun juga pertemuan lain
untuk meningkatkan
hubungan antar kader
10. Pemantauan dan Melakukan pemantauan 0 0 1 1 0 2
pengawasan program dan pengawasan program
Kader Tuberkulosis oleh Kader Tuberkulosis secara
koordinator program yang berkala dengan membuat
belum dilakukan secara jadwal rutin follow up
berkala
11. Evaluasi dan tindak Melaksanakan evaluasi 1 1 1 1 1 5
lanjut dari program dan membuat rencana
kader Tuberkulosis yang tindak lanjut dari hasil
belum terlaksana evaluasi Kader
Tuberkulosis
BAB II
tuberkulosis.
2.3 Sasaran
21
22
Ciumbuleuit.
2.6 Metode
Metode yang dipilih untuk kegiatan ini berupa pemberian materi mengenai
discussion). Kegiatan FGD bertujuan untuk mengkaji kembali program yang telah
program tuberkulosis baik dari segi kader, masyarakat, dan puskesmas sehingga
formulir pelaporan kasus tuberkulosis serta tanda tangan komitmen kader terhadap
motivasi kader dalam keberlangsungan program agar dapat berjalan dengan baik.
BAB III
HASIL KEGIATAN
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ciumbuleuit. Namun, peserta yang hadir belum
seluruhnya merupakan perwakilan tiap RW, masih ada dua RW yang tidak terdapat
perwakilannya
pemaparan materi serta post-test diakhir acara . Peserta tampak antusias dan aktif
dengan penghitungan kuantitatif antara hasil nilai pre- test dan post-test.
24
25
peserta dari 6,3 pada nilai pre-test dengan nilai post-test sebesar 7,5.
distribusi data yang tidak normal. Maka dilakukan uji Wilcoxon Signed Rank Test
mengalami peningkatan nilai, 7 peserta mendapatkan nilai yang tetap, dengan nilai
yang didapatkan sudah mencapai nilai maksimal, dan tidak ada peserta yang
Hasil dari uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya hasil yang
signifikan dari data hasil pre-test dan post-test, dilihat dari nilai p<0.05. Maka dapat
3.2. Rekomendasi
kader tuberkulosis ini diharapkan ada tindak lanjut dari pihak UPT Puskesmas
Ciumbuleuit untuk mengadakan evaluasi program secara rutin dan berkala terkait
peran kader dalam membantu penemuan kasus baru tuberkulosis sehingga seluruh
27
LAMPIRAN
SURAT UNDANGAN
28
DAFTAR HADIR
29
DOKUMENTASI KEGIATAN
30