Penyusun:
dr. Nadia Fernanda
Pembimbing:
dr. Hj. Imas Hotimah
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Dokter Internsip Indonesia 2021
Penyusun:
dr. Nadia Fernanda
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
ii
3.2.2 Sumber Daya Manusia.................................................................. 16
3.2.3 Peran Serta Masyarakat................................................................. 17
3.3 Pelayanan Kesehatan Dasar................................................................. 17
BAB IV METODE PENELITIAN........................................................................... 19
4.1 Metode dan Desain Penelitian................................................................ 19
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian................................................................ 19
4.3 Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 19
4.3.1 Instrumen Penelitian...................................................................... 19
4.3.2 Subjek Penelitian........................................................................... 19
4.4 Teknik Pengumpulan Sampel................................................................ 19
4.5 Definisi Operasional............................................................................... 20
4.6 Teknik Analisis Data.............................................................................. 20
4.6.1 Identitas Responden...................................................................... 20
4.6.2 Pengetahuan.................................................................................. 20
4.7 Aspek Etik Penelitian............................................................................. 21
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 22
5.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan........................................................... 22
5.1.1 Karakteristik Responden............................................................... 22
5.1.2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden................................. 24
5.2 Intervensi................................................................................................ 27
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 29
6.1 Kesimpulan............................................................................................ 29
6.2 Saran....................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................30
LAMPIRAN 1............................................................................................................31
LAMPIRAN 2............................................................................................................33
LAMPIRAN 3............................................................................................................34
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Hepatitis A 0,57%, Hepatitis E 0,02% dan Malnutrisi 2,5%, sedangkan kasus
kematian akibat sanitasi buruk adalah diare sebesar 46%, kecacingan 0,1%,
scabies 1,1%, hepatitis A 1,4% dan hepatitis E 0,04%.5
Indikator outcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan
penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan
perilaku.5
Berdasarkan observasi dan wawancara, maka penulis merasa perlu untuk
meningkatkan mutu program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, sehingga
mewujudkan masyarakat yang sadar akan pentingnya perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari dan untuk meningkatkan derajat kesehatan.
2
pelaksanaan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Cisaat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan lima pilar
akan mempermudah upaya meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang lebih
baik serta mengubah dan mempertahankan keberlanjutan budaya hidup bersih dan
sehat. Pelaksanaan STBM dalam jangka panjang dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik, dan
dapat mendorong tewujudnya masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.5,6
5
Prosedur pemeliharaan jamban adalah sebagai berikut:
a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan kering.
b. Di sekeliling jamban tidak ada genangan air.
c. Tidak ada sampah berserakanan.
d. Rumah jamban dalam keadaan baik.
e. Lantai selalu bersih dan tidak ada kotoran yang terlihat.
f. Lalat, tikus dan kecoa tidak ada,
g. Tersedia alat pembersih.
h. Bila ada yang rusak segera diperbaiki
6
d. Bilas dengan air bersih sambil menggosok-gosok kedua tangan sampai sisa
sabun hilang.
e. Keringkan kedua tangan dengan memakai kain, handuk bersih, atau kertas
tisu, atau mengibas-ibaskan kedua tangan sampai kering.
7
c. dan lebih baik dilengkapi dengan kran.
8
domestik. Sebagai ciri khas dari limbah ini adalah mempunyai karakteristik kaya
akan zat organik disamping adanya zat padat.
2.1.6 Pemicuan
Pemicuan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, kader, relawan, dan/atau
masyarakat yang telah berhasil mengembangkan STBM. Harapan dilakukannya
9
pemicuan adalah untuk merencanakan perubahan perilaku, memantau terjadinya
perubahan perilaku, dan mengevaluasi hasil perubahan perilaku. Setelah
dilakukannya Pemicuan selanjutnya dilakukan pendampingan kepada
masyarakat.5,6
Pemicuan diarahkan untuk memberikan kemampuan dalam:5
- Merencanakan perubahan perilaku
- Memantau terjadinya perubahan perilaku
- Mengevaluasi hasil perubahan perilaku
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Definisi
Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh seseorang tentang sesuatu hal
yang didapat secara formal maupun informal. Pengetahuan merupakan faktor awal
dari suatu perilaku yang diharapkan dan pada umumnya berkorelasi positif dengan
perilaku.
10
4. Analisis
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan/atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang
terdapat dalam suatu masalah.Salah satu tanda seseorang sudah mencapai tahap
ini adalah orang tersebut mampu membedakan, memisahkan, mengelompokkan,
atau membuat diagram terhadap suatu obyek.
5. Sintesis
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Secara lebih sederhana, sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.
6. Evaluasi
Evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian
terhadap obyek tertentu. Penilaian tersebut didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau yang telah ada sebelumnya.7,8,9
11
e. Sosial Ekonomi
Seseorang dengan sosial ekonomi yang rendah akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan dalam pemenuhan fasilitas.
f. Informasi
Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang
suatu keseluruhan makna yang menunjang amanat. Informasi memberikan
pengaruh kepada seseorang meskipun orang tersebut mempunyai tingkat
pendidikan rendah tetapi jika mendapatkan informasi yang baik dari berbagai
media, maka hal ini dapat meningkatkan pengetahuan orang tersebut.
g. Sosial Budaya
Sosial Budaya termasuk di dalamnya pandangan keagamaan khususnya
dalam penyerapan nilai-nilai sosial untuk memperkuat superegonya.
h. Pekerjaan
Pekerjaan dapat mempengaruhi prilaku seseorang. Seseorang yang bekerja
di luar rumah lebih mudah mendapatkan informasi, sehingga seseorang lebih
mudah berperilaku yang sehat.
12
b. Pertanyaan objektif berupa pertanyaan pilihan ganda, salah betul, dan
menjodohkanya, penilaian dari bentuk pertanyaan ini bersifat pasti tanpa
menggunakan subjektifitas dari pelaku.
Dari kedua bentuk pertanyaan diatas, pertanyaan objektif khususnya
pilihan ganda lebih disukai sebagai alat ukur karena cepat menilai.7,8,9
13
BAB III
GAMBARAN PUSKESMAS CISAAT
14
dengan luas wilayah 125,130 ha, Desa Sukamanah 103,530 ha, Desa Cibatu
168,000 ha, Desa Sukasari 171,000 ha, Desa Nagrak 110,170 ha dan Desa
Sukaresmi 295,000 ha.
Tabel 3.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, RT/RW dan Rata-rata Jiwa/RT
Luas Jumlah Jumlah Rata-rata
Desa Wilayah Rumah Jiwa/Rumah
(km2) Penduduk Tangga Tangga
Cisaat 125,130.00 10,088 2,635 3.8
Sukamanah 103,530.00 10,195 2,975 3.4
Cibatu 168,000.00 10,893 2,794 3.9
Sukasari 171,000.00 9,967 2,586 3.9
Nagrak 110,170.00 10,445 2,800 3.7
Sukaresmi 295,000.00 15,841 4,600 3.4
3.1.3 Demografi
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Usia
KELOMPOK UMUR JUMLAH PENDUDUK
(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 2,718 2,803
5-9 2,954 2,962
10 - 14 2,970 2,818
15 - 19 3,051 3,084
20 - 24 2,919 2,877
25 - 29 2,712 2,706
30 - 34 2,742 2,750
35 - 39 2,515 2,426
40 - 44 2,506 2,416
45 - 49 2,088 2,024
50 - 54 1,785 1,781
55 - 59 1,405 1,372
60 - 64 1,352 1,340
65 - 69 866 860
70 - 74 785 729
75+ 585 528
15
2 R51 Sakit kepala 766
3 R05 Batuk 713
4 I10 Hipertensi primer/essensial 684
5 M79.0 Rematisme 646
6 M79.1 Myalgia 576
7 K30 Dispepsia 488
8 J00 Nasofaringitis akut 409
9 K29 Gastritis and duodenitis 346
10 E78.0 Pure hypercholesterolaemia 320
16
Sanitarian : 1 orang
Analis : 2 orang
e. Tenaga Gizi : 1 orang
JUMLAH : 68 orang
17
3) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)
4) Promosi Kesehatan
5) Gizi
6) Pengobatan
b. PENGEMBANGAN
1) Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Usaha Kesehatan Kerja (UKK)
3) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
4) Kesehatan gigi dan mulut
5) Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
6) Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
7) Penanganan Lansia
8) Kesehatan Jiwa
9) Kesehatan Indra
10) Matra
11) Kesehatan Olahraga
12) Laboraturium sederhana
13) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
14) Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
15) Rujukan
16) Kesehatan Pengobatan Tradisional
17) Gemar Berseka
18) KSS (Pemberdayaan Masyarakat)
19) Pencatatan dan Pelaporan (PR)
BAB IV
METODE PENELITIAN
18
leh sampel dengan menggunakan kuesioner pengetahuan mengenai program
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
19
d. Pendidikan adalah pendidikan formal yang sedang/terakhir yang ditempuh ole
h responden
e. Pengetahuan adalah aspek yang diketahui dan mampu diingat oleh responden.
Pengukuran pengetahuan responden didapatkan dengan memberikan
kuesioner berupa pertanyaan. Hasil tingkat pengetahuan baik jika responden d
apat menjawab 76%-100% pernyataan yang dijawab benar, hasil tingkat peng
etahuan cukup jika responden dapat menjawab 56%-75% pernyataan yang dij
awab benar, dan hasil tingkat pengetahuan kurang jika responden dapat menja
wab <56% pernyataan yang dijawab benar.
4.6.2 Pengetahuan
Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah derajat
pengetahuan responden mengenai aspek yang diketahui dan mampu diingat oleh
responden tentang program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Pengetahuan
diukur dengan kuesioner, pertanyaan yang diajukan sebanyak 10 pertanyaan. Setia
p nomor diberi skor untuk jawaban benar adalah 1 dan jawaban salah adalah 0.
Berdasarkan hasil nilai yang diperoleh, responden dikategorikan menjadi tiga
tingkat pengetahuan:
- Pengetahuan baik jika responden dapat menjawab 76%-100% pernyataan ya
ng dijawab benar.
- Pengetahuan cukup jika responden dapat menjawab 56%-75% pernyataan ya
ng dijawab benar.
- Pengetahuan kurang jika responden dapat menjawab <56% pernyataan yang
dijawab benar.
20
Partisipasi pengambilan data dilakukan setelah subjek mengerti maksud dan
tujuan penelitian. Jaminan kerahasiaan seluruh data dan informasi penelitian ini
akan dirahasiakan sehingga tidak memungkinkan untuk diketahui orang lain.
Keikutsertaan subjek bersifat sukarela. Subjek penelitian dapat menolak maupun
mengundurkan diri setiap saat.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
21
Peneliti melakukan penelitian pengetahuan terhadap kader posyandu menge
nai program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Desa Cibatu Puskesmas
Cisaat, Kabupaten Sukabumi pada tanggal 21 April 2021. Data ini disajikan
dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase.
100%
Perempuan Laki-laki
22
Gambar 5.1 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin diperoleh seluruh responden perempuan
sebanyak 25 orang (100%).
11%
81%
SD SMP SMA S1
23
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
4%
96%
IRT Guru
24
Presentase Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Pertanyaan Pre Test
30
25
20
15
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Benar Salah
25
Presentase Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Pertanyaan Post Test
30
25
20
15
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Benar Salah
26
Kurang 23 92% 2 8%
Total 25 100% 25 100%
5.2 Intervensi
Dengan melihat hasil kuesioner, tingkat pengetahuan program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat paling banyak adalah kurang yaitu sebanyak 23 orang
(92%). Pertanyaan yang paling banyak dijawab benar adalah mengenai jarak
penampungan tinja dari sumber air dan pertanyaan yang paling banyak dijawab
salah adalah mengenai penyakit yang dapat ditularkan melalui tinja.
Menanggapi hal tersebut peneliti melakukan intervensi berupa pemberian
penyuluhan dengan materi 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader mengenai program tersebut.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi melalui
penyuluhan dengan media standing banner dan pemberian leaflet terhadap kader
posyandu mengenai program 5 pilar STBM beserta cara penerapannya.
Penyuluhan dilakukan di posyandu Desa Cibatu, Kabupaten Sukabumi
pada tanggal 21 April 2021, dihadiri oleh kader Desa Cibatu.
27
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
28
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kader untuk mengetahui peng
etahuan mengenai program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Desa Cibatu, K
abupaten Sukabumi tanggal 21 April 2021 dapat diambil kesimpulan bahwa:
Gambaran pengetahuan kader sebelum intervensi tentang program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat di Desa Cibatu, Kabupaten Sukabumi adalah
pengetahuan baik sebanyak 0 orang (0%), pengetahuan cukup sebanyak 2
orang (8%), dan pengetahuan kurang sebanyak 23 orang (92%).
Gambaran pengetahuan kader sesudah intervensi tentang program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat di Desa Cibatu, Kabupaten Sukabumi adalah
pengetahuan baik sebanyak 17 orang (68%), pengetahuan cukup sebanyak
6 orang (24%), dan pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (8%).
Tingkat pengetahuan kader setelah dilakukan intervensi sudah cukup mem
adai untuk melakukan sosialisasi terhadap warga sekitar. Meskipun begitu
terdapat peserta yang masih belum memahami sepenuhnya mengenai
penyakit yang dapat ditularkan melalui tinja.
Perbandingan kenaikan tingkat pengetahuan sebelum dan dilakukan interv
ensi didapatkan responden yang memiliki kenaikan pengetahuan menjadi b
aik sebanyak 17 orang (68%).
6.2 Saran
Adapun saran yang peneliti rekomendasikan antara lain:
Diadakannya pendampingan, pembinaan dan evaluasi secara berkala oleh
petugas kesehatan terkait program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat untuk
menjaga dan meningkatkan pengetahuan kader serta membantu masyarakat
untuk merealisasikan program tersebut
Diperlukan program lanjutan dengan cakupan lebih luas, seperti desa-desa
lain dan peserta posyandu.
DAFTAR PUSTAKA
29
1. Prayitno J, Widati S. Kajian Strategi Promosi Kesehatan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) di Kelurahan Kejawan Putih Tambak Kota
Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2018. 10(3): 267-274
2. Indriyani Y, Yuniarti, Latif VN. Kajian Strategi Promosi Kesehatan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kelurahan Tirto Kecamatan Pekalongan
Barat Kota Pekalongan. Unnes Journal of Public Health. 2016. 5(3): 240-251
3. Davik FI. Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Pilar Stop
BABS di Puskesmas Kabupaten Probolinggo. Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia. 2016. 4(2): 107-116
4. Ashari AE, Akbar F. Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di
Kabupaten Mamuju. Jurnal Kesehatan Manarang. 2016. 2(1): 6-14
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 3 Tahun 2014 tentang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Available at: http://stbm-indonesia.org
Accessed on April 2021.
6. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
No.852/MENKES/SK/IX/20
7. Notoadmodjo S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta
8. Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka
Cipta. Jakarta
9. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian edisi 2.
Salemba Medika. Jakarta
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
30
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Pendidikan :
31
7. Bahaya apa yang ditimbulkan jika saudara tidak sering Cuci Tangan Pakai
Sabun?
a. Tangan terasa kotor
b. Menjadi sarang penyakit
c. Menyebabkan diare
d. Demam
e. Kulit tangan iritasi
8. Bahaya apa yang saudara ketahui jika mengkonsumsi air minum dan
makanan yang tidak aman/diolah terlebih dahulu?
a. Menyebabkan alergi
b. Mengandung zat kimia/pestisida yang membahayakan kesehatan
c. Menyebabkan sakit perut/diare
d. Tidak ada jawaban yang benar
e. Tidak menimbulkan bahaya selama air tidak berwarna dan tidak berbau
Lampiran 2
DOKUMENTASI
32
LAMPIRAN 3
MEDIA PENYULUHAN
33
Leaflet.
Banner.
34
35