Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

STRUMA NODUSA TOKSIK

Pembimbing:
dr. M. Toha Setiawan

Disusun oleh:
dr. Nadia Fernanda

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKARWANGI
KABUPATEN SUKABUMI – JAWA BARAT
2020
IDENTITAS PASIEN

Tn. S 29
tahun

Pondok
Islam Sunda
kaso
ANAMNESIS

KELUHAN KELUHAN
UTAMA TAMBAHAN
Autoanamnesis

Demam
Mual
21 September 2020 BAB cair Benjolan di leher
Tangan gemetar
Berkeringat banyak
16.00 Penurunan berat badan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

6 BULAN 5 BULAN
2017 20/9/2020
SMRS SMRS

Penurunan berat Terdapat benjolan Berkeringat berlebih, BAB cair, mual, badan
badan sebanyak dileher, semakin tangan gemetar, terasa panas sejak 3 hari
20kg membesar, tidak mengalami penurunan SMRS.
nyeri nafsu makan dan BAB cair >10x/hari,
badan terasa lemas volume tidak banyak,
warna kuning kecoklatan,
tidak disertai darah.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit Tidak ada anggota keluarga yang mengalami
paru dan penyakit jantung disangkal oleh keluhan serupa dengan pasien
pasien

RIWAYAT PENGOBATAN RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

Pasien belum melakukan pengobatan untuk Pasien merokok sejak usia 17 tahun
mengatasi keluhannya
PEMERIKSAAN FISIK

Compos mentis
TD: 110/70 mmHg HR: 110 x/menit
Tampak sakit sedang

RR: 20 x/menit S: 37.2 C SpO2: 98 %


PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA LEHER THORAX ABDOMEN EKSTREMITAS

Normocephal Inspeksi: kesan PARU Inspeksi: datar, supel Akral hangat pada
Mata: CA -/- SI -/- pembesaran pada I: simetris hemithoraks keempat ekstremitas,
Telinga: discharge -/-, kelenjar tiroid P: vocal fremitus simetris Auskultasi: bising usus oedem (-) pada keempat
nyeri tekan tragus -/- P: sonor kedua lapang paru (+) 4x/menit ekstremitas, CRT <2”
Hidung:discharge -/- nafas Palpasi: teraba nodul A: verikuler +/+ ronkhi -/-
cuping hidung (-) multiple dengan diameter wheezing -/- Perkusi: timpani
Mulut: T1-T1, faring 3 cm, dengan
hiperemis (-) konsistensi lunak, nyeri JANTUNG Palpasi: nyeri tekan (+)
tekan (-) I: iktus kordis tidak terlihat epigastrium
P: iktus kordis tidak teraba
P: redup pada ICS V
midclav sinistra
A: bunyi jantung 1 dan 2
regular, murmur (-) gallop
(-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
20 September 2020

Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil Kimia Klinik


Hemoglobin 12.7
Jenis Pemeriksaan Hasil
Leukosit 4,100
Gula darah sewaktu 79
Thrombosit 147,000 Ureum 28
Hematokrit 36 Kreatinin 0.6
Natrium 138
Imunologi Kalium 3.6

Jenis Pemeriksaan Hasil


HIV Non reaktif
HBsAg Non reaktif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
21 September 2020

Endokrin

Jenis Pemeriksaan Hasil


T4 246.84
TSH <0.1
PEMERIKSAAN PENUNJANG
22 September 2020
DIAGNOSIS

Struma nodusa toksik

Impending thyroid crisis


TATALAKSANA
• IVFD RL 2000ml/24 jam
• Diet rendah serat
• Ciprofloxacin 2x400 mg IV
• Ranitidine 2x50 mg IV
• Ondancetron 3x4 mg IV
• PTU loading dose 600mg dilanjutkan dengan 4x200 mg
• Propanolol 4x60 mg
• Solusio lugol 4x6 gtt
• Dexamethasone 3x5 mg IV
• Paracetamol 3x500 mg PO bila demam
• Attapulgite 2 tab/BAB cair maksimal 12 tab/hari
FOLLOW UP (H-2)
CM, TSS Mual (+) berkurang. BAB cair 2x/hari, berkerigat
TD: 100/60 mmHg berlebih (+), tangan gemetar (+), nafsu makan
HR: 117X/menit • IVFD RL 2000ml/24 jam
menurun (+), lemas (+), badan terasa panas (-)
RR: 20x/menit • Diet rendah serat
S: 37.0 C • Ciprofloxacin 2x400 mg IV
SpO2: 98% • Ondancetron 3x4 mg IV
• Omeprazole 2x40 mg IV
Leher:
S • PTU loading dose 600mg
dilanjutkan dengan 4x200 mg PO
Inspeksi: kesan pembesaran pada kelenjar tiroid
O P • Propanolol 4x60 mg PO
Palpasi: teraba nodul multiple dengan diameter 3 cm, A • Solusio lugol 4x6 gtt
• Dexamethasone 3x5 mg IV
dengan konsistensi lunak, nyeri tekan (-) • Paracetamol 3x500 mg PO bila
demam
• Attapulgite 2 tab/BAB cair
Abdomen: maksimal 12 tab/hari
Struma nodusa toksik
Palpasi: nyeri tekan (+)
Impending thyroid crisis
epigastrium
FOLLOW UP (H-3)
CM, TSS Mual (+) berkurang. BAB cair (-), berkerigat
TD: 90/60 mmHg berlebih (+), tangan gemetar (+), nafsu makan
HR: 98X/menit menurun (+), lemas (+) berkurang, badan terasa
RR: 20x/menit panas (-)
S: 36.8 C
SpO2: 98% • IVFD RL 2000ml/24 jam
• Diet lunak

S
Leher: • Ondancetron 3x4 mg IV bila perlu
• Omeprazole 2x40 mg IV
Inspeksi: kesan pembesaran pada kelenjar tiroid
O P • PTU 3x200 mg PO
Palpasi: teraba nodul multiple dengan diameter 3 cm, A • Propanolol 3x20 mg PO
• Solusio lugol 4x6 gtt
dengan konsistensi lunak, nyeri tekan (-) • Paracetamol 3x500 mg PO bila demam

Abdomen:
Struma nodusa toksik
Palpasi: nyeri tekan (+)
Impending thyroid crisis
epigastrium
FOLLOW UP (H-4)

Mual (-), BAB cair (-), berkerigat berlebih (+),


CM, TSS tangan gemetar (+), nafsu makan menurun (+),
TD: 100/60 mmHg lemas (-) , badan terasa panas (-)
HR: 88X/menit
RR: 20x/menit
S: 36.7 C • Rawat jalan
SpO2: 98%
S
• PTU 3x200 mg PO
• Propanolol 3x20 mg PO
O P
Leher: • Solusio lugol 4x6 gtt
Inspeksi: kesan pembesaran pada kelenjar tiroid
Palpasi: teraba nodul multiple dengan
A
diameter 3 cm, dengan konsistensi lunak,
nyeri tekan (-)
Struma nodusa toksik
Impending thyroid crisis
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

GOITER atau STRUMA


dari bahasa Latin “tumidum gutter”

Struma adalah kelainan glandula tyroid dapat berupa


gangguan fungsi seperti tiritosikosis atau perubahan susunan
kelenjar dan morfologinya, seperti penyakit tyroid noduler.
Berdasarkan patologinya, pembesaran tyroid umumnya
disebut struma
EPIDEMIOLOGI

Penyebab paling sering dan utama dari


struma di seluruh dunia adalah defisiensi

:
yodium, jika > 10% populasi pada suatu
daerah menderita struma yang diakibatkan 4 1
oleh defisiensi yodium, maka hal ini disebut
endemic goiter
ETIOLOGI

Defisiensi yodium, sering terdapat di daerah yang kondisi air minum dan tanahnya
kurang mengandung iodium
01

Kelainan metabolic kongenital yang menghambat sintesa hormone tyroid


02

Penghambat sintesa hormon oleh zat kimia (seperti kol, lobak, kacang kedelai). Penghambat
sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya: thiocarbamide, sulfonylurea, litium)
03
KLASIFIKASI
Berdasarkan fisiologisnya
struma dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Eutiroidisme

Suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang


disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah
normal sedangkan kelenjar hipofisis menghasilkan TSH
dalam jumlah yang meningkat
KLASIFIKASI
Berdasarkan fisiologisnya
struma dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Hipotiroidisme

Kelainan struktural atau fungsional kelenjar tiroid


sehingga sintesis dari hormon tiroid menjadi
berkurang
KLASIFIKASI
Berdasarkan fisiologisnya
struma dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Hipertiroidisme

Dikenal juga sebagai tirotoksikosis atau Graves yang dapat


didefenisikan sebagai respon jaringan-jaringan tubuh
terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan.
Keadaan ini dapat timbul spontan atau adanya sejenis
antibodi dalam darah yang merangsang kelenjar tiroid
Struma Non Toxic Diffusa

Pembesaran kelenjar tiroid


Struma Toxic Diffusa
(kecuali keganasan) menurut
American Society for Study of
Goiter: Struma Non Toxic Nodusa

Struma Toxic Nodusa


STRUMA
NON Kebanyakan penderita tidak
mengalami keluhan karena
TOKSIK tidak ada hipotiroidisme atau
Struma nodusa tanpa hipertiroidisme, pasien
datang berobat karena
disertai tanda-tanda
keluhan kosmetik atau
Struma Struma hipertiroidisme dan ketakutan akan keganasan.
difusa nodusa hipotiroidisme disebut sebagian pasien mengeluh
nontoksik nontoksik struma nodusa non toksik. adanya gejala mekanis yaitu
penekanan pada esofagus
(disfagia) atau trakea (sesak
napas)
ETIOLOGI STRUMA NON TOKSIK

01 Kekurangan iodium
Pembentukan struma terjadi pada difesiensi sedang
yodium yang kurang dari 50 mcg

02 Kelebihan iodium
jarang dan pada umumnya terjadi pada preexisting
penyakit tiroid autoimun

03 Obat obatan
Propylthiouracil, litium, phenylbutazone, aminoglutethimide,
expectorants yang mengandung yodium

04 Dishormonogenesis
Kerusakan dalam jalur biosynthetic
hormon kelejar tiroid
STRUMA TOKSIK DIFUSA

Pembesaran secara merata pada seluruh


Manifestasi Klinis
bagian kelenjar tiroid yang disertai dengan
• Lelah
peningkatan sekresi hormon tiroid. Struma
• Gemetar
diffusa toksis dapat kita jumpai pada Grave’s • Tidak tahan panas
• Keringat semakin banyak bila panas
disease. • Kulit lembab
• Berat badan menurun
Trias basedow meliputi: • Nafsu makan meningkat
• pembesaran kelenjar tiroid secara diffusa • Palpitasi
• Takikardi
• hipertiroid • Diare
• Kelemahan serta atrofi otot
• eksoftalmus
ETIOLOGI STRUMA DIFUSA TOKSIK

• Grave’s disease merupakan suatu penyakit yang


disebabkan oleh kelainan system imun dalam tubuh, di
mana terdapat suatu zat yang disebut sebagai Thyroid
Stimulating Hormon-Receptor Antibodies (TSH-R Ab).

• Zat ini menempati reseptor TSH di sel-sel tiroid dan


menstimulasinya secara berlebihan, sehingga TSH tidak
dapat menempati reseptornya dan mengakibatkan kadar
hormone tiroid dalam tubuh menjadi meningkat
STRUMA TOKSIK NODUSA

Struma nodosa toksik adalah pembesaran kelenjar tiroid


pada salah satu lobus yang disertai dengan tanda-tanda
hipertiroid.
Penyakit ini diawali dengan timbulnya pembesaran
noduler pada kelenjar tiroid yang tidak menimbulkan
gejala-gejala toksisitas, namun jika tidak segera diobati,
dalam 15-20 tahun dapat menimbulkan hipertiroid.
PATOFISIOLOGI

1 2 3 4 5

↓Yodium Menghambat Hipofisis Mensekresikan Kelenjar tiroid


pembentukan mensekresikan tiroglobulin dalam dapat bertambah
hormon tiroid & TSH dalam jumlah jumlah yang besar berat & besar
terjadi pula yang berlebihan (kolid) ke dalam
penghambatan folikel
pembentukan TSH
oleh hipofisis
anterior
KLASIFIKASI
STRUMA

STAGE 0
tidak ada temuan struma ( non palpable dan invisible)

STAGE 1
leher membesar sebagai akibat pembesaran kelenjar tiroid, teraba, tapi tidak terlihat pada
leher jika dalam posisi normal. Massa bergerak pada saat menelan

STAGE 2
leher membesar, terlihat pada saat leher dalam posisi normal dan massa
teraba
. Pemeriksaan biokimia secara radioimunoesai

• memberikan gambaran fungsi tiroid, yaitu dengan mengukur kadar T4,


T3, FT4, TBG, dan TSH dalam plasma.

Pemeriksaan kadar antibodi

• Imunoglobulin perangsang tiroid (thiroid syimulating


immunoglobulins,TSI) dapat ditemukan pada penderita penyakit Graves
• Antibodi mikrosom dan antibodi tiroglobulin umumnya meningkat pada
penderita dengan tiroidiris autoimun

fine needle aspiration biopsy (FNAB)

• akurat untuk menentukan karsinoma tirod

ultrasonografi

• merupakan nodul tunggal ataupun multiple padat atau kistik.


KRISIS
TIROTOKSIKOSIS
(THYROID STORM)

Keadaan gawat darurat yang


terjadi akibat peningkatan
mendadak hormone tiroid
FAKTOR PENCETUS KRISIS TIROTOKSIKOSIS

05
04
03
02
OPERASI
01
TRAUMA
INFARK JANTUNG
INFEKSI
GEJALA KLINIS KRISIS TIROTOKSIKOSIS

Muntah-muntah, diare
dan sakit perut

Hiperpireksia Takikardi, aritmia,


fibrilasi atrium
hingga ventrikel
fibrilasi, gagal
jantung

Semua gejala Delirium


tiroid dengan hingga koma
derajat hebat
TATALAKSANA
TATALAKSANA
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai