DISPEPSIA, HIPERTENSI
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama Tn. MM
Agama Islam
Pekerjaan Supir
Nomor RM 32.xxx
3
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Nyeri ulu hati
4
ANAMNESIS
5
ANAMNESIS
6
ANAMNESIS
• Buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) dalam
batas normal.
7
Riwayat Penyakit Dahulu
8
Riwayat Penyakit Keluarga
9
Riwayat Kebiasaan
Merokok (+)
Jarang berolahraga
10
IGD Kajian Pasien di IGD (6-11-2020)
1
IGD Anamnesis
Keluhan
1
IGD Pemeriksaan fisik
• TTV :
TD: 160/100 mmHg N: 67 x/m Rr: 18 x/m t: 36.7˚C
• Leher: normal
• Thoraks
1. Paru-paru: Rh-/-, wh-/-. 2. Jantung: Murmur (-),
galloup (-).
1
IGD Pemeriksaan fisik
• Abdomen:
Inspeksi: soepel
Auskultasi: bising usus (+)
Palpasi: nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi: timpani.
• Ekstremitas: normal
1
IGD Pemeriksaan penunjang
HEMATOLOGI
Hematokrit 40 – 54 % 35,8 %
MCH 27 – 31 Pg 26,7 pg
Dispespsia
Hipertensi
1
IGD Terapi
• Terapi IGD
1
Follow up Follow Up di Ruangan
1
07 November 2020 (Hari perawatan I)
S O A P
• Nyeri ulu hati • Antropometri: • Dispepsia. Medikamentosa:
(+) TB:160cm; 1. Inf. NaCl 500 mg
• Hipertensi.
• Mual (-) BB:60kg. /8jam.
20
PEMBAHASAN
Dispepsia
Definisi dispepsia:
Gejala nyeri epigastrium yang dominan, telah terjadi sekurangnya 1 bulan, dapat disertai
gejala saluran cerna atas yang lain seperti mual, muntah, sensasi penuh pada lambung,
ataupun heartburn .*
Kasus:
Nyeri ulu hati hilang timbul sejak ± 2 bulan, mual (+), cepat kenyang (+).
2
Dispepsia Faktor risiko dispepsia
TEORI KASUS
Psikis: kecemasan, depresi Stress pikologis (+)
Perokok Perokok
Wanita
2
Dispepsia Klasifikasi
1. Endoskopi: ACG dan CAG 2017: Pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas diindikasikan pada
pasien dispepsia usia ≥ 60 tahun atau usia < 60 tahun dengan tanda alarm yang signifikan:
anemia odinofagia
2
Dispepsia Pemeriksaan penunjang
Syarat: pasien harus berhenti mengonsumsi antibiotik selama paling kurang 4 minggu dan PPI selama
paling kurang 14 hari.
3. USG
2
Dispepsia Pemeriksaan penunjang
2
Dispepsia Pemeriksaan penunjang
3. individu lahir dan dibesarkan di Asia Tenggara atau Amerika Selatan dengan risiko
tinggi keganasan gastrointestinal.
2
Dispepsia Pemeriksaan penunjang
Kasus:
Pasien telah diperiksakan:
1. Lab darah lengkap: anemia ringan: 12,3 g/dL
(normal: 13 g/dL)
2. Gula darah sewaktu: 109 mg/dL (normal)
3
Dispepsia Klasifikasi
3
Dispepsia Tatalaksana
3
Dispepsia Tatalaksana
Kasus:
Untuk gejala dispepsia pasien diberikan tatalaksana:
Farmakologis: Non farmakologis:
2. domperidone (prokinetik),
Definisi hipertensi
Hipertensi pada orang dewasa: tekanan darah ≥ 140/90 mmHg saat pengukuran di
3
Hipertensi Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi:
Kasus
Riwayat hipertensi diketahui sejak ± 6 bulan yang lalu.
Tekanan darah sistolik pernah mencapai 180 mmHg.
Tekanan darah saat di IGD 160/100 mmHg.
Hipertensi derajat 2
3
Hipertensi Evaluasi pasien
3
Hipertensi Evaluasi pasien
Hipertensi
Diabetes mellitus
Etiologi Gejala
episodik
4
Hipertensi Anamnesis
Kasus
4
Hipertensi Pemeriksaan fisik
kedua lengan.
Kasus
ditemukan kelainan.
Profil lipid
Thyroid-stimulating hormone
Urinalisis
Profil lipid
Thyroid-stimulating hormone
Urinalisis
4
Hipertensi Evaluasi pasien
4
Tatalaksana
Hipertensi
Hipertensi derajat 2:
Tatalaksana nonfarmakologis + obat antihipertensi.
4
Hipertensi Tatalaksana nonfarmakologis
Intervensi Dosis
Pola makan: menggunakan pola makan Pola makan kaya buah, sayuran, kacang-
Dietary Aprroaches to Stop Hypertension kacangan, dan produk dairy rendah lemak.
Berat badan: menurunkan berat badan Berat badan ideal adalah yang terbaik.
Intervensi Dosis
ekskresi kalium).
DASH:
5
Hipertensi Tatalaksana nonfarmakologis
5
Hipertensi Tatalaksana nonfarmakologis
5
Hipertensi Tatalaksana
Kasus:
5
Hipertensi Tatalaksana farmakologis
Konsensus PERHI 2019: Strategi tatalaksana farmakologis pasien hipertensi tanpa komplikasi
Lisinopril 10 - 40 1
Nifedipin OROS 30 - 90 1
Obat Kontraindikasi
• Kehamilan
• Hiperkalsemia
Obat Kontraindikasi
• Riwayat angioedema
*Konsensus PERHI 2019
ARB • Kehamilan Perempuan usia subur tanpa 6
Hipertensi Tatalaksana farmakologis
Kasus
Pasien diberikan satu obat antihipertensi:
6
Hipertensi Follow up