Anda di halaman 1dari 53

CHOLELITIHIASIS

Oleh :
Slamet Salam Iwan Mantali
11120152209

Pembimbing :
dr. Hasan, Sp.PD
PENDAHULUAN
Kolelitiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam

kandung empedu atau di dalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya.

Di Amerika Serikat, sekitar 10-15 % penduduk dewasa menderita batu empedu,

dengan angka kejadian pada pasien wanita tiga kali lebih banyak dari pada

pria. Setiap tahun, sekitar 1 juta pasien batu empedu ditemukan dan 500.000-

600.000 pasien menjalani kolesistektomi, dengan total biaya sekitar U$4 trilyun.

Secara klinis, kejadian batu empedu telah meningkat pada dekade terakhir ini

bertepatan dengan meningkatnya konsumsi kalori dan lemak, penurunan asupan

serat, dan peningkatan prevalensi dari gaya hidup pada populasi asia.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. C.A No.RM : 215768
Umur : 45 tahun Tgl. MRS : 02 November 2016
Jenis kelamin : Laki-laki Pukul : 15.45 WITA
Agam : Kristen Perawatan : Mawar 1
Pekerjaan : Guru DPJP : dr. Hasan, Sp.PD
Alamat : Lingkungan III,
RT 00, Desa Balehumara, Kec.
Tagulandang, Kep. Siau
Nama RS : RSUD Kota
Makassar
ANAMNESIS
KU : Nyeri perut kanan atas
AT :
Nyeri perut kanan atas dialami sejak 1 bulan yang lalu, dan
memberat 1 minggu terakhir. Nyeri perut melilit bersifat hilang
timbul. Nyeri dapat timbul mendadak dan bertambah nyeri saat
menarik napas Pasien juga mengeluh perut kembung dan mual
sejak 3 hari terakhir, muntah tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada.
Nafsu makan menurun ada. Demam 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. BAK kuning pekat seperti teh pekat. BAB biasa
lancer. Riwayat berobat tidak ada.
Riwayat keluhan yang sama : tidak ada

Riwayat hipertensi : ada (tidak terkontrol)

Riwayat DM : tidak ada

Riwayat keluarga : tidak ada


PEMERIKSAAN FISIS
Status generalis : Sakit Ringan/Gizi cukup/Compos mentis GCS
15 (E4V5M6)
Status gizi : BB = 55 kg
TB = 168 cm
55
Status Gizi = = = 19,4 kg/m2=>Gizi Baik
2 1,681,68
Status vitalis : Tekanan darah 160/100 mmHg, denyut nadi
104x/menit, pernafasan 18x/menit tipe :Thoraco-abdominal, suhu
37,5oC, axilla
Kepala

Normocephal, rambut hitam sukar dicabut, konjugtiva anemis (-/-),


sklera icterus(+/+), edema palpebra(-/-), pupil bulat isokor
(2,5mm/2.5mm), hidung sekret (-/-), darah (-/-), deviasi septum(-), telinga
normotia, sekret (-/-), darah (-/-), bibir ikterus, stomatitis(-)

Leher

Tidak hiperemis faring, Tonsil (T1/T1), tidak ada massa tumor, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada deviasi trakea, tidak ada
pembesaran tiroid, DVS R-2cm.
Thorax
I : Normochest, pengembangan dada simetris kiri
dan kanan, tidak tampak retraksi, tidak tampak
jejas,
P : Nyeri tekan(-), massa tumor(-), krepitasi(-), vocal
fremitus (ki=ka)
P : Sonor, batas paru hepar ICS V anterior dextra,
batas paru belakang ICS IX posterior dextra.
A : Bunyi pernafasan vesikuler, bunyi tambahan : Wh -
/-, Rh -/-
Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis tidak teraba, thrill (-)
P : Batas atas jantung kanan = ICS II linea
parasternalis dextra, batas jantung atas kiri = ICS II
linea parasternalis sinistra, batas jantung bawah kiri
= ICS IV linea midclavicularis sinistra
A : Bunyi jantung I/II murni reguler ,bising (-)
Abdomen :
I : Datar, mengikuti gerak nafas
A : Peristaltik usus (+) kesan normal, bising usus (-)
P : Nyeri tekan kuadran kanan atas (+), massa tumor
(-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, murphy
sign (+)
P : Tympani, ascites (-)
Ekstremitas
Kuku Ikterus (+) Edema(-/-), jejas (-), deformitas(-/-),
fraktur (-/-)
Lain-lain : (-)
DIAGNOSIS & DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS
Cholelithiasis + Cholesistitis
DIAGNOSIS BANDING
Appendisitis Akut
Hepatitis Akut
Infeksi Saluran Kemih
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(Laboratorium)
Hematologi Lengkap Hasil Unit Nilai rujukan
Leukosit 14.3 103/ul 4.0-10.0

Eritrosit 4.68 106/ul 4.50-6.20

Hemoglobin 14.5 g/dl 13,0-17,0


Hematokrit 37.2 % 40,1-51,0
MCV 79.5 fL 79,0-92,2
MCH 31 pg 25,6-32,2
MCHC 39 g/L 32,2-36,5
Trombosit 242 103/ul 150-400

Neutrofil 76.2 % 50-70


PEMERIKSAAN PENUNJANG
(Laboratorium)
Kimia Darah Hasil Unit Nilai rujukan

Bilirubin Total 14.3 mg/dL 0.20-1.20

SGOT 306 U/L <55

SGPT 198 U/L <27

HbsAg Negatif Negatif


PEMERIKSAAN PENUNJANG
(Radiologi)
USG Abdomen
Kandung Empedu : Dinding menebal, tampak
echo batu ukuran 3.63 cm
Kesan : Cholelithiasis + Cholesistitis
02/11/2016

S: A:

FOLLOW UP
Nyeri perut kanan atas (+)
Demam (+)
Kolik Abdomen susp. Hepatitis A+Cholelithiasis

Nyeri ulu hati (+) Mual (+) Muntah (-) P:


IVFD Futrolit 28 tpm
O: SR/GB/CM Drips Paracetamol 1gr/12j/IV
TD: 160/100mmHg Inj. Ondansentron 1 amp/12j/IV
Nadi: 80x/mnt Sucralfat 3x1c
Napas: 20x/mnt Amlodipin 5mg 1x1
Suhu: 380C USG Abdomen
Anemis (-), ikterus (+)
Peristaltik usus (+) kesan normal
Murphy sign (+)
Hepar dan lien tidak teraba
Nyeri tekan epigastric (+)
SGOT dan SGPT ()
Bilirubin total ()
HBsAg (-)
03/11/2016

S: A:
Nyeri perut kanan atas (+) Cholelithiasis + Cholesistitis
Demam ()
Nyeri ulu hati (+) Mual () Muntah (-) P:
IVFD Futrolit 28 tpm
O: SR/GB/CM Drips Paracetamol 1gr/12j/IV
TD: 130/90mmHg Inj. Cefoperazone 1gr/12j/IV
Nadi: 80x/mnt Inj. Ondansentron 1 amp/12j/IV
Napas: 20x/mnt Sucralfat 3x1c
Suhu: 37.30C Amlodipin 5mg 1x1
Anemis (-), ikterus (+) Ursodeoxycholic 3x1
Peristaltik usus (+) kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba
Nyeri tekan epigastric ()
USG Abdomen : Cholelithiasis + Cholesistitis
04/11/2016

S: A:
Nyeri perut kanan atas (+) Cholelithiasis + Cholesistitis
Demam ()
Nyeri ulu hati (+) Mual () Muntah (-) P:
IVFD Futrolit 28 tpm
O: SR/GB/CM Drips Paracetamol 1gr/12j/IV
TD: 120/80mmHg Inj. Cefoperazone 1gr/12j/IV
Nadi: 80x/mnt Inj. Ondansentron 1 amp/12j/IV
Napas: 20x/mnt Sucralfat 3x1c
Suhu: 36.10C Amlodipin 5mg 1x1
Anemis (-), ikterus (+) Ursodeoxycholic 3x1
Peristaltik usus (+) kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba
05/11/2016

S: A:
Nyeri perut kanan atas (+) Cholelithiasis + Cholesistitis
Demam (-)
Nyeri ulu hati () Mual (-) Muntah (-) P:
IVFD Futrolit 28 tpm
O: SR/GB/CM Drips Paracetamol 1gr/12j/IV
TD: 130/80mmHg Inj. Cefoperazone 1gr/12j/IV
Nadi: 80x/mnt Inj. Ondansentron 1 amp/12j/IV
Napas: 20x/mnt Sucralfat 3x1c
Suhu: 360C Amlodipin 5mg 1x1
Anemis (-), ikterus (-) Ursodeoxycholic 3x1
Peristaltik usus (+) kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba
06/11/2016

S: A:
Nyeri perut kanan atas () Cholelithiasis + Cholesistitis
Demam (-)
Nyeri ulu hati (-) Mual (-) Muntah (-) P:
Paracetamol 3x500 mg
O: SR/GB/CM Cefadroxyl 2x500 mg
TD: 130/80mmHg Inj. Ondansentron 1 amp/12j/IV
Nadi: 80x/mnt Sucralfat 3x1c
Napas: 20x/mnt Amlodipin 5mg 1x1
Suhu: 360C Boleh pulang
Anemis (-), ikterus (-)
Peristaltik usus (+) kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba
RESUME
Seorang laki-laki berusia 45 tahun masuk rumah sakit
dengan keluhan kolik abdomen kuadran kanan atas. Kolik
dirasakan sejak 1 bulan yang lalu namun memberat seminggu
terakhir. Kolik timbul mendadak dan bertambah nyeri saat
inspirasi. Pasien demam 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien
juga mengeluh nausea dan anoreksia. Pada pemeriksaan fisis
didapatkan mata, bibir dan kuku ikterus. Nyeri tekan pada perut
kuadran kanan atas dan murphy sign positif. BAK seperti teh
pekat. Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan Leukosistosis
dengan Neutrofilia, serta hyperbilirubinemia. Serta kesan pada
pemeriksaan USG abdomen adalah Cholelithiasis dan Cholesistitis.
PENATALAKSANAAN
IVFD Futrolit 28 tpm Sucralfat 3x1c

Drips Paracetamol 1gr/12j/IV Amlodipin 5mg 1x1

Inj. Cefoperazone 1gr/12j/IV Ursodeoxycholic 3x1

Inj. Ondansentron 1 Cefadroxyl 500mg 2x1


amp/12j/IV
PROGNOSIS

Qua ad vitam : Bonam

Qua ad sanitionam : Bonam

Qua ad Fungtionam : Bonam


DISKUSI DAN
PEMBAHASAN
Seorang laki-laki berusia 45 tahun masuk rumah sakit
dengan keluhan kolik abdomen kuadran kanan atas. Kolik
dirasakan sejak 1 bulan yang lalu namun memberat
seminggu terakhir. Kolik timbul mendadak dan bertambah
nyeri saat inspirasi. Pasien demam 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Pasien juga mengeluh nausea dan anoreksia.
Pada pemeriksaan fisis didapatkan mata, bibir dan kuku
ikterus. Nyeri tekan pada perut kuadran kanan atas dan
murphy sign positif. BAK seperti teh pekat
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis ditemukan gejala-gejala
yang mengarah ke cholelithiasis. Gejala gejala tersebut nyeri perut kanan
atas, nyeri bertambah berat saat inspirasi atau murphy sign positif. Nyeri
semakin lama semakin berat.

Nyeri kolik disebabkan oleh spasme fungsional di sekitar lokasi obstruksi.


Nyeri kolik mempunyai karakteristik spesifik; nyeri yang dirasakan bersifat
episodik dan berat, lokasi di daerah epigastrium, dapat juga dirasakan di
daerah kuadran kanan atas, kuadran kiri, prekordium, dan abdomen bagian
bawah. Onset nyeri tiba-tiba dan semakin memberat pada 15 menit pertama
dan berkurang hingga tiga jam berikutnya. Resolusi nyeri lebih lambat. Nyeri
dapat menjalar hingga region interskapular, atau ke bahu kanan Didapatkan
pula murphy sign.
Keluhan lain yang menyertai antara lain demam, nyeri ulu hati,
nausea, anoreksia dan BAK berwarna teh pekat. Hal ini merupakan
gejala dari kolesistitis obstruktif akut yang ditandai dengan nyeri konstan
pada hipokondrium kanan, pireksia, mual , dapat atau tidak disertai
dengan jaundice obstruktif yaitu warna feses yang pucat atau urin
berwarna seperti teh pekat.

Pada pemeriksaan laboratorium didapat leukositosis yang


merupakan pertanda adanya fase peradangan akut, serta
peningkatan bilirubin serum akibat obstruktif pada kandung empedu
yang mengakibatkan bilirubin masuk ke plasma secara berlebihan.
Pada pemeriksaan USG didapatkan gambaran hyperechoic
pada daerah kandung empedu dengan ukuran panjang 3,63cm dan
dinding kandung empedu yang menebal karena fibrosis atau udem
yang diakibatkan oleh peradangan maupun sebab lain, kesan dari USG
Abdomen tersebut adalah Cholelithiasis dan Cholesistitis.

Untuk mengetahui jenis batu dari setiap kasus kolelitiasis,


dianjurkan untuk melakukan ERCP untuk memudahkan akses ke dalam
duktus koledukus bagian distal untuk mengambil batu empedu, selain
itu ERCP berfungsi untuk membedakan ikterus yang disebabkan oleh
penyakit hati (ikterus hepatoseluler dengan ikterus yang disebabkan
oleh obstuksi bilier.
TINJAUAN PUSTAKA
KANDUNG EMPEDU
ANATOMI KANDUNG EMPEDU
FISIOLOGI KANDUNG EMPEDU
Tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu
yang ada di dalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit.
Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati.

Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol,


lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu
penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari
penghancuran sel darah merah diubah menjadi bilirubin (pigmen
utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu.
TINJAUAN PUSTAKA
KOLELITHIASIS
DEFINISI
Kolelitiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam
kandung empedu atau di dalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya.

Batu empedu bisa terbentuk di dalam saluran empedu jika empedu


mengalami aliran balik karena adanya penyempitan saluran.3,21 Batu empedu
di dalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu
(kolangitis). Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan
dengan segera menimbulkan infeksi di dalam saluran. Bakteri bisa menyebar
melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh lainnya.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi batu empedu meningkat seiring dengan perjalanan
usia, terutama untuk pasien diatas 40 tahun. Perempuan berisiko
dua kali lebih tinggi mengalami batu empedu dibandingkan
dengan pria.

Prevalensi tinggi batu empedu campuran di negara Barat,


sedangkan di Asia umumnya dijumpai batu pigmen.
PATOGENESIS
KLASIFIKASI BATU EMPEDU
MANIFESTASI KLINIS
Kolik bilier

Kolik yang diakibatkan oleh obstruksi transien dari batu empedu


merupakan keluhan utama pada 70-80% pasien. Nyeri kolik disebabkan
oleh spasme fungsional di sekitar lokasi obstruksi. Nyeri kolik mempunyai
karakteristik spesifik; nyeri yang dirasakan bersifat episodik dan berat,
lokasi di daerah epigastrium, dapat juga dirasakan di daerah kuadran
kanan atas, kuadran kiri, prekordium, dan abdomen bagian bawah.
MANIFESTASI KLINIS
Kolesistitis obstruktif akut

Ditandai dengan nyeri konstan pada hipokondrium kanan,


pireksia, mual , dapat atau tidak disertai dengan jaundice,
Murphy sign positif (nyeri di kuadran atas kanan), leukositosis.
MANIFESTASI KLINIS
Jaundice obstruktif

Ditandai nyeri abdominal atas, warna feses pucat, urin berwarna gelap
seperti teh pekat, dan adanya pruritus. Jaundice obstruktif dapat
berujung ke kolangitis bila saluran bersama tetap terjadi obstruksi

Kolangitis

Ditandai dengan nyeri abdominal, demam tinggi, obstruktif jaundice


(Charcots triad), nyeri hebat pada kuadran atas kanan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium

Apabila terjadi peradangan akut, dapat terjadi lekositosis. Apabila


terjadi sindrom mirizzi, akan ditemukan kenaikan ringan bilirubin
serum akibat penekanan duktus koledokus oleh batu.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG Abdomen
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-Scan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)
PENATALAKSANAAN
Non Bedah
1. Litosis Sistemik
Terapi asam empedu oral yang dianjurkan adalah kombinasi
antara chenodeoxy cholic acid (CDCA) dan Ursodeoxycholic
acid (UDCA).
2. Litolisis Topikal
Methil ter-butyl ether (MTBE) adalah eter alkil yang berbentuk
liquid pada suhu badan dan mempunyai kapasitas tinggi untuk
melarutkan batu kolesterol
PENATALAKSANAAN
Non Bedah

3. Extracorporeal Shock-wave-lithotripsy (ESWL)

Batu empedu dapat dipecahkan dengan gelombang kejutan


yang dihasilkan di luar badan oleh alat elektrohidrolik,
elektromagnetik atau elektrik-Pieza.
PENATALAKSANAAN
Bedah

1. Open Kolesistektomi

2. Kolesistektomi Laparoskopik
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, dkk., 2007. Buku Ajar Patologi. Volume 2. Edisi 7. Penerbit buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Price, S, Lorraine, M., 2006. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Volume 1. Edisi 6. Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta
Sjamsuhidajat R, de Jong W., 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Hadi, S., 2002. Gastroenterologi. Penerbit PT Alumni. Bandung
Hardy., 2011. Mengenali Gejala Kolelitiasis atau
Lesmana L. Batu empedu. Dalam : Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid I. Edisi 3.
Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2000:380-
384.
DAFTAR PUSTAKA
Murshid KR. Asymptomatic gallstones: should we operate?.The Saudi J of Gastroenterol
2007; 13:57-69
Tsunoda K, Shirai Y, Hatakeyama K : Prevalence of cholesterol gallstones positively
correlates with percapita daily calorie intake. Hepato-Gastroenterology 2004;51:2171-
2174
Michael,dkk., 1998. The relation of Physical Activity to Risk for Symptomatic Gallstone
Disease in Men. Articel Annals of Internal Medicine. http://www.annals.org.
Jing-Sen Shi,dkk., 2001. Studies on Gallstone in China. World Journal of
Gastroenterology. http://www.wjgnet.com.
Avunduk, C., 2002. Gallstone. Dalam: Manual of Gastroenterology. Edisi ke-3.
Massachussets: Lippincot Williams and Wilkins.
Debas, H.T., 2004. Biliary Tract. Dalam: Gastrointestinal Surgery: Pathophysiology and
Management. USA: Springer. 198-220.
DAFTAR PUSTAKA
Welling,T.H. dan Simeone, D.M., 2009. Gallbladder and Biliary Tract: Anatomy and
Structural Anomalies. Dalam: Tadataka Yamada, Ed. Textbook of
Gastroenterology. Edisi ke-5. USA: Wiley-Blackwell. 1940-1942.
Schwartz, dkk., 2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah. Penerbit buku Kedokteran
EGC. Jakarta
Suratun, L., 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal.
Penerbit Trans Info Media. Jakarta
Richard, S., 2002. Anatomi klinik. Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Medicastore., 2012. Biologi Sistem Pencernaan. http://www. medicastore.com
Muttaqin, A., 2010. Pengkajian Keperawatan. Penerbit Salemba Medika. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Reeves, C ,dkk., 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit Salemba
Medika. Jakarta
Arkanda., 1989. Ringkasan Ilmu Bedah. Penerbit Bina Aksara. Jakarta
Arkanda. 2010. Penyakit Hati dan Empedu. http://www.google.com.
Nucleus precise news letter. 2011. Batu Empedu.
http://www.mirbrokers.com
Ko, C.W. dan Lee, S.P., 2009. Gallstones. Dalam: Tadataka Yamada, Ed.
Textbook of Gastroenterology. Edisi ke-5. USA: Wiley-Blackwell.
Cuschieri, A., dkk, 2003. Disorders of Biliary Tract. Dalam: Clinical
Surgery. Edisi ke-2. USA: Blackwell Publishing. 358-363.
DAFTAR PUSTAKA
Tengadi, K, dkk., 1994. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 7. Bagian III.
Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta
Guyton, H., 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Penerbit buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Paumgartner, G. dan Greenberger, N.J., 2009. Gallstone Disease. Dalam:
Current Diagnosis & Treatment: Gastroenterology, Hepatology, & Endoscopy.
USA: McGrawHill. 537-545.
Maryan Lee F, Chiang W. Cholelithiasis. Available from :
http://www.emedicine.com/emerg/Gastrointestinal/topic97.htm.
Beckingham IJ. Gallstone. BMJ 2001;322:91-94
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai