Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

Disusun Oleh
Fadliansyah
Chintia Risnawati

Pembimbing
dr. Setyo Raharjo, Sp.PD
dr. Primahati Riana Rosy, Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2018
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. O
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Sudah menikah
Suku : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Ciparigi, Sukadana
ANAMNESA
Keluhan Utama
Badan terasa Lemas

Riwayat Penyakit Sekarang

Os masuk ke Ruang Dahlia dari Poliklinik dengan keluhan badan


terasa lemas sejak 3 hari yang lalu. Lemas dirasakan sepanjang hari,
walaupun os tidak beraktivitas berat. Os juga mengeluh sesak nafas,
mual dan pusing. Os menyangkal adanya muntah ataupun BAB
bercampur darah. Sejak delapan bulan yang lalu, os sudah
melakukan hemodialisa.
Riwayat Penyakit Dahulu

1. Riwayat Penyakit Hipertensi


2. Riwayat Diabetes Melitus : disangkal
3. Riwayat Penyakit Jantung : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang mengalami seperti ini

Riwayat Kebiasaan
Riwayat Merokok : disangkal
Riwayat makan : sehari tiga kali, konsumsi makanan asin (+)
Riwayat Kebiasaan

Riwayat Merokok : disangkal


Riwayat makan : sehari tiga kali, konsumsi makanan asin (+)

Riwayat Pengobatan

Os mengaku sudah menjalani hemodialisa sejak delapan bulan yang lalu dan os
sering kontrol hipertensi ke Puskesmas terdekat

Riwayat Alergi

Os tidak memiliki alergi baik obat-obatan ataupun makanan


PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : tampak sakit sedang


Kesadaran umum : compos mentis

Tanda Vital
Tekanan Darah :160/100mmHg
Nadi : 86x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,5
STATUS GENERALISATA

1. Kepala : normocephali
2. Mata : konjungtiva pucat +/+, Sklera
ikterik -/-,oedem
preorbital -/-, pupil bulat isokor,
3. Telinga : sekret -/-, oedem -/-, hiperemis -
4. Hidung : PCH (-)
5. Mulut : lidah kotor (-)
6. Leher : KBG (-), JVP ( - )
Thorax
Paru-Paru
Inspeksi : Bentuk dan Gerak simeteris ka/ki
Palpasi : Vokal Premitus +/+
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi : VBS +/+ , Rh +/+ , Whezzing -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS 5 linea mid
clavicularis sinistra
Perkusi :
Batas jantung kanan atas : ICS 2 parasternal dextra
Batas jantung kanan bawah : ICS 5 parasternal dextra
Batas jantung kiri atas : ICS 2 parasternal sinistra
Batas jantung kiri bawah : ICS 5 midclavikula sinistra
Auskultasi : BJ S1-S2 ireguler,
suara tambahan murmur(-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, pembesaran (-)
Auskultasi : Bising Usus (+) normal
Palpasi : Hepar tidak teraba dan lien tidak
teraba, NT (+) epigastrium
Perkusi : Timpani diseluruh lapang perut
Ektremitas
Akral hangat (+)
oedem pitting (-) kaki kanan dan kiri
Follow up 12-4-2018
S/
• Lemas badan
• BAB (+)
th/
O/
• Pro transfuse
T: 240/120
• Nacl + asmet
N: 125
• B12 3x1
Spo2: 90
• Bicnat 3x1
Mata : Cp +/+ Si -/-
• Amlodipin 10mg 1x1
THT : PCH (-)
• Candesatan 16 mg 1x1
Thorax : B.G Simetris
• CaCO3 3x1
Cor : BJ 1 – 2 regular
• PRC 300ml
Pulmo : VBS +/+ Rh -/- Wz -/-
Abdomen: BU (+) hepatomegaly (-)
Ektremitas : edema (-)
Lab: Hb 5,2 Ht 15,5
Follow up 13-4-2018
S/
• Lemas badan
• Sesak nafas
O/ th/
T: 100/70 • Pro transfuse
N: 80 • Nacl + asmet
S: 36 • B12 3x1
Mata : Cp +/+ Si -/- • Bicnat 3x1
THT : PCH (-) • Amlodipin 10mg 1x1
Thorax : B.G Simetris • Candesatan 16 mg 1x1
Cor : BJ 1 – 2 regular • CaCO3 3x1
Pulmo : VBS +/+ Rh -/- Wz -/- • PRC 300ml
Abdomen: BU (+) hepatomegaly (-) • Ranitidin 2 x1/2 amp
Ektremitas : edema (-)
Lab: Hb 8,2 Ht 23,4
Ureum : 130 Keratinin : 6,28
Follow up 14-4-2018
S/
• Sesak nafas berkurang
• Pusing (+)
O/ th/
T: 130/100 • Nacl + asmet
N: 96 • B12 3x1
S: 36 • Bicnat 3x1
Mata : Cp +/+ Si -/- • Amlodipin 10mg 1x1
THT : PCH (-) • Candesatan 16 mg 1x1
Thorax : B.G Simetris • CaCO3 3x1
Cor : BJ 1 – 2 regular • Paracetamol 3 X1
Pulmo : VBS +/+ Rh -/- Wz -/-
Abdomen: BU (+) hepatomegaly (-) • Jadwal HD pukul 07.30
Ektremitas : edema (-)
Lab: Hb 8,2 Ht 23,4
Ureum : 130 Keratinin : 6,28
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi
Definisi
Penyakit Ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan
etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang
progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal
Klasifikasi
Patogenik awal
PATOFISIOLOGI
Glomeruler injury

Diabetes melitus Penurunan area filtrasi Arteriosclerosis

Perubahan hemodinamik adaptif


Glikasi produk akhir
hiperlipidemia

Peningkatan aliran Peningkatan tek kapiler Hipertensi sistemik


darah glomeruler glomeruler

Hipertrophy Epithelial injury Endothelial injury Mesangial injury


glomeruler
Epithelial foot processes proteinuria meluas
Kerusakan fokal

Deposisi hyaline Microthrombi pada


glomeruler Kapiler glomeruler

Glomerulosclerosis

Progresi penyakit ginjal


Patofisiologi
Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Konservatif
A. Pengaturan Diet Protein
- Rekomendasi jumlah protein yang diperbolehkan adalah
0,6 g/Kg/Hari untuk pasien gagal ginjal berat pradialisis yang
stabil (GFR <24 ml/menit)
- Jumlah protein yang diperbolehkan dapat dibebaskan hingga 1
g/Kg/Hari bila pasien menerima dialisis yang teratur.
B. Pengaturan Diet Kalium
- Jumlah yang diperbolehkan dalam diet adalah 40 hingga 80
mEɋ/hari
- Tindakan yang harus dilakukan adalah dengan tidak memberikan
obat-obatan atau makanan yang tinggi kalium
C. Tindakan untuk Mencegah dan Mengatasi Komplikasi
- Hipertensi
Dapat diberikan ACE inhibitor
- Hiperkalemia
-) Hiperkalemia akut dapat diobati dengan dengan pemberian
glukosa dan insulin intravena atau dengan pemberian kalsium
glukonat 10% intravena.
-) Hiperkalemia harus dikoreksi dengan dialisis.
-) Dapat diberikan Kayexalate jika kadar K⁺ tidak dapat diturunkan
dengan dialisis
- Anemia
-) Dilakukan transfusi darah packed red cell pada pasien dengan kadar
hematokrit kurang dari 24 %
-) dapat diberikan multivitamin dan asam folat
- Asidosis
Asidosis ginjal biasanya tidak diobati kecuali bila bikabornat plasma
turun dibawah angka 15 mEɋ/L
-) Dapat diberikan terapi alkali, baik natrium bikarbonat maupun
sitrat padia dosis 1 mEɋ/Kg/Hari secara oral
Terapi Pengganti Ginjal
1. Dialisis
a. Dialisis peritoneal
b. Hemodialisis
2. Transplantasi Ginjal
Dialisis

Prinsip Dialisis
Hemodialisis
Dialisis Peritoneal
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai