pucat (-), lidah tifoid (-), papil lidah atropi (-), luka pada
sudut bibir (-)
Leher
JVP RO, trakea di tengah, simetris, pembesaran tiroid (-),
nyeri tekan (-), pembesaran kelenjar getah bening (-/-)
mobile, berbenjol-benjol, tidak nyeri.
Kulit
Ikterik (+), petechiae (-), acne (-), turgor kulit
menurun (-), hiperpigmentasi (-), bekas garukan (-),
kulit kering (-), kulit hiperemis (-), sikatrik bekas operasi
(-)
Thorax
Inspeksi : kelainan bentuk dada (-), gerak
dada kanan dan kiri sama, ditemukan
retraksi, spider nervi (-), pelebaran vena
superficial (-), benjolan/massa (-).
Palpasi : tidak terdapat ketertinggalan gerak
antara paru kanan dan paru kiri, fremitus (+/
+).
Perkusi : paru kanan dan kiri depan sonor,
paru belakang kiri dan kanan sonor.
Auskultasi : suara dasar vesikuler kanan
dan kiri, RBH (-/-),Wheezing (-/-).
Jantung
Batas kiri jantung :
Atas : SIC III sinistra di linea parasternalis sinistra
Bawah : SIC V sinistra 1 cm lateral linea midclavicula
sinistra
Batas kanan jantung
Atas : SIC III dextra di sisi lateral linea parasternalis
dextra
Bawah : SIC IV dextra di sisi lateral linea parasternalis
dextra
Auskultasi: Bunyi jantung I-II reguler, intensitas SI
samadengan S2, murmur (-), tidak ada suara
tambahan S3-S4 gallop (-)
Abdomen
Kesan:
- Hepar kecil disertai parenkim kasar dan tepi ireguler cenderung
gambaran sirosis hepatis
- Splenomegali disertai pelebaran vena lienalis dan vena porta
- Asites
Pemeriksaan laboratorium 15/05/2018
Bilirubin 0,77 mg/d 0,20-1,00
total l
Bilirubin 0,70 H mg/d 0,05-0,3
direk l
Bilirubin 0,07 L mg/d 0,15-0,7
indirek l
RESUME/DAFTAR MASALAH
Anamnesis
keluhan muntah darah dan perut terasa penuh sejak 1
minggu SMRS.
Tidak bias kentut 3 hari dan Bab darah 2 hari yll.
Mual (+) muntah (+). Nafsu makan turun (+). Lemas (+).
Nyeri perut kanan atas (+)
Bab darah 2 minggu lalu
Pemeriksaan Fisik
Vital sign
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
Respiratory rate : 20x/menit
Suhu : 37° C
Pemeriksaan fisik
Ikterik (+), sklera ikterik (+/+), konjungtiva anemis (+/
+) pembesaran KGB leher (-/-) mobile, berbenjol-benjol,
tidak nyeri.
Abdomen
Inspeksi : Binding perut tegang, lebih tinggi dari
dinding dada,distended (+)
Auskultasi : Peristaltik (+)
Perkusi : Timpani (+), pekak beralih (+)
Palpasi : tegang, nyeri tekan (+), hepatomegali (-),
Splenomegali(+), nyeri hipokoridriaka dekstra (+),
Undulasi (+).
Pemeriksaan Penunjang
USG :
Hepar kecil disertai parenkim kasar dan
tepi ireguler cenderung gambaran
sirosis hepatis
Splenomegali disertai pelebaran vena
lienalis dan vena porta
Asites
Tanggal SOAP Tatalaksana
16/05/20 S: perut terasa penuh, mual, nyeri perut Inf. Nacl 0,9/ 20tpm
Kembung, muntah darah(-), Bab darah (-)
18
Inf. Aminofusin
O: KU: lemah, Kes: CM hepar/24jam
HB:7,7L
AL:4.23L TD 110/70mmHg, HR Inj cefotaxim
AT: 82L 85x/mnt, T 36,6, RR 20x/mnt /12jam (I)
GDS : 99 Inj Granicetron mg/8
Ureum : K/L: CA(-/-), SI(+/+), jam
24 pembesaran KGB (-/-).
Creatinin InjOMZ/12j
: 0,79 Abd: distended (+), peristaltik
SGOT : (↓),timpani (↓), NT (+),ascites -Inj furosemid
17 (+), hepatomegali (-), 2 amp/8 j
SGPT : 25 splenomegali (+) S3.
Albumin : -Sesden 1x1
14 A: -Rebamipid 3x1
-Proliver 3x1
Sirosis Hepatis Dekompensata -Sprironolacton
Hepatitis B 100mg 1-0-0
Anemia Mikrositik Hipokromik -Propanolol 2x10mg
-PRC 2kolf
Tanggal SOAP Tatalaksana
17/05/201 S: perut terasa penuh, mual, kembung Inf. Nacl 0,9/ 20tpm
8
O: KU: lemah, Kes: CM Inf. Aminofusin
hepar/24jam
HB:9,7L
TD 119/70mmHg, HR
AL:4.26L
96x/mnt, T 36,1, RR 20x/mnt Inj cefotaxim
AT: 83L
/12jam (I)
K/L: CA(-/-), SI(+/+) Inj Granicetron mg/8
pembesaran KGB (-/-). jam
Abd: distended (+), peristaltik (-), InjOMZ/12j
timpani (-,), NT (+),ascites (+),
hepatomegali (-), splenomegali (+) -Inj furosemid
2 amp/8 j
A:
-Sucralfat 3x1C
Sirosis Hepatis Dekompensata -Sesden 1x1
Hepatitis B -Rebamipid 3x1
Anemia Mikrositik Hipokromik -Proliver 3x1
-Sprironolacton
100mg 1-0-0
-Propanolol 2x10mg
Tanggal SOAP Tatalaksana
18/05/201 S: perut terasa penuh (-), mual (-), Inf. Nacl 0,9/ 20tpm
kembung(-) keluhan membaik
8
Inf. Aminofusin
O: KU: lemah, Kes: CM hepar/24jam
Hb : 10,8
TD 120/80mmHg, HR Inj cefotaxim
89x/mnt, T 36,0, RR 10x/mnt /12jam (I)
Inj Granicetron mg/8
K/L: CA(-/-), SI(-/-) jam
pembesaran KGB (-/-).
InjOMZ/12j
Abd: distended (-), peristaltik (+),
timpani (+,), NT (+) sedikit ,ascites -Inj furosemid
(+) berkurang , hepatomegali (-), 2 amp/8 j
splenomegali (+) S3.
-Sucralfat 3x1C
A: -Sesden 1x1
-Rebamipid 3x1
Sirosis Hepatis Dekompensata -Proliver 3x1
Hepatitis B -Sprironolacton
Anemia Mikrositik Hipokromik 100mg 1-0-0
-Propanolol 2x10mg
Tanggal SOAP Tatalaksana
Steatosis hati
hepatosit rusak (neckrosis) hepatosit hidup
Fibrotik
Sirosis hepatis
Sirosis hepatis
Metabolisme metabolisme
protein ,karbohidrat
steroid
Hipoalbumin Glikogenesis
estrogen testosteron
Ikterus acites
Hipertensi porta
2 Letargi
Diagnose SBP
berdasarkan pemeriksaan pada cairan
asites, dimana ditemukan sel
polimorfonuklear lebih dari 250 sel / mm3
dengan kultur cairan asites yang positif.
Hipertensi porta
Vasodilatasi splanik
Perfusi ginjal
SHR
rennin angiotension
system saraf simpatis vasokonstriksi renal
retensi natrium
PENATALAKSANAAN
Sindrom hepatorenal
mengatasi perubahan sirkulasi darah hati, mengatur
keseimbangan garam dan air.
Transplantasi hati
terapi definitive pada pasien sirosis dekompensata. Namun
sebelum dilakukan transplantasi ada beberapa kriteria yang
harus dipenuhi resipien dahulu
Kriteria diagnostik SHR berdasarkan
International Axcites Club
1. Penyakit hati akut atau kronik dengan gagal hati
lanjut dan hipertensi portal.
2. GFR rendah, keratin serum >1,5 mg/dl atau kreatinin
klirens 24 jam < 40ml/mnt.
3. Tidak ada syok,infeksi bakteri sedang berlangsung,
kehilangan cairan dan mendapat obat nefrotoksik.
4. Tidak ada perbaikan fungsi ginjal dengan pemberian
diuretic (penurunan kreatinin serum menjadi < 1,5
mg/dl atau peningkatan kreatinin klirens menjadi > 40
ml/mnt)
5. Proteinuria < 0,5 g/hari dan tidak dijumpai bstruktif
uropati atau penyakit parenkim ginjal secara
ultrasonografi.
Kriteria tambahan :
1. Volume urin < 500 ml / hari
2. Natrium urin < 10 meg/liter
3. Osmolalitas urin > osmolalitas
plasma
4. Eritrosit urin < 50 /lpb
5. Natrium serum <130 meg / liter
Semua kriterua mayor harus dijumpai
dalam menegakkan diagnosa SHR,
sedangkan criteria tambahan
merupakan pendukung untuk diagnosa
Komplikasi