STASE INTERNA
SIROSIS HEPATIS
Pembimbing :
dr. Winarno, Sp.PD
Disusun oleh :
Elsa Pradita (20409021014)
FAKULTAS KEDOKTERAN
Nama : Ny. K
Usia : 41th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Semarang
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Stasus : Menikah
Tanggal masuk : 28/12/2020
Dirawat di ruang : Sadewa 1
No. RM : 530***
ANAMNESIS
.
Keluhan Utama
Perut Membesar
ANAMNESIS
.
Keadaan umum :
• Keadaan Umum : Lemas
• Kesadaran : Compos mentis
• GCS : E:4, V: 5, M:6, total = 15
Tanda-tanda vital
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Suhu : 36C
• Pernapasan : 20 kali/menit
• SpO2 : 100%
PERIKSAAN FISIK
Status Internus
Kepala : normosefal
Mata : konj. anemis (-/-), sklera ikterik (+/+)
Kulit : turgor kulit cukup, ikterik (+), ptekiae (-), purpura (-)
Telinga : gangguan pendengaran (-), sekret (-)
Hidung : simetris, nafas cuping hidung (-), discharge (-)
Mulut : faring hiperemis (-)
Leher : deviasi trachea (-), pembesaran thyroid (-),
pembesaran KGB (-)
Ekstremitas: akral hangat
PERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Thoraks
Paru
Jantung
Inpeksi
Auskultasi
bunyi peristaltic usus normal, tidak ada bising usus, tidak ada bising
pembuluh darah.
PERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Abdomen
Palpasi
Perkusi
Ekstremitas
Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Edema +/+ +/+
Akral dingin -/- -/-
CRT < 2”/ < 2” < 2”/ < 2”
Deformitas - -
Petechie -/- -/-
Nyeri -/- -/-
Ikterik +/+ +/+
PERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11.1 ↓ g/dl 11.7 – 15.5
Hematokrit 33.90 ↓ % 35 – 47
Jumlah leukosit 9.2 /uL 3.6 – 11.0
Jumlah trombosit 96 ↓ /uL 150 – 400
Eosinofil 1.2 ↓ % 2-4
Limfosit 31.8 % 25.0-40.0
DIABETES
Glukosa Darah Sewaktu 44 ↓ Mg/dl 70 - 110
KIMIA KILINIK
Ureum 12.7 ↓ Mg/dl 17.0 – 43.0
Creatinin 0.6 Mg/dl 0.5 – 0.8
Natrium 125.0 ↓ Mmol/L 135.0 – 147.0
Kalium 5.20 ↑ Mmol/L 3.50 – 5.0
Calsium 1.15 Mmol/L 1.00 – 1.15
SGPT 18 U/L 0-35
SGOT 70 ↑ U/L 0-35
PERIKSAAN PENUNJANG
USG Abdomen
IP Dx • -
IP Mx • Cek Elektrolit
Pemeriksaan Laboratorium
lain :
Serologi virus hepatitis
HBV dan HCV
Auto antibodi (ANA,ASM,
Anti-LKM) autoimun
hepatitis
Saturasi transferin dan
fenitin hemokromatosis
Cerulopasmin dan Copper
Penyakit Wilson
Alpha 1- antitrypsin
AMA sirosis bilier primer
Antibodi ANCA kolangitis
sklerosis primer
Sirosis Hepatis
Pemeriksaan Penunjang
USG abdomen
gambaran ekodensitas hati meningkat dengan ekostruktur kasar
homogen atau heterogen pada sisi superfisial sedangkan pada sisi
profunda ekodensitas menurun. Dapat pula dijumpai pembesaran lobus
caudatus, splenomegali, dan vena hepatica gambaran terputus-putus.
Gambaran hati yang mengecil, ascites tampak sebagai area bebas gema
(ekolusen) antara organ intra abdominal dengan dinding abdomen.
CT-Scan dan MRI
Untuk menentukan derajat beratnya SH dengan menilai ukuran lien,
ascites dan kolateral vascular.
Endoskopi
Memeriksa adanya varises di esofagus dan gaster pada penderita SH
agar dapat dilakukan pencegahan dan terapi perdarahan varises
Biopsi Hati
Baku emas untuk diagnosis sirosis hepatis (biopsi tidak diperlukan jika
secara klinis, laboratoris, dan radiologi menunjukkan kecendrungan SH)
Sirosis Hepatis
Penanganan SH
a. Fase imunotoleransi
Sistem imun tubuh toloren terhadap VHB sehingga konsentrasi
virus tinggi dalam darah, tetapi tidak terjadi peradangan hati yang
berarti. Virus Hepatitis B berada dalam fase replikatif dengan titer
HBsAg yang sangat tinggi.
3.Fase Residual
Tubuh berusaha menghancurkan virus dan menimbulkan
pecahnya sel-sel hati yang terinfeksi VHB. Sekitar 70% dari
individu tersebut akhirnya dapat menghilangkan sebagian besar
partikel virus tanpa ada kerusakan sel hati yang berarti. Fase
residual ditandai dengan titer HBsAg rendah, yang menjadi
negative dan anti-HBe yang menjadi positif, serta konsentarsi
ALT normal .
HBsAg mulai timbul pada akhir inkubasi sebelum ada tanda gejala klinis dan titernya mulai meningkat
setelah tampak gejala klinis dan menetap 1-5 bulan. Selanjutnya titer HBsAg akan menurun dan hilang
dengan berkurangnya gejala klinis. Jika HBsAg menetap sesudah 6 bulan menandakan hepatitis akut
menjadi kronis.
anti-HBs baru timbul pada stadium konvalensi , yaitu beberapa saat setelah menhilangnya HBsAg, anti-
HBs akan menetap lebih dari 5 tahun sehingga dapat menentukan stadium penyembuhan dan imunitas
penderita.
Pada masa window periode, Anti-HBC merupakan tanda terpenting dari hepatitis B akut. Anti_HBC
terdiri IgM dan sedikit IgG. IgM akan menurun dan menghilang 6-12 bulan sesudah sembuh, sedangkan
IgG akan menetap lama dan terdeteksi dalam 5 tahun stelah sembuh.
HBeAg timbul bersama atau sesudah HBsAg. Ditemukan HBeAg menunjukkan jumlah virus yang banyak.
Hepatitis
Serologi
Hepatitis
Ter Penatalaksanaan
Pada saat ini dikenal 2 kelompok terapi untuk hepatitis B Kronik yaitu :
I. Kelompok Imunomodulasi :
a. Interferon
Interferon (IFN) alfa, merupakan kelompok protein intraseluler yang normal
ada dalam tubuh dan diproduksi oleh berbagai macam sel. IFN alfa diproduksi
oleh limfosit B, IFN Beta diproduksi oleh monosit fibroepitelial, dan IFN gamma
diproduksi oleh limfosit T.
Salah satu khasiat IFN adalah antivirus, berinteraksi dengan reseptor IFN
pada membran sitoplasma hati diikuti produksinya protein efektor. IFN salah satu
pilihan hepatitis B kronik dengan HBeAg positif dengan aktifitasbpenyakit ringan
sedang, yang belum mengalami sirosis.
Dosis : 5-10 MU 3x seminggu selama 16-24 minggu.
Hepatitis
Ter Penatalaksanaan
Pada saat ini dikenal 2 kelompok terapi untuk hepatitis B Kronik yaitu :
b. Timosisn Alfa 1
Jenis sitotoksin yang dalam keadaan alami ada dalam ekstrak pinus. Timoisn
Alfa 1 merangsang fungsi sel limfosit, dapat menurunkan replikasi VHB dan
menurunkan konsentrasi atau menghilangkan DNA VHB.
C. Vaksinasi Terapi
Pengunaan vaksin yang menyertakan epitop yang mampu merangsang sel T
sitotoksisk besifat Human Leucocyte Antigen (HLA)-restricted, yang mampu
menghancurkan sel-sel hati yang terinfeksi VHB. Strategi 2, menyertakan antigen
kapsid spesifim untuk sel limfosit T sitotoksisk (CTL),ketiga dengan vaksin DNA
Hepatitis
Ter Penatalaksanaan
b. Adefovir dipivoksil
Suatu nukleosid oral yang menghambat enzim reverse transcriptase.
Khasiatnya sama dengan Lamivudin.
Dosis yang dianjurkan : 10 mg tiap hari.
Terima Kasih