Anda di halaman 1dari 43

Laporan Kasus

Abses Scrotum

Disusun oleh:
Naulia Kusuma W (21409021035)

Pembimbing :
dr. Zulfikar Ali Sp. U (K)

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH TEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WAHID HASYIM
PERIODE 6 FEBRUARI 2023 – 1 APRIL 2023
IDENTITAS PASIEN

Nama Tn.AP
No.RM 333***
Usia 47 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Alamat Kepandean, Tegal
Agama Islam
Status perkawinan Sudah menikah
Tanggal pemeriksaan 28 Februari 2023
Anamnesa

Keluhan Utama : Nyeri pada buah zakar sebelah kanan

Pasien datang diantar keluarganya ke IGD RSUD Kardinah pada tanggal 27 Februari
2023 dengan keluhan nyeri pada buah zakar sebelah kanan yang dirasakan memberat sejak
3 hari SMRS. Nyeri dirasakan berdenyut dan terdapat penjalaran ke perut kanan bawah,
nyeri dirasakan terus-menerus. Nyeri dirasakan memberat ketika tersentuh dan diperingan
dengan istirahat. Pasien mengatakan buah zakarnya lama-lama membesar dan kemerahan.
Pasien juga mengalami demam naik turun sejak 3 hari SMRS. Pasien mengatakan terdapat
nyeri dan panas saat berkemih, tidak ada cairan atau sekret yang keluar dari penis, tidak
ada keluhan pada frekuensi dan rasa tidak puas saat berkemih. Penurunan berat badan,
mual, atau muntah disangkal. Riwayat berhubungan seksual selain dengan pasangan
disangkal oleh pasien.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
- Terdapat riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu
- Riwayat Hipertensi tidak ada
- Riwayat trauma disangkal - Keluhan serupa di keluarga disangkal
- Riwayat penyakit Jantung disangkal - Riwayat Hipertensi disangkal
- Riwayat penyakit paru disangkal
- Riwayat DM disangkal
- Riwayat Penyakit jantung tidak ada
- Riwayat penyakit paru tidak ada
● Riwayat Sosial Ekonomi

- Biaya ditanggung BPJS


- Pasien bekerja sebagai wiraswasta

Riwayat Kebiasaan :

 Pasien minum air mineral 5 gelas sedang dalam 1 hari

 Riwayat merokok dan minum minuman beralkohol disangkal.


PEMERIKSAAN FISIK
Tanda - Tanda Vital
Keadaan Umum
- Tekanan darah :124/80 mmHg
- Kesan sakit : Tampak sakit sedang
- Frekuensi nadi : 109x/menit
- Kesadaran : Composmentis
- Frekuensi napas : 22x/menit
- Suhu : 37,2oC
- SpO2 : 97%
STATUS GENERALIS

Kepala dan Wajah : Normocephal, tidak teraba benjolan


Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Bentuk normal, serumen (-/-), sekret (-/-), nyeri
tekan tragus (-/-)
Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-/-),
epistaksis (-/-)
Mulut : stomatitis (+), Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
Tenggorok : Uvula berada di tengah, faring hiperemis (-)
Leher : Trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba
membesar, KGB tidak membesar
Thoraks
Paru
• Inspeksi : Normochest, hemithoraks bilateral simetris saat statis dan
dinamis
• Palpasi : Vokal fremitus simetris, nyeri tekan (-)
• Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
• Auskultasi : Suara napas vesikuler, wheezing (-/-), ronki (-/-)
Jantung
• Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
• Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea mid clavicularis sinistra, kuat
angkat, regular, thrill (-), nyeri tekan (-)
• Perkusi : Batas kiri ICS IV linea mid clavicularis sinistra
Batas kanan ICS IV linea parasternalis dextra
Batas atas ICS II linea parasternalis sinistra
• Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 regular, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
• Inspeksi : Bentuk dinding abdomen datar, jejas (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Perkusi : Timpani seluruh kuadran abdomen
• Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar sulit dinilai, ballotement
ginjal sulit dinilai

Ekstremitas

 Superior : Akral teraba hangat, CRT < 2 detik, tidak terdapat


deformitas, edema tangan kiri , turgor kulit baik, pembesaran KGB (-)

 Inferior : Akral teraba hangat, CRT < 2 detik, tidak terdapat deformitas
ataupun edema, turgor kulit baik, pembesaram KGB (-)
REGIO COSTO Inspeksi : Tanda radang (-), jejas (-), massa (-)
VERTEBRAE ANGLE
Palpasi : Ballotement (-)
STATUS LOKALIS
Perkusi : Nyeri ketok (-)
UROLOGI
REGIO FLANK KANAN Inspeksi : Tanda radang (-), jejas (-), massa (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)

REGIO FLANK KIRI Inspeksi : Tanda radang (-), jejas (-), massa (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)

REGIO SUPRAPUBIK Inspeksi : Bulging (-), Kemerahan (-), Massa (-)


Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani

REGIO GENITALIA Penis & uretra


EKSTERNA
-inspeksi : sudah tersimkumsisi, tidak ada lesi pada glans penis, tidak ada radang
pada glans penis, tidak ada uretral discharge
-palpasi : nyeri tekan (-)
Scrotum
-inspeksi : edem (+), eritem (+), ukuran diameter 15 cm, pus/secret (-),
-palpasi : nyeri tekan (+), scrotum nyeri saat digerakan, benjolan di inguinal (-),
reflex cremaster (+)
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium (tanggal 27/2/2023)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

CBC

Hemoglobin 15,1 g/dL 12,0 — 16,0

Leukosit 23,67 10^3/μL 4,0 — 10,0

Hematokrit 43,4 % 40,0 — 54,0

Trombosit 212 10^3/μL 150 — 300

Eritrosit 4,97 10^6/μL 4,00 — 5,50

RDW 13,9 % 11,0 — 16,0

MCV 87,3 fL 80,0 — 100,0

MCH 30,3 Pg 27,0 — 34,0

MCHC 34,7 g/dL 32,0 — 36,0


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Diff

Neutrofil % 92,1 % 50,0 – 70,0

Limfosit % 3,0 % 20,0 – 40,0

Monosit % 4,7 % 3,0 – 12,8

Eosinofil % 0,2 % 0,5 – 5,0

Basofil % 0,0 % 0,0 – 1,0

Limfosit # 0,7 103/µL 0,80 – 4,00

Neutrofil # 21,80 103/µL 2,00 – 7,00

NLR 30,94 < 3,13

Hematologi Khusus

HbA1C 9,44 % > 8 Poor diabetic control


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Makroskopis

Warna Kuning muda Kuning

Kekeruhan Jernih jernih

Kimia Urin

pH 6,0 6,0- 9,0

Protein Positif 1+ (70) Negatif

Reduksi Positif 4 + (1000) Negatif

Mikroskopis

Sedimen leukosit 2-3 /LPB 1 + :<4; 2+ :5-9; 3+ : 10-29, 4+:>30 -1/2; 5+ : >1/2

Sedimen Eritrosit 2-3 /LPB 1 + :<4; 2+ :5-9; 3+ : 10-29, 4+:>30 -1/2; 5+ : >1/2

Sedimen epitel Positif 1 /LPK 1 + :<4; 2+ :5-9; 3+ : 10-29, 4+:>30 -1/2; 5+ : >1/2
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Pemeriksaan Khusus

Berat jenis Kuning muda 1,005 – 1,030

Bilirubin Jernih Negatif

Urobilinogen Normal Normal

Keton Positif 1+ (10) Negatif

Eritrosit +- (0,03) Negatif

Leukosit Negatif Negatif


Hasil Satuan
Pemeriksaan Nilai normal

Elektrolit

Natrium 122,1 mmol/l 135 — 145

Kalium 4,17 mmol/l 3,3 — 5,1

Chlorida 91,8 mmol/l 96 —106

Imunologi 

HIV Rapid NonReaktif   Non Reaktif

Anti HCV Negative   Negative

Serologi  

HBsAg Kualitatif Negatif   Negatif


Pemeriksaan USG
Pemeriksaan tanggal 27 Februari 2023 • Scrotum dextra:
o Testis dextra : ukuran besar, ekoparenkim
normoekoik, tak tampak Isi hiperekoik maupun
hipoekoik
o Pada CF imaging testis hipervasculer
o Epidedemis dextra : ukuran besar, ekoparenkim
normoekoik, tak tampak lesi hiperekoik maupun
hipoekoik
o Pada CF imaging epididimis hipervasculer
• Scrotum sinistra
o Testis sinistra: ukuran normal , ekoparenkim
normoekoik , tak tampak isi hiperekoik maupun
hipoekoik
o Epidedemis sinistra: ukuran normal,
ekoparenkim normoekoik, tak tampak lesi
hiperekoik maupun hipoekoik
o Plexus pam finifornis sinistra: kaliber tak melebar
Kesan: Epididemo Orchitis dextra
Testis, epidedemis & plexus pamfinifornis sinistra dalam
batas normal
RESUME

Seorang pasien dating dengan keluhan nyeri pada buah zakar sebelah kanan yang dirasakan
memberat sejak 3 hari SMRS. Nyeri dirasakan berdenyut dan terdapat penjalaran ke perut kanan bawah,
nyeri dirasakan terus-menerus dengan skala nyeri 6. Nyeri dirasakan memperat ketika tersentuh dan
diperingan dengan istirahat. Pasien mengatakan buah zakarnya lama-lama membesar dan kemerahan.
Pasien juga mengalami demam naik turun sejak 3 hari SMRS. Pasien mengatakan terdapat nyeri dan panas
saat berkemih, tidak ada cairan atau sekret yang keluar dari penis, tidak ada keluhan pada frekuensi dan
rasa tidak lampias saat berkemih. Pasien tidak pernah mengalami trauma pada daerah kemaluan . Terdapat
Riwayat DM dan keluhan serupa pada pasien.

Pada pemeriksaan fisik di mulut terdapat stomatitis, pada pemeriksaan scrotum tambak pembesaran,
edema (+), eritem (+) dan nyeri. Pada hasil pemeriksaan terjadi leukositosis, pemeriksaan keton dan eritrosit
(+) dan hasil USG didapatkan Epididemo Orchitis dextra
DIAGNOSA KERJA
Abses Skrotum, Orchitis dekstra

TATALAKSANA
Debridement skrotum
ABSES SCROTUM
Definisi dan Etiologi
• Abses skrotum adalah abses yang dapat bersifat superfisial
atau intraskrotal.
• Etiologi
• Abses skrotum superfisial adalah folikel rambut yang
terinfeksi dan infeksi akibat laserasi skrotum atau
operasi skrotum minor.
• Abses intrascrotal paling sering muncul dari bacterial
epididymitis dan orchitis tetapi mungkin juga terkait
dengan infeksi tuberkulosis epididimis, abses testis
yang pecah melalui tunika albuginea, atau drainase
apendisitis ke dalam skrotum melalui prosesus
vaginalis.
• Abses skrotum juga dapat terjadi akibat ekstravasasi
urin yang terinfeksi dari uretra pada pasien dengan
striktur uretra dan kandung kemih neurogenik yang
menggunakan kateter urine.

Thakur A, Buchmiller T, Hiyama D, Shaw A, Atkinson J. Scrotal abscess following appendectomy. Pediatr Surg Int. 2001 Sep. 17(7):569-71
Epidemiologi

Pada sumber tertentu menyebutkan bahwa abses


skrotum adalah suatu kondisi langka di usia anak.
Dan penyakit ini lebih banyak terjadi pada pria di
usia reproduktif. Abses skrotum banyak ditemukan
pada pasien yang menderita diabetes mellitus.

ast, alyssa. Made manual (how to threat scrotal abscess). Available from: www.mademanual.com
Faktor Resiko

• Riwayat infeksi local


• Riwayat IMS

• Riwayat epididymitis / orchitis

• Riwayat infeksi intraabdomen

• Riwayat infeksi sistemik

• Imunocompremaise

Ramareddy RS, Alladi A. Scrotal abscess: Varied etiology, associations, and management. J Indian Assoc Pediatr Surg. 2016 Oct-Dec;21(4):164-168. doi:
10.4103/0971-9261.186545. PMID: 27695207; PMCID: PMC4980876.
PATOFISIOLOGI

Epididimitis & Infeksi intra Trauma &


orchitis abdomen infeksi

Akumulasi cairan di tunika


vaginalis

Mengganggu suplai darah Penyebaran bakteri


ke testicular dari abdomen

Infeksi & Prosesus


Infark testis vaginalis

Ruptur tunika
albugenia Scrotum

Saleem Muhammad M.Scrotal abscess as a complication of appendicitis: A case report and review of the literature. Available from : (http://creativecommons.org/licenses/by/2.0
Manifestasi Klinis

• Nyeri pada scrotum

• Pembengkakan scrotum

• Demam

• Kemerahan pada scrotum

• Disuria, frekuensi, urgensi

Klasen,,Zachary WA. Male Reproductive Organ Anatomy. Available from:www.medscape.com


Penegakkan Diagnosa

• Dari anamnesis pasien biasanya mengeluh rasa sakit yang hebat pada skrotum,
kemerahan, panas, nyeri.
• Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan bengkak pada skrotum, tidak terasa keras dan
merah pada skrotum
• Adanya pembesaran pada skrotum bisa berhubungan dengan pembesaran testis atau
epididymis, hernia, verikokel, spermatokel dan hidrokel.
• Apabila skrotum membesar dan dicurigai hidrokel maka dapat dilakukan transiluminasi

Saleem M. Scrotal abscess as a complication of perforated appendicitis: A case report and review of the literature. Cases J. 20h08;1:16.
Pemeriksaan Penunjang
A. Laboratorium

• Pada pemeriksaan laboratorium biasanya ditemukan peningkatan leukositosis yang diakibatkan oleh
terjadinya inflamasi infeksi pada skrotum.

• Selain itu dapat dilakuka urin kultur dan pewarnaan gram untuk mengetahui kuman penyebab infkesi.

• Analisis urin untuk melihat apakah disertai pyuria atau tidak

• Tes penyaring untuk klamidia dan gonorea

• Kultur darah bila dicurigai terlah terjadi infeksi sistemik pada penderita.

Saleem M. Scrotal abscess as a complication of perforated appendicitis: A case report and review of the literature. Cases J.
20h08;1:16. [PMC free article
Pemeriksaan Penunjang

B. Ultrasonografi

Pemeriksaan USG ini biasanya menunjukan akumulasi cairan ringan


dengan gambaran internal atau lesi hypoekoik yang disertai dengan isi
skrotum normal atau bengkak.

C. CT-scan

CT-scan juga dapat digunakan untuk melihat adanya penyebaran abses.


Pemeriksaan real time ultrasound harus dilakukan jika terjadi fraktur dan
harus ditangani dengan eksplorasi scrotal.

Saleem M. Scrotal abscess as a complication of perforated appendicitis: A case report and review of the literature. Cases J. 20h08;1:16. [PMC free article
Diagnosa
banding
Tatalaksana
- Abses scrotum superficial  insisi dan drainase
- Abses intrascrotal  rongga abses dibuka & drainase
Dilakukan debridement

Saleem M. Scrotal abscess as a complication of perforated appendicitis: A case report and review of the literature. Cases J.
20h08;1:16. [PMC free article
Prognosis

Abses skrotum dapat kambuh Kembali apabila fokus infeksi primernya tidak diatasi
dengan baik. Kegagalan untuk menindentifikasi sumber infeksi, seperti striktur urtra
yang mendasarinya, dapat menyebabkan terjadinya kekambuhan.
ORCHITIS
Definisi

Orkitis didefinisikan sebagai peradangan


pada testis secara unilateral atau bilateral
yang biasanya disebabkan oleh virus dan
bakteri.
Etiologi

- Orchitis pada pasien muda biasanya disebabkan oleh virus, infeksi mumps dan
rubella
- Coxsackievirus, varicella, echovirus, dan cytomegalovirus.

- Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, dan


spesies Staphylococcus dan Streptococcus.
- Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, dan Treponema pallidum

- Mycobacterium avium complex, Cryptococcus neoformans, Toxoplasma gondii,


Haemophilus parainfluenzae, dan Candida albicans
- autoimunitas

Kanda T, Mochida J, Takada S, Hori Y, Yamaguchi K, Takahashi S. Case of mumps orchitis after vaccination. Int J Urol. 2014 Apr;21(4):426-8. [PubMed]
Epidemiologi

• Orkitis saja sangat jarang dan biasanya disertai dengan


epididimitis, sehingga angka kejadian sebenarnya tidak
jelas. Literatur terkini juga tidak menyarankan
kecenderungan untuk ras atau agama apa pun.
• Orkitis berkembang pada 14% sampai 35% pasien
pascapubertas dengan gondongan/mumps. Gejala
berkembang 4 sampai 8 hari setelah parotitis tetapi juga
dapat terjadi tanpa adanya parotitis. Virus mumps
bertanggung jawab atas sebagian besar kasus orchitis
terisolasi.
FAKTOR RISIKO

• Imunisasi MMR yang tidak adekuat


• Usia lanjut >45
• ISK berulang
• Kelainan saluran kemih
• Berganti-ganti pasangan
• Riwayat penyakit IMS

Azmat CE, Vaitla P. Orchitis. [Updated 2022 Dec 3]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553165/
MANIFESTASI KLINIS

• Nyeri testis akut, dapat menyebar ke seluruh skrotum.


Pasien mungkin juga mengeluh demam
• Malaise
• pembesaran testis
• nyeri tekan
• Indurasi
• Edema skrotum dan eritema
• Epididimis juga dapat membesar
• Refleks kremaster normal
• pembesaran parotis bilateral

Azmat CE, Vaitla P. Orchitis. [Updated 2022 Dec 3]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553165/
Penegakan Diagnosa

• Pasien dengan gejala nyeri akut testis dan pembengkakan skrotum harus
dicurigai torsio testis dahulu, gejala pada orchitis seperti demam, peningkatan
frekuensi berkemih, urgensi, hematuria dan disuria
• Pasien dengan e dan orchitis selalu ditemukan dengan atau tanpa demam.
• Terasa hangat saat dipalpasi
• Palpasi KGB inguinal
• Pemeriksaan refleks cremaster

● Pilatz A, Fijak M, Wagenlehner F, Schuppe HC. [Orchitis]. Urologe A. 2019 Jun;58(6):697-710. [PubMed: 31111192]
● Ludwig M. Diagnosis and therapy of acute prostatitis, epididymitis and orchitis. Andrologia. 2008 Apr;40(2):76-80. [PubMed: 18336454]
Pemeriksaan Penunjang

- pemeriksaan pewarnaan gram dan


kultur dari usap urethra
direkomendasikan untuk mendeteksi
urethritis dan infeksi gonokokus
- urinalisis dan kultur urin
- USG doppler untuk menyingkirkan
kemungkinan terjadinya torsio testis
dengan menilai aliran darah testis

● Pilatz A, Fijak M, Wagenlehner F, Schuppe HC. [Orchitis]. Urologe A. 2019 Jun;58(6):697-710. [PubMed: 31111192]
● Ludwig M. Diagnosis and therapy of acute prostatitis, epididymitis and orchitis. Andrologia. 2008 Apr;40(2):76-80. [PubMed: 18336454]
PENATALAKSANAAN

- Secara umum adalah bersifat suportif


- Sebagian besar pasien orchitis akan sembuh spontan selama 3-10 hari kecuali
untuk orchitis bakteri
- Pengobatan berfokus untuk mengatasi infeksi, meringankan gejala dan mencegah
penularan dan mencegah komplikasi
- ceftriaxone -> 125-250 mg IM dosis tunggal
- doxyciclin -> 2x100 mg -> selama 7 hari
- azitromisin -> dosis tunggal -> 1 g PO
- flouroquinolon -> 500 mg tab -> 14 hari

● Azmat CE, Vaitla P. Orchitis. [Updated 2022 Dec 3]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
● Ludwig M. Diagnosis and therapy of acute prostatitis, epididymitis and orchitis. Andrologia. 2008 Apr;40(2):76-80. [PubMed: 18336454]
Pencegahan

• Vaksinasi mumps

• Mencegah seks dengan aman agar mencegah infeksi gonorea dan klamidia

• Hindari pemasangan kateter urin dalam jangka lama

Azmat CE, Vaitla P. Orchitis. [Updated 2022 Dec 3]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
Prognosis
Sebagian besar kasus orchitis karena virus dapat sembuh secara sprntan dalam 3-10 hari,
penyebab dari orchitis itu virus dan bakteri sehingga dengan pemberian antibiotic yang
sesuai, Sebagian besar kasus orchitis bakteri dapat sembuh tanpa komplikasi.

Azmat CE, Vaitla P. Orchitis. [Updated 2022 Dec 3]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
TERIMAKASIH
Daftar Pustaka
• Netter, Frank H. ATLAS OF HUMAN ANATOMY 25th Edition. Jakarta: EGC,. 2014
• Drake, R. L., Vogl, A. W. & Mitchell, A. W. M., 2014. GRAY Dasar-Dasar Anatomi. 1st ed. Singapore:
Elsevier.
• Thakur A, Buchmiller T, Hiyama D, Shaw A, Atkinson J. Scrotal abscess following
appendectomy. Pediatr Surg Int. 2001 Sep. 17(7):569-71
• Ramareddy RS, Alladi A. Scrotal abscess: Varied etiology, associations, and management. J Indian
Assoc Pediatr Surg. 2016 Oct-Dec;21(4):164-168. doi: 10.4103/0971-9261.186545. PMID: 27695207;
PMCID: PMC4980876.
• Saleem Muhammad M.Scrotal abscess as a complication of appendicitis: A case report and review of
the literature. Available from : (http://creativecommons.org/licenses/by/2.0
• Klasen,,Zachary WA. Male Reproductive Organ Anatomy. Available from:www.medscape.com
• Kanda T, Mochida J, Takada S, Hori Y, Yamaguchi K, Takahashi S. Case of mumps orchitis after
vaccination. Int J Urol. 2014 Apr;21(4):426-8. [PubMed]
• Azmat CE, Vaitla P. Orchitis. [Updated 2022 Dec 3]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2022 Jan-
• Ludwig M. Diagnosis and therapy of acute prostatitis, epididymitis and orchitis. Andrologia. 2008
Apr;40(2):76-80. [PubMed: 18336454]

Anda mungkin juga menyukai