Anda di halaman 1dari 22

Morning Report

Sirosis Hepatis
• Nama : Ny. Ratnia
• Tempat Tanggal Lahir : Mosiku, 05 Oktober 1972 (48 Thn)
Identitas • Agama : Islam

Pasien
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Desa Mosiku, Kolaka Utara
• Tanggal Masuk : 29 Januari 2021
• DPJP : dr. Topan Binawan, Sp. PD
Keluhan Utama : Nyeri Perut
• Pasien datang dengan keluhan Nyeri Perut yang dirasakan 3
hari SMRS, dan disertai muntah. Nyeri perut yang dirasakan
pada seluruh bagian perut dan terkadang menjalar ke belakang,
nyeri yang dirasakan pasien seperti ditusuk-tusuk namun
hilang timbul. Pasien juga mengeluhkan sesak dan begah jika

Anamnesis habis makan. Pasien juga mengeluhkan perutnya yang semakin


hari semakin membesar. Pembesaran perut yang dirasakan
pasien selama 7 bulan yll. Pasien juga mengelukan badannya
semakin kurus dan terdapat pembengkakan pada kedua kaki.
Keluhan lain yang dialami seperti mual (+), muntah (-),
Kurang nafsu makan (+)
• BAB Konsistensi dbn dan warna kekuningan
• BAK Warna keruh dan sedikit
Anamnesis
Riw. Pembengkakan perut sejak 7 bulan yll, dan diagnosis Sirosis
Riwayat penyakit dahulu
Hepatis pada tanggal 11 Januari 2021 saat dirawat di RS

Riwayat keluarga Tidak Ada


Pola makan pasien tidak baik, pasien tidak nafsu makan
Riwayat kebiasaan Riwayat kebiasaan merokok (-)
minum-minuman beralkohol (-)

Riwayat pengobatan

Riwayat Alergi Tidak ada


PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
KU : Sakit berat Kepala Normocephal
(Nyeri skala 7) Rambut Hitam, Tidak mudah tercabut
Kesadaran : Compos mentis
Kulit Ikterik (+) pucat (+)
TD : 130/100 mmHg
Nadi : 50 x/menit Mata Sklera ikterik (+/+), Konjungtiva anemis (+/+), Exopthalmus
Pernapasan : 20 x/menit (-/-), edema palpebra (-/-), refleks kornea (+), refleks pupil (+)
Suhu : 37 C Epistaksis (-) rinorhea (-)
Hidung
KU : Sakit sedang Telinga Otorrhea (-) nyeri tekan mastoid (-)
Kesadaran : Compos mentis
Mulut Bibir pucat (+), bibir kering (-) perdarahan gusi (+) lidah
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 76 x/menit kotor (-) candidiasis (-) tepi hiperemis (-)
Pernapasan : 24 x/menit Leher Kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar getah bening (-),
Suhu : 37,1 C pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP Normal
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Normochest, Pergerakan hemithorax simetris
Palpasi
Nyeri tekan (-), massa (-), vokal fremitus simetris
Thoraks Perkusi
Paru Redup (+) basal paru sinistra
Auskultasi
Bunyi nafas vesikuler,  basal paru sinistra, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Inspeksi
Ictus kordis tidak tampak.
Palpasi
Ictus cordis tidak teraba, thrill (-)
Jantung Perkusi
Batas jantung kanan pada linea midclavicularis dextra, batas jantung kiri ICS V linea
midclavicularis sinistra
Auskultasi
BJ I dan II regular, murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Tampak adanya distensi
Auskultasi
Bising usus kesan normal
Abdomen Palpasi
Nyeri epigastrium (+), Pembesaran hepar dan lien sulit
dievaluasi
Perkusi
Undulasi (+), shifting dullness (+)
Inspeksi
edema (+/+) pada tungkai bawah, peteki (-), deformitas (-),
Ekstremitas eritema (-)
Palpasi
Edema (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin (29/1/2021)
Parameter Nilai Rujukan Satuan
WBC 6.12 4.0-10.0 103/uL
RBC L 3.34 4.00-6.00 103/uL
HB L 11.4 12.0-16.0 g/dL
HCT L 33.4 37.0-48.0 %
MCV H 100.0 80.0-97.0 fL
MCH H 34.1 26.5-33.5 pg
PLT L 69 150-400 103/uL
RDW-SD H 90.3 37-54 fL
RDW-CV H 24.3 10.0-15.0 %
PCT L 0.07 0.15-0.50 %
P-LCR 30.8 13.0-43.0 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Lab. Prodia)
Hitung Jenis (15/01/2021)
Parameter Nilai Nilai Rujukan Satuan
Neutrofil# 4.09 RNF 103/uL
Neutrofil 66.8 52.0 – 75.0 %
Limfosit# 1.30 RNF 103/uL
Limfosit 21.2 20.0 - 40.0 %
Monosit# 0.30 RNF 103/uL
Monosit 4.9 2.0 – 8.0 %
Eosinofil# 0.42 RNF 103/uL
Eosinofil H 6.9 1.0 – 3.0 %
Basofil# 0.01 RNF 103/uL
Basofil 0.2 0 – 0.10 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kimia Darah (29/01/2021)
Parameter Nilai Rujukan Satuan
SGPT 26 < 31 U/L
SGOT 96 < 31 U/L
Glukosa Sewaktu 121 70 – 180 mg/dl
Kreatinin 18 0.7 – 1.2 mg/dl
Asam Urat 0.7 <5.6 Mg/dL

Nilai Rujukan
SARS Cov-2 RNA Negatif Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kimia Darah (31/01/2021)
Parameter Nilai Rujukan Satuan
Albumin L 2.0 3.5 – 5.2 g/dL
XRAY THORAX AP (01/02/2021)
Pulmo : Tampak infiltrat di suprahilar kanan kiri, paracardial kiri.
Cor : ukuran jantung sulit dievaluasi (inspirasi kurang)
Sinus kostoprenikus : kanan tajam dan kiri lancip
Diafragma : kanan kiri letak tinggi
Tulang-tulang dinding dada : intak

Kesan:
 Pulmo dalam batas normal
 Elevasi kedua diafragma (proses intraabdomen)
BNO 3 POSISI (02/02/2021)
Tidak tampak udara di distal colon, loop usus halus sebagian dilatasi minimal
Tidak tampak dilatasi intestinal dan gambaran air fluid level
Tampak perselubungan pada perifer abdomen yang mendesak intestinal hingga ke central
Tidak tampak udara bebas subdiafragma
Psoas line dan preperitoneal fat line sulit dievaluasi
Tulang-tulang intak

Kesan:
 Gambaran ascites
 Tidak tampak tanda-tanda ileus
USG Abdomen (01/02/2021)
Kesan:
 Gambaran cirrhosis hepatis dengan splenomegaly
 Sludge GB
 Cytitis
 Ascites
DIAGNOSA Diagnosa Kerja :
Sirosis Hepatis
Farmakologi

RL 8 tpm
Ceftriaxone 1 gr/12j/IV
Metronidazole 500 mg/8j/IV
PENATALAKSANAAN Ketorolac 1 amp/8j/IV
Furosemide 20 mg/12j/IV
Spironolakton 100 mg 1-1-0
Propanolol 10 mg 2x1
Chana 3x2
• Konsul Gizi
ANALISIS KASUS
Anamnesis: Teori :
Pasien datang dengan keluhan Nyeri Perut yang Pada stadium awal (kompensata), dimana kompensasi
dirasakan 3 hari SMRS, dan disertai muntah. tubuh terhadap kerusakan hati masih baik, sirosis seringkali
muncul tanpa gejala sehingga sering ditemukan pada waktu
Nyeri perut yang dirasakan pada seluruh bagian
pasien melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Gejala-gejala
perut dan terkadang menjalar ke belakang, nyeri awal sirosis meliputi perasaan mudah lelah dan lemas, selera
yang dirasakan pasien seperti ditusuk-tusuk makan berkurang, perasaan perut kembung, mual, berat badan
namun hilang timbul. Pasien juga mengeluhkan menurun, pada laki-laki dapat timbul impotensi, testis mengecil
sesak dan begah jika habis makan. Pasien juga dan dada membesar, serta hilangnya dorongan seksualitas.
mengeluhkan perutnya yang semakin hari Bila sudah lanjut, (berkembang menjadi sirosis
semakin membesar. Pembesaran perut yang dekompensata) gejala-gejala akan menjadi lebih menonjol
dirasakan pasien selama 7 bulan yll. Pasien juga terutama bila timbul komplikasi kegagalan hati dan hipertensi
mengelukan badannya semakin kurus dan porta, meliputi kerontokan rambut badan, gangguan tidur, dan
demam yang tidak begitu tinggi.
terdapat pembengkakan pada kedua kaki.
Selain itu, dapat pula disertai dengan gangguan
Keluhan lain yang dialami seperti mual (+), pembekuan darah, perdarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus
muntah (-), Kurang nafsu makan (+), demam (+) haid, ikterus dengan air kemih berwarna seperti teh pekat,
BAB Konsistensi dbn dan warna kekuningan hematemesis, melena, serta perubahan mental, meliputi mudah
lupa, sukar konsentrasi, bingung, agitasi, sampai koma
BAK Warna keruh dan sedikit
Hasil Pemeriksaan Fisik : Teori:
Kegagalan fungsi hati akan ditemukan dikarenakan
Kulit Pucat (+) terjadinya perubahan pada jaringan parenkim hati menjadi jaringan
Sklera Ikterik (+/+) fibrotik dan penurunan perfusi jaringan hati sehingga mengakibatkan
Mata Konjungtiva Anemis nekrosis pada hati. Hipertensi porta merupakan gabungan hasil
peningkatan resistensi vaskular intra hepatik dan peningkatan aliran
(+/+) darah melalui sistem porta. Resistensi intra hepatik meningkat
Bibir pucat (+) melalui 2 cara yaitu secara mekanik dan dinamik. Secara mekanik
Mulut resistensi berasal dari fibrosis yang terjadi pada sirosis, sedangkan
Perdarahan gusi (+)
secara dinamik berasal dari vasokontriksi vena portal sebagai efek
• Inspeksi: Tampak sekunder dari kontraksi aktif vena portal dan septa myofibroblas,
untuk mengaktifkan sel stelata dan sel-sel otot polos. Tonus vaskular
adanya distensi intra hepatik diatur oleh vasokonstriktor (norepineprin, angiotensin II,
• Palpasi: Nyeri leukotrin dan trombioksan A) dan diperparah oleh penurunan
Abdomen produksi vasodilator (seperti nitrat oksida). Pada sirosis peningkatan
Epigastrium (+)
resistensi vaskular intra hepatik disebabkan juga oleh
• Perkusi: Undulasi (+), ketidakseimbangan antara vasokontriktor dan vasodilator yang
shifting dullnes (+) merupakan akibat dari keadaan sirkulasi yang hiperdinamik dengan
vasodilatasi arteri splanknik dan arteri sistemik. Hipertensi porta
• Inspeksi: Edeme (+/+) ditandai dengan peningkatan cardiac output dan penurunan
Ekstremitas
pada tungkai bawah resistensi vascular sistemik.
HASIL USG ABDONEN
Kesan:
 Gambaran cirrhosis hepatis dengan splenomegaly
 Sludge GB
 Cytitis
 Ascites

Teori:

Terdapat beberapa pemeriksaan radiologis yang dapat dilakukan pada penderita sirosis hati.
Ultrasonografi (USG) abdomen merupakan pemeriksaan rutin yang paling sering dilakukan untuk
mengevaluasi pasien sirosis hepatis, dikarenakan pemeriksaannya yang non invasif dan mudah
dikerjakan, walaupun memiliki kelemahan yaitu sensitivitasnya yang kurang dan sangat
bergantung pada operator. Melalui pemeriksaan USG abdomen, dapat dilakukan evaluasi ukuran
hati, sudut hati, permukaan, homogenitas dan ada tidaknya massa. Pada penderita sirosis lanjut,
hati akan mengecil dan nodular, dengan permukaan yang tidak rata dan ada peningkatan
ekogenitas parenkim hati. Selain itu, melalui pemeriksaan USG juga bisa dilihat ada tidaknya
ascites, splenomegali, trombosis dan pelebaran vena porta, serta skrining ada tidaknya karsinoma
hati
Tatalaksana :
RL 8 tpm
Ceftriaxone 1 gr/12j/IV
Metronidazole 500 mg/8j/IV
Ketorolac 1 amp/8j/IV
Furosemide 20 mg/12j/IV
Spironolakton 100 mg 1-1-0
Propanolol 10 mg 2x1
Chana 3x2
 Konsul Gizi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai