Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

APENDISITIS

MUTIA NUR SALSABILA 202110401011001


Pembimbing : dr. Romy Hari Pujianto, Sp.B

SMF ILMU BEDAH


RS Muhammadiyah Lamongan
Profesi Dokter FK UMM
2022
DAFTAR ISI
Tinjauan Kasus Tinjauan Pustaka
Pendahuluan Kesimpulan Daftar Pustaka
& Pembahasan
PENDAHULUAN

Apendisitis Akut adalah salah satunya penyakit tersering


yang ditemui pada kegawatan abdomen non trauma di
Dunia. Apendisitis akut dapat terjadi pada semua usia,
semua jenis kelamin. Insiden Apendisitis akut di Negara
maju, rata-rata sekitar 90 sampai 100 pasien per 100.000 per
tahun.

Tinjauan Kasus Tinjauan Pustaka


Kesimpulan Daftar Pustaka
& Pembahasan
TINJAUAN KASUS
Identitas Pasien Riwayat Penyakit Sekarang
 Nama : Tn. M Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 2
 Usia : 45 Th hari yang lalu. Mulanya nyeri dirasakan di sekitar ulu hati dan
 Jenis Kelamin : Laki-laki berpindah ke perut kanan bawah. Nyeri pada bagian ulu hati
 Ruang Perawatan : Zamzam 10dirasakan samar-samar dengan intensitas ringan, kemudian pindah
 Tanggal Masuk : 13/1/22 ke perut kanan bawah dengan semakin bertambah nyeri seperti
 Tanggal Pemeriksaan : 14/1/22ditusuk jarum dan hilang timbul sepanjang hari. Pasien
 Alamat : Gresik mengatakan nyeri bertambah parah Ketika pasien hendak bangun
dari tidur, batuk, dan berjalan. Nyerinya sedikit membaik Ketika
Keluhan Utama pasien diam dan beristirahat. Selain itu pasien mengeluhkan selera
Nyeri perut kanan bawah makannya menurun, mual tapi tidak muntah dan badan terasa
sumer-sumer.
Pasien menyebutkan selera makannya menurun sejak 2 hari yang
lalu saat mulai terasa nyeri di bagian ulu hati. Pasien masih bisa
makan sedikit-sedikit dan pelan, namun sejak kemarin ketika
nyerinya memberat, pasien tidak selera makan. Selain itu, pasien
Pendahuluan juga merasakan
Tinjauanmual.
PustakaMulanya mual muncul karena terasa tidak
Kesimpulan Daftar Pustaka
& Pembahasan
nyaman di bagian ulu hati, dan sekarang mualnya semakin
menjadi-jadi karena pasien tidak selera makan. Mual tidak disertai
TINJAUAN KASUS
(Lanjutan) Riwayat Penyakit Sekarang
Selain itu pasien mengeluhkan 1 hari terakhir, badan terasa kurang nyaman karena terasa panas
sumer-sumer. Ketika diukur istrinya dengan menggunakan thermometer di rumah, suhunya 37.7
derajat C. Badan terasa sumer-sumer ini berlangsung terus menerus namun belum diberikan obat
penurun panas oleh pasien.
BAK lancar, warna kuning jernih, tidak nyeri, tidak kemerahan. Pasien tidak BAB 4 hari yang lalu,
sebelumnya BAB tiap 2-3 hari sekali konsistensi padat keras, tidak disertai dengan darah. Tidak ada
keluhan nyeri pinggang.
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertiroid (+) sejak 10 tahun yang lalu, sebelumnya rutin pengobatan ke Poli Penyakit Dalam dan
sudah tidak konsumsi obat kurang lebih 6 bulan terakhir . Saat ini sudah tidak ada keluhan seperti
ndrodog, mudah berkeringat.
Riwayat keluhan seperti ini sebelumnya (-) asam lambung (-), tekanan darah tinggi (-), gula darah
tinggi (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertiroid/Ca tiroid tidak diketahui. Riwayat tekanan darah tinggi (+ Ibu). Riwayat gula
darah tinggi (-)
Pendahuluan Tinjauan Pustaka
Riwayat Sosial & Pembahasan
Kesimpulan Daftar Pustaka

Pasien seorang wiraswasta. Sehari-hari bekerja kurang lebih 8-12 jam. Pasien makan sehari-hari tidak
teratur antara 2-3x sehari. Sehari-hari jika makan, takaran nasinya lebih banyak dibandingkan sayur
TINJAUAN KASUS
Pemeriksaan Fisik Head To Toe
Kepala/Leher
 Keadaan Umum : Cukup  Normosefali
 Kesadaran : Composmentis  Anemia (-)/Ikterus (-)/Cyanosis (-)/Dyspneu (-)
GCS 456  Eksoftalmus (-)
 Leher dan kepala simetris
Vital Sign  Palpasi leher : pembesaran kelenjar tiroid diffuse (+) nyeri
 Tekanan Darah : 136/90 tekan (-) Permukaan rata, konsistensi padat lunak
mmHg Thorax
 Nadi : 75x/menit  Inspeksi : bentuk normal simetris, retraksi (-)
 Suhu : 37 derajat C  Palpasi : fremitus N/N, Thrill (-)
 RR : 18x/menit  Perkusi : Sonor +/+, batas jantung kesan normal
 Sp02 : 99% RA  Auskultasi : ves +/+, ronchi -/-, wheezing -/-, S1 S2
Status Gizi tunggal, murmur (-), gallop (-)
 BB : 168 cm
 TB : 78 kg
 BMI : 27.6 kg/m^2
Pendahuluan Tinjauan Pustaka
Kesimpulan Daftar Pustaka
& Pembahasan
TINJAUAN KASUS
(Lanjutan) Head To Toe
Abdomen
 Inspeksi : Abdomen Flat
 Auskultasi : BU + N
 Perkusi : Timfani , NK CVA (-)
 Palpasi : Soepel, Nyeri tekan perut kanan bawah (+), Defans muscular perut kanan bawah (+),
Undulasi (-), H/L tidak teraba

Ekstremitas
 Akral HKM, CRT <2 detik, Oedema (-)
 Resting tremor
Pemeriksaan Fisik (-)
Khusus
 NT Mc Burney (+)  Dunphy Sign (+)
 Nyeri lepas titik Mc Burney (+)  Psoas sign (-)
 Rovsing sign (+)  Obturator Sign (-)
 Rebound Phenomenon (+)
Pendahuluan Tinjauan Pustaka
Kesimpulan Daftar Pustaka
& Pembahasan
TINJAUAN KASUS
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG Abdomen

Mc Burney : tampak target sign, NT


Probe (+)
Kesimpulan :
- Mengesankan appendicitis akut
- Organ lain tak tampak kelainan

Pendahuluan Tinjauan Pustaka


Kesimpulan Daftar Pustaka
& Pembahasan
TINJAUAN KASUS
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Lengkap, Serum Elektrolit, FT4 13/1/2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Pemeriksaan Hasil Nilai
Normal Normal
Hemoglobin  12.3 14.0-18.0
Leukosit  12.3 4.0-11.0 Kalium 4.0 3.5-5.5
Hematokrit  36.3 40-54
Neutrofil  75.5 49.0-67.0 Natrium 143 135-155
MCV 80.50 87-100
Limfosit  10.4 25.0-33.0 Clorida 110 70-108
MCH 27.30 28.00-36.00
Monosit  7.5 3.0-7.0 FT4 19.06 9.00-20.00
MCHC 33.90 31.00-37.00
Eosinofil  5.0 1.0-2.0
RDW 13 10-16.5
Basofil 1.6 0.0-1.0
Trombosit  371 150-450
Eritrosit  4.51 3.80-5.30
MPV  4 5-10
NLR  7.3 0.0-3.13
Laju Endap Darah 56 0-1
ALC  1.3  

Pendahuluan Tinjauan Pustaka


Kesimpulan Daftar Pustaka
& Pembahasan
TINJAUAN KASUS
Alvarado Score Point
Assesment
Diagnosis Primer : Apendisitis Akut Migration of pain 1
Diagnosis sekunder : Hipertiroid dd/ GraveAnorexia
disease 1
Nausea/Vomiting 1
Planning Theraphy
- IVFD RL Lifeline Right lower quadrant tenderness 2
- Inj . Ceftazidime 2x1 Rebound tenderness 1
- Inj. Metamizole 3x1
Temperatur >37.3 C 1
- Inj. Ranitidine 2x1
Leukositosis > 10.000
- Konsul Sp.B  Rencana op Appendectomy 2
PMN >75% 1
Planning Monitoring Total 10
- Keluhan pasien
- Vital Sign

Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka


TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
Definisi & Anatomi
Apendisitis adalah proses peradangan akut
Vaskularisasi dan
mupun kronis yang terjadi pada apendiks Innervasi
vermiform. Oleh karena adnya sumbatan yang Apendiks
terjdi pada lumen apendiks
Secara anatomi, terletak 1.7-2.5 cm di bawah
ileum terminal.
Posisi apendiks bervariasi, diantaranya : 74&
retrocecal, 21% pelvis, 2% paracecal, 1.5%
subsecal, 1% pre-ileal dan 0.5% post ileal.
Panjang apendiks : 2.5-25 cm, rata-rata 6-9 cm
dengan diameter 1-2 mm Ligart Sign !

Pada kasus :
Ligart Sign +

Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka


TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
Histologi
Apendiks merupakan diverticulum sejati
Dindingnya terdiri dari mukosa, submucosa, otot
longitudinal, sirkular dan seora.
Fisiologi
Secara fisiologi, apendiks normal akan
menghasilkan lender sebanyak 1-2 ml perhari.
Lendir ini kemudian akan dikeluarkan menuju
lumen dan mengalir ke sekum
GALT (gut associated lymphoid tissue)
dihasilkan di sepanjang salurn cerna yaitu IgA
yang efektif terhadap infeksi

Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka


TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

Epidemiologi
Apendisitis akut merupkan indikasi paling umum dari operasi darurat abdomen non-trauma di dunia.
Sering terjadi pada usia decade kedua dan ketiga. Kejadian apendisitis mencapai puncknya pada
kelompok usia remaja akhir yaitu 17-25 thun.
Resiko terjadi pada wanita dan pria adalah sama yaitu 16.34%. Frekuensi terjadinya apendisitis pada
usia 20-30 tahun terdapat perbedaan, kasus apendisitis lebih sering pada jenis kelamin laki-laki
Insiden setiap tahunnya adalah 139 per 100.000 penduduk. 18.5% dikaitkan dengan overweight dan
81.5% dengan obesitas

Pada kasus :
Jenis kelamin laki-laki, Usia 45 th, BMI 27.6
kg/m^2 (Obesitas I)

Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka


TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
Klasifikasi Patosifiologi
- Berdasarkan durasi
Akut : gejala parah dan muncul tiba-tiba dalam
24-48 jam
Kronis : gejala lebih ringan dan berlangsung
lebih lama, menghilang dan muncul Kembali
- Berdasarkan etiologi
Obstruktif : fecaliths apendisitis, apendisitis
neoplastik : apendisitis parasite
Non Obstruktif : apendisitis hyperplasia limfoid

Pada kasus :
Keluhan pasien cukup berat hingga
mengganggu aktivitas, muncul secara
tiba tiba dalam 48 jam  Akut

Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka


TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
Manifestasi Klinis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
- Nyeri tumpul di area erpigastrium / sekitar - Subfebris/Febris (curiga perforasi)
umbilical - RLQ : Nyeri tekan (+), Nyeri lepas (+)
- (biasanya setelah 6-8 jam) nyeri berpindah - Peritonitis :
dan menetap di regio kanan bawah, nyeri Lokal : Nyeri tekan RLQ (+), Defans muscular
tajam RLQ (+)
- Nyeri diperberat dengan adanya Difus : Nyeri tekan (+) seluruh abdomen &
pergerakan/berjalan, batuk, mengejan Defans Muscular seluruh lapang abdomen (+)
- Nausea - DRE/RT : Nyeri tekan jam 10-11 , apabila
- nyeri seluruh lingkaran : difuse peritonitis
PadaVomiting
kasus :
- Penurunan nafsu makan  anoreksia - Pemeriksaan fisik rangsangan peritoneum
Dari anamnesis pasien mengeluhkan nyeri bermula
(tidak langsung)
dibagian ulu hati samar kemudian berpindah ke
Rovsing sign, Rebound Phenomenon, Psoas
perut kanan bawah semakin lama semakin berat
sign, Obturator sign, Mc Burney Pain sign,
dan terasa semakin tajam (+), diperberat dengan
Ligart sign, Dunphy sign
gerakan saat bangun dari tidur, batuk dan berjalan,
mual (+), penurunan nafsu makan (+)
Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
Manifestasi Klinis

Pada kasus :
Di rumah, suhu tubuh sempat 37.7 derajat C  37
derajat C
Ligart Sign (+)
Mc burney pain sign (+), Nyeri lepas mc burney
(+), defans muscular RLQ (+), Rovsing sign (+),
Rebound phenomenon (+), Dunphy sign (+)
Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan Laboratorium
Leukositosis , Neutrofil shift to the left
Peningkatan CRP > 1.5 mg/l
- Pemeriksaan Radiologi
BOF (Foto Polos Abdomen)
USG : penebalan dinding appendiks (target sign), gambaran cairan periappendikuler
CT-Scan

Pada kasus :
Pemeriksaan laboratorium : Leukositosis (+)
12.3 , Neutrofil shift to the left
Pemeriksaan radiologi dengan USG Abdomen 
Target sign (+), Nyeri tekan probe (+)

Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka


TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
Sistem Skor untuk diagnosis Apendisitis
Pada kasus : (Alvarado score)
Nyeri alih/Ligart sign (+)  1
Anoreksia (+)  1
Nausea/vomiting (+)  1
NT RLQ (+)  2
Rebound pain (+)  1
Suhu 37. 7 derajat C  1
Leukosit 12.300  2
PMN > 75%  1
Total skor : 10

Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka


Algoritma

Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka


TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
Tatalaksana Pada Kasus
 Penatalaksanaan nyeri - IVFD RL Lifeline
 Antibiotik - Inj . Ceftazidime 2x1
 Pembedahan - Inj. Metamizole 3x1
- Appendectomy Laparotomy
Appendektomi simple/laparoskopik, Appendektomi Laparotomy

Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka


TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
Pembedahan

Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka


TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
Prognosis & Komplikasi
Prognosis
Umumnya prognosis baik. Namun penundaan > 48 jam dari onset gejala hingga diagnosis dan
pembedahan  meningkatkan angka perforasi
Komplikasi
 Perforasi  abses , peritonitis, obstrukti usus, sepsis
 Komplikasi pasca bedah : luka infeksi

Pendahuluan Tinjauan Kasus Kesimpulan Daftar Pustaka


KESIMPULAN
1. Apendisitis adalah proses peradangan akut mupun kronis yang terjadi
pada apendiks vermiform. Oleh karena adnya sumbatan yang terjadi
pada lumen apendiks
2. Gejala klasik apendisitis adalah adanya nyeri pindah dari bagian ulu
hari ke kanan bawah
3. Tatalaksana definitive apendisitis adalah appendectomy

Pendahuluan Tinjauan Kasus Tinjauan Pustaka Daftar Pustaka


& Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
1. Andy Petroianu & Thiago Vinicius Villar Barroso. (2016). Pathophysiology of Acute Appendicitis, JSM
Gastroenterology and Hepatology SciMedCentral , Vol. 3 No. 2.
2. Becker, P., Fichtner-Feigl, S., & Schilling, D. (2018). Clinical Management of Appendicitis . Visceral Medicine,
34(6), 453–458. doi:10.1159/000494883 (https://doi.org/10.1159/000494883)
3. Cristie JO., Wibowo AA., Noor MS., Tedjowitono B., & Aflanie I. (2021). Literature review : Analisis factor resiko
yang berhubungan dengan kejadian apendisitis akut, Homeostasis Vol4 No. 1 April 2021 hal59-68.
4. Deppen Gloria A. Thomas Ishak Lahunduitan Adrian Tangkilisan, 2016, Angka kejadian apendisitis di RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado periode Oktober 2012 – September 2015, Jurnal e-Clinic, Vol. 4 No. 1
5. Di Saverio, S., Podda, M., De Simone, B., Ceresoli, M., Augustin, G., Gori, A., … Tarasconi, A. (2020). Diagnosis and
treatment of acute appendicitis: 2020 update of the WSES Jerusalem guidelines. World Journal of Emergency
Surgery, 15(1). doi:10.1186/s13017-020-00306-3 (https://doi.org/10.1186/s13017-020-00306-3)
6. Febyan. (2020). Acute Appendicitis in Adults : Currennt concept of Diagnosis and Management, Asian Journal of
research and Reports in Gastroenterology 3(1):1-7, 2020, Article no.AJRRGA.56863
7. Mark W. Jones; Hassam Zulfiqar; Jeffrey G. 2019, Appendicitis, BMJ Journal, Vol. 3
8. Moris D, Paulson EK, Pappas TN. Diagnosis and management of acute appendicitis in adults: a review. JAMA.
Published December 14, 2021. doi:10.1001/jama.2021.20502
9. Mundada Aditya Vijay, Lamture Yeshwant & Yeola Meenakshi. Scoring systems in acute appendicitis – a
literature review, J Evolution Med Den, 2020;9(51): 3881-3889, DOI: 10.14260/jemds/2020/850
10. Synder Matthew J., Guthrie Marjorie & Cagle Stephen. (2018). Acute Appendicitis : Efficient Diagnosis and
Management, American Family Physician p25-33

Pendahuluan Tinjauan Kasus Tinjauan Pustaka Kesimpulan


& Pembahasan
TERIMA KASIH

BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4

Anda mungkin juga menyukai