PENDAHULUAN
Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah sindrom neuropati paling umum pada
ekstremitas atas, dengan tingkat kejadian 3,3-3,5 per 1000 orang-tahun. CTS dapat
menyebabkan rasa sakit, mati rasa dan kehilangan fungsi tangan pada tangan yang
sakit (Health et al. 2020). Berdasarkan data International Labour Organization (ILO)
umum yang berkaitan dengan gangguan kesehatan saat melakukan pekerjaan. MSDs
yang juga termasuk CTS meliputi 59% dari seluruh penyakit yang tercantum dalam
Badan Statistik Penyakit Akibat Kerja. Hasil survei WHO telah melaporkan jika
MSDs menyumbangkan lebih dari 10% pada seluruh kasus kecacatan. Di Negara
Korea Selatan, jumlah MSDs meningkat drastis dari 1.634 kasus hingga menjadi
antara 1-3 kasus per 1.000 subyek setiap tahun. Angka prevalensi ini berkisar 50
kasus per 1000 individu pada populasi umum. Penelitian National Health Interview
Study (NHIS) melaporkan angka prevalensi pada CTS 1,55%. Lebih 50% dari semua
1
2
Disorders, salah satunya merupakan CTS. Prevalensi kejadian CTS berada pada
angka 90% dari penyakit neuropati yang lain. Setiap tahun kejadian CTS meningkat
dengan mencapai angka 267 dari 100.000 populasi dengan angka prevalensi 9,2%
pada wanita dan 6% pada pria. Negara Inggris memiliki angka kejadiannya yang
mencapai 6% - 17%, lebih tinggi dari USA yaitu 5% (Sekarsari et al. 2017)
Penyebab CTS terjadi karena multifactorial. Sebagian besar kasus pada CTS
kelainan struktural dan anatomis yang dapat menjadi pemicu penyakit ini, yang
disebut “Secondary carpal tunnel syndrome” salah satunya merupakan trauma atau
cedera pada pegelangan tangan yang mengakbatkan inflamasi, salah satu faktor utama
terjadi trauma adalah gerakan berulang disertai dengan tekanan yang dapat
menyebabkan sindrom CTS ini. Gerakan berulang pada gerakan fleksi dan ekstensi
meningkat karena adanya pergerakan otot deep flexor dan superficial pergelangan
tangan (Lazuardi et al. 2016). Para peneliti berpendapat jika CTS memiliki penyebab
yang multifactorial, tetapi memiliki hubungan erat dengan adanya gerakan yang
prasarana yang tinggi dalam hal mobilisasi terutama dalam bidang tansportasi.
Sebagai pusat perekonomian dapat dilihat dari banyaknya pusat-pusat bisnis serta
Kota Malang juga sangat berdampak pada sarana dan prasarana yang harus
transportasi ojek online. Definisi dari ojek dari Kamus Besar Bahasa Indonesia
transportasi umum di Indonsia berupa sepeda motor atau yang disewakan dengan
pariwisata dipastikan akan membuthkan banyak sekali tenanga driver ojek online
untuk kebutuhan sarana dan prasarana transportasi untuk mendukung mobilitas dari
wisatawan, sehingga fenomena ini dapat menjadi salah satu pertimbangan tempat
Berdasarkan dari latar belakang di atas penulis merasa perlu dilakukan untuk
Motion) Terhadap Kejadian Carpal Tunnel Syndrome Pada Driver Ojek Online di
Kota Malang.”
kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada driver ojek online di Kota Malang?
kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada driver ojek online di Kota Malang
4
a. Mengetahui angka kejadian CTS pada driver ojek online di Kota Malang
variabel berbeda
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan cara pencegahan CTS pada
secara teoritik yang diperoleh dari bangku perkuliahan dan untuk meningkatkan
pengetahuan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari aspek Penyakit