Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah sindrom neuropati paling umum pada

ekstremitas atas, dengan tingkat kejadian 3,3-3,5 per 1000 orang-tahun. CTS dapat

menyebabkan rasa sakit, mati rasa dan kehilangan fungsi tangan pada tangan yang

sakit (Health et al. 2020). Berdasarkan data International Labour Organization (ILO)

pada program The Prevention Of Occupational Diseasesmenyebutkan yang berada di

27 negara Uni Eropa, Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan penyakit paling

umum yang berkaitan dengan gangguan kesehatan saat melakukan pekerjaan. MSDs

yang juga termasuk CTS meliputi 59% dari seluruh penyakit yang tercantum dalam

Badan Statistik Penyakit Akibat Kerja. Hasil survei WHO telah melaporkan jika

MSDs menyumbangkan lebih dari 10% pada seluruh kasus kecacatan. Di Negara

Korea Selatan, jumlah MSDs meningkat drastis dari 1.634 kasus hingga menjadi

5.502 dalam kurun 10 tahun. Berdasarkan penelitian dari American Academy of

Orthopaedic Surgeons,angka kejadian pada CTS di Amerika Serikat diperkirakan

antara 1-3 kasus per 1.000 subyek setiap tahun. Angka prevalensi ini berkisar 50

kasus per 1000 individu pada populasi umum. Penelitian National Health Interview

Study (NHIS) melaporkan angka prevalensi pada CTS 1,55%. Lebih 50% dari semua

penyakit akibat kerja yang berada di USA merupakan Cummulative Trauma

1
2

Disorders, salah satunya merupakan CTS. Prevalensi kejadian CTS berada pada

angka 90% dari penyakit neuropati yang lain. Setiap tahun kejadian CTS meningkat

dengan mencapai angka 267 dari 100.000 populasi dengan angka prevalensi 9,2%

pada wanita dan 6% pada pria. Negara Inggris memiliki angka kejadiannya yang

mencapai 6% - 17%, lebih tinggi dari USA yaitu 5% (Sekarsari et al. 2017)

Penyebab CTS terjadi karena multifactorial. Sebagian besar kasus pada CTS

tidak memiliki penyebab yang mudah diidentifikasi (idiopatik). Namun terdapat

kelainan struktural dan anatomis yang dapat menjadi pemicu penyakit ini, yang

disebut “Secondary carpal tunnel syndrome” salah satunya merupakan trauma atau

cedera pada pegelangan tangan yang mengakbatkan inflamasi, salah satu faktor utama

terjadi trauma adalah gerakan berulang disertai dengan tekanan yang dapat

menyebabkan sindrom CTS ini. Gerakan berulang pada gerakan fleksi dan ekstensi

pergelangan tangan akan mengakibatkan tekanan dalam terowongan karpal

meningkat karena adanya pergerakan otot deep flexor dan superficial pergelangan

tangan (Lazuardi et al. 2016). Para peneliti berpendapat jika CTS memiliki penyebab

yang multifactorial, tetapi memiliki hubungan erat dengan adanya gerakan yang

berulang dan menekan.

Kota Malang sebagai pusat ekonomi dan Pendidikan membutuhkan sarana

prasarana yang tinggi dalam hal mobilisasi terutama dalam bidang tansportasi.

Sebagai pusat perekonomian dapat dilihat dari banyaknya pusat-pusat bisnis serta

pusat perbelanjaan. Kota Malang juga merupakan kota pendidikan dengan


3

menyebarnya berbagai kampus ternama yang terletak di dalamnya. Perkembangan

Kota Malang juga sangat berdampak pada sarana dan prasarana yang harus

ditingkatkan oleh pemerintah setempat salah satunya sarana transportasi yaitu

transportasi ojek online. Definisi dari ojek dari Kamus Besar Bahasa Indonesia

transportasi umum di Indonsia berupa sepeda motor atau yang disewakan dengan

cara memboncengkan penumpang. Kota Malang yanga memiliki potensi bidang

pariwisata dipastikan akan membuthkan banyak sekali tenanga driver ojek online

untuk kebutuhan sarana dan prasarana transportasi untuk mendukung mobilitas dari

wisatawan, sehingga fenomena ini dapat menjadi salah satu pertimbangan tempat

peneliti melakukan penelitian (Pemkot Malang. 2017).

Berdasarkan dari latar belakang di atas penulis merasa perlu dilakukan untuk

mengangkat penelitian dengan judul yaitu “Hubungan Gerakan Berulang (Repetitive

Motion) Terhadap Kejadian Carpal Tunnel Syndrome Pada Driver Ojek Online di

Kota Malang.”

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara gerakan berulang (repetitive motion) dengan

kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada driver ojek online di Kota Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara gerakan berulang (repetitive motion) dengan

kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada driver ojek online di Kota Malang
4

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui angka kejadian CTS pada driver ojek online di Kota Malang

b. Mengetahui faktor resiko dari CTS

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Untuk Akademik

Hasil dari penelitian dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dengan

variabel berbeda

1.4.2 Untuk Driver Ojek Online

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan cara pencegahan CTS pada

driver ojek online agar dapat bekerja lebih efektif

1.4.3 Untuk Peneliti

Penelitian di digunakan untuk sarana menerapkan dan mengembangkan ilmu

secara teoritik yang diperoleh dari bangku perkuliahan dan untuk meningkatkan

pengetahuan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari aspek Penyakit

Akibat Kerja (PAK).

Anda mungkin juga menyukai