Anamnesis : Autoanamnesis
Keluhan Utama : Nyeri perut bagian kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri perut pada bagian kanan atas yang dirasakan sejak 2 bulan yang lalu dan
memberat sejak 1 minggu terakhir. Nyeri dirasakan terus menerus tembus kebelakang.
Nyeri seperti tertusuk tusuk dan tidak menjalar. Nyeri tidak membaik saat beristirahat.
Pasien juga mengeluh benjolan di perut bagian kanan atas., dialami sejak 6 bulan
terakhir dan Makin lama makin membesar dan mengeras. Kuning pada mata disadari
oleh keluarga sejak 2 minggu terakhir, kemudian diikuti kuning pada badan. Mual
disertai muntah berupa makanan dan minuman yang dikonsumsi. Riwayat muntah
darah tidak ada. Nafsu makan dirasakan berkurang sejak 3 bulan terakhir disertai
dengan penurunan berat badan namun tidak diketahui jumlahnya, pasien hanya dapat
makan 2 sampai 3 sendok tiap makan dalam 1 bulan terakhir. Pasien merasakan sulit
tidur sejak 2 minggu terakhir.
Batuk berdahak ada sesekali, Riwayat batuk lama tidak ada. Riwayat batuk campur
darah /konsumsi OAT tidak ada, Sesak napas tidak ada, riwayat sesak napas tidak ada.
nyeri dada tidak ada
Demam tidak ada, Riwayat demam tidak ada, pasien juga mengeluhkan rasa Lemas
yang semakin memberat jika beraktivitas , nyeri kepala tidak ada.
Buang air kecil dengan warna seperti teh. Saat ini terpasang kateter urine sejak 3 hari
yang lalu. Volume urine 1700cc/hari.
Buang air besar frekuensi kurang dari 3 kali seminggu dengan konsistensi padat lunak
dengan warna kuning kecoklatan. Riwayat buang air besar hitam encer atau pucat
tidak ada.
Riwayat dirawat di rumah sakit soppeng dengan keluhan yang sama selama 3 hari
dengan diagnosis tumor hati dan hepatitis B. Riwayat penggunaan antivirus dan
vaksin sebelumnya disangkal.
Riwayat Keluarga:
Pasien memiliki seorang suami dan 3 orang anak, dan dalam kondisi sehat. Tidak ada
riwayat tumor hati, hepatitis, dan kuning pada keluarga. Riwayat vaksinasi dalam keluarga
tidak diketahui.
Riwayat penyakit keganasan dalam keluarga tidak ada.
Riwayat penyakit darah tinggi, diabetes mellitus, dan sakit jantung dalam keluarga tidak
ada.
Riwayat Psikososial:
Riwayat konsumsi jamu-jamuan dan obat herbal tidak ada.
Pemeriksaan Fisis
Tanda vital
Tekanan Darah : 120/70 mmHg suhu : 36,7oC
Nadi : 94 x/menit, reguler, kuat angkat Pernapasan : 20 x/menit
IMT : 20, 81 kg/m2 VAS : 4/10
TB : 155 cm
BB : 50 kg
Deskripsi Umum
Kesan sakit : Sakit sedang
Status gizi : Normoweight
Kesadaran : Compos mentis
Pemeriksaan Fisis
Kepala : normocephal, rambut hitam beruban, tidak mudah tercabut.
Mata : pupil isokor, diameter 2,5 mm/ 2,5 mm, refleks cahaya langsung dan tak
langsung ada kesan normal, mata kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,
sklera ikterus ada
Telinga : tidak tampak adanya sekret
Hidung : bentuk normal, tidak ada sekret,epistaksis tidak ada
Mulut : atrofi papil lidah tidak ada, tidak hiperemis, tidak ada pembesaran tonsil,
tidak ada
radang, tidak ada ulkus pada mulut
Leher :DVS R+1 cmH2O, pembesaran kelenjar limfe dan tiroid tidak ada.
Thoraks :
I: Bentuk dada simetris kiri dan kanan, pergerakan napas simetris kiri dan kanan,
tidak tampak spider nevi.
P:Nyeri tekan tidak ada, massa tidak ada
P: sonor pada kedua lapang paru
A: Bunyi pernafasan vesikuler, ronkhi dan wheezing tidak ada
Jantung :
I : Ictus cordis tidak tampak.
P : Ictus cordis teraba di ICS VI linea medioclavicularis sinistra.
P : Pekak, batas jantung dalam batas normal.
A : bunyi jantung I/II murni, reguler, gallop tidak ada, murmur tidak ada
Abdomen:
I : Cembung, ikut gerak napas, caput medusa tidak ada
A: peristaltik usus ada kesan normal.
P: Hepar teraba 5 jari dibawah arcus costae dengan tepi tumpul, nyeri pada penekanan
dan permukaan berbenjol. Lien tidak teraba.
P : Asites ada, dengan Shifting Dullnes positif.
Ekstremitas :
Atas : Edema tidak ada, akral hangat, CRT<2 detik,Eritema palmaris ada, asterixis
ada
Bawah : Edema tidak ada, akral hangat, CRT<2 detik
Urinalisa (3/01/2020)
Protein Trace
Bil +1
UBG +1
BLD +2
LEU +2
RBC 23
WBC 26
BACT 1
USG Abdomen RS Soppeng
- Hepatomegali disertai massa lobus kanan hepar susp hepatoma
- Moderate ascites
EKG 02/01/2020
Plan diagnostik : -
Plan Terapi :
- Laktulosa sirup 10 cc/8 jam/oral
- Klisma laktulosa pagi
Plan monitoring :
- Monitoring kesadaran, frekuensi BAB.
Plan Edukasi :
- Edukasi tentang kondisi pasien, perjalanan penyakit, dan pemeriksaan lanjutan yang akan
dilakukan
5. Hipokalemia
Dipikirkan atas dasar keluahan mual dan muntah, nafsu makan yang menurun. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan pada ulu hati. Pada nilai hasil laboratorium
didapatkan kalium 3,2
Plan Diagnostik :
Plan Terapi :
- KSR 600mg/12jam/oral
Plan Monitoring :
- Monitoring tanda vital, elektrolit
Plan Edukasi :
- Edukasi mengenai kondisi penyakit pasien, penyakit yang diderita, pemeriksaan yang
akan dilakukan dan rencana penatalaksanaan.
6. Hiponatremia Hipoosmolar
Dipikirkan atas dasar tidak didapatkan gangguan kesadaran, defisit neurologis tidak ada. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan nilai natrium 127 mmol/l. Pada pasien ini kami temukan osmolaritas plasma 262,4
mosm/l. Pada pasien ini dipikiran terjadi hiponatremia akibat dilusi.
Plan Diagnostik : -
Plan Terapi :
- Balance cairan
Plan Monitoring :
- Monitoring kesadaran dan elektrolit
Plan Edukasi :
- Edukasi mengenai kondisi penyakit pasien, penyakit yang diderita, pemeriksaan yang
akan dilakukan dan rencana penatalaksanaan.
Plan :
MSCT scan abdomen 3 fase
tunggu hasil
AFP tunggu hasil
Balance cairan
Monitoring VAS
04-05/01/2020 S : Nyeri perut kanan atas ada, mual ada - Diet hepar II
06.00 berkurang, muntah tidak ada. BAB ada 1x, - Asam amino rantai cabang
INTERNA warna coklat. 500cc/24 jam/drips
I : 1050 cc - KSR 600 mg/12 jam/oral (3)
O : 600 cc O : TD : 120/80 mmHg - Sistenol 500 mg /8 jam/oral
IWL : 500cc N : 78 kali/menit - Domperidon 10mg/8jam/oral
Balance : +50 R : 18 kali/menit
- Lactulosa syrup 10 ml/8 jam/
cc Sb : 37,1 Celcius
oral
Konjungtiva anemis tidak ada, ikterik ada - Klisma laktulosa pagi
Rhonki dan whezing tidak ada
Teraba hepar 5 cm bawah arcus costae, Plan :
Nyeri tekan ada, lien tidak teraba. Shifting MSCT scan abdomen 3 fase
dullness ada. tunggu hasil
Akral hangat, edema tidak ada, asterixis Balance cairan
ada, eritema palmaris. Monitoring VAS
VAS 3/10
AFP >400 IU/ml (0 – 7.02 IU/ml)
A/
1. Cancer Pain
2. Hepatoma BCLC ? ec Hepatitis B
infection
3. Sirosis CTP C ec Hepatitis B infection
4. Ensefalopati hepatikum gr.I
5. Hipokalemia
6. Hiponatremia Hipoosmolar
04-05/01/2020 A/ - Diet hepar II
GEH 1. Cancer Pain - Asam amino rantai cabang
2. Hepatoma BCLC ? ec Hepatitis B 500cc/24 jam/drips
infection - KSR 600 mg/12 jam/oral (3)
3. Sirosis CTP C ec Hepatitis B - Sistenol 500 mg /8 jam/oral
infection - Domperidon 10mg/8jam/oral
4. Ensefalopati hepatikum gr.I
- Lactulosa syrup 10 ml/8 jam/
5. Hipokalemia
oral
6. Hiponatremia Hipoosmolar
- Klisma laktulosa pagi
Plan :
MSCT scan abdomen 3 fase
tunggu hasil
Balance cairan
Elektrolit control
Monitoring VAS
06-07/01/2020 S : Nyeri perut kanan atas berkurang, mual - Diet hepar II
06.00 ada berkurang, BAB ada 1x warna coklat, - Asam amino rantai cabang
INTERNA sulit tidur. 500cc/24 jam/drips
I : 900cc O : TD : 120/70 mmHg - KSR 600 mg/12 jam/oral
O : 500cc N : 72 kali/menit stop
IWL : 500cc R : 20 kali/menit - Sistenol 500 mg /8 jam/oral
Balance : -100 Sb : 36,9 Celcius - Domperidon 10mg/8jam/oral
cc Konjungtiva anemis tidak ada, ikterik ada - Lactulosa syrup 10 ml/8 jam/
Rhonki dan whezing tidak ada
oral
Teraba hepar 5 cm bawah arcus costae,
- Klisma laktulosa pagi
Nyeri tekan ada, lien tidak teraba. Shifting
dullness ada.
Plan :
Akral hangat, edema tidak ada, asterixis
Balance cairan
ada, eritema palmaris.
Monitoring VAS
VAS 3/10
A/
1. Cancer Pain
2. Hepatoma BCLC D ec Hepatitis B
infection
3. Sirosis CTP C ec Hepatitis B
infection
4. Ensefalopati hepatikum gr.I
5. Hipokalemia (teratasi)
6. Hiponatremia Hipoosmolar
(perbaikan)
MSCT Scan Abdomen :
Plan :
Balance cairan
Monitoring VAS
08/01/2020 S : muntah darah ada sekitar 200 cc, warna - Stop intake oral
06.00 merah kehitaman, lemas ada. - Pasang IVFD 2 line
INTERNA O : TD : 90/60 mmHg 100/60 - Asam amino rantai cabang
N : 108 kali/menit 98 kali/menit 500cc/24 jam/drips
R : 24 kali/menit - Loading NaCl 0,9% 500cc
Sb : 36,7 Celcius - Infus NaCl 0,9% 20
Konjungtiva anemis tidak ada, ikterik ada tetes/menit
Rhonki dan whezing tidak ada - Ocreotide loading 25 mcg
Teraba hepar 5 cm bawah arcus costae, selanjutnya 25
Nyeri tekan ada, lien tidak teraba. Shifting mcg/jam/syringepump
dullness ada.
Akral hangat, edema tidak ada, asterixis Plan :
ada, eritema palmaris Monitoring tanda vital
RT : sfingter ani mencekik, mukosa licin, Darah rutin cito, PT/aPTT
ampula kosong, tidak teraba massa.
Handscoen : darah tidak ada
A/
1. Hematemesis ec susp. rupture
varises esofagus
2. Cancer Pain
3. Hepatoma BCLC D ec Hepatitis B
infection
4. Sirosis hepatis CTP C ec Hepatitis B
infection
5. Ensefalopati hepatikum gr.I
6. Hiponatremia Hipoosmolar
(perbaikan)
08/01/2020 A/ - Stop intake oral
GEH 1. Hematemesis ec susp. rupture - Asam amino rantai cabang
varises esofagus 500cc/24 jam/drips
2. Cancer Pain - Infus NaCl 0,9% 20
3. Suspek Hepatoma CTP C BCLC ? tetes/menit
ec Hepatitis B infection - Ocreotide loading 25 mcg
4. Ensefalopati hepatikum gr.I selanjutnya 25
5. Hipokalemia mcg/jam/syringepump
6. Hiponatremia Hipoosmolar
(Perbaikan) Plan :
Monitoring tanda vital
Darah rutin cito, PT/aPTT
08/01/2020 S : Muntah hitam 2x, lemas - Stop intake oral
11.00 O : TD : 100/60 mmHg - Asam amino rantai cabang
INTERNA N : 96 kali/menit 500cc/24 jam/drips
R : 24 kali/menit - Infus NaCl 0,9% 20
Sb : 36,7 Celcius tetes/menit
Konjungtiva anemis ada, ikterik ada - Ocreotide loading 25 mcg
Rhonki dan whezing tidak ada selanjutnya 25
Teraba hepar 5 cm bawah arcus costae, mcg/jam/syringepump
Nyeri tekan ada, lien tidak teraba. Shifting belum ada obat
dullness ada. - Tranfusi PRC 1 bag
Akral hangat, edema tidak ada, asterixis
ada, eritema palmaris Plan :
RT : sfingter ani mencekik, mukosa licin, Monitoring tanda vital
ampula kosong, tidak teraba massa. Target Hb 9 gr/dl
Handscoen : darah tidak ada
A/
1. Hematemesis ec susp. rupture
varises esofagus
2. Anemia ec perdarahan akut
3. Cancer Pain
4. Hepatoma BCLC D ec Hepatitis B
infection
5. Sirosis hepatis CTP C ec Hepatitis B
infection
6. Ensefalopati hepatikum gr.I
08/01/2020 S : BAB hitam 1x, muntah sekitar 50cc, - Stop intake oral
INTERNA lemas - Asam amino rantai cabang
18.00 O : TD : 100/60 mmHg 500cc/24 jam/drips
N : 100 kali/menit - Infus NaCl 0,9% 20
R : 22 kali/menit tetes/menit
Sb : 36,7 Celcius - Ocreotide loading 25 mcg
Konjungtiva anemis ada, ikterik ada selanjutnya 25
Rhonki dan whezing tidak ada mcg/jam/syringepump
Teraba hepar 5 cm bawah arcus costae, - Tranfusi PRC 1bag
Nyeri tekan ada, lien tidak teraba. Shifting belum dapat
dullness ada.
Akral hangat, edema tidak ada, asterixis Plan :
ada, eritema palmaris Monitoring tanda vital
A/
1. Hematemesis melena ec susp. rupture
varises esofagus
2. Anemia ec perdarahan akut
3. Cancer Pain
4. Hepatoma BCLC D ec Hepatitis B
infection
5. Sirosis hepatis CTP C ec Hepatitis B
infection
6. Ensefalopati hepatikum gr.I
08/01/2020 S : BAB 2x dan muntah sekitar 100cc, - Stop intake oral
INTERNA lemas, cenderung mengantuk. Keluarga - Oksigen 2-4liter/menit
23.00 Pasien memberikan minum - Asam amino rantai cabang
O : TD : 80/60 mmHg 90/60 500cc/24 jam/drips
N : 116 kali/menit - Loading NaCl 0,9%
R : 22 kali/menit 500cc/drip
Sb : 36,7 Celcius - Infus NaCl 0,9% 20
SaO2 : 95% tetes/menit
Konjungtiva anemis ada, ikterik ada - Ocreotide 25
Rhonki dan whezing tidak ada mcg/jam/syringepump
Teraba hepar 5 cm bawah arcus costae, - Tranfusi PRC 1bag
Nyeri tekan ada, lien tidak teraba. Shifting belum dapat
dullness ada.
Akral dingin, edema tidak ada, eritema Plan :
palmaris Monitoring tanda vital
GDS 90 mg/dl
A/
1. Syok hipovolemik ec perdarahan
2. Hematemesis melena ec susp. rupture
varises esofagus
3. Anemia ec perdarahan akut
4. Cancer Pain
5. Hepatoma BCLC D ec Hepatitis B
infection
6. Sirosis hepatis CTP C ec Hepatitis B
infection
7. Ensefalopati hepatikum gr.I
23.20 S : kesadaran menurun - Oksigen 10 liter via NRM
O : TD : 60/p mmHg - Loading Gelofusal
N : 130 kali/menit 500cc/drip
R : 30 kali/menit
Sb : 36,5 Celcius
RESUME
Seorang wanita 48 tahun masuk dengan keluhan abdominal pain regio kanan atas sejak 2 bulan
yang lalu dan memberat sejak 1 minggu terakhir., nyeri dirasakan secara terus menerus tembus
ke belakang. Disertai dengan teraba benjolan di bagian perut kanan atas, Mual dan muntah ada.
muntah berupa makanan dan minuman yang dikomsumsi. Nafsu makan ada dirasakan
berkurang , pasien hanya dapat makan 2 sampai 3 sendok tiap makan. Penurunan berat badan ada
tapi tidak diketahui jumlahnya.
Batuk ada sesekali, Riwayat batuk lama tidak ada. Riwayat batuk lama/konsumsi OAT tidak ada.
Lendir tidak ada. nyeri dada tidak ada.
Pada pemeriksaan fisis didapatkan nyeri pada region abdomen kanan atas dan hepar teraba 5 jari
bawah arcus costae dengan tepi tumpul, dan permukaan berbenjol. Auskultasi terdengar
peristaltic kesan normal, perkusi asites ada dengan shifting dullness positif. Pada ekstremitas
didapatkan eritema palmaris ada dan asterxis. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Wbc
11.680, Hb 12,5 gr/dl, PLT 103.000, albumin 2,6 gr/dl, natrium 127 mmol/l, kalium 3,2 mmol/l
PT 16.8 APTT 32.1 INR 1.37, Bil total 3.51, SGOT 72 SGPT 52 GDS 89, ureum 21. Pada
pemeriksaan USG Abdomen didapatkan kesan Hepatomegali diseretai massa lobus kanan hepar
susp hepatoma, moderate ascites. Pasien kami diagnosis dengan Cancer Pain, Hepatoma BCLC ?
ec Hepatitis B infection, Ensefalopati hepatikum gr.I, Hiponatremia Hipoosmolar, Hipokalemia,.
Selama perawatan pasien kami berikan asam amino rantai cabang, KSR 600 mg, domperidon,
laktulosa syrup dan pada saat hari ke 6 perwatan pasien mengalami hematemesis melena kami
periksakan laboratorium darah rutin cito. Dari hasil pemeriksaan darah rutin kontrol didapatkan
wbc 15.100, hb turun dari 12,5 menjadi 8,3. Kami berikan loading infus Nacl 0,9 % , ocreotide
loading 25 mcg selanjutnya 25 mcg/jam/syringepump tapi obat baru tersedia pada saat malam
hari. Kami rencanakan juga untuk transfuse PRC 1 bag tapi pada saat itu stok darah sedang
kosong. Kondisi pasien kemudian cenderung mengantuk tapi keluarga memberikan minum,
kurang lebih setelah 20 menit Kemudian pasien mengalami kesadaran menurun dan tekanan
darah semakin tidak terukur. Pasien kemudian apneu, tapi keluarga menolak untuk dilakukan
RJP. Pasien kemudian dinyatakan meninggal di hadapan keluarga.
KERANGKA KONSEP
Cancer pain
Hepatoma
Ensefalopati
Hepatikum Sirosis
Hepatis dekompensata Asites grade 2
Hiponatremia delusional
HBV infection
RupturAcute
varises esofagus
bleding
Aspirasi Syok hipovolemik
Meninggal
DISKUSI
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut bagian kanan atas secara terus menerus
yang dialami sejak 2 bulan yang lalu dan memberat seak 1 minggu terakhir, dari hasil
pemeriksaan fisik dan laboratorium kami diagnosa pasien dengan cancer pain yang disebabkan
oleh hepatoma BCLC D yang terjadi pada pasien ini. Penyebab hepatoma yang mungkin saja
disebabkan oleh infeksi hepatitis B virus chronic. Pada perjalanan perawatannya pasien
mengalami muntah dan buang air besar darah dan kesadaran menurun, gelisah serta ditemukan
adanya tanda-tanda Chronic Liver Disease sehingga pasien ini kami pikirkan ke ensefalopati
hepatikum. Sesuai dengan Guideline European Association for
the Study of the Liver (EASL) dan American Association for the Study of Liver Diseases
(AASLD), diagnosis ensefalopati hepatikum ditegakkan dengan mengeksklusi berbagai
penyebab disfungsi otak lainnya.1 Adapun penyebab kesadaran menurun lainnya dapat
dieksklusi diantaranya karena tidak ditemukan lateralisasi dan pupil isokor (kelainan
neurologis disingkirkan), riwayat trauma kepala tidak ada,
Ensefalopati hepatikum merupakan suatu sindrom neuropsikiatri yang dijumpai
pada pasien gagal fungsi hati baik akut maupun kronik . Ensefalopati hepatikum paling
banyak disebabkan oleh sirosis hati, dimana kurang lebih sepertiga (30-40%) kasus
sirosis hati berlanjut menjadi ensefalopati hepatikum. Pada sirosis hati terjadi kegagalan
fungsi hepatoseluler, penurunan kapasitas detoksifikasi hati terhadap amoniak dan toksin
lainnya disertai adanya pintasan portosistemik sehingga bahan toksik tanpa pembersihan
oleh hati langsung masuk ke darah sistemik dan otak dan menimbulkan ensefalopati.
Sampai saat ini ensefalopati hepatikum masih menjadi masalah karena angka
mortalitasnya yang tinggi.1 Faktor presipitasi dan faktor risiko terjadinya ensefalopati
hepatikum pada pasien yaitu hiponatremia dan konstipasi. Berdasarkan kriteria West
Haven, dimana pada pasien ini masuk dengan keluhan gangguan tidur pada malam hari dan
pasien nyambung jika diajak berkomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA