PREEKLAMPSIA BERAT
Oleh
Lhorensia
C014202044
Konsulen Pembimbing
Dr. dr. Sharvianty Arifuddin, Sp.OG (K))
Residen Pembimbing
dr. Nagusman Danil
Identitas Pasien
• Nama : Ny. J
• Umur : 29 Tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Biringkanaya
Tanda Vital
Tekanan Darah : 190/120 mmHg
Nadi : 86x/menit
Pernapasan :20x/menit
Suhu : 36,8 C
Status Gizi
Berat Badan : 84 kg
Tinggi Badan : 161 cm
IMT : 32,4 kg/m2 (Obesitas tipe 2)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
Rambut : Tidak mudah dicabut, hitam.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Mulut : Bibir pucat tidak ada
Gigi : Caries tidak ada
Leher : Pembesaran kelenjar tiroid (-), Pembesaran KGB (-)
Thoraks
•Jantung: BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
•Paru : BP vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Payudara : Simetris, puting susu menonjol
Abdomen : tampak membesar, striae (+), linea nigra (-)
Ekstremitas: Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik (+/+), udema (-/-)
STATUS OBSTETRIK
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : Bentuk menonjol, striae ada, luka bekas operasi
tidak ada
Palpasi :
Leopold I : TFU 32 cm, LP 96 cm, TBJ 3072 gram,
fundus teraba kesan bokong
Leopold II: Situs memanjang punggung kiri
Leopold III: Bagian terbawah kepala
Leopold IV: Konvergen, Perlimaan 5/5
Janin Kesan : tunggal
Gerakan Janin : aktif dirasakan ibu
HIS : tidak ada
DJJ : 134 x/menit
STATUS OBSTETRIK
Pemeriksaan Dalam
-Vulva/Vagina : Tak ada kelainan/Tak ada kelainan
-Portio : Lunak, tebal
-Pembukaan :1
-Ketuban : Utuh
-Bagian Terdepan : Kepala
-Penurunan : Hodge 1
-Panggul dalam : Kesan cukup
-Pelepasan : Lendir (-), darah (-), air (-)
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
Hematologi Rutin
Hasil Nilai Rujukan Satuan PENUNJANG
WBC 9.20 4.00 – 10.0 103/ul
RBC 4.07 4.00 – 6.00 106/ul
HGB 11.5 12.00 – 16.00 gr/dl
HCT 36 37.0 – 48.0 % Koagulasi
MCV 87 80.0 – 97.0 fL Waktu bekuan 7.00” 4 – 10 menit
MCH 28 26.5 – 33.5 Pg Waktu 3.00” 1–7 menit
MCHC 33 31.5 – 35.0 gr/dl perdarahan
PLT 268 150 – 400 103/ul PT 9.1 10 – 14 detik
NEUT 75 52-75 % INR 0.87 -
LYPMH 20.4 20-40 % APTT 28.9 22.0 – 30.0 detik
MONO 4.4 2-8 103/ul Glukosa Darah
EO 0.4 1.00 - 3.00 103/ul GDS 71 140 mg/dl
BASO 0.2 0.00 – 0.10 103/ul
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Urinalisa
Pemeriksaan Darah Jenis Hasil Nilai
Pemeriksaan rujukan
Fungsi Ginjal
Warna Coklat Kuning
Ureum 8 10 – 50 mg/dl
Kemerahan muda
Kreatinin 0.55 L (<1.3); P(<1.1) mg/dl
Fungsi Hati pH 6.5 4.5-8.0
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiorhardjo.
Callahan T, Caughey A. 2013. Blueprints Obstetrics and Gynecology. Edisi 6. Phiadelphia: Wolters Kluwer.
PREEKLAMPSIA
Sindrom dengan peningkatan
tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
yang terjadi setelah 20 minggu
masa gestasi yang disertai
dengan gangguan sistem organ
lainnya
Cunningham et al. 2018. Williams Obstetrics, 25th edition. New York: McGraw Hill Education, 2018.
PREEKLAMPSIA BERAT
Tekanan darah sistol ≥160 atau diastol ≥ 110 mmHg
J. Mayrink, M. L. Costa, J. G. Cecatti, Preeclampsia in 2018: Revisiting Concepts, Physiopathology, and Prediction, Hindawi The Scientific World Journal.
Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan GinekologiIndonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
EPIDEMIOLOGI
Preeklamsia 2%-8% komplikasi pada kehamilan
diseluruh dunia.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiorhardjo.
KemenkeS RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia;2021.
ETIOLOGI
1. Invasi Trofoblastik
Abnormal
2. Faktor Immunlogi
3. Aktivasi Sel Endotel
4. Faktor Genetik
Cunningham et al. 2018. Willaims obstetrics 25th edition. New York: McGraw-Hill Education
FAKTOR RISIKO
Risiko Tinggi Risiko Sedang
Nullipara
Riw. Preeklampsia
Obesitas
sebelumnya
Riw. Preeklampsia
Kehamilan Ganda
Ibu/Saudara Perempuan
Hipertensi Kronis
Usia ≥ 35 tahun
DM tipe 1 atau 2
Riw. Khusus Pasien
Penyakit Ginjal
(Interval Kehamilan > 10
Penyakit Autoimun
thn)
Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
TANDA DAN GEJALA
Sakit Kepala
Gang. Penglihatan: Skotoma kabur &
Berkilau
Status Mental Berubah
Kebutaan: Kortikal atau Retinal
Dispnea
Edema
Nyeri Perut Epigastrik atau Kuadran
Kanan atas
Kelemahan atau Malaise (Anemia
Hemolitik)
Lim KH. Preeclampsia 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1476919-overview#a27
KRITERIA DIAGNOSIS
PREEKLAMPSIA
Hipertensi (tekanan darah ≥140/90 mmHg)
Proteinuria (≥0,3 gr dalam 2 jam atau tes urin dipstick >1+
Jika tidak didapatkan proteinuria, diikuti salah satu di
bawah ini:
Trombositopenia
Gangguan ginjal
Gangguan hati
Edema paru
Gejala neurologis
Gangguan sirkulasi uteroplasenta
Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
KRITERIA DIAGNOSIS
PREEKLAMPSIA BERAT
01 Hipertensi (tekanan darah ≥160/110 mmHg)
02 Trombositopenia
03 Gangguan ginjal
04 Gangguan hati
05 Edema paru
06 Gejala neurologis
Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN RUTIN PEMERIKSAAN LAINNYA
• Semua perempuan yang mengalami • Pemeriksaaan Urin
hipertensi onset baru harus menjalani Untuk Mendiagnosis Proteinuria
tes laboratorium berikut: • Pemeriksaan Ultrasonografi
• Hitung Sel Darah Lengkap (CBC) Menilai Hambatan Pertumbuhan Janin
• Tingkat Serum Alanine • Ct-Scan dan MRI
aminotransferase (ALT) dan Aspartate
Aminotransferase (AST)
• Kreatinin Serum
• Asam Urat
Lim KH. Preeclampsia 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1476919-overview#a27
TATALAKSANA
MANAJEMEN MEDIKAMENTOSA
• Ekspektatif • MgSO4
• Aktif • Antihipertensif
Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiorhardjo.
PENATALAKSANAAN
AWAL DI FASYANKES
PRIMER
Segera melakukan
perencanaan untuk rujukan
segera ke Rumah Sakit dan
menghindari terjadi kejang
dengan pemberian MgSO4
Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
Profilaksis Kejang Anti Hipertensi
Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta:
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
PENCEGAHAN
Primer
SKRINING
SEKUNDER
• Istirahat di rumah tidak
direkomendasikan
• Tirah baring tidak
direkomendasikan
• Diet garam tidak direkomendasikan
• Aspirin dosis rendah
• Suplementasi kalsium 1 g/hri
• Pemberian vitamin C dan E tidak
Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri direkomendasikan
dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
Pregnant woman emergency clinical case infographics