Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

PREEKLAMPSIA BERAT

Oleh
Lhorensia
C014202044

Konsulen Pembimbing
Dr. dr. Sharvianty Arifuddin, Sp.OG (K))

Residen Pembimbing
dr. Nagusman Danil
Identitas Pasien
• Nama : Ny. J

• Tanggal lahir : 16- 06 - 1993

• Umur : 29 Tahun

• Agama : Islam

• Alamat : Biringkanaya

• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

• Tanggal Masuk RS : 04-10-2022


ANAMNESIS
● KELUHAN UTAMA
Nyeri Kepala
● ANAMNESIS TERPIMPIN
Pasien berusia 29 tahun G1P0A0 masuk dengan keluhan nyeri
kepala sejak pagi hari sebelum masuk rumah sakit. Pandangan kabur ada,
rasa tegang pada tengkuk ada, nyeri ulu hati ada, nyeri perut tidak ada.
Riwayat nyeri perut tembus belakang tidak ada. Riwayat pelepasan
lendir, darah, dan air tidak ada
Riwayat Peny. Dahulu Riwayat Peny. Keluarga
HT : Ada  Ibu (Hipertensi) Kakak
HT : Disangkal (Keracunan kehamilan)
DM : Disangkal DM : Disangkal
Alergi : Disangkal Alergi : Disangkal
Asma : Disangkal Asma : Disangkal

Riwayat Menstruasi Riwayat Obstetri (G1P0A0)


Menarche : 14 thn HPHT : 10/01/2022
Lamanya : 5-7 hari HPL : 17/10/2022
Siklus : 28 hari, teratur UK : 38 minggu 1 hari
Banyak : 3-4 kali ganti ANC : 5 kali di puskesmas, 1 kali di
pembalut/hari dokter kandungan
Dismenorhea : tidak ada Imunisasi TT : tidak ada

Riwayat Pernikahan Riwayat Kontrasepsi


Menikah : 1 kali, saat berusia 26 thn Kontrasepsi yang dipakai : Suntikan, 3 bln
dan 26 thn Lama pemakaian : 2 tahun
Lama menikah: ± 3 tahun Keluhan : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Composmentis

Tanda Vital
Tekanan Darah : 190/120 mmHg
Nadi : 86x/menit
Pernapasan :20x/menit
Suhu : 36,8 C

Status Gizi
Berat Badan : 84 kg
Tinggi Badan : 161 cm
IMT : 32,4 kg/m2 (Obesitas tipe 2)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
Rambut : Tidak mudah dicabut, hitam.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Mulut : Bibir pucat tidak ada
Gigi : Caries tidak ada
Leher : Pembesaran kelenjar tiroid (-), Pembesaran KGB (-)
Thoraks
•Jantung: BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
•Paru : BP vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Payudara : Simetris, puting susu menonjol
Abdomen : tampak membesar, striae (+), linea nigra (-)
Ekstremitas: Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik (+/+), udema (-/-)
STATUS OBSTETRIK
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : Bentuk menonjol, striae ada, luka bekas operasi
tidak ada
Palpasi :
Leopold I : TFU 32 cm, LP 96 cm, TBJ 3072 gram,
fundus teraba kesan bokong
Leopold II: Situs memanjang punggung kiri
Leopold III: Bagian terbawah kepala
Leopold IV: Konvergen, Perlimaan 5/5
Janin Kesan : tunggal
Gerakan Janin : aktif dirasakan ibu
HIS : tidak ada
DJJ : 134 x/menit
STATUS OBSTETRIK

Pemeriksaan Dalam
-Vulva/Vagina : Tak ada kelainan/Tak ada kelainan
-Portio : Lunak, tebal
-Pembukaan :1
-Ketuban : Utuh
-Bagian Terdepan : Kepala
-Penurunan : Hodge 1
-Panggul dalam : Kesan cukup
-Pelepasan : Lendir (-), darah (-), air (-)
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
Hematologi Rutin
Hasil Nilai Rujukan Satuan PENUNJANG
WBC 9.20 4.00 – 10.0 103/ul
RBC 4.07 4.00 – 6.00 106/ul
HGB 11.5 12.00 – 16.00 gr/dl
HCT 36 37.0 – 48.0 % Koagulasi
MCV 87 80.0 – 97.0 fL Waktu bekuan 7.00” 4 – 10 menit
MCH 28 26.5 – 33.5 Pg Waktu 3.00” 1–7 menit
MCHC 33 31.5 – 35.0 gr/dl perdarahan
PLT 268 150 – 400 103/ul PT 9.1 10 – 14 detik
NEUT 75 52-75 % INR 0.87 -
LYPMH 20.4 20-40 % APTT 28.9 22.0 – 30.0 detik
MONO 4.4 2-8 103/ul Glukosa Darah
EO 0.4 1.00 - 3.00 103/ul GDS 71 140 mg/dl
BASO 0.2 0.00 – 0.10 103/ul
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Urinalisa
Pemeriksaan Darah Jenis Hasil Nilai
Pemeriksaan rujukan
Fungsi Ginjal
Warna Coklat Kuning
Ureum 8 10 – 50 mg/dl
Kemerahan muda
Kreatinin 0.55 L (<1.3); P(<1.1) mg/dl
Fungsi Hati pH 6.5 4.5-8.0

SGOT 29 <38 U/L Bj 1.012 1.005-


SGPT 13 <41 U/L 1.035
Albumin 2.5 3.5 – 5.0 gr/dl Protein +++ Negatif
LDH 400 210 - 425 U/L
Blood - Negatif
Asam Urat 5.3 2.4 – 5.7 mg/dl
Elektrolit
Lekosit - Negatif

Natrium 137 136 – 145 mmol/l Sedimen - <5 lpb


Kalium 3.7 3.5 – 5.1 mmol/l lekosit
Klorida 109 97 – 111 mmol/l Sedimen - <5 lpb
Imunoserologi eritrosit
USG

Gravid tunggal hidup intrauterine,


presentasi kepala, punggung kiri,
plasenta letak anterior maturasi grade II,
EFW 2685 gr, SDP 4,8 cm dan biometri
janin sesuai dengan usia kehamilan 37
minggu.
ASSESSMENT

G1P0A0 Gravid 38 minggu 1 hari belum


inpartu + Preeklampsia Berat dengan
Impending Eklampsia+ Obesitas grade II
TATA LAKSANA
 Oksigen 8 liter /NRM
 Drips 4 gr MgSO4 40% dalam Ringer Laktat 100cc habis dalam 30 menit.
Maintanance dose 6 gr MgSO4 40% dalam RL 500 cc 28 tpm selama 6
jam
 Nifedipine 10 mg/8 jam/oral
 Pemasangan kateter urin
 Rencana CITO SSTP
 Siapkan 2 bag PRC
 Konsul TS Anestesi
 Ceftriaxone 1 gr/IV (Profilaksis)
 Puasakan pasien
 Monitoring
 Keluhan umum dan tanda vital
 HIS, denyut jantung janin dan kemajuan persalinan
 Evaluasi tanda intoksikasi MgSO4
Hasil Luaran

Telah lahir bayi berjenis kelamin Laki-laki secara SC atas


indikasi ibu dengan PEB
BBL: 2.750 gr, PB: 50 cm
APGAR Score: 8/10
Ballard Score: 35 38 minggu
TINJAUAN PUSTAKA
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Sebelum usia kehamilan


20 minggu
• Hipertensi Kronik
• Hipertensi kronik dengan
superimposed preeklampsia

Setelah usia kehamilan


20 minggu
• Hipertensi Gestasional
• Preeklampsia
• Eklampsia

Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiorhardjo.
Callahan T, Caughey A. 2013. Blueprints Obstetrics and Gynecology. Edisi 6. Phiadelphia: Wolters Kluwer.
PREEKLAMPSIA
Sindrom dengan peningkatan
tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
yang terjadi setelah 20 minggu
masa gestasi yang disertai
dengan gangguan sistem organ
lainnya

Cunningham et al. 2018. Williams Obstetrics, 25th edition. New York: McGraw Hill Education, 2018.
PREEKLAMPSIA BERAT
Tekanan darah sistol ≥160 atau diastol ≥ 110 mmHg

Tanpa Impending Eklampsia

Dengan Impending Eklampsia

J. Mayrink, M. L. Costa, J. G. Cecatti, Preeclampsia in 2018: Revisiting Concepts, Physiopathology, and Prediction, Hindawi The Scientific World Journal.
Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan GinekologiIndonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
EPIDEMIOLOGI
Preeklamsia  2%-8% komplikasi pada kehamilan
diseluruh dunia.

Preeklampsia  negara maju (16%) dan negara


berkembang (9% - 26%).
Jumlah Kematian Ibu (Kemenkes, 2020)  4.627.

2020, (Sulawesi Selatan)  Angka kematian ibu


sebesar 133/167.083  30 (Hipertensi Dalam
Kehamilan).

Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiorhardjo.
KemenkeS RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia;2021.
ETIOLOGI

1. Invasi Trofoblastik
Abnormal
2. Faktor Immunlogi
3. Aktivasi Sel Endotel
4. Faktor Genetik

Cunningham et al. 2018. Willaims obstetrics 25th edition. New York: McGraw-Hill Education
FAKTOR RISIKO
Risiko Tinggi Risiko Sedang
Nullipara
Riw. Preeklampsia
Obesitas
sebelumnya
Riw. Preeklampsia
Kehamilan Ganda
Ibu/Saudara Perempuan
Hipertensi Kronis
Usia ≥ 35 tahun
DM tipe 1 atau 2
Riw. Khusus Pasien
Penyakit Ginjal
(Interval Kehamilan > 10
Penyakit Autoimun
thn)

Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
TANDA DAN GEJALA
 Sakit Kepala
 Gang. Penglihatan: Skotoma kabur &
Berkilau
 Status Mental Berubah
 Kebutaan: Kortikal atau Retinal
 Dispnea
 Edema
 Nyeri Perut Epigastrik atau Kuadran
Kanan atas
 Kelemahan atau Malaise (Anemia
Hemolitik)
Lim KH. Preeclampsia 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1476919-overview#a27
KRITERIA DIAGNOSIS

PREEKLAMPSIA
 Hipertensi (tekanan darah ≥140/90 mmHg)
 Proteinuria (≥0,3 gr dalam 2 jam atau tes urin dipstick >1+
Jika tidak didapatkan proteinuria, diikuti salah satu di
bawah ini:
 Trombositopenia
 Gangguan ginjal
 Gangguan hati
 Edema paru
 Gejala neurologis
 Gangguan sirkulasi uteroplasenta

Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
KRITERIA DIAGNOSIS
PREEKLAMPSIA BERAT
01 Hipertensi (tekanan darah ≥160/110 mmHg)
02 Trombositopenia
03 Gangguan ginjal

04 Gangguan hati
05 Edema paru
06 Gejala neurologis

07 Gangguan sirkulasi uteroplasenta

Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN RUTIN PEMERIKSAAN LAINNYA
• Semua perempuan yang mengalami • Pemeriksaaan Urin
hipertensi onset baru harus menjalani Untuk Mendiagnosis Proteinuria
tes laboratorium berikut: • Pemeriksaan Ultrasonografi
• Hitung Sel Darah Lengkap (CBC) Menilai Hambatan Pertumbuhan Janin
• Tingkat Serum Alanine • Ct-Scan dan MRI
aminotransferase (ALT) dan Aspartate
Aminotransferase (AST)
• Kreatinin Serum
• Asam Urat
Lim KH. Preeclampsia 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1476919-overview#a27
TATALAKSANA

MANAJEMEN MEDIKAMENTOSA

• Ekspektatif • MgSO4
• Aktif • Antihipertensif

Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiorhardjo.
PENATALAKSANAAN
AWAL DI FASYANKES
PRIMER
Segera melakukan
perencanaan untuk rujukan
segera ke Rumah Sakit dan
menghindari terjadi kejang
dengan pemberian MgSO4

Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
Profilaksis Kejang Anti Hipertensi

Syarat pemberian MgSO4: Regimen anti-hipertensi:


1. Frekuensi pernapasan > 16 kali/menit 1. Nifedipin kapsul 10 mg PO, diulang tiap 15-30
2. Refleks patella (+) kuat menit, max 30 mg
3. Tidak oligouri 2. Hidralazine: dosis inisial 5 – 10 mg IV lalu 10 mg
4. Tersedia antidotum MgSO4 = Kalsium tiap 15 – 20 menit sampai target tekanan darah
glukonas 10% tercapai
3. Labetalol: inisial 20 mg bolus IV; jika tidak efektif
dalam 10 menit diberikan 40 mg, lalu 80 mg
Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Pedoman Praktik Klinis di Fasyankes Primer Edisi 1.
setiap 10 menit
Wibowo, Noroyono et Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternaal. 2016. Pedoman l.
PROGNOSIS
Diseluruh dunia, preeklamsia dan eklamsia
diperkirakan bertanggung jawab sekitar 14% kematian
ibu per tahun (50.000-75.000). Semakin dini penyakit
ini bermanifestasi selama kehamilan pertama, semakin
tinggi kemungkinan kekambuhannya meningkat. Jika
preeklamsia muncul secra klinis sebelum usia gestasi
30 minggu, kemungkinan kambuh bisa setinggi 40%.

Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta:
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
PENCEGAHAN

Primer
SKRINING
SEKUNDER
• Istirahat di rumah tidak
direkomendasikan
• Tirah baring tidak
direkomendasikan
• Diet garam tidak direkomendasikan
• Aspirin dosis rendah
• Suplementasi kalsium 1 g/hri
• Pemberian vitamin C dan E tidak
Wibowo, Noroyono et al. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan tatalaksana preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri direkomendasikan
dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
Pregnant woman emergency clinical case infographics

Mercury is the closest


Mercury planet to the Sun

Neptune is the farthest


Neptune planet from the Sun

Despite being red, Mars


Mars is cold, not hot

Saturn is a gas giant


Saturn with several rings
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai