EKLAMSIA
Dibuat oleh: Elmer Samuel (202206010114)
Pembimbing kasus: dr. Mutawakkil J. Paransa, Sp.OG
Eklamsia → kondisi darurat dan perlu penanganan medis segera → penting bagi
wanita hamil untuk menjaga gaya hidup sehat dan melakukan perawatan
antenatal dengan baik selama kehamilan
02
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Pasien
Pasien
Nama : Ny. SM
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMA
Tanggal lahir/usia : 1 Agustus 1998/ 24 tahun
Usia : 29 tahun
Pekerjaan : IRT
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Kebon Kelapa
Alamat : Kebon Kelapa
Agama : Islam
Agama : Islam
Status : Menikah
Status : Menikah
Tanggal masuk RS: 31 Mei 2023
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Kejang sejak 4 jam SMRS
● Ny.S G1P0A0 usia kehamilan 34-35 minggu (USG RS Hermina 2 minggu lalu)
diantar keluarga ke emergensi kebidanan RSUD R. Syamsudin, SH dalam kondisi
tidak sadarkan diri setelah mengalami kejang
● Pasien kejang sebanyak 2x saat dirumah dan sesaat ketika sampai RS
● Kejang berlangsung kurang lebih selama 30 detik dengan mata melihat keatas,
badan menjadi kaku, setelah kejang → tidak sadarkan diri
● Ketika sadar → keluhan sakit kepala, pandangan kabur, dan nyeri ulu hati.
● Keluhan: mulas-mulas, keluar air-air, dan darah dari jalan lahir disangkal
● Riwayat tekanan darah tinggi (150/… mmHg)→ 5 bulan usia kehamilan (kontrol
bidan pertama kali)
● Konsumsi obat anti-hipertensi tidak rutin
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Kebiasaan
● Riwayat merokok dan konsumsi alkohol disangkal oleh pasien
● Riwayat penggunaan NAPZA disangkal
Riwayat Kontrasepsi
Riwayat Menstruasi
Pasien tidak menggunakan kontrasepsi
● Menarche : 13 tahun
● Lama haid : 7 hari
● Siklus haid : 25 hari
● Jumlah darah : 2-3x pembalut/hari Riwayat ANC
● Keluhan : (-)
● HPHT : lupa Pasien melakukan ANC sebanyak 1x di
bidan, yaitu saat trimester 2 dan dokter
spesialis kandungan 1x saat trimester 3
Riwayat Obstetri
Hasil
Kehamilan Penolong/Tempat Jenis Persalinan Keadaan Bayi
Kehamilan
1 Hamil ini
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
● Tekanan darah : 210/120 mmHg Antropometri
● Nadi : 130x/menit ● BB sebelum : 97 kg
● Laju nafas : 43x/menit ● BB sesudah : 102 kg
● Suhu : 36.5oC ● TB : 155 cm
● SpO2 : 90% on room air ● BMI :42.45 (obesitas
tingkat III)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : normocephalic, deformitas (-)
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Hidung : simetris, deformitas (-/-), sekret (-/-)
Telinga : simetris, deformitas (-/-), sekret (-/-)
Mulut : mukosa oral lembab, coated tongue (-)
Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea (-)
Thoraks :
- Paru : gerakan dinding dada simetris, vesikuler kanan & kiri, rhonki (+/+),
wheezing (-/-)
- Jantung : kesan kardiomegali, S1 & S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : cembung, bising usus (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-/-/-)
PEMERIKSAAN OBSTETRIK
Hematologi
Hematokrit 39 % 37-47
pH 7.495 7.38-7.44
Hemostasis
pH 6.0 4.6-8.0
Mikroskopis Urine
Kesan :
Kardiomegali dan edema paru
Diagnosis Awal
Ny. S, 24 tahun, G1P0A0 gravida 34-35 minggu dengan eklamsi; susp. PPCM
Janin hidup tunggal intrauterin, letak kepala
Rencana Terminasi Kehamilan
TATALAKSANA
●
● Informed consent kepada pasien dan keluarga
● Advis IGD
○ MgSo4 2 mg bolus IV
○ Furosemid 2 ampul IV
○ Nicardipine 10 mg hingga TD 160/90 mmHg
● Advis Kebidanan
○ Konsultasi IPD
○ Pro rawat ICU
○ Rencana perbaikan KU, TTV → terminasi kehamilan
● Advis IPD
○ Drip nicardipine 10 mg/jam, naik bertahap → target TD 140 mmHg
○ Lasix 2 ampul bolus, selang 15 menit diulang hingga 3x → 3 x 2 ampul
○ Terminasi kehamilan sesuai kebidanan
● Advis Neurologi → citicoline 250 mg/12 jam IV
● Advis Anestesi → acc GICU
● Observasi KU, TTV, kemajuan persalinan, DJJ
CATATAN Laporan operasi :
1. Dilakukan tindakan septik dan antiseptik di daerah
PERSALINAN abdomen dan sekitarnya
2. Insisi pfannenstiel sepanjang 10 cm
3. Plika vesikouterina diidentifikasi dan digunting
langsung secara melintang
Tanggal operasi : 1 Juni 2023
4. SBR disayat konkaf, bagian tengahnya ditembus
Jam operasi : 19.12 -20.30
oleh jari penolong dan diperlebar ke kiri dan
Indikasi operasi : Eklamsia
kanan
Jenis operasi : SCTP + IUD
5. Lahir bayi laki-laki (pk. 19.17) dengan BB 2020
Anestesi : anestesi spinal
gram, PB 44 cm, APGAR 1 menit 5, 5 menit 7
Jumlah perdarahan : ± 200 cc
6. Disuntikkan oksitosin 10 IU IM, kontraksi baik
7. Plasenta lahir spontan lengkap, pemasangan IUD
copper +380A sebelum uterus ditutup seluruhnya
8. SBR dijahit 2 lapis, lapisan dijahit secara jelujur
9. Tidak ada perdarahan aktif, alat dan kassa lengkap
10. Abdomen ditutup lapis demi lapis
Diagnosis Pasca Persalinan
Ny. S, 24 tahun, P1A0 partus prematurus SC a/i eklamsia; PPCM
Prognosis Ibu
Quo Ad Vitam : Dubia ad bonam
Quo Ad Functionam : Dubia ad bonam
Quo Ad Sanationam : Dubia ad malam
Prognosis Janin
Quo Ad Vitam : Dubia ad bonam
Quo Ad Functionam : Dubia ad bonam
Quo Ad Sanationam : Dubia ad bonam
FOLLOW-UP
Tanggal S O A P
KU : sakit sedang
Kesadaran : CM
TD : 144/94 mmHg
● Rencana
Kejang (-), sesak Nadi : 80x/menit Ny. S, P1A0 partus
intervensi
berkurang, pusing RR : 21x/menit prematurus SC a/i
2 Juni 2023 dilakukan
(+), pandangan Suhu : 36,7 eklamsi + PPCM + IUD
● RL + MgSO4
buram (+) SpO2 : 99% on NK 4 lpm POD I
● RL + Oxy stop
Perdarahan minimal
TFU 2 jari dibawah pusat
Skala nyeri : 2
FOLLOW-UP
Tanggal S O A P
● Mobilisasi segera
● Diet rendah garam
KU : sakit sedang
● Infus RL 500cc + MgSO4 20%
Kesadaran : CM
10 gr 20 tpm
TD : 122/69 mmHg
● Ceftriaxone 2 x 1 gr IV
Nadi : 88x/menit
Pusing (+), Ny. S, P1A0 partus ● Metronidazole 3 x 500 mg IV
RR : 19x/menit
pandangan prematurus SC a/i ● Dopamet 3 x 500 mg PO
3 Juni 2023 Suhu : 36,1
buram (+), eklamsi + PPCM + IUD ● Nifedipine 3 x 10 mg PO
SpO2 : 99% on NK 2 lpm
sesak (-) POD II ● Kaltrofen 3 x 100 mg supp
Konjungtiva merah muda
● Observasi TTV, perdarahan,
Perdarahan minimal
TFU
TFU 2 jari dibawah pusat
● GV POD III
Skala nyeri : 2
● IPD → furosemid 3 x 2 ampul
IV, lainnya lanjutkan
FOLLOW-UP
Tanggal S O A P
KU : sakit sedang
Kesadaran : CM
TD : 130/72 mmHg ● Infus RL 500cc, 20 tpm
Nadi : 88x/menit ● Ceftriaxone 2 x 1 gram IV →
Pusing (-), RR : 22x/menit Cefixime 2 x 200 mg PO
sesak (-), Suhu : 36,7 ● Metronidazole 3 x 500 mg IV
nyeri ulu hati SpO2 : 98% on room air Ny. S, P1A0 partus ● Metildopa 3 x 250 mg PO
(-), Konjungtiva merah muda prematurus SC a/i ● Kaltofren supp → ganti Asam
4 Juni 2023
pandangan ASI (+/+) eklamsi + PPCM + IUD Mefenamat 3 x 500 mg PO
kabur (+), TFU 2 jari dibawah pusat, POD III ● Terapi IPD lanjutkan
nyeri luka kontraksi uterus baik ● Rencana pindah rawat ruang
operasi (+) Luka operasi tertutup biasa
perban, rembesan (-) ● Observasi KU, TTV,
Perdarahan aktif perdarahan
pervaginam (-)
BAK (+) dengan kateter
FOLLOW-UP
Tanggal S O A P
KU : sakit sedang
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 85x/menit
RR : 20x/menit
● Rencana pulang
Suhu : 36,5 Ny. S, P1A0 partus
● IPD : acc pulang
Nyeri luka SpO2 : 98% prematurus SC a/i
5 Juni 2023 ● Edukasi pasien mengenai
operasi (+) TFU 2 jari dibawah pusat, eklamsi + PPCM + IUD
perawatan luka, nutrisi, KB,
kontraksi uterus baik POD IV
tanda bahaya nifas
Luka operasi tertutup
perban, rembesan (-)
Perdarahan aktif
pervaginam (-)
BAK spontan (+)
DATA BAYI
Mekanisme 2
TD tinggi preeklamsi → disfungsi autoregulasi pembuluh darah serebral →
Hipoperfusi, kerusakan endotel, atau terjadi Edema
2. Bagaimana cara menegakkan diagnosis Eklamsi
pada pasien?
Teori Kasus
Tujuan:
1. Mencegah Kejang berulang
2. Menurunkan/mengendalikan TD
3. Mengatasi hemokonsentrasi dan memperbaiki diuresis
dengan pemberian cairan
4. Mengatasi hipoksia dan asidosis
Pengobatan Medisinal
Obat anti kejang
● Magnesium sulfat (MgSO4)
○ Untuk mengendalikan kejang dan merupakan lini pertama
○ Dosis pemuatan → 4-6 gram IV, 15-20 menit
○ Dosis maintenance → 2 gr/jam
○ Pemberian dilanjutkan sampai 24 jam setelah kejang
○ Syarat pemberian
■ Harus tersedia antidotum → kalsium glukonas 10% → 1gr dalam 10cc
■ Frekuensi pernapasan ≥ 16x/menit
■ Produksi urine ≥ 30cc/jam (≥ 0.5 cc/kgbb/jam)
■ Refleks patella positif
○ Pemberian dihentikan bila:
■ Ada tanda intoksikasi
■ 24 jam pasca salin
■ Dalam 6 jam pasca salin terjadi perbaikan
Pengobatan Medisinal
Obat anti kejang
● Anti epilepsi lainnya → diazepam, fenitoin
○ Benzodiazepin dan barbiturat → kejang refrakter yang tidak responsif terhadap
MgSO4
Obat suportif
● Anti hipertensi
○ Hydralazine 2 mg IV dilanjutkan dengan 100 mg dalam 500 cc NaCl secara titrasi →
hingga TD <170/<110 mmHg
○ Labetalol 20 mg bolus IV. Bila tidak berhasil dalam 10 menit → ulangi dengan
memberi 40 mg, lalu 80 mg setiap 10 menit (maks. 220 mg), hingga target
○ Nifedipine 10 mg PO setiap 30 menit (maks. 120 mg/hari)
○ Obat lainnya → metildopa, nicardipine, verapamil, nimodipine
Pengobatan Medisinal
Obat suportif
● Diuretik bila terdapat edema paru, gagal jantung, edema anasarka
● Kardiotonika bila ada tanda payah jantung
● Antipiretik bila ada demam
● Antibiotik bila ada tanda infeksi
● Analgetik bila penderita gelisah karena kesakitan
Pengobatan Medisinal
Perawatan serangan kejang dan koma dapat dilakukan bersama dengan bagian neurologi
dengan merawat dan memantau :
- Di kamar isolasi yang cukup terang dan tenang
- Mulut pasien dipasangkan sudip lidah
- Kepala direndahkan dan daerah orofaring diisap dengan suction
- Fiksasi badan ke tempat tidur harus cukup kendor → cegah fraktur
- Untuk atasi status konvulsivus → injeksi benzodiazepin, fenitoin, diazepam
- Untuk atasi edema otak → infus mannitol, gliserol, dexamethasone
- Kesadaran dan kedalaman koma penting untuk dipantau
- Mobilisasi → cegah ulkus dekubitus
- Pemberian nutrisi → NGT
Pengobatan Obstetrik
Sikap dasar → semua kehamilan dengan eklamsia harus diakhiri tanpa memandang usia
kehamilan dan keadaan janin
Terminasi kehamilan bila status hemodinamik dan metabolisme ibu sudah stabil, yaitu 4-8
jam setelah salah satu atau lebih dari keadaan berikut :
1. Setelah pemberian obat anti kejang terakhir
2. Setelah kejang berhenti
3. Setelah pemberian obat anti hipertensi terakhir
4. Pasien mulai responsif
Ibu hamil dengan PEB dengan usia kehamilan < 34 minggu → kortikosteroid harus diberikan
jika waktu dan keadaan memungkinkan → bantu pematangan paru-aru
4. Komplikasi Ibu dan Janin
Risiko terberat → kematian ibu dan janin