Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

TORSIO KISTA OVARIUM


BAB I
LAPORAN KASUS

1.1. IDENTITAS PASIEN


Nama : Ny. Y
Usia : 22 tahun
Status : Sudah menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Lubuk Kelik
Tanggal masuk : 11 April 2018
Tanggal keluar : 12 April 2018

1.2. ANAMNESA
Anamnesa dilakukan secara auto-anamnesa
 Keluhan Utama
Nyeri perut bawah sejak 2 hari yang lalu.
 Keluhan Tambahan
Demam sejak 3 hari yang lalu dan disertai mual.
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bawah sejak 2 hari yang lalu. Nyeri
dirasakan hilang timbul secara tiba-tiba dan bila nyeri muncul dirasakan menjalar ke
punggung. Nyeri tidak membaik dengan perubahan posisi. Pasien juga mengeluhkan
adanya demam sejak 3 hari yang lalu. Demam dirasakan sepanjang hari dan hanya
turun setelah mengonsumsi Paracetamol. Keluhan pasien juga disertai dengan mual
tanpa muntah. Perdarahan pervaginam, gangguan BAB, dan BAK disangkal oleh
pasien.

 Riwayat Penyakit Dahulu


 Riwayat hipertensi disangkal
 Riwayat diabetes melitus disangkal
 Riwayat tuberculosis disangkal
 Riwayat alergi disangkal
 Riwayat trauma disangkal
 Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal
 Riwayat operasi SC pada tahun 2017.

 Riwayat Haid
 Menarche : saat usia 13 tahun
 Siklus menstruasi : Sejak post partum 8 bulan yang lalu, siklus
menstruasi belum teratur.
 Hari pertama haid terakhir : 2 April 2018, lama 7 hari, banyaknya 2 kali
mengganti pembalut

 Riwayat Obstetrik
No Tahun Usia Riwayat Berat Riwayat
Kehamilan Persalinan Badan Laktasi
Lahir
1. 2017 9 bulan SC 3000 (+)
gram

 Riwayat Kontrasepsi
 Pasien belum pernah mengonsumsi pil KB.

 Riwayat Perkawinan
 Pasien sudah menikah sebanyak 1 kali dan pernikahan dengan suami telah
berjalan 2 tahun.
 Riwayat Keluarga
 Riwayat hipertensi disangkal.
 Riwayat diabetes mellitus disangkal.
 Riwayat tumor/keganasan payudara disangkal.
 Riwayat tumor/keganasan ovarium disangkal.
 Riwayat keluhan serupa pada keluarga disangkal
1.3. PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Kesadaran : compos mentis
 Tanda - tanda vital
 Tekanan darah : 90/60 mmHg
 Laju nadi : 73 kali/menit
 Laju napas : 20 kali/menit
 Suhu : 37 0C
 Kepala
 Kalvarium : normocephali, deformitas (-)
 Wajah : tampak simetris
 Mata : konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-
 Mulut : sianosis (-), mukosa oral basah
 Thoraks
 Cor : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
 Pulmo : Bunyi napas vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
 Axilla : Pembesaran KGB (-)
 Abdomen
 Inspeksi : tampak cembung, scar post SC (+)
 Auskultasi : bising usus (+) 7 kali/menit
 Palpasi : supel, nyeri tekan (+) regio iliac dextra, hypogastric dan
iliac
sinistra, nyeri ketok CVA -/-
 Perkusi : timpani di seluruh regio abdomen
 Ekstremitas
 Akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-/-/-
1.4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tanggal 11 April 2018
Jenis Hasil Nilai Rujukan
Pemeriksaan
Hematologi Rutin
Hemoglobin 12.1 Pria 13.2 – 17.3; Wanita 11.7 – 15.5 g/dl
Hematokrit 38 Pria 42 – 50; Wanita 36 – 45 %
Eritrosit 4.3 4.0 – 6.0 juta/ mm3
Leukosit 5.200 4.000 – 11.000 / mm3
Trombosit 170.000 150.000 – 450.000
MCV 89 79 – 98 fl
MCH 28 27 – 32 pg
MCHC 32 31 – 36 g/dl
Diff Count
Segmen 33 50 – 70 %
Lympho 51 20 – 40 %
Mono 16 2–8%
Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 82 60 – 200 mg/dl
Urin Lengkap
Warna Kuning
Kejernihan Jernih
Berat Jenis 1.010 1.010 – 1.020
pH 7.0 5–7
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Urobilinogen Normal 0.1 – 1
Bilirubin Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Lekosit Esterise Negatif Negatif
Sedimen Urin
Leukosit 1–3 0 – 1 /lp
Eritrosit 1–2 0 – 1 /lp
Silinder Negatif 0 /lp
Sel Epitel 2–5 0 – 1 /lp
Kristal Negatif 0 /lp

1.5. RESUME
P1A0, usia 22 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut bawah sejak 2 hari yang
lalu, demam sejak 3 hari yang lalu dan mual. Nyeri dirasakan hilang timbul secara tiba-
tiba, menjalar ke punggung dan tidak membaik dengan perubahan posisi. Demam
dirasakan sepanjang hari dan hanya turun setelah mengonsumsi Paracetamol.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda vital dalam batas normal, terdapat
nyeri tekan pada abdomen regio iliac dextra, hypogastric, dan iliac sinistra. Pada
pemeriksaan laboratorium pada tanggal 11 April 2018 didapatkan diff count shift to the
right (lympo 51%, mono 16%), dan pada sedimen urin ditemukan leukosit 1 – 3/lp,
eritrosit 1 – 2 /lp, dan sel Epitel 2 – 5/lp.

1.6. DIAGNOSA AWAL


Kolik Abdomen DD/ ISK, Urolithiasis

1.7. TATALAKSANA
 IVF NaCl 0.9% 20 tpm
 Inj. Ondansetron 8 mg/ 8 jam
 Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam
 Levofloxacin 1 fl/ 24 jam
 Neurodial 3 x 1 tab PO
 USG Abdomen besok pagi (12 April 2018)
1.8. FOLLOW UP tanggal 12 April 2018
S Nyeri perut (+) vas 8
• Tanda vital : dalam batas normal
O • Abdomen : supel, BU (+) normal, NT seluruh regio
abdomen
A Kolik abdomen DD/ ISK, Urolithiasis
• IVF NaCl 0.9% 20 tpm
• Inj. Ondansetron 8 mg/ 8 jam
• Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam
• Levofloxacin 1 fl/ 24 jam
• Neurodial 3 x 1 tab PO
P
• USG Abdomen hari ini
• Konsul spesialis obsgyn
Pasien mendapatkan anti nyeri (extra):
- Scopamin 1 amp (11 April 2018, pk. 17.00)
- Ketorolac 1 amp (12 April 2018, pk. 11.30)

Hasil USG transabdominal 12 April 2018

Kesimpulan:
 Obs. Gambaran masa kistik di posterior vesika urinaria dan superior uterus
DD/ substrat ovarium? Divertikel buli?
 USG hepar, kantung empedu, limpa, pancreas, ginjal kanan/kiri saat ini tidak
tampak kelainan
Hasil USG transvaginal 12 April 2018 oleh Spesialis Obsgyn

Kesimpulan:
 Neoplasma ovarium kistik suspek terpuntir  Pro Laparotomi Eksploratif

1.9. DIAGNOSA AKHIR


Neoplasma ovarium kistik suspek terpuntir

1.10. TATALAKSANA
Pro laparotomi eksploratif  Pasien menolak dan pulang APS

1.11. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia
Quo ad sanationam : dubia
BAB II
ANALISIS KASUS

Perbandingan Kasus Teori Komentar


Epidemiologi Wanita, P 1 0, usia 22 tahun
A Torsio kista ovarium umunya Pasien tergolong dalam
terjadi pada usia reproduksi usia reproduksi.
Gejala dan Gejala yang dikeluhkan Gejala yang dapat muncul pada Secara umum, gejala
Manifestasi pasien adalah: torsio kista ovarium antara lain dan pemeriksaan fisik
klinis - Nyeri perut bagian adalah: pasien sesuai dengan
bawah sejak 2 hari - Nyeri akut abdomen, kasus torsio kista
SMRS. Nyeri dirasakan umumnya di abdomen bagian
ovarium, namun
menjalar ke pinggang. bawah. Nyeri dapat
penegakkan diagnosis
terlokalisir atau terkadang
- Demam dan mual sejak terlambat karena nyeri
dapat menjalar ke pinggang
3 hari SMRS perut yang dialami
dan paha (referred pain).
Pada pemeriksaan fisik pasien tidak mendadak
Onset nyeri terjaid mendadak
ditemukan:
dan biasanya muncul saat dan intensitasnya tidak
- Nyeri tekan (+) at
mengangkat beban berat, berat, sehingga
region iliac dextra,
latihan fisik, atau saat koitus. mengarahkan klinisi ke
hypogastric, dan iliac
- Gejala autonom, seperti mual arah diagnosis banding
sinistra dan muntah lainnya.
- Demam ringan
Pada pemeriksaan fisik dapat
ditemukan:
- Demam  bila sudah
terjadi nekrosis
- Takikardi, hipotensi 
tanda syok neurogenik
akibat nyeri yang sangat
hebat
- Pemeriksaan abdomen 
massa intra abdomen (+),
nyeri tekan ataupun nyeri
lepas (+)
Pemeriksaan - Pemeriksaan darah Pada torsio kista ovarium dapat Hasil pemeriksaan
penunjang lengkap  shift to the dilakukan pemeriksaan laboratorium dan urinalisa

right penunjang berupa: pasien tidak spesifik dan


- Pemeriksaan darah lengkap, cenderung mengarahkan
- Pemeriksaan sedimen
urinalisa, kultur discharge klinisi ke diagnosis
urin  leukosit 1 –
serviks atau vagina  banding lain seperti ISK
3/lp, eritrosit 1 – 2/lp,
eksklusi diagnosis Pelvic atau urolithiasis, maka
dan sel epitel 2 – 5/lp
Inflamatory DiseaseI dari itu dilakukan
- USG transabdominal  - Tes kehamilan  eksklusi pemeriksaan penunjang
Obs. Gambaran masa diagnosis kehamilan ektopik tambahan yaitu USG
kistik di posterior - USG transabdominal dan transabdominal dan
vesika urinaria dan transvaginal transvaginal untuk
superior uterus DD/ - Transvaginal Color menegakkan diagnosis
substrat ovarium? Doppler Sonography (TV- torsio kista ovarium.

Divertikel buli? CDS)  menilai


vaskularisasi adneksa
- USG transvaginal 
- CT Scan MRI  dilakukan
Neoplasma ovarium
pada kasus-kasus dengan
kistik suspek terpuntir
presentasi klinis yang
 Pro Laparotomi
ambigu
Eksploratif
Tatalaksana - Rawat inap Tatalaksana torsio kista Terapi definitif pada
- Pro laparotomi ovarium meliputi: kasus ini adalah detorsi
eksploratif - Rawat inap di RS melalui laparotomi,
- IVF NaCl 0.9% 20 tpm - Detorsi baik melalui namun pasien menolak
- Inj. Ondansetron 8 mg/ laparoskopi atau dan pulang APS
8 jam laparotomi (sesuai sehingga selama di RS
- Inj. Omeprazole 40 indikasi) hanya dapat dilakukan
mg/12 jam - Kistektomi atau reseksi terapi medikamentosa
- Levofloxacin 1 fl/ 24 tuba/ovari/ keduanya sebagai terapi
jam dilakukan sesuai dengan simptomatik.
- Neurodial 3 x 1 tab PO indikasi, contohnya bila
sudah terjadi nekrosis atau
terdapat kecurigaan kearah
keganasan

Anda mungkin juga menyukai