Anda di halaman 1dari 10

ABSENCE SEIZURE

PEMBIMBING:
dr. Nidia, Sp.S

Oleh:
Fitri Pebriandani (G1A217084)
Helena CP Purba (G1A218002)
CONTENT
Kejang absans

Kejang absans merupakan salah satu bentuk dari epilepsi umum


generalized seizure.
Ditandai dengan hilangnya kesadaran selama beberapa saat, dan
kemudian kembali seperti biasa.Kejang absans terjadi pada
epilepsi general idiopatik atau simptomatik
Epilepsi sendiri berarti sekelompok gangguan kronis yang ditandai
dengan kejang yang berulang dan tak terduga.Sedangkan kejang
(seizure) merupakan manifestasi dari disfungsi sementara pada otak yang
disebabkan oleh hipersinkronisasi yang abnormal pada pelepasan arus
listrik di neuron kortikal yangbisa melakukan limitasi dengan sendirinya
(self limited )
EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGI 3 – 4% gangguan kejang merupakan


Absence seizure
Absence seizure merupakan kelompok epilepsi Di Amerika Serikat, dari 100.000orang, terjadi 2 – 8
umum idiopatik. Tentu saja penyebabnya bukan kasus kejang absans.
karena adanya kerusakan struktural pada otak dan sif Dua pertiga dari penderita adalah perempuan.
atnya idiopatik. Namun kini para peneliti Penderita kebanyakan
melakukan pendekatan secara genetik. merupakan anak kecil yang berusia 4 – 8 tahun,
Pasien dengan epilepsi absans anak (childhood dengan onset puncak pada usia 6 -7 tahun
Absence epilepsy) dapat memiliki riwayat keluarga ya Kejang absans tidak menimbulkan kematian secara
ng menurun secara autosomal dominant langsung
. Mutasigenetik yang terjadi dapat menimbulkan
gangguan pada kanal ion, terutama kanal
T-kalsium
Bangkitan Umum Lena (absence)

01 Gangguan kesadaran secara mendadak, berlangsung beberapa detik

Selama bangkitan kegiatan motorik terhenti dan pasien


02 diam tanpa reaksi

Mata memandang jauh ke depan dan


03 Mungkin terdapat automatisme

04 Pemulihan kesadaran segera tanpa perasaan bingung

05 Sesudah itu pasien melanjutkan aktivitas semula


Setelah beberapa detik ia kemudian
sadar dan melanjutkan lagi apa yang sedang
ia lakukan sebelum serangan terjadi.
Ia memandang kosong, melongo
( staring ). Pada saat ini ia tidak
bereaksi bila diajak bicara atau bila
dipanggil, karena ia tidak sadar.

Penderita tiba-tiba berhenti melakukan


apa yang sedang ia lakukan Jenis epilepsy ini dikenal juga 01
(misalnya makan, bermain, berbicara, dengan nama Petit mal. Serangan 02
membaca ) petit mal berlangsung singkat
03
hanya beberapa detik 5-15 detik.
04
Prognosis

01 02

Jadi pada serangan petit mal Faktor turunan (hereditas) besar peranannya
didapatkan menghilangnya kesadaran pada petit mal. Pada 75 % anak kembar satu
yang berlangsung mendadak dan singkat. telur yang menderita petit mal kembarannya
Waktu serangan terjadi penderita tidak juga menderita petit mal. Kira –kira sepertiga
jatuh, biasanya ia agak terhuyung. Tidak penderita petit mal mempunyai anggota
didapatkan aura, dan pasien tidak keluarga yang juga petit mal atau grandmal
ngompol sewaktu serangan. terutama saudara kandung dan orang tuanya
Patofisiologi

Salah satu mekanisme patofisiologi pada kejang general adalah interaksi


thalamokortikalyang dapat mendasari typical absence seizure
Sirkuit thalamokortikal merupakan penghubung utama antara sistem sensoris perifer
dan korteks serebri. Sirkuit ini berperan sebagai regulator keadaan otak seperti
kesadaran dan kesiagaan serta tidur NREM tahap 3 dan 4, yang mana merupakan tanda
khas dari osilasi sirkuit thalamocortical.
Sirkuit thalamokortikal memiliki ritme osilatori dengan periode eksitasi
dan penghambatan yang relatif meningkat sehingga menghasilkan osilasi
thalamokortikal dapat terdeteksi. Rangkaian sirkuit terdiri atas neuron piramidal
nonkorteks, neuronrelay thalamus, dan neuron dalam nukleus retikularis pada
thalamus. Pada saat terjadi serangan,ritme sirkuit thalamokortikal berubah menjadi
gelombang paku atau spike-wave discharge (SWD)
Selama terjadi serangan, fungsi normal dari jalur thalamokortikal
terganggu sehingga menyebabkan munculnya spike-wave discharge Voltage-gated
calcium channel berperan penting dalam proses timbulnya spike-wave discharge
pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton, Arthur C. 1987.Fisiologi Kedokteran. 148 – 168. Edisi ke 5. EGC.


Jakarta.
2. Kustiowati E, Hartono B, Bintoro A, Agoes A (editors) (2003) : Pedoman
Tatalaksana Epilepsi, Kelompok Studi Epilepsi Perdossi.
Our Columns Layout
Insert the title of your subtitle Here

Your Text Here Your Text Here

You can simply impress your audience and add a You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations. unique zing and appeal to your Presentations.

You can simply impress your audience and add a You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations. unique zing and appeal to your Presentations.
Easy to change colors, photos and Text. I hope Easy to change colors, photos and Text. I hope
and I believe that this Template will your Time, and I believe that this Template will your Time,
TERIMA KASIH
Money and Reputation. You can simply impress
your audience and add a unique zing and appeal to
Money and Reputation. You can simply impress
your audience and add a unique zing and appeal to
your Presentations. You can simply impress your your Presentations. You can simply impress your
audience and add a unique zing and appeal to your audience and add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors, photos and Presentations. Easy to change colors, photos and
Text. I hope and I believe that this Template will Text. I hope and I believe that this Template will
your Time, Money and Reputation. your Time, Money and Reputation.

Anda mungkin juga menyukai