DISUSUN OLEH :
Khusnul Dwinita
PEMBIMBING :
Dr. Haidar Nasution
Definisi Skoliosis
KataYunani lengkungan, mengandung arti kondisi patologi.
Deformitas 3 dimensi dari tulang belakang yang menggambarkan
deviasi vertebra ke arah lateral dan rotasional.
Skoliosis kelengkungan tulang belakang ke arah lateral yang
memiliki sudut Cobb lebih dari 10o.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi skoliosis cukup tinggi
Dapat pada semua umur
Temuan :
Asimetri tulang iga atau otot-otot paravertebra pada satu sisi.
Deformitas tulang iga dan asimetri garis pinggang tampak jelas
pada kelengkungan 30° atau lebih.
Asimetri payudara dan dinding dada
Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan,
sensasi atau reflex.
Metode Cobb
Untuk menentukan kelengkungan (curve) tulang belakang
pada skoliosis
Tatalaksana
A. Obat
menghilangkan rasa nyeri dan mencegah infeksi baik dari alat
ataupun pembedahan
Obat yang digunakan antara lain :
1. Analgesik
2. NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug)
B. Fisioterapi
Terapi panas, dengan cara mengompres
Alat penyangga, digunakan untuk skoliosis dengan kurva 25°-40°
dengan skeletal yang tidak matang (immature).
1. Night Time Rigid Bracing (NTRB) 8-12 jam/hari, saat tidur
2. Soft Bracing (SB) utamanya SpineCor brace
3. Part Time Rigid Bracing (PTRB) 12-20 jam/hari, diluar jam
sekolah dan saat tidur
4. Full Time Rigid Bracing (FTRB) 20-24 jam/hari, sepanjang
waktu
1.Penyangga Milwaukee
Mempertahankan tulang
belakang dalam posisi
lurus
Mendorong pasien agar
menggunakan otot-
ototnya sendiri untuk
menyokong
Mempertahankan proses
perbaikan
Harus dipakai 23 jam
sehari.
2. Penyangga Boston
Suatu penyangga ketiak sempit
yang memberikan sokongan
lumbal atau torakolumbal yang
rendah.
Digunakan selama 16-23 jam
sehari sampai skeletalnya matur.
Tujuan untuk mencegah dan
memperbaiki deformitas bagian
lumbal atau torakolumbal
3.Terapi Stimulasi Otot-Otot Skoliosis
Kunci dari terapi ini adalah rehabilitasi dari otot dan ligamen
yang menyangga tulang belakang. Rehabilitasi otot harus
melalui sistem saraf pusat dengan tujuan agar pasien
dapat meningkatkan kekuatan otot sehingga otot dapat
menyangga tulang belakang dengan posisi yang benar tanpa
bantuan alat penyangga.
The Scientific Exercise Approach to Scoliosis (SEAS)
M.Romano dan S. Negrini;
The Barcelona Scoliosis Physical Therapy approach (BSPTS)
Dr. Manuel Rigo;
The Lyon approach
Dr. Jean Claude De Mauroy;
The Functional Individual Therapy for Scoliosis (FITS) approach
Andrejz Mhango dan Marianna Bialek;
The DoboMed approach
Prof. Jacek Durmala;
The SpineCor approach
Anadel Campo dan Dr. C Coillard.
C.Tindakan Pembedahan
Umumnya, jika kelengkungan lebih dari 40 derajat dan pasien
skeletalnya imatur, operasi direkomendasikan. Lengkung
dengan sudut besar tersebut, progresivitasnya meningkat
secara bertahap, bahkan pada masa dewasa.