FISIOTERAPI PADA
SKOLIOSIS
Skoliosis adalah deformitas tulang belakang yang ditandai oleh lengkungan ke lateral
dengan atau tanpa rotasi tulang belakang.
Scoliosis terbagi menjadi dua yaitu: (1) Non struktural / fungsional scoliosis adalah adanya curve
ke lateral dari spine dan rotasi dari tulang belakang dimana terjadi karena kebiasaan, tanpa
adanya kerusakan struktural; (2) Struktural adalah adanya kurve ke lateral dari spine dan rotasi
dan perubahan anatomi dari tulang belakang.
ETIOLOGI
Sekitar 15 - 20 % dari kasus skoliosis penyebab awalnya tidak
diketahui, serta 80% kasus skoliosis struktural mempunyai
etiologi idiopatik dan biasanya ditemukan pada anak-anak
atau remaja.
1. Pemeriksaan Tanda Vital (03 Oktober 2018) 2. Inspeksi / Observasi (03 Oktober 2018)
(Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, Bahu S lebih tinggi daripada bahu D
temperatur, tinggi badan, berat badan) Ketika berdiri tegak terlihat terdapat perbedaan ruang antara lengan
dengan tubuh pada sisi D
Tekanan darah: 120/80 mmHg Tulang panggul terlihat asimetris, lebih tinggi sisi S
Denyut nadi : 70 x/menit Batas garis lengan baju yang ada di bahu pasien sisi D terlihat lebih
Pernapasan : 18 x/menit jatuh
Tinggi badan : 160 cm Scapula sisi D terlihat lebih menonjol dibandingkan S
Berat badan : 36 kg Ketika berjalan bahu pasien juga terlihat tinggi sebelah
a. Pemeriksaan nyeri dengan skala VAS b. Pemeriksaan dengan adam’s forward bending
Nyeri Nilai Letak nyeri Ditemukan asimetri ketinggian otot paravertebra D
Nyeri 3 Ketika duduk dan S, lebih tinggi sisi S. Teraba tulang vertebra
diam pada bagian thoracal mengalami cekung bentuk
Nyeri gerak 3 Ketika ekstensi trunk, lateral flexi dextra,
rotasi trunk, berjalan jauh
kurva C ke kanan.
Nyeri tekan 2 Pada spasme paravertebra sinistra
Impairment
1. Nyeri pada sepanjang paravertebra sinistra
2. Keterbatasan LGS trunk saat fleksi, ekstensi atupun lateral fleksi
3. Spasme pada otot-otot paravertebra sinistra
Functional Limitation
1. Adanya gangguan keterbatasan dalam aktivitas fungsional yang dikarenakan
adanya nyeri .
Disability / Participation restriction
1. Merasa minder ketika disekolah karena postur tubuhnya yang terlihat miring
sebelah.
E. PROGRAM FISIOTERAPI
1. Tujuan Jangka Panjang
Mengembalikan kenyamanan dalam aktivitas fungsional dengan tanpa nyeri.
2. Tujuan Jangka Pendek
Mengurangi nyeri pada sepanjang paravertebra S
Mengurangi spasme pada sepanjang paravertebra S
Menambah serta memelihara LGS trunk untuk memelihara fleksibilitas trunk
G. PROGNOSIS
2. Metode woodcock
Posisi pasien half lying, lalu kedua tangan direntangkan kedepan lurus, lalu melakukan
rotasi ke kanan. Lalu ditahan 8x hitungan. Dan ulangi juga 10x.
a. Evaluasi nyeri dengan skala VAS
EVALUASI
Nyeri 3 2 2 Ketika ekstensi trunk, lateral flexi dextra, rotasi trunk, berjalan
gerak jauh
Nyeri 2 2 2 Pada spasme paravertebra sinistra
tekan
DAN
TINDAK b. Evaluasi Schobber test
15 cm 17 cm 19 cm 19 cm
c. Evaluasi LGS trunk menggunakan midline
Gerakan trunk Patokan Posisi Posisi LGS Posisi LGS Posisi LGS
awal akhir (T1) akhir (T2) akhir (T3)
(T1) (T2) (T3)
Flexi trunk Vc7 s/d Vs1 45 cm 47 cm 2 cm 48 cm 3 cm 48 cm 3 cm
Ekstensi trunk Vc7 s/d Vs1 45 cm 41 cm 4 cm 42 cm 3 cm 2 cm 3 cm
EVALUASI
Lateral fleksi D Ujung jari 3 – lantai 56 cm 42 cm 8 cm 45 cm 11 cm 45 cm 11 cm
Lateral fleksi S Ujung jari 3 – lantai 58 cm 40 cm 18 cm 43 cm 15 cm 43 cm 15 cm
DAN
TINDAK d. Evaluasi kekuatan otot dengan MMT