Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

SKOLIOSIS

A.KONSEP DASAR MEDIS

1.        Definisi

Skoliosis berasal dari kata Yunani yang berarti lengkungan, mengandung arti kondisi
patologik.Vertebra servikal, torakal, dan lumbal membentuk kolumna vertikal dengan pusat
vertebra berada pada garis tengah. Skoliosis adalah deformitas kelainan tulang belakang yang
menggambarkan deviasi vertebra kearah lateral dan rotasional.
Skoliosis adalah lengkungan atau kurvatura lateral pada tulang belakang akibat rotasi
dan deformitas vertebra. Tiga bentuk skoliosis struktural yaitu :
1.      Skoliosis Idiopatik .
2.      Skoliosis Kongenital
3.      Skoliosis Neuromuskuler,

2.        Etiologi
a.       Kongenital (bawaan),
b.      Neuromuskuler,
c.       Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui.

3.        Manifestasi Kinis

Gejalanya berupa:
- tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping
- bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
- nyeri punggung
- kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama
- skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60%) bisa menyebabkan
Gangguan pernafan
4.      Patofisiologi

Skoliosis dapat terjadi hanya pada daerah tulang spinalis termasuk rongga tulang
spinal. Lengkungan dsapat berbentuk S atau C. Derajat lengkungan penting untuk di ketahui
karena hal dapat menentukan jumlah tulang rusuk yang mengalami pergeseran. Pada tingkat
rootasi lengkungan yang cukup besar mungkin dapat menekan dan menimbulkan
keterbatasan pada organ penting yaitu paru-paru dan jantung.
Aspek paling penting terjadinya deformitas adalah progresivitas pertumbuhan tulang.
Dengan terjadinya pembengkokan tulang vertebra ke arah lateraldi sertai dengan rotasi tulang
belakang. Maka akan diikutio dengan perkembangan sekunder pada tulang vertebra dan iga.
Oleh karena adanya gangguan pertumbuhan yang bersifat progresif, di samping terjadi
perubahan pada vertebra, juga terdapt perubaahan pada tulang iga. Dimana bertambahnya
kurva yang menyebabkan deformitasi tulang iga semakin jelas.
Pada kanalis spinalis terjadi pendorongan dan penyempitan kanalis spinalis oleh
karena terjadinya penebalan dan pemendekan lamina pada sisi konkaf. Kesimbangan
lengkungan juga penting karena mempengaruhi stabilitas dadi tulang belakang dan
pergerakan panggul.
5.        Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk ke depan
sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi. Pemeriksaan neurologis
(saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
a.       Skoliometer.
Skoliometer adalah sebuah alat untuk mengukur sudut kurvaturai. Cara pengukuran dengan
skoliometer dilakukan pada pasien dengan posisi membungkuk, kemudian atur posisi pasien
karena posisi ini akan berubah-ubah tergantung pada lokasi kurvatura, sebagai contoh kurva
dibawah vertebra lumbal akan membutuhkan posisi membungkuk lebih jauh dibanding kurva
pada thorakal. Kemudian letakkan skoliometer pada apeks kurva, biarkan skoliometer tanpa
ditekan, kemudian baca angka derajat kurva.
b.      Rontgen Tulang Belakang
X-Ray Proyeksi Foto polos : Harus diambil dengan posterior dan lateral penuh terhadap
tulang belakang dan krista iliaka dengan posisi tegak, untuk menilai derajat kurva dengan
metode Cobb dan menilai maturitas skeletal dengan metode Risser. Kurva structural akan
memperlihatkan rotasi vertebra ; pada proyeksi posterior-anterior, vertebra yang mengarah ke
puncak prosessus spinosus menyimpang kegaris tengah; ujung atas dan bawah kurva
diidentifikasi sewaktu tingkat simetri vertebra diperoleh kembali
c.       MRI (jika ditemukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen).

6.        Penatalaksanaan
Adapun pilihan terapi yang dapat dipilih, dikenal sebagai “The three O’s” adalah :
a.       Observasi
Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat, yaitu <25 pada tulang yang
masih tumbuh atau <50 pada tulang yang sudah berhenti pertumbuhannya. Rata-rata tulang
berhenti tumbuh pada saar usia 19 tahun.
Pada pemantauan ini, dilakukan kontrol foto polos tulang punggung pada waktu-waktu
tertentu. Foto kontrol pertama dilakukan 3 bulan setelah kunjungan pertama ke dokter. Lalu
sekitar 6-9 bulan berikutnya bagi yang derajat <20 dan 4-6 bulan bagi yang derajatnya >20.
b.      Orthosis
Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal dengan nama brace.
Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah :
1) Pada kunjungan pertama, ditemukan derajat pembengkokan sekitar 25
2) Terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25
Jenis dari alat orthosis ini antara lain :
a) Milwaukee
b) Boston
c) Charleston bending brace
c.       Operasi

7.        Komplikasi

Komplikasi seperti :
a.       Kerusakan paru-paru dan jantung.
b.      Sakit tulang belakang.
B.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1.        PEMERIKSAAN FISIK


a.       Mengkaji skelet tubuh
Adanya deformitas dan kesejajaran. Pertumbuhan tulang yang abnormal akibat tumor tulang.
Pemendekan ekstremitas, amputasi dan bagian tubuh yang tidak dalam kesejajaran anatomis.
Angulasi abnormal pada tulang panjang atau gerakan pada titik selain sendi biasanya
menandakan adanya patah tulang.
b.      Mengkaji tulang belakang
o   Skoliosis (deviasi kurvatura lateral tulang belakang)
o   Kifosis (kenaikan kurvatura tulang belakang bagian dada)
o   Lordosis (membebek, kurvatura tulang belakang bagian pinggang berlebihan)
c.       Mengkaji system persendian
Luas gerakan dievaluasi baik aktif maupun pasif, deformitas, stabilitas, dan adanya benjolan,
adanya kekakuan sendi
d.      Mengkaji system otot
Kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi, dan ukuran masing-masing otot.
Lingkar ekstremitas untuk mementau adanya edema atau atropfi, nyeri otot.
e.       Mengkaji cara berjalan
Adanya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak normal. Bila salah satu ekstremitas lebih
pendek dari yang lain. Berbagai kondisi neurologist yang berhubungan dengan caraberjalan
abnormal (mis. cara berjalan spastic hemiparesis - stroke, cara berjalan selangkah-selangkah
– penyakit lower motor neuron, cara berjalan bergetar – penyakit Parkinson).
f.       Mengkaji kulit dan sirkulasi perifer
Palpasi kulit dapat menunjukkan adanya suhu yang lebih panas atau lebih dingin dari lainnya.
Sirkulasi perifer dievaluasi dengan mengkaji denyut perifer, warna, suhu dan waktu pengisian
kapiler.
2.        DIAGNOSA
a)      Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penekanan paru
b)      Nyeri punggung berhubungan dengan posisi tubuh miring ke lateral
c)      Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan postur tubuh yang tidak seimbang
d)     Gangguan citra tubuh atau konsep diri yang berhubungan dengan postur tubuh yang miring
kelateral
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.D DENGAN KASUS SKOLIOSIS


Pengkajian : tanggal 12/2/2009
Data Umum
Identitas Klien
Nama : Tn.D
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur/ Tanggal lahir : 26 tahun/20 februari 1984
Status : Sudah kawin
Agama : Islam
Suku : Buton
Pekerjaan : buru bangunan
Alamat : Jln. Bunga kamboja Kemaraya
Tanggal MRS : 12/2/ 2009
Sumber Info : Klien dan keluarga
Penanggung Jawab
Nama : Ny. C
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan Klien : Istri
Alamat : Jln.Bunga Matahari II NO. 1

Riwayat Kesehatan Saat Ini


S Pasien mengalami perubahan punggung bagian atas, tulang belakang membengkok
kekanan dan pada punggung bagian bawah, sehingga bahu kanan lebih tinggi dari bahu kiri.
2. Keluhan Utama : Nyeri
3. Riwayat Penyakit
P : Pada saat melakukan aktifitas berat.
Q : Nyeri dirasakan berat dan cukup mengganggu
aktivitas.
R : Dada sisi kiri dan kadang menjalar kebahu dan
lengan
S : Sedang (4-5)
T : Hilang timbul
4.      Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya
5.      Riwayat Kesehatn Keluarga

Ket : : Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Garis Katurunan
--------- : Serumah
: Klien
Dari genogram diatas dapat diketaui bahwa :
G1 : Ayah dan Ibu klien telah meninggal dunia karna faktor usia
G2 : Klien berada pada generasi ke 2 dan smempunyai 3 saudara perempuan dan masih
hidup sampai sekarang
G3 : Klien mempunyai 2 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan dan tinggal
serumah bersama klien dan istrinya
Riwayat Psiko-Sosial- Spritual
Pola Koping : Klien sulit menerima penyakit yang dideritanya
Harapan klien tentang penyakit : Klien berharap penyakitnya segera sembuh dan dapat
berkumpul bersama keluarga di rumah
Faktor Stessor : Klien merasa jenuh berada dirumah sakit
Konsep Diri : Klien merasa terganggu karena penyakit yang dideritanya
Hubungan dengan anggota keluarga : Klien hidup rukun bersama istri dan anak-anaknya, saat
dirumah sakit saudara klien juga sering datang berkunjung.
Hubungan dengan masyarakat : Klien cukup dikenal dan hubungan dengan masyarakat baik
Aktivitas sosial : Klien mengurangi aktivitas di luar rumah
Bahasa yang sering digunakan : Klien menggunakan bahasa indonesia dan bahasa daerah
Kegiatan Keagamaan/ pola ibadah : Klien selalu menjalankan shalat 5 waktu
Kayakinan atas kesehatan : Klien tidak mengetahui tentang penyakitnya.
KEBUTUHAN DASAR/ POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
Minum
Sebelum MRS : Klien minum kurang lebi (1500-2000 ml).semua jenis minuman
disukai.
Setelah MRS : Klien minum kurang lebi (1000-1500 ml)
Sebelum MRS : Klien makan 3x sehari dengan komposisi : nasi,lauk,sayur,dan kadang-
kadang buah 1 porsi dihabiskan
Setelah MRS : Klien makan 3x sehari dengan komposisi : nasi,lauk,sayur,dan kadang-
kadang buah porsi setengah dihabiskan
Sebelim MRS : Klien tidak perna tidur siang, tidur malam klien 5-6 jam setiap hari
Setelah MRS : Klien tetap tidur seperti biasa, namun waktunya tidak menentu.
Eliminasi BAB
Sebelim MRS : Klien biasa BAB dengan frekuansi 2x sehari terutama saat pagi hari
dengan
konsistensi linak,warna kuning.
Setelah MRS : Klien biasa BAB dengan frekuansi 1x sehari dengan konsistensi warna
tanah liat.
Eliminasi Urin
Sebelim MRS : Klien BAK lancar 3-4 x sehari, warna kekuningan.
Setelah MRS : Klien BAK lancar 2-3 x sehari, warna kekuningan.

Aktivitas dan latihan


Sebelim MRS : Klien setiap hari bekerja sebagai buru bangunan
Setelah MRS : Klien berbaring ditempat tidur dan sangat lelah.
Personal Higien
Sebelum MRS : Klien mandi 2x sehari ,mencuci rambut 2x sehari.
Setelah MRS : Klien mandi 2x sehari ,mencuci rambut 2x sehari
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Tingkat kesadaran : Composmentis
Vital Sign
TD : 130/90 mmHg
P : 15x/m
N : 110x/m
Suhu : 36,5 oc
Head to toe
Kepala : bentuk kepala simetris
Penglihatan/ mata
Pupil : Isokor
Sklera : berwarna putih
Refleks Cahaya :+
Kulit
warna : sawo matang
Edema :-
Tekstur kulit : halus
Suhu : 36,5 oc
Hidung
Sinus : tidak ada radang
Perdarahan : tidak ada
Telinga
Bentuk dan posisi : simetris kiri dan kanan
Secret,serumen,benda asing,membrane timpani dalam batas normal.
Tidak terlihat adnya peradangan atau pendarahan.
Ketajaman pendengan (+)
Dada dan paru-paru
Bentuk dada tidak simetris kiri dan kanan
Ekstremitas
Kekuatan otot berkurang
Pola aktivitas terganggu
Klasifikasi Data
Data Subjektif :
 Klien mengatakan nyeri pada punggung
 Klien mengatakan kelelahan setelah mengangkat beban
 Klien mengatakan malu akan penyakitnya
 Klien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa
 Klien mengatakan kesulitan dalam bernapas
Data Objektif:
 Bahu yang tampak tidak sama tinggi
 Tampak tonjolan skapula yang tidak sama
 Tampak pinggul yang tidak sama
 Klien terlihat susah bernapas
 Klien tampak lemah
 Wajah klien tampak meringis
 Klien tidak mau bergaul dengan orang lain karna malu akan penyakitnya
ANALISA DATA

No. Data Kemungkinan penyebab Diagnosa


1 Ds : Klien mengatakan Faktor kebiasaan (beban berat) Nyeri punggung
 
nyeri pada punggung
Lengkungan pada tulang
Do:Wajah klien tampak belakang
 
meringis
Penekanan pada tulang iga
 
Pergeseran pada tulang iga
 
Deformitas
 
Pembengkokan tulang vertebra
ke arah lateral
 
Skoliosis
 
Pada kanalisi spinal terjadi
pendorongan
 
Penyempitan pada kanalis
 
Menekan saraf di daerah spiral
 
Merangsang nosiseptor nyeri
redolla spiralis
 
Spino talakikus
 
Korteks serebri
 
Nyeri di persepsikan
 
Nyeri
2 Ds : Klien mengatakan Pembengkokan tulang vertebra Ketidakefektifan pola nafas
kesulitan dalam ke arah lateral
bernapas  
Do : Klien terlihat Penekanan pada organ
susah bernapas (paru-paru dan jantung)
 
Kegagalan paru-paru untuk
mengembang
 
Ds : Klien mengatakan Paru-paru kekurangan O
nyeri pada punggung Ekspansi paru-paru
Do : Wajah klien  
tampak meringis Ketidakefektifan pola napas

3 Ds: Klien mengatakan Skoliosis Gangguan mobilitas fisik


tidak dapat melakukan  
aktivitas seperti biasa Kerusakan pada transmisi impuls
Do: Klien tampak saraf menuju sel-sel otot
lemah  
Penurunan hubungan
neuromoskuler
 
Kelemahan otot Volunter
 
Penurunan kekuatan otot
 
Keterbatasan rentang gerak
 
Gangguan mobilitas fisik
4 Ds: Klien mengatakan Skoliosos Gangguan citra tubuh
malu akan penyakitnya  
Perasaan Negatif tentang tubuh
 
Do: Bahu yang tampak Perasaan tidak berdaya
tidak sama tinggi  
Putus asa
 
Gangguan Citra tubuh
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. D
No Dignosa Rencana Tindakan Keperawatan
*Tujuan dan ^kriteria Intervensi Rasional
. Keperawatan
Hasil
1 Nyeri punggung* Nyeri berkurang / Kaji tipe,intensitasa.    Mempengaruhi
berhubungan hilang dan lokasi nyeri pilihan /
dengan posisi tubuh ^ Keluhan nyeri pengawasan
miring kelateral keefektifan
intervensi tingkat
ansietas dapat
mempengaruhi
terhadap nyeri
b.    Untuk
mengalihkan
Ajarkan relaksasi perhatian sehingga
dan tehnik distraksi mengurang

2. Ketidakefektifan * Pola nafas efektif a)    Kaji status Meningkatkan


pola nafas ^ Kesulitan dalam pernafasan setiap 4 ventilasi maksimal
berhubungan bernapas jam dan oksigenasi dan
dengan penekanan b)   Bantu dan ajarkan menurunkan /
paru pasien melakukan mencegah
nafas dalam setiap 1 atelektasi
jam
c)    Atur posisi tidur
semi fowler untuk Duduk tinggi
meningkatkan memungkinkan
ekspansi paru 1 Kaji ekspansi paru
tipe, intensitas dan
lokasi nyeri

3. Gangguang *Meningkatkan a)      Kaji tingkat Mempengaruhi


mobilitas fisik mobilitas fisik mobilitas fisik pilihan /
berhubungan ^ Tidak bertenaga pengawasan
dengan postur ^ Tidak mampu keefektifan
tubuh yang tidak mempertahankan kerja intervensi
seimbang yang biasa dilakukan
Memberikan
b)Tingkatkan kesempatan untuk
aktivitas jika nyeri mengeluarkan
berkurang energy

4. Gangguan citra *Meningkatkan citra a)Anjurkan untuk a. Ekspresi emosi


. tubuh berhubungan tubuh mengungkapkan membantu pasien
dengan postur ^Adanya tanda-tanda perasaan dan mulai menerima
tubuh yang miring dan gejala-gejala masalahnya kenyataan dan
kelateral membuat diagnosa realitas hidup
aktual b. Harapan yang
b)Beri harapan yang tidak realistik
realistik dan buat menyebabkan
sasaran jangka pasien mengalami
pendek untuk kegagalan dan
memudahkan menguatkan
pencapaian perasaan-perasaan
tidak berdaya

Penyimpangan KDM
Skoliosis
Faktor kebiasaan (beban berat)
 
Lengkungan pada tulang belakang
Penekanan pada tulang iga
 
Pergeseran pada tulang iga
 
Deformitas
 
Pembengkokan tulang vertebra ke arah lateral
 
Penekanan pada organ
(paru-paru dan jantung)

Kegagalan paru-paru untuk mengembang


Paru-paru kekurangan O2
Ekspansi paru-paru
Ketidakefektifan pola napas
Skoliosis
 
Perasaan Negatif tentang tubuh
Perasaan tidak berdaya
Putus asa
Gangguan Citra tubuh
Pada kanalisi spinal terjadi pendorongan
 
Penyempitan pada kanalis
 
Menekan saraf di daerah spiral
 
Merangsang nosiseptor nyeri redolla spiralis
 
Spino talakikus
 
Korteks serebri
 
Nyeri di persepsikan
Kerusakan pada transmisi impuls saraf menuju sel-sel otot
Penurunan hubungan neuromoskuler
Kelemahan otot Voluntet
Penurunan kekuatan otot
Keterbatasan rentang gerak
Gangguan mobilitas fisik

 
Nyeri
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/312101644/LAPORAN-PENDAHULUAN-SKOLIOSIS
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdocument
%2F390299659%2FWOC-SKOLIOSIS&psig=AOvVaw0khR7u-
GP8nqjjgZf35wCX&ust=1623506414531000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqF
woTCLCf15Dsj_ECFQAAAAAdAAAAABAO
https://www.alodokter.com/skoliosis

Anda mungkin juga menyukai