Di susun oleh :
Dul Aq Har
(171030100189)
pengertian
• Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana terjadi pembengkokan tulang belakang
ke arah samping kiri atau kanan. Kelainan skoliosis ini sepintas terlihat sangat sederhana. Namun apabila
diamati lebih jauh sesungguhnya terjadi perubahan yang luar biasa pada tulang belakang akibat perubahan
bentuk tulang belakang secara tiga dimensi, yaitu perubahan sturktur penyokong tulang belakang seperti
jaringan lunak sekitarnya dan struktur lainnya, Skoliosis ini biasanya membentuk kurva “C” atau kurva “S”
(Rahayussalim, 2007).
• Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada
segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).Skolisis merupakan penyakit tulang
belakang yang menjadi bengkok ke samping kiri atau kanan sehingga wujudnya merupakan bengkok
benjolan yang dapat dilihat dengan jelas dari arah belakang.Penyakit ini juga sulit untuk dikenali kecuali
setelah penderita meningkat menjadi dewasa (Mion, Rosmawati, 2007).
Klasifikasi Skoliosis
Secara umum skoliosis dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Skoliosis Struktural
Skoliosis tipe ini bersifat irreversible ( tidak dapat di perbaiki ) dan dengan rotasi dari tulang
punggung. Komponen penting dari deformitas itu adalah rotasi vertebra, processus spinosus
memutar kearah konkavitas kurva. Tiga bentuk skosiliosis struktural yaitu :
a. Skosiliosis Idiopatik
b. Skoliosis Osteopatik
c. Skoliosis Neuropatik
2) Skoliosis Nonstruktural
2. Neuromuscular 3. Degenerative
Etiologi
1. Kongenital (bawaan)
Biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang
menyatu.
1. Neuromuskuler
pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut :
• Cerebral palsy
• Distrofi otot
• Polio
• Osteoporosis juvenile
Faktor predisposisi
1) Proses pertumbuhan
2) Jenis kelamin
3) Umur
4) Lokasi
5) Masalah tulang belakang ketika dilahirkan
Pathway
Skoliosis
1. Skoliometer
2. Rontgen tulang belakang
Derajat Risser adalah sebagai berikut :
Grade 0 : tidak ada ossifikasi,
grade 1 : penulangan mencapai 25%,
grade 2 : penulangan mencapai 26-50%,
grade 3 : penulangan mencapai 51-75%,
grade 4 : penulangan mencapai 76%
grade 5 : menunjukkan fusi tulang yang komplit.
3. MRI ( jika di temukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen )
Penatalaksanaan
• Tujuan dilakukannya tatalaksana pada skoliosis meliputi 4 hal penting :
1. Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan
2. Mempertahankan fungsi respirasi
3. Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis
4. Kosmetik
Adapun pilihan terapi yang dapat dipilih, dikenal sebagai “The three O’s” adalah :
a. Observasi
b. Orthosis
• Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal dengan nama brace.
1) Pada kunjungan pertama, ditemukan derajat pembengkokan sekitar 30-40 derajat
2) Terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25 derajat.
3) Jenis dari alat orthosis ini antara lain :
Lanjutan
b) Boston
Jika kelengkungan mencapai 40% atau lebih, biasanya dilakukan pembedahan. Pada pembedahan
dilakukan perbaikan kelengkungan dan peleburan tulang-tulang. tulang dipertahankan pada tempatnya dengan
bantuan 1-2 alat logam yang terpasang sampai tulang pulih (kurang dari 20 tahun).
Tn. K berusia 45 tahun datang ke rumah sakit, ia mengeluh sesak bila beraktivitas
(bekerja). Tn. K merasa lemah dan susah bergerak, ia juga merasakan nyeri
dipunggungnya ketika beraktivitas (bekerja). Saat dilakukan pemeriksaan fisik hasil
palpasi pada vertebra teraba tulang belakang yang melengkung, dada kanan posterior
menonjol disertai scapula kanan tampak lebih tinggi dan menonjol, TD 120/80 mmHg,
Nadi 70 x /menit, pernafasan 25x/menit, suhu 36,5 ºC. Klien tampak murung, meringis
kesakitan, lemah dan lesu dan merasa malu dengan keadaannya.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum dan Vital Sign
Keadaan umum
Kehilangan BB : 5 Kg
Kelemahan : Sangat lemah
Perubahan mood : murung
Vital sign
TD : 120/80 mmHg
N : 70 x /menit
RR : 25 x / menit
Suhu : 36,5 ºC
2. Pemeriksaan Per Sistem
a. Pernapasan
inspeksi : pernafasan cepat
auskultasi : sonor
b. Kardiovaskuler dan limfe
inspeksi : kesadaran baik, bentuk dada normal chest, wajah nampak pucat, tidak ada udema pada tangan, kaki dan sendi
palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan
perkusi :-
auskultasi : irama jantung tidak teratur
c. Persyarafan
inspeksi : masih sadarkan diri
d.Sistem muskuloskeletel
inspeksi : kekuatan otot berkurang, pola aktivitas terganggu
palpasi : vertebra teraba tulang belakang melengkung, dada kanan posterior menonjol disertai scapula kanan tampak lebih
tinggi dan menonjol.
1. Analisa Data
Data Problem Etiologi
DS : Ketidakefektifan pola napas Penekanan tulang rusuk pada
paru-paru dan jantung
• Klien mengeluh sesak bila beraktivitas (bekerja).
• Klien mengeluh nyeri di punggungnya ketika beraktivitas
(bekerja).
DS :
Pada vertebra teraba tulang belakang
melengkung, dada kanan posterior menonjol
disertai scapula kanan tampak lebih tinggi dan
menonjol
Ekspresi wajah tampak murung
Klien tampak malu dengan kondisinya.
2. Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d penekanan tulang rusuk pada paru-paru dan jantung.