Makalah
Disusun Oleh :
2017 2018
PEMBAHASAN
A. Definisi
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arahsamping,
yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada)maupun lumbal
(pinggang).
Skolisis merupakan penyakit tulang belakang yang menjadi bengkok kesamping
kiri atau kanan sehingga wujudnya merupakan bengkok benjolanyang dapat dilihat
dengan jelas dari arah belakang.Penyakit ini juga sulituntuk dikenali kecuali setelah
penderita meningkat menjadi dewasa (Mion,Rosmawati, 2007).
Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana
terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan.
Kelainanskoliosis ini sepintas terlihat sangat sederhana.
Skoliosis adalah melengkungnya vertebrae torakalis ke lateral, disertai
rotasivertebral.
B. Klasifikasi
1. Skoliosis berdasarkan bentuk
Pada kondisi tertentu skoliosis berbentuk huruf C atau S, pada beberapa kasus
skoliosis masih bisa dikatakan normal dan stabil, namun kadang ia bisa berkembang
seiring waktu dan menjadi buruk. Skoliosis ada tiga jenis, dilihat dari bentuk
melengkungnya tulang belakang:
a. Tulang belakang yang bengkok ke arah samping tunggal sebelah kiri, bentuknya
seperti huruf C. Skoliosis jenis ini sering disebut levosklerosis.
b. Tulang belakang yang bengkok ke arah samping tunggal sebelah kanan,
bentuknya seperti huruf C. Skoliosis ini sering disebut dextrosklerosis
c. Tulang belakang yang memiliki arah bengkok ke kiri dan ke kanan, memiliki
dua kurva, dan berbentuk seperti huruf S
2. Skoliosis berdasarkan penyebap
Adapun jenis skoliosis yang dikelompokkan menurut penyebabnya adalah sebagai
berikut:
a. Skoliosis idiopatik
Skoliosis idiopatik ini adalah skoliosis yang tidak diketahui penyebabnya.
Penyakit ini tidak dapat dicegah dan tidak dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
usia, olahraga, maupun bentuk tubuh. Untuk skoliosis idiopatik ini, genetik
diperkirakan adalah penyebab dari penyakit ini, namun ini pun masih belum bisa
dipastikan. Penyakit skoliosis idiopatik ini sangat banyak sekali penderitanya
dan paling sering di temui.
b. Skoliosis degenerative
Skoliosis degeneratif adalah skoliosis yang terjadi karena kerusakan tulang
belakang secara bertahap. Tipe skoliosis ini paling sering ditemui pada lansia
karena para lansia memiliki konsistensi tulang yang mulai melunak seiring
dengan bertambahnya usia. Jadi, kondisi yang menyebabkan munculnya
penyakit skoliosis degeneratif adalah penyakit osteoporosis, penyakit Parkinson,
multiple sclerosis, dan kerusakan tulang lainnya.
c. Skoliosis congenital
Jenis skoliosis ini adalah skoliosis bawaan lahir karena salahnya
pertumbuhan tulang belakang yang tidak tumbuh dengan normal sejak dalam
kandungan.
d. Skoliosis neuromuscular
Skoliosis neuromuskular adalah skoliosis yang disebabkan oleh gangguan
saraf dan otot pada penyakit tertentu seperti penyakit serbral palsy atau distropi
otot. Baca juga Muscular Dystrophy Pembunuh Otot.
C. Etiologi
Penyebab terjadinya skoliosis belum diketahui secara pasti, tapi dapat diduga
dipengaruhi oleh diantaranya kondisi osteopatik, seperti fraktur, penyakit tulang, penyakit
arthritis, dan infeksi.Scoliosis tidak hanya disebabkan oleh sikap duduk yang salah.
Menurut penelitian di Amerika Serikat, memanggul beban yang berat seperti tas
punggung, bisa menjadi salah satu pemicu scoliosis.
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
1. Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam
pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatuh.
2. Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau
kelumpuhan akibat penyakit berikut : Cerebral palsy, Distrofi otot, Polio,
Osteoporosis juvenile
3. Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui.
D. Menifestasi Klinis
Gejala yang ditimbulkan berupa:
1) Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping
2) Bahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
3) Nyeri punggung
4) Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama
5) Skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60 ) bisa
menyebabkan gangguan pernafasan.
E. Patofisiologi / Pathway
F. Komplikasi
Walaupun skoliosis tidak mendatangkan rasa sakit, penderita perlu dirawat seawal
mungkin. Tanpa perawatan, tulang belakang menjadi semakin bengkok dan menimbulkan
berbagai komplikasi seperti :
1) Kerusakan paru-paru dan jantung.
Ini boleh berlaku jika tulang belakang membengkok melebihi 60 derajat. Tulang
rusuk akan menekan paru-paru dan jantung, menyebabkan penderita sukar bernafas
dan cepat capai. Justru, jantung juga akan mengalami kesukaran memompa darah.
Dalam keadaan ini, penderita lebih mudah mengalami penyakit paru-paru dan
pneumonia.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal kea rah samping,
yang dapat terjadi pada sekmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal
(pinggang). Penyebap umum dari skoliosis meliputi dari congenital, neuromuscular,
dan idiopatik, skoliosis dibagi menjadi 2 yaitu skoliosis berdasarkan bentuk dan
berdasarkan penyebap. Gejala dari skoliosis berupa kelengkungan abnormal ke arah
samping, bahu dan pinggul tidak sama tingggi, nyeri punggung, kelelahan pada tulang
belakang, dan gangguan pernafasan .
Komplikasi yang dapat terjadi pada skoliosis ialah kerusakan paru-paru dan
jantung dan sakit tulang belakang. Untuk memeriksaan penunjang yang biasa di
lakukan yaitu rontgen tulang belakang, skoliometer terapy yang dapat dipilih, di kenal
sebagai The Three Os adalah obsevasi, orthosis,operasi, prioritas.
B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis juga membuka kesempatan bagi kritik dan saran
yang membangun dan mengembangkan makalah ini. Karna pada hakikatnya ilmu
pengetahuan akan terus menerus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman.
DAFTAR PUSTAKA