KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK :
1. ROBITAH DARAJATUN
8. RIZQI AMALIS
Nama
Alamat
Agama
bahasa yang digunakan
status perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan
1. Nyeri dan kaku pada punggung bawah, panggul, serta tulang duduk selama lebih dari 3
bulan yang semakin lama semakin berat.
2. Nyeri biasanya bersifat tumpul dan menyebar sehingga sulit untuk ditunjuk persis
lokasinya.
3. Biasanya, nyeri memburuk pada pagi dan malam hari dan membaik dengan kompres atau
mandi air hangat ataupun beraktivitas.
4. Nyeri dada atau sesak disekitar dada sehingga membuat klien sulit menarik napas dalam.
5. Penyatuan tulang dari tulang leher hingga ke bawah dapat menyebabkan sulitnya
pergerakan.
DATA SUBJEKTIF
Banyak orang dengan ankilosis spondilitis belum terdiagnosa, pasien mengeluh sakit pinggan
sebelah bawah, kaku, gangguan perubahan sarcoilliaca bilateral yang berlangsung beberapa kali
serangan dan kemudian menghilang. Lama kelamaan gejala menetap dan mulai ada gejala
ankilose dari sendi, terutama dari spinal. Pasien harus ditanya mengenai perubahan bentuk
tubuh dan berkurangnya tinggi badan.
DATA OBJEKTIF
b. Periksa postur pasien : pasien agak membungkuk ke depan pada daerah pinggang sering
untuk mengimbangi agar dapat berdiri tegak dengan fleksi panggul dan lutut.
d. Catat adaya rasa nyeri bila bergerak dan keterbatasan berputar dan membungkuk tubuh
bagian atas.
e. Tanyakan pada klien. Apakah klien pernah atau sedang menderita suatu penyakit lainnya
dan pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya.Tanyakan juga tindakan apa saja
yang telah dilakukan serta obat apa saja yang telah dikonsumsi.
f. Tanyakan riwayat penyakit yang sekarang sedang diderita oleh klien. Kaji menggunakan
p,q,r,s,t
g. Kaji adakah keluarga klien yang sedang atau pernah mengalami penyakit yang sama dengan
penyakit klien. Dan tanyakan apakah ada anggota keluarga klien yang mempunyai penyakit
berat lainnya.
i. Kaji pola makan, minum, eliminasi BAB, eliminasi BAK, istirahat tidur, dan kebiasaan klien.
Riwayat psikososial-spiritual :
j. Psikologis : Apakah klien menerima penyakit yang dideritanya atau menarik diri?
k. Sosial : Bagaimana interaksi klien terhadap lingkungan sekitarsebelum dan selama sakit dan
apakah klien dapat beradaptasi dengan lingkungan baru(rumah sakit)?
m. Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital :
1. Pemeriksaan TTV yang dilakukan saat pengkajian didapatkan tensi 130/60 mmHg, suhu 37
0C, nadi 70x/menit, pernapasan 20x/menit.
b. bulat, tidak ada lesi, rambut warna putih abu-abu, mata simetris tidak ada lesi
c. konjungtiva merah muda sklera berwana putih, tidak menggunakan kaca mata
d. dan tidak ada tanda-tanda peradangan, telinga simetris, tidak ada nyeri tekan
e. dan peradangan, hidung tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada nyeri tekan
f. dan tidak ada polip, tenggorokan dan mulut, gigi lengkap gusi warna merah
g. muda, lidah bersih dan tidak ada peradangan pada tenggorokan, leher tidak
h. ada lesi, dan masa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaraan kelenjar
3. Sistem kardiovaskuler
l. CRT <2 detik, tidak ada edema dibagian tangan dan kaki, nadi apical teraba,
m. vena jugularis teraba, perkusi tidak ada pembesaran jantung. Saat diauskultasi
4. Sistem respirasi
p. mempunyai keluhan, pasien bernapas spontan, bentuk dada simetris, tidak ada
q. masa dan lesi, payudara simetris, irama napas teratur, tidak ada penggunaan
r. otot bantu napas, perkusi tidak ada bunyi pekak, seluruh lapang paru bunyi
5. Sistem pencernaan
7. Sistem musculoskeletal
8. Sistem integument
x. keadaan kulit baik utuh, turgor elastis tidak ada lesih dan oedem, kulit terlihat
9. Sistem perkemihan
mengunakan alat bantu kateter dengan ukuran no. 18 isi balon 12 cc dipasang
pada tanggal 11 jJuli 2019, kandung kemih tidak ada tanda-tanda pembesaran
menikah dan mampuyai dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan,
Pemeriksaan Laboratorium
2. MRI
3.CT-Scan
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Kelainan radiologis yang khas pada SA dapat dilihat pada sendi aksial,
terutama pada sendi sakroiliaka, diskovertebral, apofisial, kostovertebral, dan
kostotransversal. Perubahan pada sendi S2 bersifat bilateral dan simetrik, dimulai
dengan kaburnya gambaran tulang subkonral, diikuti erosi yang memberi gambaran
mirip pinggir perangko pos. Kemudian, terjadi penyempitan celah sendi akibat
adanya jembatan interoseus dan osilikasi. Setelah beberapa tahun, terjadi ankilosis
yang komplit.
Akan terlihat gambaran squaring (segi empat sama sisi) pada kolumna
vertebra dan osifikasi bertahap lapisan superfisial anulus fibrosus yang akan
mengakibatkan timbulnya jembatan di antara badan vertebra yang disebut
sindesmofit. Apabila jembatan ini sampai pada vertebra servikal, akan membentuk
bamboo spine. Keterlibatan sendi panggul memperlihatkan adanya penyempitan
celah sendi yang konsentris, ketidakteraturan subkhondral, serta formasi osteofit
pada tepi luar permukaan sendi, baik pada asetabulum maupun femoral. Akhirnya,
terjadi ankilosis tulang dan pada sendi bahu memperlihatkan penyempitan celah
sendi dengan erosi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. (D.0077) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi) dibuktikan
dengan pasien mengeluh nyeri, tampak meringis, gelisah, sulit tidur, dan pola nafas berubah
2. (D.0054) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot dibuktikan
dengan pasien mengeluh sulit menggerakkan ekstermintas, rentang gerak (ROM) menurun,
nyeri saat bergerak, fisik lemah
INTERVENSI KEPERAWATAN
Observasi
Terapeutik
• Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
• Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
• Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
• Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
3. PEMANTAUAN RESPIRASI
Observasi
· monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
Terapeutik
Edukasi
IMPLEMENTASI
JAM
JAM
EVALUASI
b. Berpartisipasi aktif dalam program pengobatan dan mencari bantuan dengan tepat.