1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Anggota TNI
Status Marital : Kawin
Agama : Islam
Tanggal masuk : 22 Juni 2020
Tanggal Pengkajian : 23 Juni 2020
Ruang : Flamboyant
Diagnosa medis : Fraktur Humerus dextra 1/3 distal terbuka.
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Umur : 39 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Kodim 0614, Kec. Pagerwojo, Kab Tulungagung
Hubungan dengan Klien : Istri
2. Keluhan Utama:
Klien mengeluh nyeri di daerah lengan kanan atas
2. Pola minum 5-6 gelas @ 250 ml. 1000- 4 gelas @ 250 ml. 800-
1500 cc/ hari 1000 cc
Pantang minum kopi
2. Pola Eliminasi Frekuensi 1x/ hari, konsistensi Frekuensi 1x/ hari,
1. BAB lembek, tidak nyeri saat BAB konsistensi lembek, tidak
nyeri saat BAB
R: 16x/ menit
S: 36,8ºC
N: 80x/menit
BB: 50 Kg
TB 160 Kg
c. Mata
Posisi simetris, sudut mata sejajar dengan spina, konjungtiva bulbar bening dan
bersih, konjungtiva palpebra ananemis, sclera anicterik, lensa mata
bening.Fungsi penglihatan baik (bisa membaca koran).
d. Telinga
Eksterna: ukuran dan bentuk simetris tidak ada nodul dan tidak ada nyeri palpasi.
Interna: Mukosa warna pink, ada serumen warna coklat konsistensi coklat.
Fungsi pendengaran baik dibuktikan dengan tes bisik, mampu menjawab sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan.
e. Hidung
Eksterna: ukuran dan bentuk simetris, kokoh, tidak ada massa dan tidak ada nyeri
palpasi.
Interna: Mukosa hidung warna pink, lembab, tidak ada secret tidak ada nodul dan
tidak ada massa.
Fungsi penciuman baik dibuktikan dengan mampu membedakan antara bau kopi
dan alcohol dengan mata ditutup.
g. Dada
Dada simetris, tidak ada retraksi interkosta dada, tidak ada lesi, respirasi tidak
menggunakan otot-otot asesoris pernafasan.Taktil premitus kanan dan kiri teraba
sama, tidak ada lesi.
h. Jantung dan Paru-paru:
Jantung; bunyi S1: S2: murni , regular, HR : 80 x/menit
Bunyi nafas pada trachea tidak terdengar ronchi, cabang bronchus tidak terdengar
ronchi dan di paru-paru terdengar bunyi nafas vesikuler.RR : 16 x/menit.
i. Abdomen
Bentuk simetris, Bising usus 5x/menit pada setiap kuadran, tidak ada asites, tidak
ada pembesaran hati.Tidak ada nyeri tekan, tidak ada defense muskular perkusi
timpani.
j. Ginjal
Tidak ada nyeri ketok, tidak ada pembesaran ginjal dan BAK tidak ada kelainan.
k. Ekstremitas
Atas: Tangan kiri : bahu bisa elevasi, depresi, siku bisa fleksi dan ekstensi
lengan bawah bisa supinasi dan pronasi, pergelangan tangan bisa ekstensi,
fleksi, hiperekstensi, radial fleksi, ulnar fleksi, jari bisa fleksi dan ekstensi,
kekuatan tonus otot +5, tidak nyeri akral hangat, caffilery reffil < 2 detik,
tidak tampak sianosis, tidak ada oedema pada lengan kiri, turgor kulit
baik(< 2 detik).
Tangan kanan : bahu tidak bisa elevasi, depresi, siku tidak bisa fleksi dan
ekstensi, lengan bawah tidak bisa supinasi dan pronasi, pergelangan tangan
bisa ekstensi, fleksi, hiperekstensi, radial fleksi, ulnar fleksi, jari bisa fleksi
dan ekstensi, kekuatan otot +2, akral hangat, caffilery reffil< 2 detik, tidak
tampak sianosis, oedema pada lengan kanan atas, turgor kulit baik(< 2
detik).
Bawah : Pangkal paha bisa abduksi, adduksi, rotasi dalam dan luar, lutut
bisa fleksi dan ekstensi, kekuatan otot +5, tidak ada nyeri akral hangat,
tidak tampak sianosis, caffilery reffil < 2 detik, tidak tampak oedema,
turgor kulit baik (< 2 detik).
a. Punggung
Bentuk simetris, tidak ada dekubitus, tidak ada kelainan tulang belakang, dan
tidak ada nyeri tekan.
b. Genitalia
Tidak ada nyeri tekan pada blass, pola berkemih teratur, kebersihan genetalia
cukup.
b. Pemeriksaan Penunjang
NO. TANGGAL JENIS HASIL NILAI NORMAL
PEMERIKSAAN
1. 23 Juni 2020 Laboratorium : 14,1 % 14-18 gr %
Hb 8000 /mm3 4000-10000/mm3
Leukosit 43 % 40-48 %
Hematokrit 254000 150.000-390.000/mm3
Trombosit
2. 23 Juni 2020 Radiologi :
Fraktur communitive inter condelais os. Humerus dextra.
c. Penatalaksanaan
a. Cefotaxim 2 x 1 gram
b. Ketorolac 2 x 1 amp
c. Ranitidin 1 x 1 amp
ASKEP DENGAN SDKI, SLKI, SIKI
1. Analisa Data
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
Anjurkan mengguanakan analgetik
secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis
untul mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri d/d : Ekspetasi : Observasi :
Meningkat Identifikasi adanya nyeri atau
Gejala & tanda mayor : keluahan fisik lainnya
DS : Identifikasi toleransi fisik melakukan
Pasien mengeluh sulit menggerakkan Setelah dilakukan tindakan ambulasi
ekstremitas (lengan bagian kanan atas) keperawatan 2x24 jam di harapkan : Monitor frekuensi jantung dan
DO : Pergerakan ekstremitas meningkat tekanan darah sebelum memulai
- Kekuatan otot menurun Kekuatan otot meningkat ambulasi
- Rentang gerak (ROM) menurun Rentang gerak (ROM) meningkat Monitor kondisi umum selama
Kaku sendi menurun melakukan ambulasi
Gejala & tanda minor :
Kelemahan fisik menurun
DS : Terapeutik :
Nyeri menurun
Pasien mengeluh nyeri saat bergerak Fasilitasi aktifitas ambulasi dengan
DO : alat bantu
- Sendi kaku Fasilitasi melakukan mobilisasi, jika
- Fisik lemah perlu
Libatkan keliarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
ambulasi
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi dini
Ajarkan ambulasi sederhana yang
harus dilakukan
Dx Hari/tgl/ Hari/tgl/ Evaluasi
Implementasi TTD
no. Jam jam (SOAP)
1. 24 Juni 2020 Mengkaji Nyeri Kronis 14.00 S : Px mengatakan nyeri berkurang
08.00
P = Nyeri saat digerakkan O : Px mengatakan berkurangnya
rasa seperti ditusuk-tusuk
Q = Seperti ditusuk-tusuk
A : Masalah teratasi sebagian
R = Lengan bagian atas
P : Intervensi dilanjutkan
S = Skala nyeri 8 (0-10)
2. 25 Juni 2020 Mengkaji Mobilitas Fisik 16.00 S : Px mengatakan tidak nyeri lagi
08.00 Menganjurkan melakukan ambulasi dini O : Px tidak tampak nyeri lagi setelah
dilakukan terapi
10.30 Membantu melakukan ambulasi
A : Masalah teratasi
12.00 Memberikan terapi
P : Intervensi dihentikan