DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
1. TORA NANDA (1926010001)
2. ANISYA SRI UTAMI (1926010006)
3. DWI SORAYA INDAH R (1926010012)
4. FIRA TAMARA N (1926010023)
5. ANITA MITRIANA P (1926010030)
6. JULIA NUR ISNI (1926010033)
7. EKA PRATIWI (1926010035)
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur :25 tahun
Agama : islam
Suku : Jawa
Pekrjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
Klien di bawa ke RS dengan keluhan fraktur tibia + fibula dextra setelah mengalami
kecelakan lalu lintas. Pada saat di lakukan pengkajian ditemukan tulang tibia + fibula
merobek kulit dan otot, serta kuku kaki kanan nya sianosis. Pada saat membersihkan luka,
klien nyeri. Tn. S merintih kesakitan, nyeri dengan skala nyeri nya 4. Saat di sentuh Tn.
Merintih sakit selama 10 menit.
3. Riwayat Penyakit dahulu :-
4. Riwayat penyakit Keluarga :-
5. Pemeriksaan Fisik:
a. TTv :
1. TD : 100/80 mmHg
2. P : 16x/menit
3. N : 100 x/Menit
4. S : 37,5 ‘ C
5. BB : 50 Kg
6. TB : 160 cm
7. Inspeksi: kuku kaki kanan sianosis, krepitasi, terlihat tulang tibia merobek kulitb dan
otot
Palpasi: merintih dan terasa nyeri saat di sentuh
Gerakan: false Movement dan tidak bisa di gerakan
b. Pemeriksaan penunjang :-
B. Analisis data :
Nama : Tn. S
Umur : 25 tahun
Nama : Tn. S
Umur : 25 tahun
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Paraf
1 06-09- Gangguan perfusi jaringan
2021
2 06-09- Resiko tinggi infeksi terhadap fraktur terbuka dan
2021 kerusakan jaringan
3 07-09- Nyeri akut terhadap proses pemasakan gips
2021
4 07-09- Kerusakan integritas kulit terhadap fraktur terbuka
2021
5 07-09- Gangguan Mobilitas fisik terhadap imobilisasi
2021
D. Intervensi Keperawatan
Nama : Tn. S
Umur: 25 tahun
E. Impementasi Keperawatan
Nama : Tn. S
Umur : 25 tahun
Diagnosa Tgl/jam Implementasi Perkembangan paraf
Dx 1 - Mengobservasi TTV klien S: -
terutama TD O: TD: 100/ 80
- Menjelaskan tentang semua mmHG
tindakan yang diprogramkan A: masalah teratasi
pemeriksaan yang dilakukan sebagian
- Melakukan pendekatan secara
tenang dan berikan dorongan P: Lanjutkan
serta informasi yang di intervensi
butuhkan
- Mengkolaborasikan pemberian
terapi heparin
Dx 2 - Mengkaji tingkat nyeri S: Klien masih
- Mengobservasi TTV terutama merasa nyeri
suhu klien
- Mengurangi aktivitas klien O: suhu 37 ‘C
yang berlebihan
- Membantu klien dala, aktifitas A: masalah teratasi
sebagian
sesuai kebutuhan
- Menjelaskan penyebab nyeri P: lanjutkan
pada pasien intervensi
Dx 3 - Mengkaji intensitas nyeri Lanjutkan intervensi
- Mengajarkan untuk
menggunakan teknik relaksasi
dan nafas dalam
- Mengkolaborasikan pemberian
obat anelgetik sesuai indikasi
Dx 4 - Memonitoring warna kulit Lanjutkan intervensi
- Memonitoring temperature kulit
- Menginspeksi kondisi gips
- Memonitoring infeksi
Dx 5 - Mengkaji derajat mobilitas
yang dapat dilakukan klien - Lanjutkan
- Membantu untuk menggunakan intervensi
kursi roda
F. Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Evaluasi
Dx 1 Luka klien sudah mulai membaik
Dx 2 Nyeri saat di tekan sudah berkurang
Dx3 Itensitas nyeri sudah berkutang
Dx4 Proses penyembuhan luka tepat waktu
Dx 5 Klien sudah bisa beraktivitas secara
perlahan