ASUHAN KEPERAWATAN
FRAKTUR TIBIA
OLEH :
TINGKAT II.B
KASUS : Seorang pasien bernama Tn.T usia 50 tahun datang ke UGD dengan
keluhan nyeri tidak dapat menggerakan kaki kirinya sejak tadi siang. Keluhan mulai
dirasakan pasien setelah pasien tertimpa kanopi rumah. Kemudian pasien merasakan
nyeri didaerah kaki kiri jika digerakkan, berkurang jika di istirahatkan, terdapat bengkak
dan kelainan bentuk kaki kiri jika dibandingkan dengan kaki kanan yang normal serta
tidak terdapat luka pada kaki kirinya Sejak saat itu pasien mulai tidak dapat menggerakan
kaki kirinya sehingga pasien tidak dapat berdiri maupun berjalan.
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas pasien
Nama : Tn. T
No RM : 5678
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Pekerjaan : Petani
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Status : Menikah
Tanggal MRS : 10 November 2020
Tanggal pengkajian : 10 November 2020
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. R
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Banjar Sukadana, Karangasem
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
2. Alasan dirawat
Pasien mengatakan nyeri didaerah kaki kiri jika digerakkan, berkurang jika di
istirahatkan, terdapat bengkak dan kelainan bentuk kaki kiri jika dibandingkan
dengan kaki kanan yang normal serta tidak terdapat luka pada kaki kirinya.
3. Riwayat Kesehatan
- Riwayat kesehatan dahulu
Pasien merasakan tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya .
- Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan merasa nyeri di kaki sebelah kiri dengan skala
RR 22x/menit
Nadi 80x/menit,
m. Kaji oliguria
Urin yang tertampung pada urin bag pasien kurang dari 25cc/6jam
2. Rambut
Warna : Hitam
Kelainan : rontok/ dll (Tidak ada rontok)
3. Mata
Penglihatan : 1. normal 2. kaca mata/ lensa 3. lain-lain
Sklera : 1. ikterik 2. tidak ikterik
Konjungtiva : 1. anemis 2. tidak anemis
Pupil : 1. isokor 2.anisokor 3. midriasis 4. katarak
Kelainan : kebutaan kanak/kiri (Tidak ada kelainan)
4. Hidung
Sekret/ darah/ polip : Tidak ada
Tarikan caping hidung : 1. ya 2. Tidak
5. Telinga
Pendengaran : 1. normal 2. kerusakan 3. tuli kanan/kiri 4. tinnitus 5. alat bantu
dengar 6. lainnya
Skret/ cairan/ darah : 1. ada/tidak 2. bau…….. 3. warna………
7. Leher
Pembesaran tyroid : 1. ya 2. tidak
Lesi : 1. tidak 2. ya, di sebelah…….
Nadi karotis : 1. teraba 2. tidak
Pembesaran limfoid : 1. ya 2. Tidak
8. Thorax
Jantung :
1. nadi 100 x/ menit,
2. kekuatan: kuat/ lemah
3. irama : teratur/ tidak 4. lain-lain
Paru :
1. frekwensi nafas : teratur/ tidak
2. kwalitas : normal/ dalam/ dangkal
3. suara nafas : vesikuler/ ronchi/ wheezing
4. batuk : ya/ tidak
5. sumbatan jalan nafas: sputum/ lendir/ darah/ ludah
Retraksi dada : 1. ada 2. tidak ada
9. Abdomen
Peristaltik usus : 1. ada 5x/menit 2. tidak ada 3. hiperperistaltik 4. lain-lain
Kembung : 1. ya 2. tidak
Nyeri tekan : 1. tidak 2. ya di kuadran ./bagian
Ascites : 1. ada 2. tidak ada
10. Genetalia
Pimosis : 1. ya 2. tidak
Alat Bantu : 1. ya, kateter terpasang tgl 10-11-2020. tidak
Kelainan : 1. tidak 2.ya, berupa
11. Kulit
Turgor : 1. elastis 2. kering 3. lain-lain
Laserasi : 1. luka 2. memar 3.lain-lain
Warna kulit : 1. normal (putih/sawo matang/ hitam) 2. pucat 3. cianosis 4. ikterik
5. lain-lain
12. Ekstrimitas
5555 5555
ROM : 1. penuh 2. terbatas
7. Pemeriksaan penunjang
-
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa data :
NO DATA FOKUS MASALAH PENYEBAB
1. DS : pasien mengatakan nyeri pada 1. Nyeri akut Kecelakaan Kerja
bagian kaki sebelah kiri
Kerusakan
integritas struktur
P : kaki sebelah kiri nyeri jika untuk
bergerak
Nyeri Akut
DO :
Pasien tampak meringis.
RR 22x/menit
Nadi 80x/menit,
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri (I.08238)
dengan agen pencedera tindakan keperawatan (I.08238) Observasi
fisik (mis. abses, 1x24 jam diharapkan Observasi 1. Mengetahui lokasi,
amputasi, terbakar, 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
terpotong, mengangkat Tingkat Nyeri karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan
berat, prosedur operasi, (L.08066) menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
trauma, latihan fisik dengan kriteria hasil : intensitas nyeri 2. Mengetahui nyeri yang
berlebihan) dibuktikan 1. Keluhan nyeri dirasakan pasien
dengan mengeluh nyeri, menurun 2. Identifikasi skala
dan tampak meringis 2. Meringis menurun nyeri
3. Frekuensi nada
membaik Terapeutik
4. Tekanan darah Terapeutik 1. Memberikan kenyamanan
membaik 1. Berikan teknik pada pasien dengan teknik
nonfarmakologi nonfarmakologis
s untuk
mengurangi rasa
nyeri ( mis,
TENS,
hypnosis,
akupresur,
terapi music,
biofeedback,
terapi pijat
aromaterapi,
teknik
imajianasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain) 2. Memberikan kenyamanan
2. Kontrol lingkungan bagi pasien
yang memperberat
rasa nyeri (mis. suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Edukasi
Edukasi 1. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
1. Ajarkan teknik non mengurangi rasa nyeri secara
farmakologis untuk mandiri
mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
Meredakan nyeri yang dirasakan
Kolaborasi
pasien
Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu
B. IMPLEMENTASI
No Tgl/jam Implementasi Respon Paraf
S:6
DO :
TTV :
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 82x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37,2°C
DS :
10 Mengidentifikasi skala nyeri Paraf
Pasien mengatakan sudah
November
berada di skala 5
2020
Pukul 14.
DO :
00 Wita
Pasien tampak meringis
DS :
10 Memberikan teknik nonfarmakologis Pasien mengatakan bahwa
November untuk mengurangi rasa nyeri ( mis, ia bersedia untuk
2020 TENS, hypnosis, akupresur, terapi melakukan teknik Paraf
Pukul music, biofeedback, terapi pijat nonfarmakologis yaitu
17.00 aromaterapi, teknik imajianasi teknik napas dalam
Wita terbimbing, kompres hangat/dingin,
DO :
Pasien tampak mampu
melakukan teknik
nonfarmakologis yaitu
teknik napas dalam
DO :
Pasien tampak
memperhatikan dan daapat
mendemonstrasikan apa
yang dilakukan oleh
perawat
11
November Mengkolaborasi pemberian DS : - paraf
2020 analgetik, jika perlu DO :
pukul
11.00 Pasien tampak kooperatif
Wita
C. EVALUASI
No Tgl/jam Evaluasi Paraf
1 11 November S : Pasien mengatakan masih merasakan nyeri
2020
Pukul 14.00Wita Penilaian nyeri :
S : Skala 2
T : Hilang timbul
Nama Pembimbing / CT