Anda di halaman 1dari 7

SELF REFLEKSI MINI DALAM PELAKSANAAN KKN IPE

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


KELOMPOK 17 DESA BONDALEM

OLEH

NI KETUT BUDI SARI ANTARI

P07120120063

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2023
NAMA : NI KETUT BUDI SARI ANTARI

NIM : P07120120063

JURUSAN : DIII-KEPERAWATAN

KELOMPOK : 17/ DESA BONDALEM

LAPORAN SELF REFLEKSI MINI

A. Nilai dan Etik Kolaborasi Interprofesi


Poltekkes Kemenkes Denpasar merupakan perguruan tinggi di bidang kesehatan
yang memiliki 6 jurusan diantaranya : Jurusan Keperawatan, Jurusan kebidanan, Jurusan
Kesehatan Gigi, Jurusan Gizi, Jurusan Teknologi Laboratorium Medik, dan Jurusan
Kesehatan Lingkungan. Ke-enam jurusan ini berperan penting dalam bidang kesehatan.
Sebagai implementasi kolaborasi dari enam jurusan tersebut, Poltekkes Kemenkes
Denpasar merancang suatu kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh sekelompok
mahasiswa dengan disiplin ilmu yang berbeda dan latar belakang yang berbeda untuk
melakukan pembelajaran bersama dalam kurun waktu tertentu dengan tujuan yang sama
yaitu berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative sehingga
dapat menghasilkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Kegiatan ini disebut dengan
KKN-IPE (Kuliah Kerja Nyata Interprofesional Education) yang dimulai pada tanggal 23
Januari 2023, dengan peserta 569 mahasiswa yang dibagi menjadi 25 kelompok yang
tersebar diseluruh kabupaten di Provinsi Bali mencakup Klungkung, Buleleng, dan
Kintamani.
KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar Tahun 2023 ini menyongsong Tema
“Sinergisme KKN IPE dalam mewujudkan transformasi pelayanan Kesehatan primer”.
Setiap kelompok ditugaskan untuk mencari dan mengasuh keluarga Ibu Hamill. Ibu baita,
Remaja, dan Lansia. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mendata 8 kk keluarga binaan
yang mencakup 2 Ibu hamil, 2 Ibu balita, 2 Remaja, 2 Lansia. Sebelum melaksanakan
KKN IPE, masing – masing kelompok mengadakan
pertemuan dengan anggota kelompoknya secara luring, pertemuan yang dilaksanakan
membahas mengenai sistem pengorganisasian yang akan dilakukan selama
berlangsungnya kegiatan KKN-IPE, tugas-tugas dari masing-masing profesi untuk
berkolaborasi saat kegiatan KKN-IPE berjalan, serta merancang perencanaan yang nantinya
akan dijadikan sebagai implementasi yang diberikan kepada keluarga binaan.
Kegiatan yang dilaksanakan dari awal dimulainya KKN-IPE dilaksanakan dengan
dua metode yaitu daring dan luring. Maka dari itu,metode yang digunakan yaitu secara
luring dengan pertemuan di pemondokan mahasiswa, tanpa mengurangi kedisiplinan saat
melaksanakan bimbingan.namun, saat melakukan kegiatan mencari data ke puskesmas
untuk mendapatkan entry point yaitu keluarga dengan ibu hamil, balita, remaja dan lansia
dilakukan secara luring dengan terjun langsung ke Puskesmas Tejekua II. Setelah
melaksanakan pengkajian kepada keluarga binaan, peran masing – masing profesi sangat
bermanfaat dalam memecahkan masalah – masalah yang muncul dari keluarga binaan.
Tak lupa juga, selama kegiatan KKN-IPE kami menerapkan kode etik baik masing-
masing profesi, keluarga binaan, dan individu di dalam keluarga. Sehingga kegiatan yang
kami lakukan tidak melanggar aturan dan kode etik. Kegiatan KKN-IPE berjalan dengan
lancar sesuai dengan rencana yang telah dirancang dengan memperhatikan kode etik
profesi dengan baik.
B. Peran dan Tanggung Jawab Interprofesi
Masing – masing profesi pada peserta KKN IPE telah memiliki peran dan tanggung
jawabnya dalam menyelesaikan suatu masalah sehingga bisa berkolaborasi dengan baik.
Dalam kegiatan KKN IPE ini, yang perlu di garis bawahi adalah Interprofesional Education
sehingga dalam melakukan kegiatan perlu dilaksanakannya kegiatan kolaborasi, dalam
artian bekerja sama dengan semua jurusan dalam satu kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Setelah berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah perlu dilakukan kegiatan
perbaikan yaitu dengan cara memberikan penyuluhan atau edukasi kepada keluarga
binaan. Edukasi yang diberikan sesuai dengan masalah prioritas yang telah di analisis oleh
kelompok secara bersama – sama. Setelah dilakukan analisis masalah, masing – masing
profesi melaksanakan perannya sesuai dengan masalah yang muncul seperti pemberian
edukasi pada masalah Anemia dan Kekurangan Energi Kronis Bagi Remaja. Dalam
masalah tersebut, masing– masing profesi memiliki peran dalam memberikan edukasi.
Misalnya pada profesi perawat bisa memberikan edukasi tentang, Kekurangan Energi
Kronis Bagi Remaja pada jurusan kebidanan dapat memberikan edukasi mengenai
Dampak kekurangan energi kronis, pada jurusan kesehatan gigi dapat memberikan
edukasi mengenai kesehatan gigi , pada jurusan gizi dapat mengedukasi mengenai anemia
serta dampak gizi pada remja, pada jurusan Teknologi Laboratorium Medik dapat
menjelaskan mengenai pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui anemia, pada jurusan
kesehatan lingkungan dapat menjelaskan atau mengedukasi mengenai lingkungan yang
bersih terhadap lingkungan sekitar. Begitupula pada masalah lainnya, masing – masing
profesi berperan penting dalam menyelesaikan dan memberikan edukasi agar tingkat
kesehatan pada keluarga binaan menjadi lebih baik sehingga tujuan bersama tercapai.
Masing – masing profesi juga berperan dalam mewujudkan tema yang telah
dirancang dalam kegiatan KKN IPE Tahun 2023 ini, yaitu dengan Sinergisme KKN IPE
dalam mewujudkan transformasi pelayanan Kesehatan primer. Implementasi yang
dilaksanakan dari masing – masing
profesi yaitu dengan memberikan edukasi kepada keluarga binaan dengan cara
berkolaborasi secara luring. Selain itu, tindakan yang dilakukan untuk mewujudkan
penguatan peran keluarga dalam pencegahan stunting. Setelah diberikan edukasi ,
keluarga binaan juga tetap dilakukan monitoring dan evaluasi untuk mengukur
peningkatan pengetahuan dari keluarga binaan masing – masing.

C. Komunikasi Interprofesional
Segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang atau bahkan
berkelompok tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya komunikasi. Komunikasi yang
baik saat ini dapat dilakukan secara luring. Selain berkomunikasi antar teman
sekelompok atau antar profesi, komunikasi dengan dosen pembimbing juga penting
dalam hal ini, mengingat dalam melaksanakan kegiatan KKN IPE ini masih sangat
membutuhkan arahan dan bimbingan dari dosen.
Komunikasi Interprofesi merupakan kunci utama dalam kesuksesan kegiatan KKN
IPE ini mengingat dalam menyelesaikan masalah yang telah di analisis tidak bisa
diimplementasikan oleh satu individu ataupun satu profesi saja. Dalam berkomunikasi,
masing – masing anggota kelompok dapat mengemukakan pendapat, saran, rencana
kegiatan selanjutnya bahkan berkolaborasi dalam penyelesaian masalah dan edukasi yang
dilaksanakan kepada keluarga binaan. Dengan adanya komunikasi Interprofesi juga dapat
memberikan banyak pengetahuan baru dari profesi lain yang sebelumnya belum diketahui,
dapat juga saling berbagi pengalaman antar masing – masing profesi sehingga sangat
bermanfaat bagi individu untuk kedepannya. Komunikasi Interprofesi memiliki banyak
manfaat yang bisa diperoleh, karena masalah yang muncul dari keluarga binaan tidak bisa
diselesaikan oleh satu profesi saja. Misalnya pada bahasiswa jurusan mengkaji keluarga
binaan dan muncul juga masalah di sanitasi lingkungannya yang kurang baik. Dalam
menyikapi masalah tersebut, kita juga perlu berkolaborasi dengan profesi kesehatan
lingkungan untuk mendapatkan solusi mengenai sanitasi lingkungan yang baik, selain
bermanfaat bagi keluarga binaan, solusi yang diberikan oleh profesi lain juga bermanfaat
bagi individu yang melakukan pengkajian karena mendapatkan informasi tambahan
mengenai sanitasi lingkungan yang baik dimana nantinya bisa mengedukasi orang lain jika
muncul masalah yang sama.

D. Bekerja Dalam Tim

Dalam suatu kegiatan yang melibatkan lebih dari satu orang, sangat penting juga
dilakukan kerjasama yang baik dalam tim. Karena dalam kegiatan berkelompok, jika yang
menonjol hanya satu individu saja tanpa adanya kerjasama akan menjadi berat karena
hanya dilakukan oleh satu orang, maka dari itu kerjasama tim sangat penting bagi kegiatan
kelompok. Segala hal yang dilaksanakan secara bersama – sama maka akan terasa lebih
ringan namun tetap bisa dipertanggung jawabkan dengan membagi tugas dari masing –
masing. Jika semua anggota bisa bekerjasama dan bisa mempertanggung jawabkan dengan
baik maka kegiatan bisa terorganisir dan terkoordinasi dengan baik.

Sama pentingnya dengan komunikasi, kerjasama yang baik dalam suatu tim
berpengaruh dalam kesuksesan suatu kegiatan. Misalnya dalam kegiatan KKN IPE ini
dalam suatu kelompok telah dibagi tugas dan tanggung jawabnya masing – masing.
Beberapa anggota berperan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan selama KKN, anggota
lainnya ada juga yang bertanggung jawab dalam mempublikasikan setiap kegiatan yang
dilaksanakan selama KKN IPE, beberapa anggota lainnya ada yang bertanggung jawab
dalam memenuhi segala kebutuhan dan perlengkapan selama kegiatan KKN IPE ini, serta
ada juga yang bertanggung jawab dalam mengurus keuangan untuk membeli segala
keperluan selama kegiatan KKN IPE dan dari semua tugas tersebut juga di koordinir oleh
ketua kelompok agar kegiatan lebih terorganisir dengan baik. Selain itu, kerjasama dalam
tim juga dilakukan baik dari anggota satu maupun dengan anggota lainnya dalam kegiatan
pencarian data ibu hamil ke puskesmas, beberapa perwakilan anggota kelompok mencari
data ke puskesmas dan tetap membantu anggota kelompok lain. Pada saat melakukan
implementasi juga perlu diadakan kerjasama tim yang baik melibatkan profesi lainnya.
Dalam menyelesaikan Laporan KKN IPE dan melakukan monitoring evaluasi juga perlu
dilakukan kerjasama agar pekerjaan bisa lebih mudah. Kerjasama dalam tim yang baik
juga dapat mempererat rasa kekeluargaan dan meningkatkan rasa percaya diri dalam
menyelesaikan sebuah tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai