Oleh:
NI LUH SRIANI
NIM P07124220045
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
3. Komunikasi Interprofesional
Komunikasi Interprofesional menjadi sangat penting dalam pelayanan
kesehatan saat ini, dimana dapat memperluas populasi jangkauan pelayanan
kesehatan khususnya dalam memberikan layanan kesehatan. Komunikasi
Interprofesional efektif adalah keterampilan penting yang dapat meningkatkan
fungsi tim yang berkualitas dalam memberikan layanan kesehatan kepada
masyarakat dengan melibatkan beberapa disiplin ilmu seperti Keperawatan,
Kesehatan Gigi, Kebidanan, Gizi, Teknologi Laboratorium Medis dan Kesehatan
Lingkungan. Komunikasi adalah kunci kesuksesan suatu kegiatan dalam
berkolaborasi dengan kelompok sama seperti halnya pada kegiatan KKN ini,
dengan adanya komunikasi yang baik diharapkan akan terwujudnya kegiatan yang
berjalan dengan lancer dan sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya. Pada
saat komunikasi dengan kelompok perlu halnya dalam menyamakan persepsi dan
pendapat didalam pemecahan suatu masalah sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai
target. Didalam KKN IPE ini, penulis memiliki kesempatan serta peluang dalam
mempelajari ilmu yang baru dari masing-masing profesi yang ada sehingga
menambah wawasan serta pengalaman nantinya.
Komunikasi interprofesional yang baik diperlukan untuk efektifitas
menyampaian pesan kepada anggota kelompok. Untuk menjadi komunikasi
interprofesional berjalan baik dalam kelompok tetap selalu bertanya apa yang
menjadi pertanyaan yang belum dimengerti baik secara langsung atau melalui media
salah satunya pesan whatsapp. Dalam komunikasi interprofesional kelompok 13,
juga terdapat diskusi yang dilakukan secara langsung dengan melakukan evaluasi
setiap harinya, lalu menyampaikan pandangan atau pendapat yang diperlukan untuk
kelompok agar aspirasi tersampaikan dengan baik.
Bentuk implementasi lain dari komunikasi interprofesional yang dilakukan
kelompok 13 selain dengan sesama anggota kelompok juga dengan sasaran saat
melakukan penyebaran abate door to door sekaligus edukasi terkait sanitasi
dilingkungan rumah. Materi yang diberikan untuk kelompok sasaran terdiri dari
berbagai profesi sehingga 26 mahasiswa dibagi ke dalam 10 kelompok yang terdiri
dari 2-3 orang. Selalu berkoordinasi dengan pihak pembimbing kampus,
pembimbing lapangan baik di desa dan puskesmas juga merupakan bentuk
komunikasi interprofesional untuk berdiskusi terkait dengan permasalahan yang
sekiranya ditemukan di lapangan sehingga meminimalisir adanya penyimpangan
Selama proses kegiatan KKN IPE berlangsung, komunikasi yang kami jalankan
sudah berjalan dengan baik, baik dengan mahasiswa antar jurusan, dosen
pembimbing dan pembimbing didesa yang sudah senantiasa datang untuk
melakukan proses bimbingan dan memberikan masukan, baik itu kritik dan saran
untuk kegiatan yang akan penulis lakukan kedepannya. Pada kelompok 1, hal ini
juga sudah diterapkan dengan baik yang tercermin pada saat kami melakukan
analisis data hasil kuisioner dan menentukan masalah-masalah yang terjadi pada
keluarga binaan kami. Setelah data kuisioner itu direkap melalui bantuan google
form, lalu penulis berdiskusi antar profesi untuk menganalisis permasalahan dari
hasil kuisioner, kemudian penulis menyampaikan pendapat dan saling memberikan
saran tentang prioritas masalah yang akan diintervensi.