Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga

Karsinoma kolon (ca colon) adalah suatu bentuk keganasan dari

masa abnormal/ neoplasma yang muncul dari jaringan ephitel kolon

(Haryono, 2010). Kanker kolorektal ditunjukkan pada tumor ganas yang

ditemukan di kolon dan rektum (Penzzoli dkk, 2007). Ca Colon

merupakan salah satu penyakit kanker dengan prevalensi kejadian yang

cukup tinggi. Hal tersebut didukung oleh data dari Globocan (2012) yang

menyatakan bahwa insiden kejadian kanker kolorektal diseluruh dunia

menempati urutan ketiga yaitu 9,7% atau sebanyak 1.360 jiwa dari

100.000 penduduk dan menduduki peringkat keempat sebagai penyebab

kematian terbesar diseluruh dunia yaitu 8,5% atau 694 jiwa dari 100.000

penduduk. Di Indonesia sendiri angka kejadian Ca Colon menempati

urutan ketiga terbanyak menurut Depkes dengan jumlah kasus 1,8 dalam

100.000 penduduk (Haryono, 2012). Setidaknya pada setiap tahunnya

sekitar 1.666 orang meninggal akibat kanker kolorektal (Rahmianti, 2013).

Praktik Kerja Lapangan Tematik IPE (Interprofessional Education)

adalah proses pembelajaran praktek di lapangan untuk memberikan

pengalaman nyata sekaligus merupakan wadah untuk dapat

menyumbangkan pengetahuan secara langsung kepada masyarakat secara

melembaga. Dengan bentuk pelayanan yang mengutamakan usaha-usaha

promotif, preventif, dan tidak mengabaikan pelayanan kuratif dan


rehabilitative, serta mampu menggerakkan peran serta masyarakat untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 

Kegiatan praktik kerja lapangan tematik IPE di wilayah Puskesmas

Medokan Ayu Kota Surabaya mulai tanggal 15-27 Agustus 2022 yang

dilaksanakan oleh Mahasiswa antar jurusan Poltekkes Kemenkes

Surabaya. Berdasarkan hasil pengkajian data dan analisa yang telah

dilakukan dapat ditentukan beberapa masalah pada tingkat keluarga yang

juga telah ditindak lanjuti selama kegiatan praktik kerja lapangan tersebut. 

Tindak lanjut yang dilakukan berupa asuhan pada keluarga yang

telah dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari berbagai macam profesi

diantaranya perawat, bidan, sanitarian, perawat gigi, ahli elektromedik

pada keluarga sasaran berdasarkan prioritas masalah yang ditemukan pada

keluarga tersebut. Melalui asuhan pada keluarga diharapkan dapat

meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga dapat menciptakan

perilaku kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana POA (Planning of Action) interprofesional kolaborasi

pada kasus ca rectum?

2. Bagaimana hasil kegiatan interprofesional kolaborasi pada kasus ca

rectum?

3. Bagaimana asuhan kesehatan keluarga pada Ny. M di wilayah

Puskesmas Medoka Ayu Kota Surabaya?

4. Bagaimana pembahasan interprofesional kolaborasi pada kasus ca

rectum?
5. Bagaimana rencana tindak lanjut interprofesional kolaborasi pada

kasus ca rectum?

1.3 Tujuan Kegiatan

1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kesehatan

keluarga dengan menggunakan pendekatan manajemen

Interprofessional Education (IPE) dan Interprofesional

Colaboration (IPC) berbasis keluarga. Serta dapat melaksanakan

Praktik Kerja Lapangan Tematik IPE (Interprofessional

Education). 

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif

dan objektif

2. Mahasiswa mampu menganalisa data hasil pengkajian yaitu

diagnosa atau masalah

3. Mahasiswa mampu merencanakan asuhan keluarga yang

akan diberikan sesuai diagnosa 

4. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil asuhan yang telah

dilakukan

5. Mahasiswa, dosen, dan semua yang terlibat pengembangan

diri pribadi dimasyarakat dan lingkungannya secara

akademik.
6. Penerapan kegiatan akademik di Poltekkes Kemenkes

Surabaya agar lebih relevan dengan pembangunan dan

pengembangan masyarakat khususnya dibidang kesehatan.

7. Melatih mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni (ipteks) yang  diperoleh di bangku

kuliah untuk diterapkan dalam memecahkan masalah-

masalah yang ada di masyarakat.

8. Melatih dan mengembangkan soft skill dan karakter

mahasiswa.

9. Melatih mahasiswa untuk memahami kondisi masyarakat

khususnya dilokasi PKL Tematik, sehingga mahasiswa

memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap masyarakat.

1.4 Manfaat Kegiatan

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan PKL Tematik IPE ini dapat

dirasakan oleh berbagai pihak, diantaranya:

1.4.1 Bagi Mahasiswa PKL Tematik IPE

1. Dapat memahami secara nyata kondisi dilapangan mengenai

permasalahan yang terjadi di masyarakat;

2. Melatih cara berpikir interdisipliner dalam merumuskan,

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi ide ataupun

program kerja yang berorientasi pada pemecahan masalah

kesehatan;

3. Mendewasakan cara berpikir dan bertindak;

4. Menambah keterampilan dalam mengkomunikasikan


pendapat, ide, dan gagasan kepada masyarakat;

5. Mengembangkan sikap mandiri dan tanggung jawab;

6. Bentuk kontribusi langsung kepada masyarakat.

1.4.2 Bagi Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

1. Memberikan umpan balik dalam mengembangkan kurikulum

dan sistem pendidikan perguruan tinggi;

2. Memperkaya berbagai kasus yang dapat dijadikan sebagai

bahan studi atau referensi pengadaan penelitian baik untuk

mahasiswa maupun dosen;

3. Mempererat dan meningkatkan kerjasama antar institusi

pendidikan dan institusi di luar kampus;

4. Menjunjung nama institusi pendidikan yang memperhatikan

problema di masyarakat dengan menerapkan kegiatan PKL

Tematik IPE untuk memecahkan permasalahan tersebut

1.4.3 Bagi Masyarakat Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan

Rungkut

1. Masyarakat memperoleh bantuan baik berupa fisik maupun

non fisik. Bantuan fisik berupa pemberian barang sesuai

kebutuhan dan alat untuk menunjang kesehatan. Bantuan non

fisik berupa ide, gagasan, dan inovasi dari mahasiswa dalam

memecahkan berbagai masalah di masyarakat;

2. Menjadi penghubung antara masyarakat dengan institusi-

institusi di luar masyarakat;

3. Menambah wawasan dan cara berpikir baru masyarakat


dalam memecahkan permasalahan di masyarakat;

Anda mungkin juga menyukai