Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan menjadi hal yang penting dalam kehidupan manusia. Menurut World

Health Organization (WHO), kesehatan adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial

kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Sejalan dengan WHO,

pemerintah Indonesia mengatur undang-undang tentang kesehatan, yaitu keadaan sehat, baik

secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

produktif secara sosial dan ekonomis. Seseorang perlu memastikan kesehatannya tidak

hanya kesehatan badannya saja tetapi memperhatikan keadaan mental maupun sosialnya

agar orang itu bisa dikatakan sehat. Tidak asing bagi kita pepatah mens sana in corpore

sano yang artinya Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 (2015) menyebutkan

bahwa pembangunan kesehatan pada 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan

sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan

dan pemberdayaan masyarakat yang di dukung dengan perlindungan finansial dan

pemerataan pelayanan kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar

utama yaitu:

1. Paradigma Sehat.

Pilar paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan

dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat.

2. Penguatan Pelayanan Kesehatan

1
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses

pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan

kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko

kesehatan.

3. Jaminan Kesehatan Nasional.

Jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan

benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.

Lebih lanjut, pembangunan kesehatan tidak lepas dari peran serta dunia pendidikan

tinggi sebagai pencetak tenaga kesehatan profesional. Mahasiswa sebagai golongan dari

masyarakat pendidikan tinggi yang mempunyai dua sifat, yaitu manusia muda dan calon

intelektual memiliki tanggung jawab akademik dan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab

yang diemban oleh mahasiswa menuntut agar keberadaan dan perbuatan mahasiswa tidak

hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri tetapi juga bermanfaat untuk masyarakat banyak.

Dalam upaya memelihara tanggung jawab tersebut, mahasiswa berperan aktif dalam

penyelesaian masalah kekinian yang dihadapi oleh masyarakat, termasuk masalah kesehatan.

Menurut undang undang tentang pendidikan tinggi, pengabdian kepada masyarakat

adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Poin ini menuntut mahasiswa untuk dapat menerapkan hasil pendidikan dan penelitian

yang didapatkan dalam dunia perkuliahan dalam lingkungan masyarakat luas. Mahasiswa

tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan akademik tetapi juga berupa kemampuan

komunikasi dan kemampuan untuk bersosialisasi kepada seluruh masyarakat. Selain itu,

2
mahasiswa dituntut untuk mampu berkontribusi secara nyata untuk kesejahteraan

masyarakat.

Melalui KKN Profesi Kesehatan diharapkan menjadi salah satu langkah bagi

mahasiswa untuk menerapkan hasil pendidikan dan penelitian yang didapatkan di dunia

kampus dalam lingkungan masyarakat luas. KKN Profesi Kesehatan diharapkan menjadi

salah satu langkah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan yang berorientasi pada

pemecahan masalah kesehatanyang ada di masyarakat.

1.2 PENGERTIAN KKN PROFESI KESEHATAN

Kuliah Kerja Nyata adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan

pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus,

dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang

dihadapi.

KKN Profesi Kesehatan adalah suatu proses belajar kerja dalam bentuk kegiatan

profesional terhadap program pembangunan berwawasan kesehatan sesuai dengan

paradigma sehat dengan cara partisipasi dalam menggerakkan seluruh komponen partnership

secara proportional dalam suatu kerja nyata sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat

dari mahasiswa.

1.3 TUJUAN KKN

KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan

pendidikan kepada mahasiswa. Oleh karena itu, pelaksanaannya mengambil lokasi di

masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus

bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.

3
Secara eksplisit, adapun tujuan yang dapat dicapai melalui Kuliah kerja Nyata (KKN)

adalah :

a. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja

nyata pembangunan.

b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan

mahasiswa.

c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri.

d. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat.

1.4 SASARAN KKN

Sasaran pelaksanaan KKN-PK meliputi mahasiswa, masyarakat dan pemerintah

daerah/institusi, serta perguruan tinggi terkait.

1. Bagi Mahasiswa

a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja secara

interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan kerja

sama antar sektor.

b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu,

teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.

c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan yang

dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.

d. Melaksanakan program pengembangan dan pembangunan bersama masyarakat yang

bertumpu pada kultur kinerja setempat.

4
e. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya nalar dalam melakukan dalam

melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.

f. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.

g. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan dan

memecahkan masalah secara langsung, akan menumbuhkan sifat profesionalisme dan

kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung

jawab maupun rasa kesejawatan.

2. Masyarakat dan Pemerintah Daerah / Institusi

a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran serta IPTEKS dalam merencanakan dan

melaksanakan pembangunan.

b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan dan

melaksanakan pembangunan.

c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya

masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

d. Terbentuknya kader-kader kesehatan dalam masyarakat sehingga terjamin kelanjutan

upaya pembangunan kesehatan.

e. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan program dan

proyek pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya.

3. Perguruan Tinggi

a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan proses

pembanguan di tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan

pengembangan ilmu yang ada di Perguruan Tinggi dapat lebih disesuaikan dengan

tuntutan nyata pembangunan kesehatan.

5
b. Dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi

pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat

sehinggan IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.

c. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan instansi serta

departemen lain melalui rintisan kerja sama dari mahasiswa yang melaksanakan KKN.

1.5 KARAKTERISTIK KKN

Kegiatan KKN ditandai dengan karakteriatik sendiri berupa :

Learning by doing (pengalaman belajar kerja/PBK)

Community-bassed

Multi-disiplin/interdisiplin dan lintas sektoral

Problem solving approach

Academic activity (intra-curriculer), 4 SKS

1.6 MANFAAT KKN

Adapun manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan kegiatan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) ini adalah:

a. Mahasiswa dapat mempraktekkan ilmu yang telah mereka peroleh langsung kepada

masyarakat.

b. Mahasiswa dapat belajar bagaimana cara berorganisasi di masyarakat sehubungan dengan

menyelesaikan suatu permasalahan yang ada di masyarakat.

c. Mahasiswa dapat langsung mengetahui jelas permasalahan kesehatan apa yang biasa

timbul dalam masyarakat.

6
d. Melalui kemampuan adaptasi dan interaksi mahasiswa dengan masyarakat dan instansi

terkait untuk membangun partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan.

e. Menumbuhkan rasa kebersamaaan dan kekeluargaan antar sesama anggota kelompok serta

masyarakat.

1.7 VISI, MISI, DAN NILAI KKN PROFESI KESEHATAN

Visi KKN-PK

Pusat Pengembangan Kompetensi Profesi kesehatan (P2KPK).

Misi KKN-PK

Memfasilitasi mahasiswa KKN-PK untuk memiliki kompetensi melalui komunikasi yang

efektif, kemampuan manajerial, memahami sosial kultural, memiliki sifat

profesionalisme dan partnership.

Nilai KKN-PK

Bekerjasama dengan stakeholders KKN-PK di dalam maupun di luar Universitas

Hasanuddin dengan menjunjung tinggi keramahtamahan, kesopanan, toleransi, kesetiaan

dan patuh pada kode etik.

1.8 KOMPONEN KKN PROFESI KESEHATAN

2. PBK (Proses Belajar Kerja)

KKN-PK adalah salah satu mata kuliah seperti halnya mata kuliah lainnya dalam

suatu program studi, dilaksanakan dalam suatu bentuk proses belajar tersendiri berupa

Proses Belajar Kerja (PBK) atau learning by doing.

Mata kuliah KKN-PK merupakan kegiatan intra kurikuler dengan beban 4 SKS

yang dilaksanakan di lokasi KKN-PK dengan lama waktu 8 minggu yang dilaksanakan di

7
masyarakat (out-class). Dengan demikian KKN-PK menjadi media penerapan

teori/konsep/ide dari seluruh ilmu/teori yang telah diperoleh mahasiswa di bangku kuliah.

3. Penelitian

Sebagai salah satu bagian dari tridharma perguruan tinggi, aspek penelitian

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program KKN-PK. Proses belajar mahasiswa

di lokasi KKN diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk melakukan penelitian untuk

selanjutnya menjadi masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

4. Profesional

KKN ini dilaksanakan secara profesional, sesuai bidang tugas atau profesi

masing-masing mahasiswa peserta. Kerja profesional menyebabkan para mahasiswa

bekerja mandiri (sesuai profesinya) tetapi dengan tetap memperhatikan profesi-profesi

lainnya yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembangunan kesehatan.

Ciri profesional kesehatan ini memungkinkan mahasiswa mengetahui dan

mengerjakan apa yang harus mereka kerjakan di bidang profesinya dan mampu

mengetahui apa yang dikerjakan oleh profesi lainnya dalam pembangunan kesehatan.

5. Program

Program kerja didasarkan pada masalah kesehatan masyarakat yang

dikoordinasikan dengan puskesmas dan pemerintah setempat.

6. Paradigma Sehat

Kegiatan mahasiswa KKN-PK berdasarkan paradigma baru pembangunan

kesehatan dimana lebih mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa

mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

8
7. Pemerintah Daerah

Pelaksanaan KKN-PK sangat terkait dengan pemerintah daerah dan seluruh

jajaran di bawahnya (dinas kesehatan, kecamatan, puskesmas dan desa/kelurahan).

Program KKN-PK senantiasa mengintegrasikan dengan kegiatan pemerintah setempat.

8. Partisipasi

Keterlibatan mahasiswa terhadap program puskesmas/institusi lokasi kerjanya

bersifat partisipatori dimana mereka berpartisipasi dalam melaksanakan program

pembangunan kesehatan.

KKN-PK berperan meningkatkan kemandirian keluarga dan masyarakat dalam

bidang kesehatan sehingga masyarakat dapat memberikan andil dalam meningkatkan

derajat kesehatannya.

9. Partnership

Program yang sudah dipilih dan ditentukan tidak dikerjakan sendiri-sendiri dan

terpisah tetapi secara bersama-sama dengan seluruh patner profesi peserta KKN-PK

lainnya.

Keberhasilan suatu pekerjaan akan disebut lebih berhasil jika dikerjakan dalam

suatu sistem kemitraan daripada dikerjakan sendiri-sendiri.

10. Pengabdian Masyarakat

Pengabdian masyarakat merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi yang

harus dilaksanakan oleh mahasiswa. KKN-PK salah satu bentuk pengabdian untuk

membantu masyarakat meningkatkan derajat kesehatannya.

1.9 KEGIATAN KKN PROFESI KESEHATAN

1. Dalam pelaksanaan KKN-PK mahasiswa melakukan kegiatan:

a. Penjajakan lokasi
9
b. Pembekalan

c. Persiapan observasi

d. Observasi lapangan

e. Penyusunan program kerja

f. Pelaksanaan program kerja

g. Seminar

h. Pembuatan Laporan Akhir

2. Stakeholder

a. Mahasiswa

b. Masyarakat

c. Pemerintah setempat

d. Perguruan tinggi

e. LSM/NGO

f. Instansi lainnya

10
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 KEADAAN GEOGRAFI

Kecamatan Kindang yang merupakan salah satu Perangkat daerah Kabupaten


Bulukumba terletak dilereng gunung bawa karaeng yang berjarak 30 Km dari ibu kota
kabupaten , dengan batas batas sebagai berikut :

- Sebelah utara : Kecamatan Rilau Ale ,Kec. Bulukumpa dan Kabupaten Sinjai
- Sebelah timur : Kecamatan Gantarang.
- Sebelah selatan : Kabupaten Bantaeng
- Sebelah barat : Gunung bawakaraeng/Kab.Gowa.
Luas wilayah kecamatan Kindang 148,76 Km2 terdiri dari 13 Desa dan satu kelurahan adapun

potensi Kecamatan Kindang adalah sebagai berikut :

2.1.1. Penduduk
Jumlah penduduk kecamatan Kindang adalah 33.380 jiwa yang tersebar di delapan
Desa dan satu Kelurahan, dengan perincian :
-Laki laki : 15.958 Jiwa
- Perempuan : 17.422 jiwa
Adapun mata pencaharian masyarakat Kecamatan Kindang sebahagian besar adalah
petani,disini menunjukkan bahwa di Daerah ini mempunyai potensi yang baik untuk
dijadikan sebagai basis pertanian utamanya jenis holtikultura dan sayur- sayuran.

2.1.2 Pendidikan
Kalau dilihat dari sektor pendidikan maka kecamatan Kindang yang jumlah
penduduknya 30.913 jiwa dengan luas sektor pendidikan 85.972 Ha yang terdiri dari :
- SD : 25 Buah - SMU : 2 Buah
- MIS : 1 Buah - SMK : 1 buah
- SLTP : 10 Buah - MAS : 2 buah
11
- MTS : 4 buah
Dilihat dari usia sekolah penduduk Kecamatan Kindang maka usia ( 7 13 th)
sebanyak 4.362 jiwa ditampung di 25 SD dan 1 mis, 981 jiwa usia SMP ( 13 15 ) ditampung di
10 SLTP dan 4 Mts dan

Anak usia 16 -18 ) sebanyak 822 ditampung di SMK, SMU dan MAS sedang 1
SMU belum difungsikan.
Dengan melihat data tersebut maka sarana pendidikan sudah cukup memadai
terutama jumlah sekolah yang ada hanya yang perlu diperhatikan bagaimana meningkatkan
mutu pendidikan di Kecamatan Kindang agar setara dengan pendidikan yang ada di kota hal
ini tidak terlepas dari perhatian pemerintah Daerah, terutama penempatan guru yang
memadai agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.

2.1.3 Kesehatan
Sektor Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
pembangunan hal ini dapat dilihat besarnya anggaran pada sektor kesehatan yang
dikucurkan oleh pemerintah baik Pemerintah pusat , Provinsi maupun Kabupaten.
Pembangunan di sektor kesehatan khusunya Kecamatan Kindang cukup memadai hanya
fasilitas pendukung yang belum lengkap hal ini dapat dilihat kurangnya tenaga kesehatan
yang ditempatkan di kecamatan Kindang sehingga tidak bisa memberikan pelayanan
kesehatan secara maksimal . Adapun data jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Kindang
adalah Sbb :
Tabel 2.1 Jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Kindang

No Nama Puskesmas/pustu Dokter Perawat Bidan

12
1 Pusekesmas Balibo 3 8 3
2. Puskesmas Br.Rappoa 2 6 2
3. Pustu Kindang - 1 -
4. Pustu Tamaona - 1 1
5. Pustu Anrihua - 1 1
6. Pustu Mattirowalie - 1 1
7. Pustu Bt.Palioi - 1 1
8. Pustu Garuntungan - - 1
9. Pustu Orogading - 1

Jumlah 5 19 11

Sumber : Data Lakib Kec. Kindang 2016

2.1.4 Perhubungan
Sektor perhubungan khusunya di Kecamatan Kindang belum memadai terutama
jalan hal ini dilihat dari ruas jalan yang yang ada di Kecamatan Kindang sepanjang 267,8
Km sebagian besar masih merupakan jalan tanah yaitu 117,8 Km, Perkerasa 50,1 Km, Batu
10,1 dan aspal 89.8 Km dengan melihat kondisi tersebut diatas, masyarakat masih banyak
menggunakan jalan tanah dan bebatuan untuk mengangkut hasil bumi dari masing masing
Desa/Kelurahan hal ini memerlukan perhatian dari pemerintah agar pembangunan jalan lebih
ditingkatkan guna memperlancar roda perekonomian masyarakat..

2.1.5. Pengairan
Pada umumnya setiap desa di kecamatan Kindang mempunyai pengairan Desa yang

dipergunakan untuk menunjang peningkatan hasil bumi pertanian dan perkebunan adapun

panjang pengairan /irigasi Desa keseluruhan adalah 42,4 Km hal ini merupakan potensi

yang cukup besar untuk pengembangan sektor pertanian guna mendomgkrak hasil produksi

petani namun perlu diadakan perbaikan perbaikan terutama saluran agar saluran irigasi dapat

berfungsi secara optimal.

2.1.6 Peternakan

13
Pada sektor peternakan ,Kecamatan Kindang mempunyai potensi yang sangat besar
untuk dikembangkan dimana hampir seluruh jenis ternak dapat berkembang biak dengan baik
hal ini disebabkan karena iklim yang sangat mendukung. Adapun populasi jenis ternak
dikecamatan Kindang tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2. Populasi Jenis Ternak di Kecamatan Kindang tahun 2016

No Jenis ternak Jumlah Keterangan

1. Sapi 1.958
2 Kerbau 15
3 kambing 505
4 kuda 1156
5 itik 1.925
6 ayam 37.447

Sumber : Data Lakib Kec. Kindang 2016

2.1.7 Perkebunan
Pada sektor ini Kecamatan Kindang mempunyai potensi yang sangat besar terutama
tanaman cengkeh dan kopi tanaman ini merupakan tanaman primadona Kecamatan Kindang
yang mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kindang .adapun
data prodiksi tanaman perkebunan di Kecamatan kindang adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.3 Produksi tanaman perkebunan di Kec. Kindang
jumlah /tahun
No Jenis komoditi perkebunan Keterangan
( Ton )
1. Cengkeh 1025
Kopi 690,55
coklat 580,53
kelapa 35,7
Durian 25
langsat 37,8
rambutan 38,5
vanili 0,5

14
Lada 30,6
Jambu Mente 318
Manggis 1,5
Markisa 25,5
Pala 10
Duku 2,5
Lengkeng 1,2
Stroberi 0,75
Alpukat 0,05

Sumber : Data Lakib Kec. Kindang 2016

2.1.8. Pertanian
Masyarakat Kecamatan kindang Pada umumnya memilih komoditas padi senagai
komoditas unggulan hal ini dilihat dari jumlah produksi padi pertahun rata rata 3756 Ton
dsengan luas areal persawahan 3.642 Ha .

15
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Angkatan 56 Universitas Hasanuddin

yang dilaksanakan di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba dan dimulai pada tanggal 6

Juli 18 Agustus 2017 ini memiliki program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan derajat

kesehatan dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah

kesehatan yang ada di Desa-desa kecamatan Kindang berdasarkan hasil observasi lapangan dan

diskusi dengan tokoh masyarakat. Dalam hal ini, seluruh kegiatan dilakukan oleh mahasiswa

KKN-PK Unhas angkatan 56 dalam lingkup desa di kecamatan Kindang, yang terbagi atas 10

desa. Desa-desa yang menjadi lokasi kerja mahasiswa KKN-PK 56 Unhas yakni Kelurahan

Borongrappoa, Desa Andrihua, Desa Sipaenre, Desa Garuntungan, Desa Balibo, Desa Sopa,

Desa Somba. Desa Tamaona dan Desa Mattirowalie. Tiap desa terdapat 1 posko yang berisikan

mahasiswa berbeda jurusan dalam lingkup profesi kesehatan, yang nantinya akan bekerjasama

dalam meningkatkan mutu kesehatan tiap desa. Profesi kesehatan yang terkait yakni Mahasiswa

Fisioterapi, Mahasiswa Kedokteran Umum, Mahasiswa Kedokteran Gigi, Mahasiswa Farmasi,

Mahasiswa Keperawatan, Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, dan Mahasiswa kedoktearan

Hewan.

Pelaksanaan KKN-PK memberikan pengetahuan dan pengalaman yang tidak didapatkan

di kampus. Dalam KKN-PK ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk turun langsung ke

masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dan melihat

gambaran situasi masalah-masalah kemsyarakatan yang terjadi, khususnya masalah kesehatan.

16
3.1 OBSERVASI LAPANGAN

Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai masalah-masalah kesehatan

yang ada di wilayah kerja Puskesmas Borongrappoa, sehingga dapat disusun program kerja

berdasarkan masalah kesehatan yang ditemukan di lapangan.

Observasi lapangan ini dilakukan oleh mahasiswa yang berada di tiap posko yang di

tempatkan di masing-masing desa di kecamatan Kindang yang dirangkaikan dengan kegiatan

sosialisasi kepada perangkat desa, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang terdapat di tiap

desa. Observasi lapangan ini dilakukan dengan berkeliling desa untuk mengamati kondisi

lingkungan sekitar Kelurahan Borongrappoa.

Adapun hasil identifikasi masalah-masalah kesehatan di tiap desa di Kecamatan

Kindang tersebut antara lain:

1. Pengetahuan bebebrapa masyarakat desa yang masih rendah tentang pentingnya perilaku

hidup bersih dan sehat.

2. Pengetahuan masyarakat khususnya ibu-ibu yang masih rendah terhadap pentingnya

pemberian makanan yang bergizi pada balitanya.

3. Pengetahuan masyarakat tentang penggunaan jamban sehat di desa-desa.

4. Pengetahuan masyarakat khususnya para remaja yang masih rendah akan bahaya

HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA.

5. Saluran pembuangan limbah rumah tangga yang minim, sehingga di salurkan ke belakang

rumah yang terus ke sawah warga

6. Tidak adanya mobil pengangkut sampah sehingga banyak warga yang membuang

sampah di sungai, bahkan membakar nya di halaman rumah.

17
3.2 PROGRAM KERJA

Program kerja KKN Profesi Kesehatan merupakan perpaduan yang proporsional antara

program kerja yang berasal dari mahasiswa sendiri yang merupakan hasil observasi terhadap

masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja yang dikoordinasikan dengan puskesmas dan

pemerintah setempat. Keterlibatan mahasiswa KKN-PK terhadap program kerja puskesmas

bersifat partisipatori, artinya mahasiswa berpartisipasi dalam melaksanakan upaya atau

program pembangunan kesehatan masyarakat melalui puskesmas maupun puskesmas

pembantu tempatnya ber-KKN.

Program kerja kecamatan sendiri dilakukan di masing-masing desa di kecamatan

Kindang. Dan seluruh program kerja di Desa di kordinir langsung oleh masing-masing

Kordiantor Desa.

Adapun tiap desa mempunyai program kerja yang akan di jalankan sesuai dengan hasil

observasi yang telah dilakukan. adapun tiap desa memiliki program kerja antara lain:

1. Kelurahan Borongrappoa : 13 Program Kerja

2. Desa Anrihua : Program Kerja

3. Desa Sipaenre : Program Kerja

4. Desa Somba : Program Kerja

5. Desa Sopa : Program Kerja

6. Desa Matirowalie : Program Kerja

7. Desa Garantungan : Program Kerja

8. Desa Benteng : Program Kerja

9. Desa Balibo : Program Kerja

10. Desa Tamaona : Program Kerja

18
3.3 PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Pelaksanaan program Kerja mahasiswa KKN PK Angkatan 56 Unhas dijalankan sesuai

dengan Ganchart dan telah melalui berbagai pertimbangan dan telah di seminarkan ketika

Seminar Program Kerja dan di hadiri oleh perangkat tiap desa, sehingga ketika akan

berkegiatan, masyarakat mengetahui tujuan , manfaat, dan sasaran akan dilakukan ya

sebuah kegiatan nantinya. Adapun rkegiatan yang dilakukan tiap desa sebagai berikut.

1. KELURAHAN BORONGRAPPOA

Proker Non-Fisik; 9

a. Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan, Kamis, 23 Juni 2016, lokasi di Aula

Kantor KelurahanTakkalasi, jumlah peserta 25 orang.

b. Penyuluhan ASI Eksklusif, Kamis, 23 Juni 2016, lokasi di Aula Kantor

KelurahanTakkalasi, jumlah peserta 25 orang.

c. Penyuluhan Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan,

jumat 25 Juni 2016, di Posyandu Pulosari 2, jumlah peserta 17 orang

Sabtu, 16 Juli 2016 di posyandu Pare, jumlah peserta 26 orang.

Sabtu, 23 Juli 2016 di Posyandu Ketepeng cina, jumlah peserta 23 orang

d. Penyuluhan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat:

Minggu, 26 Juni 2016 di Lingkungan Pacciro, jumlah peserta 14 orang

Sabtu, 23 Juli 2016, di lingkungan Temmireng, jumlah peserta 23 orang

Minggu, 24 Juli 2016, di Lingkungan Takkalasi, jumlah peserta 15 orang

Senin, 25 Juli 2016 di Lingkungan Pudee, jumlah Peserta 20 orang

19
e. Pennyuluhan imunisasi, Senin 27 Juni 2016, di RT5 Takkalasi, Jumlah peserta

16 orang

f. Penyuluhan Dagusibu, Selasa 28 Juni 2016, di Aula Kantor Kelurahan Takkalasi

dengan jumlah peserta 12 orang.

g. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut,

Rabu, 20 Juli 2016 di MIM Pudee, peserta 12 orang, dan di MIS Pudee

peserta 28 orang

Kamis, 21 Juli 2016 di SD Inpres Jolenge, peserta 14 orang, dan di SDN

Pacciro peserta 12 orang.

Selasa 26 Juli 2016 di SD Inpres Temmireng peserta 13 orang

h. Penyuluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut

Rabu, 20 Juli 2016 di MIM Pudee, peserta 46 orang, dan di MIS Pudee

peserta 23 orang

Kamis, 21 Juli 2016 di SD Inpres Jolenge, peserta 23 orang, dan di SDN

Pacciro peserta 36 orang.

Selasa 26 Juli 2016 di SDN Takkalasi sebanyak 84 orang dan SD Inpres

Temmireng peserta 19 orang

i. Penyuluhan Penyakit Kulit, Senin 25 Juli 2016 di Posyandu pulosari II, Peserta

23 orang

Proker Fisik; 3

a. Sikat Gigi Massal, Selasa 26 Juli 2016 di SDN Takkalasi, peserta 63 orang

b. Penyuluhan Deteksi Gangguan Postur

20
Rabu, 20 Juli 2016 di MIM Pudee, peserta 4 orang, dan di MIS DDI

peserta 16 orang

Kamis, 21 Juli 2016 di SD Inpres Jolenge, peserta 2 orang, dan di SDN

Pacciro peserta 11 orang.

Selasa 26 Juli 2016 di SDN Takkalasi sebanyak 44 orang

c. Pengukuran Status GizidanPenyuluhan Gizi Seimbang

Sabtu 23 Juli 2016, di MA Muhammadiyah Pudee peserta sebanyak 9

orang, dan di MA DDI peserta 77 orang

Senin, 25 Juli 2016 di MA Muhammadiyah, peserta 30 orang, dan di MA

DDI peserta 77 orang.

2. DESA BINUANG

Proker Fisik; 9

a. Senam Lansia, 13 & 17 Juli 2016, di Halaman Rumah Kepala Desa Binuang, dan

Halaman Rumah Kepala Dusun Binuang, jumlah peserta 27 orang

b. Skrining hipertensi, lokasi di SDN. 15 Ballewe, Posyandu Delima Lapao, dan di

SD. Inpres Binuang, 22, 23 & 25 Juni 2016, jumlah peserta 204 orang.

c. Skrining Gula darah, lokasi di SDN. 15 Ballewe, Posyandu Delima Lapao, dan di

SD. Inpres Binuang, 22, 23 & 25 Juni 2016, jumlah peserta 204 orang.

d. Skrining Gizi, lokasi di SDN. 15 Ballewe, Posyandu Delima Lapao, dan di SD.

Inpres Binuang, 22, 23 & 25 Juni 2016, jumlah peserta 204 orang.

e. Pembagian Bubuk Abate, di Setiap dusun di Desa Binuang (Dusun Ballewe, Dusun

Lapao dan Dusun Binuang), 26 Juni, 12 Juli & 15 Juli 2016, di 171 KK

f. Pertandingan Futsal, di Lapangan Futsal dusun Lapao, 29 Juli-1 Agustus 2016,

peserta sebanyak 64 orang.


21
g. Pembagian Masker, di Setiap dusun di Desa Binuang (Dusun Ballewe, Dusun Lapao

dan Dusun Binuang), 1 Agustus 2016, peserta 80 orang.

h. Pengukuran Status Gizi pada Anak Kelas 1 SD, tempat di SD. Inpres 24 Lapao,

SDN. 15 Ballewe, dan SD. Inpres Binuang, 21, 22 & 23 Juli 2016, jumlah peserta 48

orang

i. Sikat Gigi Massal, di SD Inpres 25 Lapao, dan SD Inpres Binuang, 21 dan 23 Juli

2016, peserta sebanyak 213 orang

Proker Non-Fisik

a. Penyuluhan pemberian ASI Eksklusif, di Posyandu Delima dusun Lapao,

Posyandu dusun Ballewe, 23 Juni & 14 Juli 2016, peserta sebanyak 75 orang

b. Penyuluhan Diabetes Mellitus, di SDN. 15 Ballewe, Posyandu Delima Lapao dan

SD. Inpres Binuang, 22, 23 & 25 Juni 2016 sebanyak 204 orang

c. Penyuluhan Penyakit Kulit (Dermatitis), di Posyandu Delima Lapao, 23 Juni 2016,

peserta sebnayak 50 orang.

d. Penyuluhan Hipertensi, di SDN. 15 Ballewe, dan SD. Inpres Binuang, 22 & 25 Juni

2016 peserta 204 orang.

e. Penyuluhan Osteoarthritis, di SDN. 15 Ballewe, Posyandu Delima Lapao dan SD.

Inpres Binuang, 22, 23 & 25 Juni 2016 sebanyak 204 orang

f. Konseling Fisioterapi, di SDN. 15 Ballewe, Posyandu Delima Lapao dan SD. Inpres

Binuang, 22, 23 & 25 Juni 2016 sebanyak 204 orang

g. Konseling Batra, di SDN. 15 Ballewe, Posyandu Delima Lapao dan SD. Inpres

Binuang, 22, 23 & 25 Juni 2016 sebanyak 204 orang

22
h. Penyuluhan Kesehatan cilik, di SDN. 15 Ballewe, SD Inpres 24 Lapao dan SD.

Inpres Binuang, 21, 22 dan 23 Juli Juni 2016 sebanyak 321 orang

i. Pembagian Poster, Setiap dusun di Desa Binuang (Dusun Ballewe, Dusun Lapao

dan Dusun Binuang), 29 Juli 2016.

j. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut di SDN. 15 Ballewe, SD Inpres 24 Lapao

dan SD. Inpres Binuang, 21, 22 dan 23 Juli Juni 2016 sebanyak 332 orang

k. Penyuluhan PHBS, di SDN. 15 Ballewe, SD Inpres 24 Lapao dan SD. Inpres

Binuang, 21, 22 dan 23 Juli Juni 2016 sebanyak 321 orang

3. DESA BORONGRAPPOA

Proker Fisik; 2

a. Pemeriksaan kesehatan, 28 30 Juni, 12 dan 24 Juli 2016, Lokasi di Setiap Dusun

Desa Borongrappoa, Jumlah Peserta 260 Orang Masyarakat.

b. Deteksi Gangguan dan Tumbuh Kembang Anak (DGTKA), 20-22 Juli 2016 di

setiap SD Desa Borongrappoa, jumlah peserta 49 siswa

Proker Non-fisik

a. Penyuluhan Pengenalan Gejala dan Tanda Penyakit, 22 Juni 2016, di Aula Kantor

desa Borongrappoa, peserta sebanyak 20 orang.

b. Penyuluhan ASI Eksklusif, Jadwal Kunjungan Posyandu (7, 17, 24, 27), di setiap

Posyandu, dan jumlah peserta sebnayak 97 orang.

c. Sosialisasi Massage Baby, Jadwal Kunjungan Posyandu (7, 17, 24, 27), di setiap

Posyandu, dan jumlah peserta sebnayak 97 orang.

23
d. Penyuluhan Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS), 20-22 Juli 2016 di setiap

SD Desa Borongrappoa, jumlah peserta 49 siswa.

e. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut, 20-22 Juli 2016 di setiap SD Desa

Borongrappoa, jumlah peserta 62 siswa.

f. Penyuluhan Keluarga Berencana (KB), Jadwal Kunjungan Posyandu ( 24 dan 27 )

Lokasi, di Posyandu Belibis Ujunge dan Sanghiangseri Latimpa, jumlah Peserta 38

Orang.

g. Penyuluhan Bahaya Rokok, NAPZA, dan HIV/AIDS, 25 Juli 2015 di SMPN 1

Kindang, peserta 27 siswa.

h. Penuluhan SADARI. 26 Juli 2015 di MA Guppi Borongrappoa, peserta 18 siswa.

i. Penyuluhan Gizi Seimbang dan Pengukuran IMT, 26 Juli 2015 di MA Guppi

Borongrappoa, peserta 18 siswa.

j. Pelatihan P3K, 27 Juli 2016 di SMPN 1 Kindang, peserta sebanyak 20 orang.

k. Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga ( TOGA ), 26,27 dan 28 Juli 2016, di

Kelompok Wanita Tani Dusun Palie dan Borongrappoa sebanyak 26 orang

l. Pembuatan Tempat Sampah Percontohan, 26 Juni 2016, di Lingkungan Desa

Borongrappoa, Jumlah Peserta 10 Orang

4. DESA KINDANG

Proker Fisik

a. Screening Hipertensi

Lokasi:

- Rabu 22 Juni 2016 : Pustu Lapasu, peserta 45 orang

- Kamis 23 Juni 2016 : Posyandu Bulu Dua, peserta 44 orang

- Jumat 24 Juni 2016 : Rumah Kepala Dusun Kindang, peserta 45 orang


24
- Selasa, 12 Juli 2016 : Dusun Padang Loang (door to door), peserta 24 orang

- Rabu, 18 Juli 2016 : SDN Wiringtasi, Dusun Paddumpu, peserta 36 orang

b. Screening DM

Lokasi:

- Rabu 22 Juni 2016 : Pustu Lapasu, peserta 35 orang

- Kamis 23 Juni 2016 : Posyandu Bulu Dua, peserta 30 orang

- Jumat 24 Juni 2016 : Rumah Ka. Dusun Kindang, peserta 38 orang

- Selasa, 12 Juli 2016 : Dusun Padang Loang (door to door), peserta 16 orang

- Rabu, 18 Juli 2016 : SDN Wiringtasi, Dusun Paddumpu, peserta 22 orang

c. Kerja Bakti Masjid,Sabtu 25 Juni 2016, Masjid Babul Khair dusun Kindang,

peserta 11 orang

d. Kerja Bakti Kuburan, Rabu 29 Juni 2016

Lokasi:

- Kuburan Kindang 1, peserta 5 orang

- Kuburan Kindang 2, peserta 15 orang

Proker non-fisik

a. Penyuluhan 1000 HPK, Senin 20 Juni 2016, Posyandu Dusun Bulu Dua

Kindang, peserta 24 orang.

b. Ceramah Tarawih, Senin 20 Juni 2016, Masjid Babul Khair dusun Kindang,

peserta para jemaah masjid.

c. Penyuluhan Toga

25
Lokasi:

- Rabu 22 Juni 2016 : Pustu Lapasu, peserta 45 orang

- Kamis 23 Juni 2016 : Posyandu Bulu Dua, peserta 45 orang

- Jumat 24 Juni 2016 : Rumah Kepala Dusun Kindang, peserta 44 orang

- Selasa, 12 Juli 2016 : Dusun Padang Loang (door to door), peserta 24 orang

- Rabu, 18 Juli 2016 : SDN Wiringtasi, Dusun Paddumpu, peserta 35 orang

d. Penyuluhan LBP

Lokasi:

- Rabu 22 Juni 2016 : Pustu Lapasu, peserta 45 orang

- Kamis 23 Juni 2016 : Posyandu Bulu Dua, peserta 45 orang

- Jumat 24 Juni 2016 : Rumah Kepala Dusun Kindang, peserta 44 orang

- Selasa, 12 Juli 2016 : Dusun Padang Loang (door to door), peserta 24 orang

- Rabu, 18 Juli 2016 : SDN Wiringtasi, Dusun Paddumpu, peserta 35 orang

e. Penyuluhan Hipertensi dan DM

Lokasi:

- Rabu 22 Juni 2016 : Pustu Lapasu, peserta 45 orang

- Kamis 23 Juni 2016 : Posyandu Bulu Dua, peserta 45 orang

- Jumat 24 Juni 2016 : Rumah Kepala Dusun Kindang, peserta 44 orang

- Selasa, 12 Juli 2016 : Dusun Padang Loang (door to door), peserta 24 orang

- Rabu, 18 Juli 2016 : SDN Wiringtasi, Dusun Paddumpu, peserta 35 orang

f. MTQ ke-34 Tingkat Desa, Minggu-Selasa 26-28 Juni 2016, Masjid Darul Ikhlas

Bulu Dua, Peserta 54 orang.


26
g. Lomba Balita Sehat, Senin 11 Juli 2016, Posyandu Kindang, Peserta 22 orang.

h. Pelatihan Dokter Cilik

Lokasi:

- Rabu 20 Juli 2016 : SDN Kindang, peserta30 orang

- Kamis 21 Juli 2016 : SDN Lapasu, peserta 30 orang

- Selasa26 Juli 2016 : SDN Batu Pute, peserta 18 orang

i. PSG dan Penyuluhan Gizi Seimbang

Lokasi:

- Rabu 20 Juli 2016 : SDN Kindang, peserta 43 orang (PSG 13, Penyuluhan 30)

- Kamis 21 Juli 2016 : SDN Lapasu, peserta 47 orang(PSG 17, Penyuluhan 30)

- Selasa26 Juli 2016 : SDN Batu Pute, peserta 18 orang (PSG 2, Penyuluhan 18)

j. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

Lokasi:

- Rabu 20 Juli 2016 : SDN Kindang, peserta 46 orang

- Kamis 21 Juli 2016 : SDN Lapasu, peserta 47 orang

- Selasa26 Juli 2016 : SDN Batu Pute, peserta 18 orang

k. Penyuluhan Jamban Sehat

Lokasi:

- Senin 18 Juni 2016 : SDN Wiringtasi Dusun Paddumpu, peserta 35 orang

- Senin 25 Juli 2016 : Dusun Lapasu (door to door), peserta 33 orang

- Rabu27 Juli 2016 : Rumah Ka. Dusun Kindang, peserta 52 orang

l. Penyuluhan ISPA

Lokasi:

Senin 25 Juli 2016 : Dusun Lapasu (door to door), peserta 33 orang


27
Rabu27 Juli 2016 : Rumah Ka. Dusun Kindang, peserta 52 orang

5. DESA KAMIRI

Proker Fisik

a. Kerja Bakti, 26 Juni 2016 & 24 Juli 2016, Tempat Pemakaman Umum Dusun

Baera & Jalanan Sepanjang Dusun Tanru Tedong, jumlah peserta 55 orang.

b. Penyuluhan & Skrinning Hipertensi, Selasa, 19 Juli 2016 & Selasa-rabu, 26-27

juli 2016, lokasi Di dusun Rumpia pada tanggal 19 Juli dan di dusun baera(rumah

kepala dusun baera) dan tanru tedong (rumah kepala dusun tanru tedong) pada

tanggal 26 Juli 2016, dan di Kamiri (rumah warga) pada tanggal 27 Juli

2016.Jumlah peserta penyuluhan sebnayak 113 0rang dan skrinning 76 orang.

c. Penyuluhan Gizi Seimbang & Pengukuran Status Gizi, 21 Juli 2016, di SMPN

4 Kindang, peserta penyuluhan sebanyak 31 orang dan pengukuran status Gizi

sebnayak 10 orang.

d. Penyuluhan & Skrinning Kelainan Postur Tubuh, 21, 22, 23 dan 27 Juli 2016

di SD Inpres Rumpiah, SD Inpres Baera, SD Negeri Baera, dan SD Inpres

Kamiri. Jumlah peserta 124 orang.

e. Pemasangan Poster Kesehatan;

- Lokasi 1, 13 Juli 2016 di Posyandu dusun Baera

- Lokasi 2, 15 Juli 2016 di Posyandu Mekar 2 dusun T.Tedong

- Lokasi 3, 4, 19 juli 2016 di Posyandu Mekar 1 dusun rumpiah dan

Poskesdes dusun Rumpiah.

- Lokasi 5, 27 Juli 2016 di Posyandu Mekar 3

Non Fisik

28
a. Pelatihan Dokter Kecil, 21, 22, 23 dan 27 Juli 2016 di SD Inpres Rumpiah,

SD Inpres Baera, SD Negeri Baera, dan SD Inpres Kamiri. Jumlah peserta 30

orang.

b. Penyuluhan Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) dengan DAGUSIBU

(Dapatkan Gunakan Simpan dan Buang),

- Jumat, 24 Juni 2016, di Balai Desa Kamiri

- Senin, 27 Juni 2016, di Dusun Kamiri

- Rabu, 29 Juni 2016, di Mesjid Darussalam Baera

Jumlah Peserta keseluruhan 47 orang.

c. Penyuluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

- Jumat, 24 Juni 2016, di Balai Desa Kamiri

- Senin, 27 Juni 2016, di Dusun Kamiri

- Rabu, 29 Juni 2016, di Mesjid Darussalam Baera

Jumlah Peserta keseluruhan 62 orang.

d. Penyuluhan Bahaya Merokok,

- Selasa, 28 Juni 2016, Dusun Rumpia & Kamiri

- Rabu, 29 Juni 2016, Mesjid Babul Jannah Tanru Tedong

- Kamis, 30 Juni 2016, Rumah Kepala Dusun Baera

- Selasa, 19 Juli 2016, Sekolah SMP 4 Kindang.

Jumlah peserta keseluruhan 158 orang.

e. Penyuluhan NAPZA,

- Selasa, 28 Juni 2016, Dusun Rumpia & Kamiri

- Rabu, 29 Juni 2016, Mesjid Babul Jannah Tanru Tedong

- Kamis, 30 Juni 2016, Rumah Kepala Dusun Baera


29
- Selasa, 19 Juli 2016, Sekolah SMP 4 Kindang.

Jumlah peserta keseluruhan 144 orang.

f. Penyuluhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan,

- Lokasi 1 :13 Juli 2016, di Posyandu Jamlang

- Lokasi 2: 15 Juli 2016, di posyandu Mekar 1(Tanru tedong)

- Lokasi 3, 4, 5: 19 Juli 2016, di Masjid Babul Jannah RT Panasa dusun

Rumpiah, Puskesdes dusun Rumpiah, Rumah Kepala Dusun Rumpiah

RT Bianange

- Lokasi 6: 27 Juli 2016, di Rumah Kader Dusun Kamiri

Jumlah: 103 orang

g. Penyuluhan ASI Eksklusif,

- Lokasi 1 :13 Juli 2016, di Posyandu Jamlang

- Lokasi 2: 15 Juli 2016, di posyandu Mekar 1(Tanru tedong)

- Lokasi 3, 4, 5: 19 Juli 2016, di Masjid Babul Jannah RT Panasa dusun

Rumpiah, Puskesdes dusun Rumpiah, Rumah Kepala Dusun Rumpiah

RT Bianange

- Lokasi 6: 27 Juli 2016, di Rumah Kader Dusun Kamiri

Jumlah: 103 orang

h. Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun

- kamis, 21 juli 2016, SDI Rumpiah

- jumat, 22 Juli 2016, di SDI Baera

- sabtu, 23 Juli 2016, di SDN Baera

- Rabu, 27 Juli 2016 , di SDI Kamiri

Jumlah 116 orang


30
i. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan, Selasa 26 Juli 2016 di Dusun Baera

dan Dusun Tanru. Peserta sebanyak 46 Orang.

j. Penyuluhan tanaman obat keluarga (TOGA),

Kamis / 21 Juli 2016, Selasa / 26 Juli & Rabu / 27 Juli 2016 di Mesjid dusun

Rumpiah, Dusun Baera, Dusun Tanru, dan Dusun Kamiri. Peserta sebanyak

80 orang

k. Penyuluhan LBP (Nyeri Punggung Bawah),

- Selasa, 19 Juli 2016 (Dusun Rumpiah)

- Selasa, 26 Juli 2016 (Dusun Baera dan Tanru Tedong)

- Rabu, 27 Juli 2016 (Dusun Kamiri)

Jumlah Peserta 113 Orang.

l. Pembinaan di TK/TPA, 23 Juni, 29 Juni, 12 Juli, 14 Juli, 25 Juli, 28 Juli, dan

4 Agustus 2016, di Rumah Pembimbing TK/TPA Darussalam Baera. Peserta

25 orang.

6. DESA LAMPOKO

Proker Fisik; 5

a. Lomba Balita Sehat, Senin, 27 Juni 2016 di Posyandu Sambiloto Dusun

Lampoko. Jumlah peserta 56 orang

b. Pelatihan Pijat Bayi (Massage Baby), tanggal 12, 14, 21, dan 26 di posyandu

Desa Lampoko. Jumlah peserta, 110 orang.

c. Penyuluhan dan Pemberian Makanan Pendamping ASI, tanggal 12, 14, 21,

dan 26 di posyandu Desa Lampoko. Jumlah peserta, 110 orang.

d. Deteksi Dini Gangguan Postur Anak, 20 dan 22 Juli 2016 di SDI Pallae dan

SDN Bawasalo. Jumlah peserta 49 siswa.


31
e. Penyuluhan Gizi Seimbang dan Penilaian Status Gizi Siswa SMK, 23 Juli

2016 di SMKN 5 Bulukumba. Peserta berjumlah 97 Siswa.

Proker Non-fisik

a. Penyuluhan Dagusibu (Dapat Gunakan, Simpan, dan Buang Obat), 22

Juni 2016 di Mesjid Dusun Bulu Lampoko. Peserta 43 orang.

b. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat, 22 Juni 2016 di

Mesjid Dusun Bulu Lampoko. Peserta 43 orang.

c. Penyuluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Masyarakat, 24

Juni 2016 di Mesjid Dusun Bawasalo. Peserta 32 orang.

d. Penyuluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain), 25 Juni 2016 di

Mesjid Dusun Pallae, peserta 67 orang.

e. Penyuluhan ASI Eksklusif, 27 Juni 2016, di Posyandu Sambiroto dusun

Lampoko, Peserta 71 orang.

f. Penyuluhan 1000 Hari Pertama Kehidupan, 27 Juni 2016, di Posyandu

Sambiroto dusun Lampoko, Peserta 71 orang.

g. Penyuluhan Diare di Masyarakat, 27 Juni 2016 di mesjid dusun Labunge.

Peserta 68 orang.

h. Penyuluhan Cacingan di Sekolah Dasar, 20 Juli 2016 di SDN Lampoko,

peserta 43 Siswa.

i. Penyuluhan Diare di Sekolah Dasar, 20 Juli 2016 di SDN Lampoko, peserta

43 Siswa.

j. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut di Sekolah Dasar, 20 dan 22 Juli

2016 di SDN Lampoko dan SD Bulu Lampoko, peserta 83 siswa.

32
k. Penyuluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di SMK, 23 Juli

2016 di SMKN 5 Bulukumba. Peserta 62 siswa.

l. Penyuluhan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya),

23 Juli 2016 di SMKN 5 Bulukumba. Peserta 62 siswa.

3.4 FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT

1. Faktor Pendukung

Faktor pendukung yang memperlancar pelaksanaan KKN-PK di Kecamatan

Kindang Kabupaten Bulukumba, antara lain :

a. Adanya partisipasi aktif dari masyarakat desa dalam pelaksanaan program kerja.

b. Tersedianya posko sekaligus tempat menginap di tiap desa yang terkesan aman dan

nyaman untuk mahasiswa KKN PK Unhas dalam melakukan aktivitas nya selama di

Kabupaten Bulukumba.

c. Dukungan dan bantuan berupa penyedian sarana dan prasarana dari pihak kepala

sekolah dan guru-guru serta siswa(i) yang mau bekerja sama dalam pelaksanaan

program wajib berbasis kesehatan lingkungan yang di lakukan di sekolah-sekolah

tiap desa di Kecamatan Kindang.

d. Partisipasi pimpinan dan para petugas Puskesmas, Pustu dan Poskesdes dalam

program kerja KKN sangat membantu khususnya dalam kegiatan Posyandu Balita

dan Posyandu Lansia.

e. Kelengkapan ATK Posko tiap desa dan peralatan dokumentasi yang membantu

kelancaran program kerja.

33
f. Semangat dan kerja sama tim tiap posko di di seluruh desa lingkup Kecamatan

Kindang dalam melaksanakan program kerja dalam hal ini pembagian tugas yang

jelas serta tanggung jawab peserta KKN terhadap tugas-tugas yang diberikan,

membuat hampir tidak ada masalah yang berarti di lapangan.

2. Faktor Penghambat

Ada beberapa hal yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan KKN-PK di

Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, antara lain:

a. Penggunaan bahasa daerah setempat yang masih kental oleh masyarakat di

kecamatan Kindang membuat peserta KKN-PK dalam melakukan kegiatan door to

door dan penyuluhan terbatas dalam penyampaian materi sehingga kadangkala

menimbulkan mis-komunikasi.

b. Adanya beberapa warga yang memiliki kendala dalam kelancaran menulis atau

membaca.

c. Adanya desa yang mempunyai dusun yang sangat jauh, dan memakan waktu yang

lama untuk ke lokasi, sehingga jarangnya kegiatan di lakukan di lokasi tersebut.

d. Kendaraan mahasiswa KKN PK yang tidak cukup sehingga mempengaruhi

mobilisasi dalam berkegiatan.

34
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN-PK UNHAS

Angkatan 56 di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba yang berada di tiap desa yang

dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 18 Agustus 2017 terbagi atas dua bentuk intervensi, yaitu

Intervensi Non Fisik dan Intervensi Fisik. Dan dalam pelaksanaannya di lakukan di tiap desa

di Kecamatan Kindang, yakni yakni Kelurahan Borongrappoa, Desa Andrihua, Desa

Sipaenre, Desa Garuntungan, Desa Balibo, Desa Sopa, Desa Somba. Desa Tamaona dan

Desa Mattirowalie yang di awasi oleh pihak, perangkat desa dan puskesmas, serta di lakukan

secara efektif dan efisien.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Mahasiswa dapat terlaksana dengan maksimal

jika Masyarakat, Mahasiswa dan Pemerintah bekerja sama dalam menjalankan program

kerja di mana program kerja tersebut untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan

masyarakat

Seluruh program kerja di desa dan kecamatan ini dapat terlaksana dengan baik,

walaupun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya. Namun demikian, hambatan-

hambatan ini dapat diatasi dengan baik berkat kerja sama Mahasiswa KKN-PK angkatan 56

di seluruh desa di Kecamatan Kindang.

4.2 Saran

1. Untuk pemerintah setempat dan institusi terkait seperti pihak Puskesmas Borongrappoa

dan Puskesmas Pembantu Desa :


35
a. Agar lebih proaktif dalam memantau kondisi kesehatan masyarakat dan lebih sering

mengadakan pertemuan dengan pemerintah dan tokoh masyarakat untuk membahas

masalah-masalah kesehatan dalam masyarakat sehingga dapat dilakukan intervensi

lebih lanjut dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat tingkat

kecamatan maupun tingkat Desa.

b. Agar dapat mengadakan penyuluhan-penyuluhan lebih lanjut mengenai kesehatan

kepada masyarakat.

2. Untuk perangkat desa, tokoh masyarakat, dan tokoh agama Desa di Kecamatan Kindang

sebaiknya lebih aktif dalam memotivasi dan bekerjasama dengan pemerintah setempat

dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3. Untuk seluruh masyarakat Kecamatan Kindang agar lebih memperhatikan kesehatan,

baik kesehatan diri, keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

4. Untuk pihak universitas, kami harapkan disediakan dana yang memadai sebagai bekal

untuk melaksanakan program intervensi di lapangan, sehingga semua program intervensi

dapat optimal dilaksanakan.

36

Anda mungkin juga menyukai