PENDAHULUAN
Kesehatan menjadi hal yang penting dalam kehidupan manusia. Menurut World
Health Organization (WHO), kesehatan adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial
kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Sejalan dengan WHO,
pemerintah Indonesia mengatur undang-undang tentang kesehatan, yaitu keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Seseorang perlu memastikan kesehatannya tidak
hanya kesehatan badannya saja tetapi memperhatikan keadaan mental maupun sosialnya
agar orang itu bisa dikatakan sehat. Tidak asing bagi kita pepatah mens sana in corpore
sano yang artinya Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
bahwa pembangunan kesehatan pada 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan
sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan
utama yaitu:
1. Paradigma Sehat.
1
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses
kesehatan.
Lebih lanjut, pembangunan kesehatan tidak lepas dari peran serta dunia pendidikan
tinggi sebagai pencetak tenaga kesehatan profesional. Mahasiswa sebagai golongan dari
masyarakat pendidikan tinggi yang mempunyai dua sifat, yaitu manusia muda dan calon
intelektual memiliki tanggung jawab akademik dan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab
yang diemban oleh mahasiswa menuntut agar keberadaan dan perbuatan mahasiswa tidak
hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri tetapi juga bermanfaat untuk masyarakat banyak.
Dalam upaya memelihara tanggung jawab tersebut, mahasiswa berperan aktif dalam
penyelesaian masalah kekinian yang dihadapi oleh masyarakat, termasuk masalah kesehatan.
adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Poin ini menuntut mahasiswa untuk dapat menerapkan hasil pendidikan dan penelitian
yang didapatkan dalam dunia perkuliahan dalam lingkungan masyarakat luas. Mahasiswa
tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan akademik tetapi juga berupa kemampuan
komunikasi dan kemampuan untuk bersosialisasi kepada seluruh masyarakat. Selain itu,
2
mahasiswa dituntut untuk mampu berkontribusi secara nyata untuk kesejahteraan
masyarakat.
Melalui KKN Profesi Kesehatan diharapkan menjadi salah satu langkah bagi
mahasiswa untuk menerapkan hasil pendidikan dan penelitian yang didapatkan di dunia
kampus dalam lingkungan masyarakat luas. KKN Profesi Kesehatan diharapkan menjadi
salah satu langkah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan yang berorientasi pada
Kuliah Kerja Nyata adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus,
dihadapi.
KKN Profesi Kesehatan adalah suatu proses belajar kerja dalam bentuk kegiatan
paradigma sehat dengan cara partisipasi dalam menggerakkan seluruh komponen partnership
secara proportional dalam suatu kerja nyata sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat
dari mahasiswa.
3
Secara eksplisit, adapun tujuan yang dapat dicapai melalui Kuliah kerja Nyata (KKN)
adalah :
nyata pembangunan.
mahasiswa.
1. Bagi Mahasiswa
4
e. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya nalar dalam melakukan dalam
kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung
a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran serta IPTEKS dalam merencanakan dan
melaksanakan pembangunan.
melaksanakan pembangunan.
e. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan program dan
3. Perguruan Tinggi
pengembangan ilmu yang ada di Perguruan Tinggi dapat lebih disesuaikan dengan
5
b. Dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi
departemen lain melalui rintisan kerja sama dari mahasiswa yang melaksanakan KKN.
Community-bassed
Adapun manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan kegiatan Kuliah
a. Mahasiswa dapat mempraktekkan ilmu yang telah mereka peroleh langsung kepada
masyarakat.
c. Mahasiswa dapat langsung mengetahui jelas permasalahan kesehatan apa yang biasa
6
d. Melalui kemampuan adaptasi dan interaksi mahasiswa dengan masyarakat dan instansi
e. Menumbuhkan rasa kebersamaaan dan kekeluargaan antar sesama anggota kelompok serta
masyarakat.
Visi KKN-PK
Misi KKN-PK
Nilai KKN-PK
KKN-PK adalah salah satu mata kuliah seperti halnya mata kuliah lainnya dalam
suatu program studi, dilaksanakan dalam suatu bentuk proses belajar tersendiri berupa
Mata kuliah KKN-PK merupakan kegiatan intra kurikuler dengan beban 4 SKS
yang dilaksanakan di lokasi KKN-PK dengan lama waktu 8 minggu yang dilaksanakan di
7
masyarakat (out-class). Dengan demikian KKN-PK menjadi media penerapan
teori/konsep/ide dari seluruh ilmu/teori yang telah diperoleh mahasiswa di bangku kuliah.
3. Penelitian
Sebagai salah satu bagian dari tridharma perguruan tinggi, aspek penelitian
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program KKN-PK. Proses belajar mahasiswa
di lokasi KKN diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk melakukan penelitian untuk
4. Profesional
KKN ini dilaksanakan secara profesional, sesuai bidang tugas atau profesi
mengerjakan apa yang harus mereka kerjakan di bidang profesinya dan mampu
mengetahui apa yang dikerjakan oleh profesi lainnya dalam pembangunan kesehatan.
5. Program
6. Paradigma Sehat
8
7. Pemerintah Daerah
8. Partisipasi
pembangunan kesehatan.
derajat kesehatannya.
9. Partnership
Program yang sudah dipilih dan ditentukan tidak dikerjakan sendiri-sendiri dan
terpisah tetapi secara bersama-sama dengan seluruh patner profesi peserta KKN-PK
lainnya.
Keberhasilan suatu pekerjaan akan disebut lebih berhasil jika dikerjakan dalam
harus dilaksanakan oleh mahasiswa. KKN-PK salah satu bentuk pengabdian untuk
a. Penjajakan lokasi
9
b. Pembekalan
c. Persiapan observasi
d. Observasi lapangan
g. Seminar
2. Stakeholder
a. Mahasiswa
b. Masyarakat
c. Pemerintah setempat
d. Perguruan tinggi
e. LSM/NGO
f. Instansi lainnya
10
BAB II
GAMBARAN UMUM
- Sebelah utara : Kecamatan Rilau Ale ,Kec. Bulukumpa dan Kabupaten Sinjai
- Sebelah timur : Kecamatan Gantarang.
- Sebelah selatan : Kabupaten Bantaeng
- Sebelah barat : Gunung bawakaraeng/Kab.Gowa.
Luas wilayah kecamatan Kindang 148,76 Km2 terdiri dari 13 Desa dan satu kelurahan adapun
2.1.1. Penduduk
Jumlah penduduk kecamatan Kindang adalah 33.380 jiwa yang tersebar di delapan
Desa dan satu Kelurahan, dengan perincian :
-Laki laki : 15.958 Jiwa
- Perempuan : 17.422 jiwa
Adapun mata pencaharian masyarakat Kecamatan Kindang sebahagian besar adalah
petani,disini menunjukkan bahwa di Daerah ini mempunyai potensi yang baik untuk
dijadikan sebagai basis pertanian utamanya jenis holtikultura dan sayur- sayuran.
2.1.2 Pendidikan
Kalau dilihat dari sektor pendidikan maka kecamatan Kindang yang jumlah
penduduknya 30.913 jiwa dengan luas sektor pendidikan 85.972 Ha yang terdiri dari :
- SD : 25 Buah - SMU : 2 Buah
- MIS : 1 Buah - SMK : 1 buah
- SLTP : 10 Buah - MAS : 2 buah
11
- MTS : 4 buah
Dilihat dari usia sekolah penduduk Kecamatan Kindang maka usia ( 7 13 th)
sebanyak 4.362 jiwa ditampung di 25 SD dan 1 mis, 981 jiwa usia SMP ( 13 15 ) ditampung di
10 SLTP dan 4 Mts dan
Anak usia 16 -18 ) sebanyak 822 ditampung di SMK, SMU dan MAS sedang 1
SMU belum difungsikan.
Dengan melihat data tersebut maka sarana pendidikan sudah cukup memadai
terutama jumlah sekolah yang ada hanya yang perlu diperhatikan bagaimana meningkatkan
mutu pendidikan di Kecamatan Kindang agar setara dengan pendidikan yang ada di kota hal
ini tidak terlepas dari perhatian pemerintah Daerah, terutama penempatan guru yang
memadai agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
2.1.3 Kesehatan
Sektor Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
pembangunan hal ini dapat dilihat besarnya anggaran pada sektor kesehatan yang
dikucurkan oleh pemerintah baik Pemerintah pusat , Provinsi maupun Kabupaten.
Pembangunan di sektor kesehatan khusunya Kecamatan Kindang cukup memadai hanya
fasilitas pendukung yang belum lengkap hal ini dapat dilihat kurangnya tenaga kesehatan
yang ditempatkan di kecamatan Kindang sehingga tidak bisa memberikan pelayanan
kesehatan secara maksimal . Adapun data jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Kindang
adalah Sbb :
Tabel 2.1 Jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Kindang
12
1 Pusekesmas Balibo 3 8 3
2. Puskesmas Br.Rappoa 2 6 2
3. Pustu Kindang - 1 -
4. Pustu Tamaona - 1 1
5. Pustu Anrihua - 1 1
6. Pustu Mattirowalie - 1 1
7. Pustu Bt.Palioi - 1 1
8. Pustu Garuntungan - - 1
9. Pustu Orogading - 1
Jumlah 5 19 11
2.1.4 Perhubungan
Sektor perhubungan khusunya di Kecamatan Kindang belum memadai terutama
jalan hal ini dilihat dari ruas jalan yang yang ada di Kecamatan Kindang sepanjang 267,8
Km sebagian besar masih merupakan jalan tanah yaitu 117,8 Km, Perkerasa 50,1 Km, Batu
10,1 dan aspal 89.8 Km dengan melihat kondisi tersebut diatas, masyarakat masih banyak
menggunakan jalan tanah dan bebatuan untuk mengangkut hasil bumi dari masing masing
Desa/Kelurahan hal ini memerlukan perhatian dari pemerintah agar pembangunan jalan lebih
ditingkatkan guna memperlancar roda perekonomian masyarakat..
2.1.5. Pengairan
Pada umumnya setiap desa di kecamatan Kindang mempunyai pengairan Desa yang
dipergunakan untuk menunjang peningkatan hasil bumi pertanian dan perkebunan adapun
panjang pengairan /irigasi Desa keseluruhan adalah 42,4 Km hal ini merupakan potensi
yang cukup besar untuk pengembangan sektor pertanian guna mendomgkrak hasil produksi
petani namun perlu diadakan perbaikan perbaikan terutama saluran agar saluran irigasi dapat
2.1.6 Peternakan
13
Pada sektor peternakan ,Kecamatan Kindang mempunyai potensi yang sangat besar
untuk dikembangkan dimana hampir seluruh jenis ternak dapat berkembang biak dengan baik
hal ini disebabkan karena iklim yang sangat mendukung. Adapun populasi jenis ternak
dikecamatan Kindang tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2. Populasi Jenis Ternak di Kecamatan Kindang tahun 2016
1. Sapi 1.958
2 Kerbau 15
3 kambing 505
4 kuda 1156
5 itik 1.925
6 ayam 37.447
2.1.7 Perkebunan
Pada sektor ini Kecamatan Kindang mempunyai potensi yang sangat besar terutama
tanaman cengkeh dan kopi tanaman ini merupakan tanaman primadona Kecamatan Kindang
yang mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kindang .adapun
data prodiksi tanaman perkebunan di Kecamatan kindang adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.3 Produksi tanaman perkebunan di Kec. Kindang
jumlah /tahun
No Jenis komoditi perkebunan Keterangan
( Ton )
1. Cengkeh 1025
Kopi 690,55
coklat 580,53
kelapa 35,7
Durian 25
langsat 37,8
rambutan 38,5
vanili 0,5
14
Lada 30,6
Jambu Mente 318
Manggis 1,5
Markisa 25,5
Pala 10
Duku 2,5
Lengkeng 1,2
Stroberi 0,75
Alpukat 0,05
2.1.8. Pertanian
Masyarakat Kecamatan kindang Pada umumnya memilih komoditas padi senagai
komoditas unggulan hal ini dilihat dari jumlah produksi padi pertahun rata rata 3756 Ton
dsengan luas areal persawahan 3.642 Ha .
15
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
yang dilaksanakan di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba dan dimulai pada tanggal 6
Juli 18 Agustus 2017 ini memiliki program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang ada di Desa-desa kecamatan Kindang berdasarkan hasil observasi lapangan dan
diskusi dengan tokoh masyarakat. Dalam hal ini, seluruh kegiatan dilakukan oleh mahasiswa
KKN-PK Unhas angkatan 56 dalam lingkup desa di kecamatan Kindang, yang terbagi atas 10
desa. Desa-desa yang menjadi lokasi kerja mahasiswa KKN-PK 56 Unhas yakni Kelurahan
Borongrappoa, Desa Andrihua, Desa Sipaenre, Desa Garuntungan, Desa Balibo, Desa Sopa,
Desa Somba. Desa Tamaona dan Desa Mattirowalie. Tiap desa terdapat 1 posko yang berisikan
mahasiswa berbeda jurusan dalam lingkup profesi kesehatan, yang nantinya akan bekerjasama
dalam meningkatkan mutu kesehatan tiap desa. Profesi kesehatan yang terkait yakni Mahasiswa
Hewan.
di kampus. Dalam KKN-PK ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk turun langsung ke
masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dan melihat
16
3.1 OBSERVASI LAPANGAN
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Borongrappoa, sehingga dapat disusun program kerja
Observasi lapangan ini dilakukan oleh mahasiswa yang berada di tiap posko yang di
sosialisasi kepada perangkat desa, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang terdapat di tiap
desa. Observasi lapangan ini dilakukan dengan berkeliling desa untuk mengamati kondisi
1. Pengetahuan bebebrapa masyarakat desa yang masih rendah tentang pentingnya perilaku
4. Pengetahuan masyarakat khususnya para remaja yang masih rendah akan bahaya
5. Saluran pembuangan limbah rumah tangga yang minim, sehingga di salurkan ke belakang
6. Tidak adanya mobil pengangkut sampah sehingga banyak warga yang membuang
17
3.2 PROGRAM KERJA
Program kerja KKN Profesi Kesehatan merupakan perpaduan yang proporsional antara
program kerja yang berasal dari mahasiswa sendiri yang merupakan hasil observasi terhadap
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja yang dikoordinasikan dengan puskesmas dan
Kindang. Dan seluruh program kerja di Desa di kordinir langsung oleh masing-masing
Kordiantor Desa.
Adapun tiap desa mempunyai program kerja yang akan di jalankan sesuai dengan hasil
observasi yang telah dilakukan. adapun tiap desa memiliki program kerja antara lain:
18
3.3 PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
dengan Ganchart dan telah melalui berbagai pertimbangan dan telah di seminarkan ketika
Seminar Program Kerja dan di hadiri oleh perangkat tiap desa, sehingga ketika akan
sebuah kegiatan nantinya. Adapun rkegiatan yang dilakukan tiap desa sebagai berikut.
1. KELURAHAN BORONGRAPPOA
Proker Non-Fisik; 9
19
e. Pennyuluhan imunisasi, Senin 27 Juni 2016, di RT5 Takkalasi, Jumlah peserta
16 orang
Rabu, 20 Juli 2016 di MIM Pudee, peserta 12 orang, dan di MIS Pudee
peserta 28 orang
Rabu, 20 Juli 2016 di MIM Pudee, peserta 46 orang, dan di MIS Pudee
peserta 23 orang
i. Penyuluhan Penyakit Kulit, Senin 25 Juli 2016 di Posyandu pulosari II, Peserta
23 orang
Proker Fisik; 3
a. Sikat Gigi Massal, Selasa 26 Juli 2016 di SDN Takkalasi, peserta 63 orang
20
Rabu, 20 Juli 2016 di MIM Pudee, peserta 4 orang, dan di MIS DDI
peserta 16 orang
2. DESA BINUANG
Proker Fisik; 9
a. Senam Lansia, 13 & 17 Juli 2016, di Halaman Rumah Kepala Desa Binuang, dan
SD. Inpres Binuang, 22, 23 & 25 Juni 2016, jumlah peserta 204 orang.
c. Skrining Gula darah, lokasi di SDN. 15 Ballewe, Posyandu Delima Lapao, dan di
SD. Inpres Binuang, 22, 23 & 25 Juni 2016, jumlah peserta 204 orang.
d. Skrining Gizi, lokasi di SDN. 15 Ballewe, Posyandu Delima Lapao, dan di SD.
Inpres Binuang, 22, 23 & 25 Juni 2016, jumlah peserta 204 orang.
e. Pembagian Bubuk Abate, di Setiap dusun di Desa Binuang (Dusun Ballewe, Dusun
Lapao dan Dusun Binuang), 26 Juni, 12 Juli & 15 Juli 2016, di 171 KK
h. Pengukuran Status Gizi pada Anak Kelas 1 SD, tempat di SD. Inpres 24 Lapao,
SDN. 15 Ballewe, dan SD. Inpres Binuang, 21, 22 & 23 Juli 2016, jumlah peserta 48
orang
i. Sikat Gigi Massal, di SD Inpres 25 Lapao, dan SD Inpres Binuang, 21 dan 23 Juli
Proker Non-Fisik
Posyandu dusun Ballewe, 23 Juni & 14 Juli 2016, peserta sebanyak 75 orang
SD. Inpres Binuang, 22, 23 & 25 Juni 2016 sebanyak 204 orang
d. Penyuluhan Hipertensi, di SDN. 15 Ballewe, dan SD. Inpres Binuang, 22 & 25 Juni
f. Konseling Fisioterapi, di SDN. 15 Ballewe, Posyandu Delima Lapao dan SD. Inpres
g. Konseling Batra, di SDN. 15 Ballewe, Posyandu Delima Lapao dan SD. Inpres
22
h. Penyuluhan Kesehatan cilik, di SDN. 15 Ballewe, SD Inpres 24 Lapao dan SD.
Inpres Binuang, 21, 22 dan 23 Juli Juni 2016 sebanyak 321 orang
i. Pembagian Poster, Setiap dusun di Desa Binuang (Dusun Ballewe, Dusun Lapao
dan SD. Inpres Binuang, 21, 22 dan 23 Juli Juni 2016 sebanyak 332 orang
3. DESA BORONGRAPPOA
Proker Fisik; 2
b. Deteksi Gangguan dan Tumbuh Kembang Anak (DGTKA), 20-22 Juli 2016 di
Proker Non-fisik
a. Penyuluhan Pengenalan Gejala dan Tanda Penyakit, 22 Juni 2016, di Aula Kantor
b. Penyuluhan ASI Eksklusif, Jadwal Kunjungan Posyandu (7, 17, 24, 27), di setiap
c. Sosialisasi Massage Baby, Jadwal Kunjungan Posyandu (7, 17, 24, 27), di setiap
23
d. Penyuluhan Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS), 20-22 Juli 2016 di setiap
e. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut, 20-22 Juli 2016 di setiap SD Desa
Orang.
4. DESA KINDANG
Proker Fisik
a. Screening Hipertensi
Lokasi:
b. Screening DM
Lokasi:
- Selasa, 12 Juli 2016 : Dusun Padang Loang (door to door), peserta 16 orang
c. Kerja Bakti Masjid,Sabtu 25 Juni 2016, Masjid Babul Khair dusun Kindang,
peserta 11 orang
Lokasi:
Proker non-fisik
a. Penyuluhan 1000 HPK, Senin 20 Juni 2016, Posyandu Dusun Bulu Dua
b. Ceramah Tarawih, Senin 20 Juni 2016, Masjid Babul Khair dusun Kindang,
c. Penyuluhan Toga
25
Lokasi:
- Selasa, 12 Juli 2016 : Dusun Padang Loang (door to door), peserta 24 orang
d. Penyuluhan LBP
Lokasi:
- Selasa, 12 Juli 2016 : Dusun Padang Loang (door to door), peserta 24 orang
Lokasi:
- Selasa, 12 Juli 2016 : Dusun Padang Loang (door to door), peserta 24 orang
f. MTQ ke-34 Tingkat Desa, Minggu-Selasa 26-28 Juni 2016, Masjid Darul Ikhlas
Lokasi:
Lokasi:
- Rabu 20 Juli 2016 : SDN Kindang, peserta 43 orang (PSG 13, Penyuluhan 30)
- Kamis 21 Juli 2016 : SDN Lapasu, peserta 47 orang(PSG 17, Penyuluhan 30)
- Selasa26 Juli 2016 : SDN Batu Pute, peserta 18 orang (PSG 2, Penyuluhan 18)
Lokasi:
Lokasi:
l. Penyuluhan ISPA
Lokasi:
5. DESA KAMIRI
Proker Fisik
a. Kerja Bakti, 26 Juni 2016 & 24 Juli 2016, Tempat Pemakaman Umum Dusun
Baera & Jalanan Sepanjang Dusun Tanru Tedong, jumlah peserta 55 orang.
b. Penyuluhan & Skrinning Hipertensi, Selasa, 19 Juli 2016 & Selasa-rabu, 26-27
juli 2016, lokasi Di dusun Rumpia pada tanggal 19 Juli dan di dusun baera(rumah
kepala dusun baera) dan tanru tedong (rumah kepala dusun tanru tedong) pada
tanggal 26 Juli 2016, dan di Kamiri (rumah warga) pada tanggal 27 Juli
c. Penyuluhan Gizi Seimbang & Pengukuran Status Gizi, 21 Juli 2016, di SMPN
sebnayak 10 orang.
d. Penyuluhan & Skrinning Kelainan Postur Tubuh, 21, 22, 23 dan 27 Juli 2016
Non Fisik
28
a. Pelatihan Dokter Kecil, 21, 22, 23 dan 27 Juli 2016 di SD Inpres Rumpiah,
orang.
e. Penyuluhan NAPZA,
RT Bianange
RT Bianange
Kamis / 21 Juli 2016, Selasa / 26 Juli & Rabu / 27 Juli 2016 di Mesjid dusun
Rumpiah, Dusun Baera, Dusun Tanru, dan Dusun Kamiri. Peserta sebanyak
80 orang
25 orang.
6. DESA LAMPOKO
Proker Fisik; 5
b. Pelatihan Pijat Bayi (Massage Baby), tanggal 12, 14, 21, dan 26 di posyandu
c. Penyuluhan dan Pemberian Makanan Pendamping ASI, tanggal 12, 14, 21,
d. Deteksi Dini Gangguan Postur Anak, 20 dan 22 Juli 2016 di SDI Pallae dan
Proker Non-fisik
Peserta 68 orang.
peserta 43 Siswa.
43 Siswa.
32
k. Penyuluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di SMK, 23 Juli
1. Faktor Pendukung
a. Adanya partisipasi aktif dari masyarakat desa dalam pelaksanaan program kerja.
b. Tersedianya posko sekaligus tempat menginap di tiap desa yang terkesan aman dan
nyaman untuk mahasiswa KKN PK Unhas dalam melakukan aktivitas nya selama di
Kabupaten Bulukumba.
c. Dukungan dan bantuan berupa penyedian sarana dan prasarana dari pihak kepala
sekolah dan guru-guru serta siswa(i) yang mau bekerja sama dalam pelaksanaan
d. Partisipasi pimpinan dan para petugas Puskesmas, Pustu dan Poskesdes dalam
program kerja KKN sangat membantu khususnya dalam kegiatan Posyandu Balita
e. Kelengkapan ATK Posko tiap desa dan peralatan dokumentasi yang membantu
33
f. Semangat dan kerja sama tim tiap posko di di seluruh desa lingkup Kecamatan
Kindang dalam melaksanakan program kerja dalam hal ini pembagian tugas yang
jelas serta tanggung jawab peserta KKN terhadap tugas-tugas yang diberikan,
2. Faktor Penghambat
menimbulkan mis-komunikasi.
b. Adanya beberapa warga yang memiliki kendala dalam kelancaran menulis atau
membaca.
c. Adanya desa yang mempunyai dusun yang sangat jauh, dan memakan waktu yang
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Angkatan 56 di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba yang berada di tiap desa yang
dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 18 Agustus 2017 terbagi atas dua bentuk intervensi, yaitu
Intervensi Non Fisik dan Intervensi Fisik. Dan dalam pelaksanaannya di lakukan di tiap desa
Sipaenre, Desa Garuntungan, Desa Balibo, Desa Sopa, Desa Somba. Desa Tamaona dan
Desa Mattirowalie yang di awasi oleh pihak, perangkat desa dan puskesmas, serta di lakukan
Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Mahasiswa dapat terlaksana dengan maksimal
jika Masyarakat, Mahasiswa dan Pemerintah bekerja sama dalam menjalankan program
kerja di mana program kerja tersebut untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan
masyarakat
Seluruh program kerja di desa dan kecamatan ini dapat terlaksana dengan baik,
hambatan ini dapat diatasi dengan baik berkat kerja sama Mahasiswa KKN-PK angkatan 56
4.2 Saran
1. Untuk pemerintah setempat dan institusi terkait seperti pihak Puskesmas Borongrappoa
kepada masyarakat.
2. Untuk perangkat desa, tokoh masyarakat, dan tokoh agama Desa di Kecamatan Kindang
sebaiknya lebih aktif dalam memotivasi dan bekerjasama dengan pemerintah setempat
4. Untuk pihak universitas, kami harapkan disediakan dana yang memadai sebagai bekal
36