Defenisi
Menurut WHO, persalinan normal adalah persalinan yang dimulai secara spontan
(dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir), berisiko rendah pada awal
persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37 – 42 minggu
stelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi yang baik.
Persalinan atau partus adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
yang cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai
(inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka
dan menipis dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap) Ibu dikatakan belum
inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks (Damayanti,
Pitriani, & Ardhiyanti, 2015)
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup
bulan atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasebta dan selaput janin
dari tubuh ibu (Harianto, 2010)
B. Sebab –sebab terjadinya persalinan
Sebab- sebab terjadinya persalinan belum diketahui dengan pasti, sehingga
menimbulkan beberapa teori yang berkaitan dengan mulai terjadinya persalinan.
Adapun teori-teori tentang penyebab terjadinya persalinan adalah (Johariyah, 2012):
(Johariyah, 2012)
1. Teori Peregangan otot
a. Otot rahim mempunyai kemampuan untuk meregang dalam batas tertentu
b. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi rahim sehingga persalinan
dapat dimulai
c. Pada kehamilan ganda, sering terjadi kontraksi setelah keregangan sehingga
menimbulkan proses persalinan.
2. Teori penurunan progesterone
a. Proses penuaan plasenta dimulai pada umur kehamilan 28 minggu, dimana
terjadi pelebaran pada jaringan ikat sehingga pembuluh darah mengalami
penyempitan
b. Produksi porgesteron mengalami penurunan, sehingga otot rahim menjadi
lebih sensitive terhadap oxytocin
c. Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah terjadi penurunan hormone
progesterone
3. Teori oksitosin internal
a. Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior
b. Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah
sensitivitas otot rahim, sehingga terjadi kontraksi Braxton Hicks.
c. Menurunnya konsentrasi akibat tuanya kehamilan, maka oksitosin dapat
meningkat, sehingga persalinan dapat dimulai.
4. Teori Prostaglandin
a. Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur 15 minggu yang
dikeluarkan oleh desidua
b. Pemberian prostaglandin pada saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot
rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan
c. Prostaglandin dianggap dapat menjadi pemicu persalinan
5. Teori Hipothalamus-Pituitari dan Glandula Suprarenalis
a. Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anancepalus sering terjadi
kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hypothalamus
b. Malpar pada tahun 1933 mengangkat otak kelinci percobaan, hasilnya
menunjukkan kehamilan kelinci berlangsung lebih lama
c. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan terdapat hubungan antara
hypothalamus dengan mulainya persalinan
d. Glandula suprarenalis merupakan pemicu terjadinya persalinan