Anda di halaman 1dari 6

1.

Kementerian Pengabdian Pada Masyarakat


Bahwa sesungguhnya tantangan kehidupan Bangsa dan Negara dimasa mendatang
akan semakin berat terutama kondidi Bangsa Indonesia yang saat ini tengah terpuruk
disemua aspek kehidupan akibat dari krisis multidimensi dan ditangan pemudalah
(mahasiswa) beban tanggungjawab ini berada. Sesungguhnya pada setiap perubahan
oleh suatu Bangsa pemudalah yang menjadi pelopornya, dan pada setai ide demikian
pemudalah yang menjadi pengobarnya. Karena itu sangat dipandang perlu untuk
menumbuhkan kamandirian mahasiswa dan membentuk sarjana yang berbudi pekerti,
cakap, mandiri, berwawasan luas, demokralis dan bertanggungjawab dalam rangka
menjawab tantangan masa depan tersebut, melalui proses pembinaan yang
berkesinambungan. Oleh karena itu komisi (B) MUSMA STIKes Kharisma Karawang
Ke – II Tahun 2016/2017 berkenyakinan diperlukannya suatu arah kebijaksanaan
pergerakan yang konduktif, konfrehensif dan terarah demi tercapainya tujuan
pendidikan nasional.
11.1.1. Pengertian
Pengabdian pada masyarakat diartikan sebagai pengalaman ilmu
pengetahuan yang dilakukan oleh STIKes Kharisma Karawang secara
melembaga melalui implementasi langsung kepada masyarakat yang
membutuhkannya, dalam upaya mensukseskan mutu pendidikan masyarakat.
11.1.2. Tujuan
1. Membentuk tujuan kerjasama yang luas dengan berbagai lembaga formal
maupun non-formal.
2. Memberdayakan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi.
3. Melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat pengabdian kepada
masyarakat dengan memperdayakan Mahasiswa STIKes Kharisma
Karawang dan masyarakat dengan potensi ilmu yang dimiliki Mahasiswa
STIKes Kharisma Karawang.
11.1.3. Sasaran
Membentuk pola piker masyarakat yang kontruktif, berwawasan luas
mendiri, berorientasi kedepan, bertanggungjawab dan memiliki kompetensi
dalam menyikapi persoalan lingkungan dalam kerangka keseimbangan antara
aktifitas piker, tindakan dan spriritual.
11.1.4. Arahan Umum
1. Meningkatkan program-program pendidikan yang dapat meningkatkan
SDM melalui pendidikan formal dan non-formal dalam rangka
mensukseskan tujuan pendidikan nasional.
2. Pengabdian pada masyarakat sebagai salah satu unsure Tri Dharma
Perguruan Tinggi, sudah merupakan komitem Universitas/Institusi di
Indonesia, khususnya STIKes Kharisma Karawang. Bidang PPM
merupakan salah satu bidang yang berada di BEM STIKes Kharisma
Karawang yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan PPM.
2. Kementerian Pemuda dan Olahraga
11.2.1. Pengertian
Pembinaan Sumber Daya Manusia adalah suatu proses pembentukan
Mahasiswa seutuhnya yang sadar akan eksistensi dirinya sebagai mahluk
Tuhan dan mahluk sosial dengan memberdayakan seluruh potensi dan
aktualisasi dimana menuju proses kematangan berfikir dan pencarian
identitas diri yang sebenarnya.
11.2.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dan pembinaan ini adalah membentuk SDM yang
berpola pikir kontruktif, berwawasan luas mandiri, berorientasi kedepan,
bertanggungjawab dan memiliki kompetensi dalam menyikapi persoalan dan
lingkungan dalam kerangka keseimbangan antara aktifitas piker, tindakan
dan spriritual.
11.2.3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan SDM ini adalah :
 Terbentuknya Mahasiswa yang kritis dan berwawasan luas, memilki
pola piker, pola sikap dan pola-pola yang berlandaskan pada nilai-nilai
moral dan religious.
 Terciptanya suatu pola atau system pembinaan bagi mahasiswa melalui
kegiatan kemahasiswaan, seperti olah raga dan seni.
11.2.4. Arahan Umum
Untuk mewujudkan tujuan pembinaan SDM ini hal-hal yang perlu
mendapatkan penekanan dalam proses pembinaan yang akan dilaksanakan
adalah sdebagai berikut:
1. Pembentukan pola piker Mahasiswa
Pembentukan pola piker Mahasiswa diarahkan untuk membentuk
Mahasiswa yang mengedepankan pemikiran-pemikiran yang konstruktif
yang memperkuat aktivitas Mahasiswa baik dalam skala kampus maupun
skala nasional.
2. Peningkatan Aktivitas Mahasiswa
Dalam rangka pengendalian diri, disamping aktivitas perkuliahan yang
mengembangkan kemampuan berpikir disuatu sisi, maka perlu ada
aktivitas lain yang bisa menghasilkan kemampuan gerak (aksi),
kemampuan imajinasi yang mengarah pada kreabilitas, dan mematangkan
emosi. Untuk itu, aktivitas kemahasiswaan sebagai suatu pendidikan
empiris, perlu ditingkatkan. Perlu adanya usaha-usaha untuk memfasilitasi
seluruh mahasiswa dalam beraktivitas dilingkungan kampus. Oleh karena
itu, garis kebijaksanaan yang harus ditempuh adalah :
a. Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada elemen kampus untuk
beraktifitas, berkreatifitas dan berinovatif
b. Menyediakan fasilitas yang menunjang segala upaya peningkatan
aktivitas kemahasiswaan tersebut.
c. Memberdayakan seluruh komponen yang ada dalam rangka
meningkatkan aktivitas kemahasiswaan baik secara kualitas maupun
kuantitas.
3. Peningkatan Wawasan Mahasiswa
Disamping bekal akademis yang diperoleh di bangku kuliah, mahasiswa
juga perlu dibekali wawasan-wawasan lain yang berguna. Wawasan yang
disampaikan mencakup aktifitas profesionalisme dan wawasan sosial,
kemasyarakatan yang mampu menampung dan mengarahkan potensi
mahasiswa serta menuangkannya dalam kehidupan masyarakat melalui
pengembangan media kampus, kegiatan ilmiah dan lainnya. Pembekalan
Kepada calon Sarjana Baru.
Disamping ketiga hal diatas, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah
pembekalan kepada sarjana baru. Hal ini dilakukan agar sarjana baru
tersebut siap di lingkungan yang baru dan tidak kehilangan idealismenya.

4. Kaderisasi
Mengingat kaderisasi merupakan hal yang penting dalam mata rantai
keorganisasaian, maka perlu dilakukan program-program yang mengarah
kepada :
a. Kaderisasi yang terintegrasi diantara seluruh komponen kampus.
b. Transpormasi dan misi kemahasiswaan.
c. Pembinaan dan ketahanan jasmani dan rohani dengan mengacu
norma-norma kemanusiaan.
d. Penjamin proses regenerasi kepemimpinan dalam kehidupan
kemahaiswaan.

3. Kementerian Pendidikan
Uutuk menciptakan suatu tatanan masyarakat mahasiswa yang dinamis dan
berkembang, baik di bidang akademis maupun kegiatan kemahasiswaan, maka perlu
adanya suatu arahan yang seimbang pada beberapa bidang yang saling mendukung
dan terintegrasi. Sesuai dengan tujuan dan sasaran BEM maka perlu adanya arahan-
arahan kebijakan yang dapat memperlancar roda kepengurusan organisasi
kemahasiswaan sebagai badan eksekutif dalam kemahasiswaan.
Pada bagian ini, akan diuraikan tentang arahan program kerja yang dituangkan dalam
pedoman sebagai acuan pelaksanaan program kerja organisasi kemahasiswaan dalam
rangka melaksanakan tugas eksekutifnya.
Arahan program kerja yang tercangkup dalam Garis-garis Besar Haluan Organisasi
( GBHO ) diantaranya :
1. Pendidikan
2. Kesejahteraan
3. Kewirausahaan
4. Administrasi dan Keuangan
II.3.1. Pengertian
Pendidikan yang dimaksud adalah upaya mengubah sikap dan tata laku dalam
usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan
yang dititik beratkan pada pengembangun profesi yang digeluti oleh seluruh
komponen.
II.3.2 Tujuan
1. Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mempertinggi
budi pekerti, memperkuat kepribadian, kecerdasan, keterampilan, dan
kemandirian.
2. Ikut mengembangkan usaha untuk mencetak sarjana yang berwawasan luas,
berbudi pekerti cakap, mandiri, demokratis dan bertanggungjawab yang
dapat membangun dirinya sendiri serta memberikan kontribusi yang nyata
bagi pembangunan nasional.
II.3.3. Sasaran
Pendidikan dialokasikan ditujukan untuk mengembangkan potensi seluruh
anggota BEM sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
II.3.4. Arahan Umum
1. Pengembangan dan pelaksanakan kegiatan- kegiatan di bidang social,
kebudayaan, politik, kewirausahaan dan mendudung suatu pola
pendidikan keprofesian dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada
di STIKes Kharisma Karawang.
2. Sarana dan prasarana pendidikan, termasuk gedung kuliah dan peralatan
penunjangnya, perpustakaan, fasilitas laboraturium dan suasana belajar
mengajar yang kondusif makin di sempurnakan dan ditingkatkan.
3. Keterlibatan mahasiswa dengan memberikan kontribusi aktif dalam
penyusunan kebijakan yang di keluarkan Pimpinan Perguruan Tinggi
STIKes Kharisma Karawang dalam bidang akademik, kurikulum sarjana,
dengan kegiatan belajar mengajarnya, dengan memandang pada
hubungannya yang sudah ada antara BEM dengan pihak Institusi.
4. Pengupayaan pembelaan secara aktif terhadap anggota BEM yang
mengalami masa permasalahan akademik selama menyelesaikan
pendidikannya.

4. Kementerian Dalam Negeri


II.4.1. Pengertian
Kesejahteraan yang dimaksud adalah suatu upaya mewujudkan pemenuhan
kebutuhan mahasiswa untuk tumbuh dan berkembangnya studi maupun
kegiatan kemahasiswaan yang dapat memberikan kontribusi yang bearti bagi
kehidupan dilingkungan kampus, masyarakat bangsa dan negara.
II.4.2. Tujuan
1. Peningkatan perbaikan kesejahteraan dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan kesadaran serta kemanapun setiap anggota BEM untuk
input serta di dalam mensukseskan Program Kedalam Pemerintah
Mahasiswa STIKes Kharisma Karawang.
2. Peningkatan kesejahteraan di laksanakan untuk mendorong terciptanya
suasana kampus yang dinamis dengan didukung oleh penyediaan fasilitas-
fasilitas kampus yang memadai serta ditunjukan untuk memperjuangkan
kepentingan mahasiswa di lingkungan kampus.
II.4.3. Sasaran
Kesejahteraan yang diupayakan ditujukan meliputi seluruh anggota yang
keanggotaannya diatur oleh AD/ART.
II.4.4. Arahan Umum
1. Membentuk dan mengoptimalkan Unit Lembaga beasiswa yang dapat
mengacomodir kebutuhan- kebutuhan mahasiswa akan beasiswa sehingga
mampu menjalankan studi maupun kegiatan kemahasiswa dengan baik,
dan diharapkan dapat meningkatkan kemandirian, dan kebersamaan
seluruh mahasiswa dalam kegiatan social kemasyarakatan.
2. Mengusahakan peningkatan aksebilitas dan kemudahan bagi mahasiswa
dalam hal pemakaian serta penggunaan fasilitas- fasilitas umum,gedung
olahraga, dan ruangan gedung-gedung lainnya untuk menunjang
pengembangan studi dan kegiatan kemahasiswaan di lingkungan kampus
yang meliputi ; pengadaan / penyediaan buku-buku kuliah yang harganya
terjangkau dan mengupayakan peningkatan pelayanan perpustakaan
dengan memperpanjang waktu operasi, mendorong terbentuknya akses
internet di BEM dengan harapan dapat meningkatkan kegiatan studi dan
kegiatan kemahasiswaan, serta penyedian laboraturium, telephone umum,
wc, asrama dan lainnya.

5. Kementerian Luar Negeri


II.5.1. Pengertian
Kementerian Luar Negeri merupakan suatu penghubung BEM dengan Instansi
lain yang meliputi undangan-undangan maupun delegasi disuatu acara.
II.5.2. Tujuan
1. Sebagai delegasi untuk menghadiri undangan dari Institusi lain.
2. Menjalin kerjasama strategis dengan Institusi eksternal kampus.
II.5.3. Sasaran
Seluruh Institusi eksternal.

6. Kementerian Komunikasi dan Informasi


II.6.1. Pengertian
Merupakan Kementerian yang bertanggung jawab terhadap informasi dan
komunikasidalam bidang sosial media.
II.6.2. Tujuan
Sebagai kementerian yang mengatur sosial media sebagai sarana informasi dan
komunikasi kegiatan BEM.

Anda mungkin juga menyukai