Terapi modalitas adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini di berikan
dalam upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku maladaptif menjadi perilaku
adaptif.
bertujuan untuk mengubah perilaku klien dengan gangguan jiwa dengan perilaku mal
adaptifnya menjadi perilaku yang adaptif.
Dasar-dasar Pemberian Terapi Modalitas
2. Tingkah laku manusia selalu dapat diarahkan dan dibina ke arah kondisi yang mengandung reaksi( respon yang
baru )
3. Tingkah laku manusia selalu mengindahkan ada atau tidak adanya faktor-faktor yang sifatnya menimbulkan
tekanan sosial pada individu sehingga reaksi indv tersebut dapat diprediksi ( reward dan punishment )
4. Sikap dan tekanan sosial dalam kelompok sangat penting dalam menunjuang dan menghambat perilaku individu
dalam kelompok social
5. Terapi modalitas adalah proses pemulihan fungsi fisik mental emosional dan sosial ke arah keutuhan pribadi yang
dilakukan secara holistikYa
Terapi Psikofarmaka
1. Restrain
Restrain adalah terapi yang menggunakan alat-alat
mekanik atau manual untukmembatasi mobilitas fisik
klien. Alat tersebut meliputi penggunaan mantest untuk
pergelangan tangan atau kaki dan kain pengikat.
Restrain harus dilakukan padakondisi khusus, hal ini
merupakan intervensi yang terakhir jika perilaku
kliensudah tidak dapat di atasi atau dikontrol dengan
strategi perilaku maupunmodifikasi lingkungan.
2. Seklusi
Seklusi adalah bentuk terapi yang mengurung klien dalam ruangan khusus.
Klientidak dapat meninggalkan ruangan tersebut secara bebas. Bentuk siklusi
dapat berupa pengurungan diruangan tidak terkunci sampai pengurungan
dalam ruanganyang terkunci dengan kasur tanpa seprei, terganting dari
tingkat kegawatan klien.Indikasi seklusi yaitu dengan perilaku kekerasan
yang membahayakan diri sendiri,orang lain dan lingkungan.
Menurut Perez (1994 dalam Hasnidah, 2002) secara khusus Family Conseling/ terapi
bermanfaat untuk :
1) Membuat semua anggota keluarga dapat mentoleransikan cara atau perilaku yang unik
dari setiap anggota keluarga.
2) Menambah toleransi setiap anggota keluarga terhadap frustasi, ketika terjadi konflik dan
kekecewaan, baik yang dialami bersama keluarga atau tidak bersama keluarga.
3) Meningkatkan motivasi setiap anggota keluarga agar mendukung, membesarkan hati dan
mengembangkan anggota lainnya.
4) Membantu mencapai persepsi parental yang realistis dan sesuai dengan persepsi anggota
keluarga.
Tujuan Terapi Keluarga