Anda di halaman 1dari 8

TUGAS LABOLATORIUM

DOSEN : ISLAMIYAH, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. A

LAPORAN PENDAHULUAN
TERAPI MODALITAS: PIJAT TUINA

OLEH :

NAMA : SITTI NUR VANESA

NIM : P201701095

KELAS : J3

PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN

STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI

2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Terapi Modalitas: Pijat Tuina


1. Terapi modalitas
Terapi modalitas yaitu suatu terapi yang dilakukan dengan cara
melakukan berbagai  pendekatan penanganan pada klien dengan gangguan jiwa.
Terapi modalitas adalah terapi dalam keperawatan jiwa, dimana perawat
mendasarkan potensi yang dimiliki klien (modal-modality) sebagai titik tolak
terapi atau penyembuhan. Dapat juga didefinisikan terapi modalitas adalah
suatu pendekatan penanganan klien dengan gangguan yang bervariasi yang
bertujuan untuk mengubah prilaku klien dengan gangguan jiwa dengan prilaku
maladaptifnya menjadi prilaku yang adaptif.

2. Jenis Terapi Modalitas


a. Psikoterapi
Psikoterapi adalah suatu cara pengobatan terhadap masalah emosional
seorang pasien yang dilakukan oleh seorang yang terlatih dalam hubungan
professional secara sukarela. Psikoterapi dilaksankan agar klien memahami
tingkah lakunya dan menganti tingkah laku yang lebih konstruktif melalui
pemahaman-pemahaman yang selama ini kurang baik dan cendrung
merugikan baik diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar.
b. Psikoanalisis Psikoterapi
Terapi ini dikembangkan oleh Sigmud Freud, seorang dokter yang
mengembangkan “talking care” . Tetapi ini didasarkan pada keyakinan
bahwa seseorang terapis dapat menceritakan tentang masalah pribadinya.
Perubahan perilaku dapat terjadi jika klien menemukan kejadian-kejadian
yang disimpan dalam bawah sadarnya.
c. Psikoterapi Individu
Psikoterapi individu merupakan bentuk terapi yang menekankan pada
perubahan individu dengan cara mengkaji perasaan, sikap, cara berfikir, dan
perilakunya. Hal ini bertujuan agar klien mampu memahamidiri dan
perilaku dirinya sendiri, membuat perubahan personal atau berusaha lepas
dari rasa sakit hati dan ketidakbahagiaan. (Videbeck Sheila L, 2008 dalam
Nasir dan Muhits, 2011). Kunci dari terapi individu adalah bagaimana klien
dapat mengungkapkan perasaannya, dapat mengungkapkan perilaku yang
diperankannyadan menilainya sesuai dengan kondisi realitas. Esensi dari
psikoterapi individu mencakup seluruh aspek kehidupan yang menjadi
beban psikisnya. Hal ini memungkinkan dalam proses psikoterapi individu
maslah yang terjadi pada klien akan dieksploitasioleh terapis sampai pada
titik permasalahan yang krusial dan didiskusikan sesuai dengan situasi ,
kondisi, serta kekuatan yang dimiliki klien.
d. Terapi Modifikasi Prilaku
Terapi prilaku didasarkan pada keyakinan bahwa prilaku
dipelajari,dengan demikian perilaku yang tidak diinginkan atau maladaptive
dapat diubah menjadi perilaku yang diinginkan atau adaptif.
Proses mengubah perilaku terapi ini adalah dengan menggunakan
teknik yang disebut conditioning yaitu suatu proses dimana klien belajar
mengubah perilaku.
e. Terapi Okupasi
Terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni pengarahan partisipasi
seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu yang telah ditetapkan.Terapi
ini berfokus pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang,pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk membentuk
seseorang agar mandiri,tidak tergantung pada pertolongan orang lain.
f. Terapi Lingkungan
Terapi lingkungan “Milieu terapi” adalah suatu manipulasi ilmiah
pada lingkungan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan pada
perilaku pasien dan untuk mengembangkan ketrampilan emosional dan
sosial (Stuart-sundeen,1991) sedangkan Sedangkan menurut Suliswati
(2005) dalam Direja 2011, terapi lingkungan merupakan keadaan
lingkungan yang ditata untuk menunjang proses terapi, baik fisik, mental
maupun sosial agar dapat membantu penyembuhan dan pemulihan klien.
g. Terapi Somatik
Terapi somatik adalah terapi yg diberikan kepada klien dengan
gangguan jiwa dengan tujuan mengubah perilaku yang maladaptif menjadi
perilaku adaptif dengan melakukan tindakan dalam bentuk perlakuan fisik.
Terapi somatik telah banyak dilakukan pada klien dengan gangguan jiwa.
h. Seklusi
Seklusi adalah bentuk terapi dengan mengurung klien dalam ruangan
khusus. Klien tidak dapat meninggalkan ruangan tersebut secara bebas.
Bentuk seklusi berupa pengurungan diruangan tidak terkunci sampai
pengurungan dalam ruangan terkunci dengan kasur tanpa seprei, tergnatung
dari tingkat kegawatan klien.
i. Fototerapi
Fototerapi atau sinar adalah terapi somatic pilihan. Terapi ini
diberikan dengan memaparkan klien pada sinar terang (520 kali lebih terang
dari sinar ruangan). Klien disuruh duduk dengan mata terbuka 1,5 meter, di
depan klien diletakkan lampu flouresen spectrum luas setinggi mata. Waktu
dan dosis ini bervariasi pada tiap individu. Beberapa klien berespons jika
terapi diberikan pagi hari, sementara klien lain lebih bereaksi kalau
dilakukan terapi pada waktu sore hari. Semakin sinar terang, semakin
efektif terapi per unit waktu.
j. Ect (Electro Convulsif Therapi)
ECT (Electro Convulsif Therapi) adalah suatu tindakan terapi dengan
menggunakan aliran listrik dan menimbulkan kejang pada penderita baik
tonik maupun klonik. Indikasi terapi kejang listrik adalah klien depresi pada
psikosa manic depresi, klien schizophrenia stupor kakatonik. ECT lebih
efektif dari antidepresan untuk klien depresi dengan gejala psikotik
(waham, paranoid).berikan antidepresan saja (imipramin 200-300 mg/hari
selama 4 minggu) namun jika tidak ada perbaikan perlu dipertimbangkan
tindakan ECT.
k. Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Terapi aktivitas kelompok adalah kumpulan individu yang
mempunyai relasi hubungan satu sama lain, saling terkait dan mengikuti
norma yang sama. Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan terapi yang
dilakukan atas kelompok penderita bersarna-sarna dengan berdiskusi satu
sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seseorang terapis. Aktivitas
digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan.Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling
bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif. Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk
memfasilitasi psikoterapisterhadap sejumlah klien pada waktu yang sama
untuk memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota.

3. Pijat Tuina
Tuina berasal dari kata Tui dan Na. Secara harafiah, Tui berarti dorong,
Na berarti mengambil atau menggenggam. Jadi, ada gerakan mendorong,
menekan, menggenggam, mengetuk, menekan dengan kuku, memilin, menepuk
dan mengurut pada tubuh untuk merangsang sirkulasi darah, mengusir patogen
dari luar (angin dan dingin), serta mengatur otot dan persendian. Jadi, pada
dasarnya pijatan ini dilakukan dengan menekan dan sesekali menggenggam
bagian tubuh. Pijat Tui Na merupakan pemijatan menggunakan akupresur untuk
membawa keseimbangan dalam tubuh. Pijat ini dapat dilakukan selama 10-15
menit.
4. Manfaat Pijat Tuina
Pijatan anak-anak menerapkan teknik-teknik pijatan yang sama untuk
perkembangan sensasi sentuhan yang sehat pada anak- anak. Penelitian telah
menunjukkan bahwa bayi dan bayi berkembang dari sentuhan orangtua yang
penuh kasih. Faktanya, anak-anak yang menerima perhatian semacam ini lebih
sehat dan menambah berat badan dengan baik sepanjang perkembangan
mereka.Selain mempromosikan pematangan yang sehat, pediatrik Tui Na juga
dapat mengobati sejumlah kondisi yang diderita anak-anak. Ini termasuk mual,
kurang nafsu makan, demam, mimpi buruk, dan mengompol.Sesi pijat tunggal
akan berlangsung selama 30 menit, dan harus dilakukan sesering yang
diperlukan mengingat sifat kondisi anak. Teknik-tekniknya mudah dipelajari
dan karenanya dapat diperkuat di rumah di antara sesi-sesi dengan profesional.
Tui na berperan dalam rehabilitasi dan pemeliharaan kesehatan. Ini
membantu merawat otot, tendon, dan ligamen. Tui na dapat mengobati atau
melengkapi pengobatan berbagai kondisi, termasuk gangguan internal, penyakit
pernapasan kronis yang berhubungan dengan stres, nyeri bahu dan punggung,
gangguan muskuloskeletal dan perpindahan sendi, dan banyak lagi.
Tui na teknik juga:
a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Tingkatkan mobilitas sendi
c. Sembuhkan cedera jaringan lunak
d. Mengatur saraf

5. Prosedur Pijat Tuina


Langkah-langkah :
a. Lakukan pemijatan dengan lembut dan bertahap
1) Tekuk sedikit ibu jari anak dan gosok garis pinggir ibu jari sisi
telapaknya dari ujung ibu jari hingga ke pangkal ibu jari antara 100-
2) 500 kali. Ini akan membantu memperkuat fungsi pencernaan dan
limpa.
3) Pijat tekan melingkar bagian pangkal ibu jari yang paling tebal
berdaging 100-300 kali. Ini akan menguraikan akumulasi makanan
yang belum dicerna serta menstimulasi lancarnya sistem pencernaan.
4) Gosok melingkar tengah telapak tangan 100-300 kali dengan radius
lingkaran kurang lebih 2/3 dari jari tengah telapak ke pangkal jari
kelingking. Stimulasi ini memperlancar sirkulasi darah serta
mengharmoniskan lima organ utama tubuh.
5) Tusuk dengan kuku serta tekan melingkar titik yang berada ditengah
lekuk buku jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking.
Tusuk dengan kuku 3-5 kali dan pijat tekan 30-50 kali per titik. Ini
berfungsi memecah stagnasi (kemacetan) di meridian dan
menghilangkan akumulasi makanan.
6) Tekan melingkar dengan bagian tengah telapak tangan di area tepat
diatas pusarnya searah jarum jam 100-300 kali. Ini juga menstimulasi
pencernaan agar lebih lancar.
7) Dengan kedua ibu jari, tekan dan pisahkan garis dibawah rusuk
menuju perut samping 100-300 kali. Ini memperkuat fungsi limfa dan
lambung, juga memperbaiki pencernaan.
8) Tekan melingkar titik dibawah lutut bagian luar sekitar 4 lebar jari
anak dibawah tempurung lututnya 50-100 kali. Ini akan
mengharmoniskan lambung, usus, dan pencernaan. (baik saat untuk
diare, konstipasi, tidak nafsu makan, baik untuk meningkatkan
stamina dan sistem imun).
9) Pijat secara umum punggung anak, lalu tekan dengan ringan tulang
punggungnya dari atas ke bawah 3 kali. Lalu cubit kulit dikiri-kanan,
tulang ekor dan merambat keatas hingga lebar 3-5 kali. Ini berfungsi
memperkuat konstitusi tubuh anak, mendukung aliran chi (daya
hidup) sehat dan memperbaiki nafsu makan anak.
b. Mengatur posisi semula/ senyaman mungkin.
c. Merapikan alat
d. Mencuci tangan
e. Dokumentasi tindakan yang sudah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai