PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
KENDARI
2020
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL
Proposal ini telah kami setujui untuk diajukan pada Seminar Proposal
Tim Pembimbing
PembimbingI Pembimbing II
Mengetahui,
ii
iii
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saran-saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu dari Penulisan ini sangat Penulis
harapkan.
Pada kesempatan ini Penulis tidak lupa pula menghaturkan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Moh. Guntur Nangi, SKM., M.Kes.
II atas semua waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikannya dalam
Tidak lupa pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada:
Kendari
6. Tim Penguji Hasil penelitian terdiri dari bapak H.Achmad Kadarman, SKM.,
M.Kes. selaku Penguji I,ibu DR. Yunita Amraeni, M.Kes. selaku Penguji II
Mandala Waluya Kendari yang telah membantu dalam proses pendidikan dan
administrasi.
yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama pendidikan dan saran
Demikian proposal ini semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
Waluya Kendari.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian............................................................................................6
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................7
E. Kebaruan Penelitian.......................................................................................8
B. Kerangka Konsep...........................................................................................42
C. Variabel Penelitian.........................................................................................43
3
BAB IV METODE PENELITIAN
D. Pengumpulan Data.........................................................................................55
F. Etika Penelitian..............................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................62
LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia, termasuk Indonesia. Jumlah pasien terinfeksi virus corona pun terus
bertambah setiap hari. Kasus virus corona di Asia Tenggara mencapai 14,1
ribu kasus atau mengisi sekitar satu persen dari total kasus di dunia. Jumlah
itu di dominasi oleh Malaysia dan Filipina, masing-masing dengan 3,8 ribu
kasus dan 3,7 ribu kasus. Kemudian, Indonesia berada di peringkat tiga
dengan hampir 2,5 ribu kasus. Thailand dan Singapura pun mencatat ribuan
kasus positif Covid-19, yakni 2,2 ribu kasus dan 1,4 ribu kasus (Lidwina,
penyakit corona virus 2019 (Covid-19) pada 2 Maret 2020 pada seorang
instruktur senam dan ibunya. Hingga 8 April 2020, telah terkonfirmasi 2.738
kasus positif Covid-19, dengan tingkat kematian diatas dunia sebesar 5,7%.
Ada tiga parameter yang digunakan untuk memahami seberapa besar masalah
Pada bulan Agustus 2020, tercatat jumlah kasus positif di seluruh dunia
telah mencapai 24 juta kasus. Negara dengan kasus terbanyak adalah Amerika
Serikat dengan jumlah 5,9 juta kasus, Brazil dengan jumlah 3,6 juta kasus dan
India dengan jumlah 3,1 juta kasus (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Di
Asia Tenggara pada bulan Oktober 2020 tercatat jumlah kasus positif
5
sebanyak 719.093 kasus, dimana jumlah kasus terbanyak berada di Filipina
dengan kasus terendah adalah Laos dimana jumlah kasus positif sebanyak 23
Juni 2020, ada tambahan 700 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia,
Per bulan November 2020 terjadi peningkatan jumlah kasus, dimana Satuan
positif terkonfirmasi yang berasal dari 502 Kabupaten/Kota dari jumlah total
Sementara itu, menurut data yang diperoleh dari Tim Satuan Gugus
kasus tertinggi berada di Kota Kendari yaitu sebanyak 1.399 kasus atau
sebesar 48,14% dari total jumlah kasus positif Covid-19 yang terdapat di
6
covid 19, kasus baru atau terbentuk klaster baru karena pasar adalah daerah
yang memiliki contact ratenya tinggi baik antara pembeli atau pengunjung
Meski demikian, saat ini masih banyak masyarakat yang bandel dan
Bahkan, masih saja ada yang mengabaikan penerapan protokol dan enggan
7
Di kota Kendari, tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan masih
begitu ramai menyebabkan pedagang ataupun pembeli cukup sulit untuk tidak
tangan pakai sabun dan menjaga jarak) akan tetapi dengan melihat aktivitas
Covid-19, perilaku memegang peranan yang sangat penting. Salah satu teori
Health Belief Model (HBM). Teori ini mengukur persepsi masyarakat tentang
8
Konsep utama HBM terdiri atas lima komponen yaitu persepsi
B. Rumusan Masalah
9
4. Apakah ada hubungan persepsi kepercayaan diri (Perceived self-efficacy)
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kendari.
10
Covid-19 pada pedagang pasar tradisional Anduonohu di Kota
Kendari.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
11
c. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu bahan rujukan
E. Kebaruan Penelitian
12
Covid-19 Wonosobo Covid-19 di
tentang Kabupaten
Covid-19 Wonosobo dapat
dilakukan dengan
baik.Namun
demikian,
pemantauan dari
pemerintah dan
masyarakat tetap
diperlukan guna
mempertahankan
situasi yang
kondusif dalam
upaya pemutusan
rantai penularan
Covid 19.
3 Intan Analisis penelitian ini Variabel Berdasarkan hasil
Putri teori menggunaka Independen: penelitian, tindakan
Swari health n Variabel personal hygiene
Aristi belief observasiona yang dapat dipengaruhi
dan Muji model l analitik dan digunakan oleh faktor isyarat
Sulistyo terhadap desain cross dalam untuk melakukan
wati tindakan sectional penelitian ini tindakan. Jika
(2020) personal adalah isyarat untuk
hygiene manfaat yang bertindak dalam
siswa dirasakan dan kategori tinggi
sekolah isyarat untuk maka tindakan
dasar melakukan personal hygiene
tindakan. siswa akan baik,
Variabel dan jika keyakinan
dependen: isyarat untuk
13
Variabel bertindak dalam
dalam kategori rendah
penelitian ini maka tindakan
adalah personal hygiene
tindakan siswa dalam
personal kategori kurang.
hygiene. Dan Jika keyakinan
ancaman tinggi
maka tindakan
personal hygiene
siswa dalam
kategori baik, dan
jika keyakinan
ancaman dalam
kategori rendah
maka tindakan
personal hygiene
siswa dalam
kategori kurang.
4 Ratna Health Penelitian ini Variabel Kepercayaan diri,
Setiyanin Belief menggunaka Independen: persepsi manfaat,
gsih,Didi Model: n penelitian yang dan persepsi
k Determina analitik dirasakan ancaman
Tamtom ntsof dengan kerentanan, berpengaruh positif
o, Nunuk Hypertensi desain cross keseriusan terhadap perilaku
Suryanti on sectional. yang pencegahan
(2016) Prevention dirasakan, hipertensi.
Behaviorin isyarat untuk Hambatan yang
Adults at bertindak, dirasakan memiliki
Communit manfaat yang efek negatif pada
y Health dirasakan, pencegahan
14
Center, hambatan hipertensi tingkah
Sukoharjo, yang laku. Kerentanan
Central dirasakan, yang dirasakan,
Java kepercayaan persepsi
diri sendiri. keseriusan, dan
Variabel isyarat untuk
dependen: bertindak memiliki
persepsi efek positif tidak
ancaman dan langsung pada
perilaku perilaku
pencegahan pencegahan
hipertensi. hipertensi.
5 Hendrik Persepsi Penelitian ini Variabel Kesadaran
Edison masyaraka menggunaka Independen: masyarakat untuk
Siahainei t tentang n penelitian persepsi menggunakan
nia dan penggunaa survey masyarakat masker masih
Tiar n masker dengan Variabel kurang karena
Lince dan cuci wawancara Dependen: keterbatasan
Bakara tangan penggunaan pengetahuan akibat
(2020) selama masker dan yang disebabkan
pandemi cuci tangan tidak menggunakan
Covid-19 selama masker. Mencuci
di pasar pandemi tangan belum
sukaramai Covid-19 di menjadi kebiasaan
Medan pasar karena keterbatasan
sukaramai fasilitas tempat
Medan mencuci tangan di
pasar.
6 Danoe Analisis Penelitian ini Variabel Persepsi
Soesanto, pengaruh menggunaka Independen: kerentanan,
Minarni persepsi n penelitian persepsi keparahan,
15
Wertinin ibu kuantitatif persepsi ibu persepsi hambatan
gsih, terhadap analitik Variabel dan persepsi
Hanna perilaku dengan Dependen: manfaat juga
Tabita gaya hidup pendekatan perilaku gaya dipengaruhi oleh
Hasianna bersih dan cross- hidup bersih tingkat pendidikan
Silitonga, sehat sectional dan sehat ibu. Persepsi
Gianina berdasarka berdasarkan manfaat yang
Angelia n ‘health ‘health belief dirasakan ibu
Santoso belief model’ in diharapkan akan
(2020) model’ in Surabaya menurunkan
Surabaya persepsi hambatan
dalam melakukan
perilaku hidup
bersih dan sehat.
7 La Ode Penerapan Penelitian ini Variabel Hasil penelitian
Anhusad perilaku menggunaka Independen: bahwa penerapan
ar dan hidup n teknik perilaku perilaku hidup
Islamiya bersih dan pengumpulan hidup bersih bersih dan sehat
h (2020) sehat anak data berupa dan sehat anak usia dini
usia dini di wawancara Dependen: dalam kategori
tengah dan angket pola asuh sangat baik, dari
pandemi orang tua data Sebanyak
Covid-19 100% atau 51
respondenanak
cuci tangan
dengan sabun
sebelum makan.
Sebanyak 98%
atau 50 responden
anak jika keluar
rumah
16
menggunakan
masker dan
sebanyak 2% atau
1 responden anak
jika keluar rumah
tidak
menggunakan
masker. Sebanyak
100% atau 51
responden anak
jika sudah kembali
kerumah langsung
mandi dan
mengganti baju
dan sebanyak
100% atau 51
responden anak
suka berjemur di
pagi hari
8. Neneng Analisi Penelitian ini Variabel Sebagian besar
Nuryati, Ketaatann menggunaka Independen: responden
Mardila Masyaraka n penelitian Ketaatan berpendapat
Suryanda t Usia deskriptif Masyarakat bahwa masih
ri, Remaja Dependen: benyaknya yang
Adinda Terhadap Kebijakan belum mentaati
Vania, Kebijakan Pemerintah protokol kesehatan
dan Pemerinta Dalam karena masih
Carolina h Dalam Penanganan belum paham dan
M Penangana Covid-19 masih kurangnya
Lasambo n Covid- edukasi mengenai
uw 19 Covid-19
17
(2020)
9. Pipit Tri Hubungan Penelitian ini Variabel Hasil penelitian
Indriani Persepsi menggunaka Independen: menunjukkan ada
(2014) Penyakit n penelitian Persepsi hubungan
dan analitik Penyakit dan kerentanan
Keseriusan observasiona Keseriusan penyakit dan
Penyakit l dengan Penyakit keseriusan dengan
dengan rancangan Dependen: pelayanan
Pelayanan cross Pelayanan kesehatan pada
Kesehatan sectional Kesehatan health belief
pada pada Health model secara
Health Belife Model bersama-sama
Belife dengan nilai p
Model value (0,000<0,05)
dan nilai koefisien
determinasi 41,3%
yang berarti bahwa
variasi perubahan
pelayanan
kesehatan pada
health belief
model dipengaruhi
oleh kerentanan
penyakit dan
keseriusan
penyakit
sedangkan sebesar
58,7% dipengaruhi
oleh variabel lain
di luar model
penelitian.
18
10 Helmy Aplikasi Penelitian ini Variabel Terdapat hubungan
Bachtiar Health menggunaka Independen: faktor kepercayaan
Attamim Belife n pendekatan faktor berupa keparahan,
y dan M. Model kuantitatif kepercayaan kerentanan, isyarat
Bagus Pada yang berupa melakukan
Qomarud Perilaku berbentuk kerentanan, tindakan serta
din Pencegaha deskriptif keparahan, manfaat yang
(2017) n Demam analitik isyarat dirasa terhadap
Berdarah dengan tindakan, upaya pencegahan
Dengue rancangan manfaat, dan DBD di wilayah
cross hambatan kerja Puskesmas
sectional yang dirasa Sukorame
study Dependen: Kecamatan
upaya Mojoroto Kota
pencegahan Kediri, tetapi
DBD hambatan yang
dirasa tidak
berhubungan.
BAB II
19
TINJAUAN PUSTAKA
1. Covid-19
Penyakit karena infeksi virus ini disebut Covid-19. Virus Corona adalah
keluarga besar dari virus yang dapat menyebabkan penyakit yang tidak
terlalu parah seperti flu pada umumnya dan juga dapat menyebabkan
(WHO, 2020).
Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa,
2020)
2. Epidemiologi Covid-19
berat dengan penyebab yang belum diketahui, yang berawal dari laporan
20
Provinsi Hubei, China, tepatnya di hari terakhir tahun 2019 Cina. Dugaan
awal hal ini terkait dengan pasar basah yang menjual ikan, hewan laut
muncul laporan dari provinsi lain di Cina bahkan di luar Cina, pada
orang-orang dengan riwayat perjalanan dari Kota Wuhan dan Cina yaitu
merawat pasien tanpa ada riwayat berpergian ke pasar yang sudah ditutup
pada kontak serumah pasien di luar China dari pasien terkonfirmasi dan
21
peningkatan jumlah kasus yang luar biasa hingga pada akhir Januari 2020
et al., 2020).
al., 2020).
693.224 kasus dan 33.106 kematian di seluruh dunia. Eropa dan Amerika
Utara telah menjadi pusat pandemi Covid-19, dengan kasus dan kematian
sebanyak 19.332 kasus pada tanggal 30 Maret 2020 disusul oleh Spanyol
22
dengan 6.549 kasus baru. Italia memiliki tingkat mortalitas paling tinggi
2020 sejumlah dua kasus. Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang
mulai dari usia 30 hari hingga 89 tahun. Menurut laporan 138 kasus di
tahun (42-68 tahun) tetapi pasien rawat ICU lebih tua (median 66 tahun
3. Penularan Covid-19
dengan virus yang dikeluarkan dalam droplet. Hal ini sesuai dengan
23
kejadian penularan kepada petugas kesehatan yang merawat pasien
Covid-19, disertai bukti lain penularan di luar China dari seorang yang
datang dari Kota Shanghai, China ke Jerman dan diiringi penemuan hasil
positif pada orang yang ditemui dalam kantor. Pada laporan kasus ini
virus kemudian virus dapat masuk ke dalam mukosa yang terbuka. Suatu
gejala dan durasi antara gejala dengan pasien yang diisolasi. Analisis
masa kontak pasien ke orang sekitar lebih lama sehingga risiko jumlah
2020).
24
kegagalan multiorgan, dan kematian (CDC, 2020). Setelah itu, gejala
dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala
yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak, sesak napas,
Kesehatan Dunia (WHO) dan 2–14 hari oleh Pusat Pengendalian dan
dapat terjadi. Kehilangan bau adalah gejala yang muncul pada 30% kasus
ada penundaan antara saat seseorang pertama kali terinfeksi dan saat ia
kecil kasus tidak mengembangkan gejala yang terlihat pada titik waktu
25
tertentu. Pembawa tanpa gejala ini cenderung tidak diuji, dan perannya
2020).
5. Transmisi Covid-19
(WHO, 2020).
simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin.
26
asimtomatis, namun mekanisme pastinya belum diketahui. Kasus-kasus
stainless steel (>72 jam) dibandingkan tembaga (4 jam) dan kardus (24
ekstensif pada kamar dan toilet pasien Covid-19 dengan gejala ringan.
27
2) Pasien dengan gangguan napas akut dan mempunyai kontak
alasan apapun.
ini selama 2 hari sebelum dan 14 hari setelah onset gejala dari
terkonfirmasi;
28
3) Merawat langsung pasien probable atau terkonfirmasi penyakit
atau
Kemenkes RI dan ada pada panduan WHO saat ini sudah tidak ada.
29
2) Orang dengan demam (≥38ºC) atau riwayat demam atau ISPA
konfirmasi COVID-19.
30
meter dengan kasus pasien dalam pengawasan atau konfirmasi)
dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah
d. Kasus Konfirmasi
7. Pencegahan Covid-19
umum, sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama minimum 20
31
detik, tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang
batuk atau bersin dan menggunakan bagian dalam siku jika tidak tersedia
fisik juga meliputi menjaga jarak dengan orang lain sejauh 6 kaki (sekitar
memberikan waktu tambahan hingga obat dan vaksin dapat tersedia dan
untuk orang yang sedang batuk atau bersin atau yang sedang menangani
32
sehat untuk memakai masker, terutama Tiongkok, Hong Kong, dan
menutup mulut dengan tisu ketika batuk dan bersin, rutin mencuci tangan
dengan sabun dan air, serta menghindari berbagi alat rumah tangga
selama 20 detik terutama setelah dari toilet, ketika tangan kotor, sebelum
minimal 60% jika tidak tersedia sabun dan air. WHO menyarankan agar
2020).
33
penggunaan layanan kesehatan. HBM dikembangkan pada tahun 1950-an
Masyarakat AS dan tetap menjadi salah satu teori yang paling dikenal dan
manfaat yang dirasakan dari tindakan dan hambatan untuk bertindak, serta
bertindak, juga harus ada untuk memicu perilaku kesehatan (Hanson and
Benedict, 2002)..
dengan sehat atau health adalah suatu kondisi tubuh yang lengkap secara
jasmani, mental, dan sosial, dan tidak hanya sekedar terbebas dari suatu
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi (WHO,
2020).
34
tersebut terkadang tanpa didukung teori teori lain yang dapat dijelaskan
secara logika.
dalam perilaku, cita-cita dan tujuan hidup yang akan dicapai individu.
usia dini, namun dalam materi peneliti kali ini teori modeling di
yang memiliki riwayat sakit yang sama dan memilih serta menjalani
melakukan perilaku sehat (Janz & Becker, 1984).Health belief model juga
35
HBM merupakan teori pertama di bidang kesehatan yang terkait
ataupun sembuh.
kemudian dikaji lebih lanjut oleh Becker dkk (1974) health belief model
36
dikembangkan untuk memahami sejumlah factor psikologis berbasis
sehat. Seperti model lain (teori perilaku terencana dan teori tindakan
Health belief model ini berfokus pada persepsi ancaman dan evaluasi
Rosenstock, 1997).
37
yang dapat membantu individu untuk menjaga perilaku hidup sehat
(Corner, 2005) :
38
efektivitas dari berbagai upaya yang tersedia dalam mengurangi
cocok.
39
anjuran kawan atau anggota keluarga lain, aspek sosiodemografis
keyakinan dan sikap) dan berkaitan dengan proses berfikir yang terlibat
melakukan atau memilih perilaku sehat dikaji dalam teori Health belief
(Conner, 2005).
C. Tinjauan Empiris
40
pengetahuan masyarakat Indonesia. Pemberian pengetahuan yang
tentang Covid-19 berada pada kategori Baik (90%) dan hanya 10%
menganalisis data adalah uji Spearman. Hasil yang didapat yaitu tidak
41
keyakinan ancaman (p=0,519) dan terdapat hubungan faktor isyarat
peneliti mengambil 50% dari jumlah populasi yang ada yaitu 30 orang
42
BAB III
KERANGKA KONSEP
Pada awalnya virus ini diduga menginfeksi hewan yaitu kelelawar yang
cepat dan menyeluruh dari wilayah China hingga keseluruh dunia. Penularan
virus ini terjadi melalui percikan droplet yang dikeluarkan ketika seseorang
bersin atau batuk. Droplet kemudian menyebar diudara dan terhirup oleh
manusia tanpa sadar mereka terpapar virus ini. Ada beberapa gejala yang
tenggerokan, flu dan batuk, meningkatnya suhu badan hingga 38° dan gejala
banyak masyarakat yang masih acuh tak acuh terhadap protokol kesehatan,
43
Salah satu tempat yang menjadi potensi paling besar dalam penyebaran
Covid-19 adalah pasar tradisional. Kasus baru atau klaster baru yang
daerah tempat terjadinya kontak yang tinggi baik antara pembeli atau
Persepsi Kerentanan
(Perceived Susceptibility)
Keterangan :
44
C. Variabel Penelitian
1. Definisi Operasional
menjaga jarak.
45
Diukur dengan menggunakan kuisioner serta kriteria
Selalu =4
Sering =3
Jarang =2
Tidak Pernah =1
Cara menentuka :
= 6×4
= 24
=6×1
=6
R
rumus I = sedangkan R= X-Y
K
I = Interval kelas
K = Jumlah kategori
R = 24 - 6
= 18
46
18
I =
2
= 9 (37,5%)
Kriteria Obyektif :
(37,5%)
(37,5%)
Sangat Setuju =4
Setuju =3
Tidak setuju =2
=5×4
= 20
47
Skor terendah (Y) = jumlah pertanyaan x skor terendah
=5×1
=5
R
rumus I = sedangkan R= X-Y
K
I = Interval kelas
K = Jumlah kategori
R = 20 - 5
= 15
15
I =
2
= 7,5 (37,5%)
Kriteria Obyektif :
(37,5%)
(37,5%)
48
Persepsi keseriusan (Perceived severity) yaitu pendapat
Sangat Setuju =4
Setuju =3
Tidak setuju =2
=5×4
= 20
=5×1
=5
R
rumus I = sedangkan R= X-Y
K
I = Interval kelas
K = Jumlah kategori
49
R = 20 - 5
= 15
15
I =
2
= 7,5 (37,5%)
Kriteria Obyektif :
(37,5%)
(37,5%)
Sangat Setuju =4
Setuju =3
Tidak setuju =2
=5×4
50
= 20
=5×1
=5
R
rumus I = sedangkan R= X-Y
K
I = Interval kelas
K = Jumlah kategori
R = 20 - 5
= 15
15
I =
2
= 7,5 (37,5%)
Kriteria Obyektif :
(37,5%)
(37,5%)
51
Persepsi Kepercayaan diri (perceived self-efficacy)
Sangat Setuju =4
Setuju =3
Tidak setuju =2
=5×4
= 20
=5×1
=5
R
rumus I = sedangkan R= X-Y
K
I = Interval kelas
K = Jumlah kategori
52
R = 20 - 5
= 15
15
I =
2
= 7,5 (37,5%)
Kriteria Obyektif :
(37,5%)
(37,5%)
E. Hipotesis Penelitian
Kendari
53
Ha : Ada hubungan persepsi keparahan yang akan dialami (Perceived
54
Ha : Ada hubungan hambatan yang dirasakan (Perceived barier) dengan
BAB IV
METODE PENELITIAN
antara faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Kendari
1. Populasi
55
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
2. Sampel
n= N
1 + N (d2)
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = Besar populasi
n= 445
1+ 445 (0,12)
n= 445
1+ 445 (0,01)
n= 445
5,45
n = 82
56
anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
D. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Model (HBM).
b. Data Sekunder
57
kuesioner faktor HBM di dapati jawaban yaitu merupakan pilihan
1. Pengolahan Data
a. Koding
responden tersebut.
b. Editing
dilakukan di lapangan.
c. Skoring
yaitu bila jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1, tidak setuju
diberi skor 2, setuju diberi skor 3, dan sangat setuju diberi skor 4.
d. Tabulasi Data
pada proses pengolahan dalam hal ini setiap data tersebut dikoding
2. Analisis Data
58
a. Analisis Univariat
f
P= ×100 %
n
Keterangan:
P= Angka presentase
b. Analisis Bivariat
1) Uji F
R2 /( n−1)
F=
(1−R 2)/(n−k)
(Purwanto, 2014)
KR = JK / dk
dengan:
KR = kuadrat rata-rata
JK = jumlah kuadrat
59
Kriteria uji dalam Uji F adalah :
2) Uji T
Rumusnya:
t =
t =
Ket.:
dengan t tabel
r = koefisien korelasi
n = banyaknya sampel
60
Sedangkan untuk uji t dua sampel berhubungan (berpasangan),
dihitung dengan:
t =
di mana
n = ukuran sampel
terhadap dependen.
b) Jika α > 0,05 dan t hitung < t table maka H0 Artinya tidak ada
terhadap dependen.
3. Penyajian Data
F. Etika Penelitian
61
subyek menolak, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati
hak-hak subyek.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
62
DAFTAR PUSTAKA
Alam, S., 2020. Ini Protokol Pencegahan Corona Bagi Pedagang di Pasar
Tradisional [Online]. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-
5052538/ini-protokol-pencegahan-corona-bagi-pedagang-di-pasar-
tradisional, diakses 6 Desember 2020.
CDC, 2020. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19 [Online]. Cent. Dis. Control
Prev.https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/symptoms-testing/
symptoms.html, diakses 6 Desember 2020.
CNN Indonesia, 2020. Pedagang Pasar Positif Corona Tembus 1.392 Orang
[Online]. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/ 20200922190536-92-
549604/pedagang-pasar-positif-corona-tembus-1392-orang, (diakses 6
Desember.2020).
Glanz, K., Rimer, B., Viswanath, K., 2008. Health Behaviorand Health Education
Theory, Research, and Practice. Library of Congress Cataloging, United
States of America.
Handayani, D., Hadi, D.R., Isbaniah, F., Burhan, E., Agustin, H., 2020. 'Corona
Virus Disease 2019'. J. Respirologi Indonesia. 40, 119–129.
https://doi.org/10.36497/jri.v40i2.101
63
Hanson, J.A., Benedict, J.A., 2002. 'Use of the Health Belief Model to Examine
Older Adults’ Food-Handling Behaviors.' J. Nutr. Educ. Behav. 34, S25–
S30. https://doi.org/10.1016/S1499-4046(06)60308-4
Huang, C., et. al., 2020. 'Clinical features of patients infected with 2019 novel
coronavirus in Wuhan, China'. The Lancet 395, 497–506.
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30183-5
Lidwina, A., 2020. Kasus Covid-19 Asia Tenggara Hanya 1% dari Total Dunia
[Online]. databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/04/
07/kasus-covid-19-asia-tenggara-hanya-1-dari-total-dunia (diakses 6
Desember 2020).
64
Soekidjo, N., 2004. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Susilo, A., dkk., 2020. 'Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini'. J.
Penyakit Dalam Indonesia. 7, 45–67. https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415
65
Lampiran 1
1. Judul Penelitian
2. Tujuan penelitian
3. Manfaat Penelitian
Serta mendapatkan kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai segala sesuatu
yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena itu saya (bersedia/tidak
bersedia*) secara sukarela untuk menjadi responden penelitian saudari Iyananda
Auliya Safrullah dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.
Kendari, 2021
Peneliti Responden
66
(.....................................) (....................................)
Lampiran 2
Petunjuk pengisian:
1. Isilah data-data dibawah sesuai dengan jawaban Anda
2. Berilah tanda check list (√) pada pilihan jawaban Anda
3. Periksa kembali seluruh jawaban Anda sebelum
mengumpulkannya
67
( ) Lulus SD/MI
( ) Lulus SMP/Sederajat
( ) Lulus SMA/Sederajat
( ) Lulus Sarjana
Lampiran 3
Petunjuk : Bacalah setiap pertanyaan dan beri tanda centang (√) disebelah kanan
pertanyaan sesuai dengan pendapat saudara.
Tidak
No Pertanyaan Selalu Sering Jarang
Pernah
1. Ketika berinteraksi dengan
pembeli bapak/ibu memakai
masker
2. Setelah berinteraksi dengan
pembeli bapak/ibu menggunaka
handsanitizier/mencuci tangan
pakai sabun selama 20 detik
3. Setelah memegang uang bapak/ibu
menggunakan
handsanitizier/mencuci tangan
selama 20 detik
4. Ketika berinteraksi dengan
pembeli bapak/ibu menjaga jarak
(minumal 1 m)
68
5. Bapak/ibu menhidari menyentuh
wajah sebelum mencuci
tangan/menggunakan
handsanitizier
6. Bapak/ibu menerapkan etika bersin
dan batuk
Sangat
Tidak Sangat
No Pertanyaan Tidak Setuju
Setuju Setuju
setuju
1. Penyakit Covid-19 menyebabkan
seseorang mengalami kematian
2. Covid-19 sangat berbahaya bagi
saya jika saya mempunyai riwayat
69
penyakit lainnya
3. Jika saya terkena Covid-19 saya
akan diasingkan oleh masyarakat
4. Biaya pengobatan Covid-19
sangat mahal
5. Sampai saat ini penyakit Covid-
19 masih belum bisa disembuhkan
70
Kuisioner kepercayaan diri (perceived self-efficacy) protokol Covid-19
Sangat
Tidak Sangat
No Pertanyaan Tidak Setuju
Setuju Setuju
setuju
1. Saya percaya jika menggunakan
masker saya dapat menghindari
terkena Covid-19
2. Saya percaya jika rutin mencuci
tangan dapat mencegah penularan
Covid-19
3. Saya percaya menjaga jarak
adalah hal yang terbaik dilakukan
pada masa Covid-19
4. Kemampuan saya untuk selalu
menerapkan protokol kesehatan
lebih baik dari teman-teman saya
yang lainnya
5. Dengan informasi yang saya
dapatkan saya bisa menerapkan
protokol kesehatan dengan benar
Sangat
Tidak Sangat
No Pertanyaan Tidak Setuju
Setuju Setuju
setuju
1. Orang yang terkena Covid-19
masih belum bisa diterima oleh
orang sekitarnya
2. Saya tidak membutuhkan lagi
71
informasi terkait Covid-19
3. Tidak ada sanksi jika tidak
menerapkan protokol kesehatan
4. Harga APD cenderung mahal
5. Pekerjaan jadi sulit jika harus
menerapkan protokol kesehatan
72