YORDANIA ANAMELANIA
NIM: K201602106
Peminatan Epidemiologi
Proposal penelitian ini telah kami setujui untuk disajikan dihadapan tim
penulisan.
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
dari kesempurnaan oleh karena itu saran-saran dari semua pihak yang sifatnya
harapkan.
Pada kesempatan ini Penulis tidak lupa pula menghaturkan rasa terima kasih
Pembimbing II atas semua waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikan dalam
Tak lupa pula Penulis haturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
6. Dosen Penguji I Bapak DR. Drs. La Ode Kamalia, M.Kes, Penguji II Ibu Wa
7. Kedua orangtua tercinta yang telah memberikan dukungan, kasih sayang serta
motivasi.
proposal ini.
Penulis,
Yordania Anamelania
K201602106
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................6
C. Tujuan Penelitian............................................................................7
1. Tujuan Umum...........................................................................7
2. Tujuan Khusus..........................................................................7
D. Manfaat penelitian..........................................................................7
1. Manfaat Teoritis........................................................................7
2. Manfaat Praktis.........................................................................7
E. Keaslian Penelitian.........................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Kualitas Tidur........................................11
B. Tinjauan Umum Tentang Mahasiswa.............................................20
C. Tinjauan Umum Tentang Variabel Yang di Teliti..........................21
1. Konsumsi Kopi.........................................................................21
2. Aktivitas Sampingan.................................................................23
3. Penggunaan Smartphone..........................................................27
D. Tinjauan Empiris............................................................................29
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pikir Peneliti.........................................................................32
B. Kerangka Konsep............................................................................33
C. Variabel Penelitian..........................................................................34
D. Definisi Oprasional dan Kriteria Objektif......................................34
E. Hipotesis Penelitian........................................................................35
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian............................................................38
B. Waktu dan Lokasi Penelitian..........................................................38
C. Populasi dan Sampel.......................................................................39
D. Pengumpulan Data..........................................................................41
E. Pengolahan Data.............................................................................41
F. Analisis Data ..................................................................................42
G. Penyajian Data................................................................................42
H. Etika Penelitian...............................................................................43
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas tidur adalah suatu keadaan dimana tidur yang dijalani seseorang
perubahan fungsi tubuh, penyakit mental dan masalah kesehatan lainnya. Kualitas
tidur yang buruk adalah fenomena global yang mempengaruhi semua kelompok
delapan Negara Afrika dan Asia, menemukan bahwa diantara orang dewasa
laporan kasus masalah waktu tidur malam adalah 16,6%, dengan tingkat kejadian
berkisar dari 3,9% hingga lebih dari 40,0%. Survei epidemiologi dari Amerika
Serikat memperlihatkan bahwa sekitar 36% penduduk dewasa tidur kurang dari 7
didapati paling tinggi di Amerika Serikat (56%). Masalah tidur bervariasi dari 23
hingga 36% di negara-negara Eropa, sementara itu adalah 23% pada orang-orang
Hasil survei The Global Pursuit of Better Sleep Health dari Royal Phillips
Hampir setengahnya 44% mengatakan bahwa tidur mereka telah memburuk dalam
angka keluhan pasien terhadap kualitas tidur. Hal tersebut didukung oleh hasil
survei yang mengindikasikan bahwa 15-35% dari populasi remaja dan orang
dewasa mengeluhkan gangguan kualitas tidur yang sering mereka alami, seperti
durasi tidur menjadi memendek (Ni Luh Putu Wulan Budyawati, 2019).
mengalami kesukaran tidur dan 17% diantaranya mengalami masalah serius (Ni
Dinges, dkk (Nashori & Wulandari, 2017) menyebutkan bahwa tidur yang
tidak memadai juga menyebabkan individu kurang bahagia, lebih tertekan, lemah
secara fisik, dan merasa sangat lelah secara fisik dan mental. Selanjutnya, apabila
dilakukan kajian lebih jauh, maka kualitas tidur yang buruk menjadi salah satu
prediktor dari mortalitas. Hal tersebut di kemukakan oleh Nilsson, Hedblad dan
Berglund (Robby, Chaidir & Rahayu, 2015) yang menemukan bahwa kualitas
tidur yang buruk berperan untuk menjadi prediktor dari mortalitas. Peneliti
tersebut menemukan bahwa 1902 dari 22.444 laki-laki dan 397 dari 10.902
perempuan meninggal karena faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan
tidur.
Kualitas tidur yag buruk juga dapat menimbulkan masalah kesehatan yaitu
maag. Maag kambuh bukan hanya pola makan yang sembarangan, faktanya
masalah tidur yang dimiliki setiap orang menjadi penyebab kambuhnya penyakit
maag. Gejala asam lambung naik atau GERD (gastroesophageal reflux disease)
bisa terjadi jika seseorang terus-terus tidak mencukupi tidurnya setiap malam. Jadi
maag kambuh bisa ditimbulkan oleh jadwal tidur yang berantakan. Ketika
seseorang menunda jam tidurnya pasti akan merasa lapar di malam hari yang
akhirnya makan bukan pada waktu yang tepat, kebiasaan ini yang mengacaukan
untuk esok hari, malah bekerja untuk mencerna makanan pada malam hari. Akibat
dari kebiasaan tersebut, asam lambung naik dan akhirnya membuat kualitas tidur
orang yang memiliki jam tidur yang cukup, dan terdapat 9 orang sisanya
mempunyai kebiasaan tidur di atas jam 12 malam. Dari hasil wawancara singkat
mereka mengkonsumsi kopi setiap harinya. Dalam kopi mengandung kafein yang
termasuk zat psikoaktif yang telah terbukti mengatasi kantuk dan mengembalikan
kewaspadaan. 2 mahasiswa mengeluhkan kualitas tidurnya menurun, mereka
disiang hari akibat kurang tidur malam hari karena penggunaan smartphone
hingga larut, penurunan konsentrasi ini yang mengganggu proses belajar. Padahal
Hal ini akan mempengaruhi jam tidur mahasiswa dan kebugaran mahasiswa serta
mahasiswa juga mempunyai pekerjaan paruh waktu atau bahkan pekerjaan waktu
penuh. Selain itu mahasiswa juga bersosialisasi setiap malam hari, mengonsumsi
buruk. Dampak dari kebiasaan tersebut jelas sekali akan menyebabkan mahasiswa
sering mengantuk pada jam perkuliahan, menjadi mudah ter singgung, dan tidak
dapat berkonsentrasi pada kuliah. Kualitas tidur yang buruk yang sering dialami
telpon genggam dapat menjadikan seseorang mengalami sulit untuk tertidur. Hal
ini terkait dengan kenikmatan yang dijalani saat menggunakan alat teknologi
dikarenakan angkatan 2016 saat ini merupakan angkatan yang sudah banyak
melalui berbagai proses perkuliahan dan lebih banyak pengalaman masalah tidur
kelompok usia dewasa, dari usia dewasa awal hingga dewasa akhir. Hal ini sesuai
dengan usia mahasiswa reguler angkatan 2016 yang rata-rata usia dewasa awal
18-25 tahun dan mahasiswa non-reguler angkatan 2016 yang rata-rata usia dewasa
1. Apakah ada hubungan antara konsumsi kopi dengan kualitas tidur pada
2. Apakah ada hubungan antara aktivitas sampingan dengan kualitas tidur pada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kendari.
Kendari.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai tambahan referensi karya tulis yang berguna bagi masyarakat luas
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa.
mahasiswa.
c. Bagi Peneliti
kebutuhan dasar tidur terkhusus kualitas tidur dan kebutuhan tidur secara
terhadap tidurnya. Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif sepeti waktu untuk
mulai tidur durasi tidur dan efisiensi tidur (Yeni Rosdianti, 2018).
adalah faktor fisiologis, psikokologis, lingkingan dan gaya hidup. Dari faktor
sedangkan dari faktor psikologis berdampak depresi, cemas dan sulit untuk
melibatkan berbagai domain antara lain, penilaian terhadap lama waktu tidur
gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur siang hari, efisiensi tidur,
kualitas tidur, penggunaan obat tidur. Jadi apabila dari ketujuh aspek tersebut
a. Durasi tidur
yang tidak terpenuhi dengan baik maka akan menganggu kualitas tidur.
b. Gangguan tidur
dan jika seseorang menjalani tidur yang berkualitas buruk dalam jangka
tidur yang sebenarnya dengan lama waktu di atas tempat tidur sebelum
f. Kualitas tidur
Kebutuhan tidur yang cukup tidak ditentukan dari jumlah jam tidur
yang cukup sehingga pada saat bangun tidur akan terasa segar kembali dan
pola tidur tersebut tidak akan menganggu kesehatan akan tetapi jika
seberapa berat gangguan tidur yang dialami, karena penggunaan obat tidur
digunakan jika seseorang tersebut mengalami gangguan berat pada pola
tidurnya.
Kebutuhan istirahat dan tidur setiap orang ada yang terpenuhi dengan
baik ada pula yang mengalami gangguan tidur, seseorang dapat tidur atau tidak
a. Faktor Internal
1. Penyakit
Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat
tidur yang lebih banyak daripada biasanya. Nyeri yang timbul pada
2008).
2. Kelelahan
Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang.
menumpuk, waktu dan shift kerja. Shift dan kerja malam hari
3. Stres
Emosional Ansietas dan depresi dapat menganggu tidur seseorang.
siklus tidur NREM tahap IV dan tidur REM serta seringnya terjaga saat
tidur.
berdampak pada kualitas tidur yang buruk. Stres akibat kecemasan yang
4. Diet
Penurunan berat badan dikaitkan dengan penurunan waktu tidur dan
b. Faktor Eksternal
1. Gaya hidup
aktivitasnya agar bisa tidur pada waktu yang tepat. Selain aktivitas kerja
jam tidur.
(Asmadi, 2008).
2. Lingkungan
proses tidur. Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus yang
2008).
3. Kerja shift
shift/ lembur memperoleh tidur yang awalnya baik menjadi sulit tidur.
Kerja shift akan menganggu ritme biologis tubuh yang biasanya tidur
tetap waktu saat malam dan kemudian saat kerja shift memaksa pekerja
4.Tahap-tahap Tidur
Tahapan tidur yaitu tahap Non Rapid Eye Movement (NREM) yang terdiri
atau slow wave sleep. Jenis tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam,
istirahat penuh, gelombang otak yang lambat, atau juga dikenal dengan
tidur nyenyak. Ciri–ciri tidur nyenyak adalah bangun segar, tanpa mimpi,
atau tidur dengan gelombang delta, keadaan istirahat penuh, tekanan darah
1. Tahap I
dan amplitudo lebih besar dari gelombang alfa. Ciri tidur seseorang
frekuensi nadi dan napas sedikit menurun, serta dapat bangun segera
2. Tahap II
spindles. Tahap II merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus
2008).
3. Tahap III
dan proses tubuh lainnya melambat. Hal ini disebabkan oleh adanya
(Asmadi, 2008).
4. Tahap IV
50%, tidur delta merupakan tidur yang paling lelap, ketika seseorang
gerak bola mata cepat, sekresi lambung menurun dan tonus otot
Tidur REM merupakan tahap aktif dari tidur dan mimpi sering
terjadi pada tahap ini. Saat tidur REM, jika dilihat melalui alat EEG
dalam keadaan rileks dan bola mata saat tidur bergerak naik turun kanan
dan kiri.
selama 80-100 menit (Asmadi, 2008). Ciri tidur REM adalah sebagai
berikut:
5. Pada otot perifer, terjadi bebrapa gerakan otot yang tidak teratur
6. Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah
meningkat
7. Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, berperan dalam
1. Definisi mahasiswa
satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah
perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang
ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain
beberapa macam label yang melekat pada diri mahasiswa (Novita, 2014),
misalnya:
habis
baik
1. Konsumsi kopi
Kopi merupakan jenis minuman berkafein yang paling sering
ikatan adenosin (zat sedatif alami yang membuat rasa kantuk) dengan
reseptornya di otak (Schardt, 2012) Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh
masyarakat dunia, selain aroma dan rasa yang khas, kopi juga dipercaya
2012).
banyak kafein dapat memengaruhi tidur mereka (Schardt, 2012). Efek kafein
terhadap tidur ditentukan oleh berbagai faktor yaitu dosis, waktu konsumsi
kafein. Kafein yang dikonsumsi dalam dosis lebih besar lebih mudah
tahapan tidur normal, dan menurunkan kualitas tidur (Torres, 2009). Rutin
kafein yang lebih banyak untuk menghasilkan efek yang diingankan. Hal ini
menjadi lingkaran setan bagi orang tersebut, karena efek kafein terhadap tidur
juga akan semakin meningkat sehingga gangguan tidur lebih mudah muncul
(Schardt, 2012).
mengganggu waktu tidur, meningkatkan jam tidur dan bangun tidur lebih
daro gelombang alpha, beta dan theta selama tidur (Huang et al, 2005).
Alasan yang mungkin untuk efek kafein pada tidur berasal dari peran
terutama sel saraf. Oleh sebab itu, apabila reseptor adenosin berikatan dengan
efek samping. Studi deskriptif oleh Bawazeer dan Alsobahi pada tahun 2013
nyeri kepala, tremor, gelisah, serta mual dan muntah. Selain itu, konsumsi
kafein secara reguler dapat menimbulkan efek ketergantungan (Bawazeer dan
Alosabhi, 2013).
dapat menunda onset tidur, mengurangi jumlah jam tidur, dan mengurangi
2. Aktivitas sampingan
Aktivitas menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah suatu
keaktifan, kegiatan, kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan
Indonesia) yaitu sesuatu yang bukan pokok atau diluar kegiatan pokok. Jadi
pekerjaan lain sebagai selingan atau tambahan selain pekerjaan pokok atau
kegiatan pokok.
Aktivitas sampingan yang dilakukan mahasiswa yakni aktivitas diluar
a. Organisasi Kemahasiswaan
Desmawangga, 2013).
turun kejalan.
b. Olahraga
Maksun, 2007).
merupakan hal yang harus kita jaga agar kita merasakan manfaat hidup
sehat, salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan cara
2018).
Akan tetapi kesibukan jam kerja atau jam sekolah memang memaksa
ini bertujuan agar badan tetap sehat dan bugar. Tren berolahraga pada
Arifudin, 2018).
3. Penggunaan Smartphone
Pengertian Smartphone Lohr dalam Sawyer and Williams (2011)
atau pocket personal computer (pocket PC) dengan telepon (Sawyer and
pada internet dan memiliki jangkauan fungsi yang luas (Choi et al., 2015).
pengguna dapat mengakses emailnya secara langsung kapan saja dan di mana
saja, dapat melihat halaman web versi desktop, memiliki banyak aplikasi
mengedit dokumen Word, Exel dan PowerPoint di mana saja, dan dapat
memasang aplikasi pihak ketiga mulai dari aplikasi instrumen musik hingga
personal, lokasi GPS dan bahkan dapat berfungsi ganda sebagai kartu kredit
pada beberapa lokasi (seperti untuk penggunaan parking meters dan vending
browsing dan kamera. Fase kedua era smartphone dimulai dengan munculnya
iPhone buatan Apple untuk target konsumen umum pada tahun 2007. Akhir
konsumen umum dan pada saat yang sama menjaga biaya tetap rendah untuk
kesenjangan antara yang berpusat pada perusahaan dan yang berpusat pada
interface serta banyak fitur lain yang membuat perangkat ini makin pintar
(Sarwar and Soomro, 2013). Rivera (2013) dan Strategy Analytics (2013)
dalam Bian and Leung (2015) menyatakan pada tahun 2012, jumlah
smartphone yang terjual di pasar dunia mendekati 700 juta dan tercatat 40%
dari total penjualan semua ponsel, hal ini mengalami peningkatan sebesar
juta (Liu et al., 2015). Survei sosial ekonomi nasional (Susenas) yang
perkotaan dan perdesaan pada tahun 2015 sebanyak 86,95% meningkat tajam
dibandingkan pada tahun 2005 sebanyak 19,88% (BPS, 2016). Data diatas
D. Tinjauan Empiris
Pada penelitian Mitra Khairani metode penelitian yang digunakan adalah
sebesar 24% dan kualitas tidur buruk sebesar 81,3%. Pada mahasiswa/i yang
tidak mengonsumsi kopi didapatkan kualitas tidur baik sebesar 76%, kualitas
tidur buruk sebesar 18,7%. Pada anlisis data mengonsumsi kopi berhubungan
adanya gangguan tidur (52% dan 63,6%), dan terdapat gangguan tidur pada
mahasiswa yang mengikuti organisasi saja sebanyak 47,5% (Ni Made Widi Mas
Gunannthi, 2016).
berjumlah 116 orang dengan 94 orang memiliki kualitas tidur buruk dan 22
orang memilikim kualitas tidur baik. Berdasarkan hasil uji analisis statistik
mempunyai nilai expected dibawah 5, sehingga nilai untuk menentukan ada atau
adalah 0,865, sehingga nilaii p > α dengan α = 0,05. Hal ini membuktikan
bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas tidur antara mahasiswa yang mengikuti
UKM dan tidak mengikuti UKM pada mahasiswa reguler di FIK UI (Nova
Indrawati, 2012).
sebanyak 20 orang (22,2%). Kualitas tidur pada pengguna gadget normal lebih
baik dari pada kualitas tidur mahasiswa pengguna gadget berlebih (Nainggolan,
2017).
kualitas tidur buruk sebanyak 37 orang (74%). Hasil uji statistik diketahui
bahwa p-value (0,000) < dari α (0,5). Dengan demikian dapat disimpulkan
siswa kelas XI IPS dan XI IPA di SMA Negeri 1 Srandakan Bantul sebagian
besar sedang yaitu 26 siswa (51%). Kualitas tidur pada siswa kelas XI IPS dan
dengan kualitas tidur pada anak usia remaja di SMA Negeri 1 Srandakan Bantul
berupa skala kecanduan smartphone dan skala kualitas tidur. Hasil penelitian
korelasi antara dua variabel sebesar -0.372. Hal ini berarti terdapat hubungan
hasil tersebut juga dapat dipahami bahwa korelasinya bersifat negatif, sehingga
kecanduan smartphone maka semakin rendah kualitas tidur pada remaja (Annisa
Kualitas tidur adalah ukuran dimana seseorang itu dapat dengan mudah
memulai tidur dan mempertahankan tidur. Seorang dapat tidur dengan waktu yang
cukup pada saat bangun tidur akan terasa segar, akan tetapi jika seseorang
memiliki waktu tidur yang kurang dapat mempengaruhi kesehatan fisiologis dan
saraf pusat. Kandungan kafein dalam kopi dapat mempengaruhi fungsi sistem
selain kegiatan pokok. Beraktivitas dengan intensitas tinggi menjadi ancaman bagi
kesehatan, salah satunya yaitu kekacauan waktu tidur, dalam hal ini waktu tidur
Smartphone adalah peralatan kecil yang memiliki daya komputasi tinggi dan
memiliki fungsi yang berkaitan erat dengan cepatnya perkembangan zaman yang
lupa akan waktu istirahat dan waktu tidur, kurangnya durasi tidur akan
Konsumsi kopi
Aktivitas sampingan
Penyakit
Stress
Keterangan :
Variabel penelitian ini merupakan suatu atribut, sifat atau nilai dari
seseorang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
2012). Dalam penelitian ini akan diteliti dua variabel yang terdiri dari:
variabel lain. Dengan kata lain variabel independent adalah variabel yang
variabel lain. Dengan kata lain variabel dependent adalah variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat dari adanya variable bebas (Sugiyono, 2012).
1. Kualitas tidur
Kualitas tidur adalah skor yang diperoleh dari responden yang telah
(PSQI), yang terdiri dari 7 (tujuh) komponen, yaitu kualitas tidur subyektif,
kesulitan tidur dan 3 menunjukkan kesulitan tidur yang berat. Skor dari
2. Konsumsi kopi
biji tanaman kopi dan biasanya digunakan dalam beberapa gelas perhari.
Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner dan cara ukurnya melalui
Kriteria Objektif :
3. Aktivitas sampingan
olahraga
atau olahraga
4. Penggunaan smarthphone,
memiliki daya komputasi tinggi dan memiliki fungsi yang berkaitan erat
Cara ukur adalah dengan pengisian kuisioner oleh sampel penelitian. Alat
ukur yang digunakan adalah kuisioner dalam bentuk skala Guttman yang
penggunaan dikatakan rendah apabila x < 23,6 terdiri dari waktu penggunaan,
Jarmi, 2017).
Kriteria Objektif :
tidur malam
a. Hipotesis penelitian
1. Konsumsi kopi
H0 : Tidak ada hubungan konsumsi kopi dengan kualitas tidur pada mahasiswa
2. Aktivitas sampingan
2020.
3. Penggunaan smartphone
2020.
2020.
BAB IV
METODE PENELITIAN
dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu
Populasi
(sampel)
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 s/d 30 Juni tahun 2020.
2. Lokasi penelitian
Waluya Kendari.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2016 yang aktif atau
2. Sampel
mahasiswa angkatan 2016 yang aktif diambil dari populasi yang memenuhi
N
n=
1+ N (d)²
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
yang dapat ditolelir; d= 0,1 dalam rumus Slovin ada ketemtuan sebagai
berikut:
N
n=
1+ N (d) ²
408
=
1+ 408(0,1) ²
408
= 1+ 408(0,01)
408
= 5,08
sama untuk menjadi sampel atau mewakili populasi, cara demikian dilakukan
a. Kriteria Inklusi
D. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari institusi atau pihak lain yang dapat
dipercaya.
2. Instrumen penelitian
dan data dari instansi yang terkait dengan penelitian. Berikut tahapan proses
pengumpulan data :
E. Pengolahan Data
ditempuh, diantaranya:
1. Editing
b. Memeriksa kesinambungan
Hal ini bertujuan untuk melihat apakah ada data berkesinambungan atau
2. Coding
Data enteri adalah memindahkan data yang telah diubah menjadi kode
4. Data cleaning
sebenarnya.
5. Tabulasi
F. Analisis Data
desain yang digunakan adalah cross sectional, yang lebih banyak menggunakan
table 2x2 dengan skala variable dikotomi. Model analisis data yang dilakukan
a. Analisis Univariat
kepercayaan 95%. Variabel yang dapat diuji dengan Chi-Square akan diuji
ketentuan :
G. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan setelah data diolah dan disajikan dalam bentuk
H. Etika Penelitian
rekomendasi dari pihak institusi atas pihak lain dengan mengajukan permohonan
1. Otonomi (Otonomy)
penelitian.
Agha Aghili, H., Mohammad Hoseini, S., Fatahi Meybodi, S. A., T0udeh Zaeim,
M. H. and Goldani Moghadamm M. 2014, ‘Effects of Carbonated Soft
Drink on Consumtion on Orthodontic Tooth Movement In Rates,’,Journal
of dentistryof Tehran University Medical Sciences, vol. 11, no. 2, pp.
123±130. Available at: http//search.ebscohost.com/login.aspx?
direct=true&db=ddh&AN=94600790&site=ehost-live.
Buysse D.J., Reynolds C.F., Monk T.H., Berman S.R., Kupfer D.J. The
Pittsburgh sleep quality index: A new instrument for psychiatric practice
and research. Psychiatry Res. 1989;28:193–213. doi: 10.1016/0165-
1781(89)90047-4.
Emin Erinc, 2019. Relationship Between Smartphone Using Style And Sleep
Quality And Psychiatric Symtomps Among Foundation University Student.
European Research Journal.
Fenny & Supriatmo, (2016). Hubungan Kualitas Dan Kuantitas Tidur Dengan
Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Vol 5 no. 3
Fakultas Kedokteran Sumatera Utara.
Guyton, Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Terjemahan). Edisi ke-
11.Jakarta : EGC.
https://republika.co.id/berita/pod8in414/survei-sebagian-orang-dewasa
kekurangan-waktu-tidur-malam,2019)diakses pada tanggal 05/10/2019
Huang, Z,.-L., Qu, W.-M., Eguchi, N., Chen, J,-F., Schwarzschild, M. A.,
Fredholm, B. B., Urade, Y. and Hayaishi, O. 2005 ,’ Adenosine A2A, but
not A1, receptors mediate the arousal effect of caffeine’, Nature
Neuroscience, vol. 8, no.7, pp. 858±859, doi: 10.1038/nn1491.
Jaka Srfriyanda, 2015 Hubungan Antara Kualitas Tidur Dan Kuantitas Tidur
Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Vol. 2 No. 2.
Ni Luh Putu Wulan Budyawati, proporsi karakteristik kualitas tidur yang buruk
pada guru-guru sekolah menengah atas negeri di denpasar.
Syeda Mushrefa Jahan, 2019. Association between internet addiction and sleep
quality among student: a cross-sectional study in Bangladesh. Published
online.
Stone, K. D., Prussin, C. and Metcalfe, D. D. 2011, ‘NIH Public Access’, vol.
125, pp. 1±16,. Doi: 10.1016/j.jaci.2009.11.017.IgE.
Tsui, L.L., Li, S.P (2009). A Study On The Sleep Patterns And Problems Of
University business Student In Hongkong, Journal Of American college
Health. 58 (2) 167-176.
Wening Setya Larasati, 2017. Pengaruh Pemberian Kopi Arabica, The Dan
Minuman Berenergi Terhadap Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Semester
VII Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Fakultas Farmasi.
KUISIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS
TIDUR PADA MAHASISWA ANGKATAN 2016 DI STIKES MANDALA
WALUYA KENDARI
Tanggal :
No.Responden :
I. Karakteristik responden
a. Nama/Inisial :
b. Umur :
c. Jenis kelamin :
d. Program studi :
a. Ya b. Tidak
2. Jika Ya, berapa cangkir Kopi yang Saudara konsumsi dalam sehari? .
..........cangkir
TERIMAKASIH