Anda di halaman 1dari 57

TINJAUAN PROGRAM POSYANDU REMAJA KELURAHAN PASIE

NAN TIGO WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA


PADANGTAHUN 2019

LAPORAN MAGANG
Di Puskesmas Lubuk Buaya Padang

Peminatan Kesehatan Reproduksi

Oleh :

Metha Yuwanda Putri


NIM 1703091

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SYEDZA SAINTIKA2019
KB DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG
TAHUN 2019

Oleh :

Metha Yuwanda Putri


NIM 1703091

Laporan Magang ini telah diseminarkan di depan Tim Penguji Seminar


Magang Program Studi Kesehatan Masyarakat
Pada tanggal ......... 2019

Padang, 2019
Menyetujui

Penguji 1 Penguji II

Nama Nama
NIP. NIP.

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Edison M. Kes Sandra Dewi, SKM


NIP. NIP.
HALAMAN PENGESAHAN

TINJAUAN PROGRAM POSYANDU REMAJA KELURAHAN PASIE NAN TIGO


WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA
PADANG TAHUN 2019

Oleh :

Metha Yuwanda Putri


NIM : 1703091

Laporan Magang ini telah diseminarkan di depan Tim Penguji Seminar Magang
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Pada Tanggal 18 Desember 2019

Padang, Desember 2019

Menyetujui,
Penguji I Penguji II

(Sri Handayani M.Kes) (Wiya Elsa Fitri M.Si)

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Edison M.Kes) (Sandra Dewi, SKM)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
petunjuk, kemampuan dan kekuatan yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan magang ini yang berjudul “Tinjauan Program Posyandu
Remaja Kelurahan Pasie Nan Tigo Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya
Padang”. Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata
kuliah magang semester 4 (empat) pada Program Studi Kesehatan Masyarakat
Stikes Syedza Saintika Padang.
Dalam proses penyelesaian laporan ini tidak lepas dari pihak-pihak yang
telah membantu dan mendukung penulis untuk tetap yakin dan bisa
menyelesaikan laporan magang ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. H. Hasrinal, Amd.Kep, MM Ketua Sikes Syedza Saintika
Padang
2. Ibu Oktariyani Dasril, SKM, M.Kes Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat
Stikes Syedza Saintika Padang.
3. Bapak Edison, M.Kes pembimbing Akademik dalam magang yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk dalam menyelesaikan
laporan magang.
4. Sandra Dewi, SKM pembimbing lapangan dalam kegiatan magang yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk dalam
menyelesaikan laporan magang.
5. Seluruh karyawan dan petugas Puskesmas Lubuk Buaya yang telah
membantu penulis selama magang.
6. Semua pihak yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan laporan magang ini.
7. Rekan-rekan seperjuangan yang telah bekerja sama dan saling membantu
dalam banyak hal.

i
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian penulisan
laporan magang ini. Namun penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca. Akhir kata, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.

Padang, Desember 2019

Penulis

ii
HALAMAN PENGESAHAN

TINJAUAN PROGRAM POSYANDU REMAJA KELURAHAN PASIE


NAN TIGO WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA
PADANG TAHUN 2019

Oleh :

Metha Yuwanda Putri


NIM : 1703091

Laporan Magang ini telah diseminarkan di depan Tim Penguji Seminar Magang
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Pada Tanggal 18 Desember 2019

Padang, Desember 2019

Menyetujui,
Penguji I Penguji II

(Sri Handayani M.Kes) (Wiya Elsa Fitri M.Si)

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Edison M.Kes) (Sandra Dewi, SKM)

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ..............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Tujuan .............................................................................................4
C. Manfaat ...........................................................................................5
D. Ruang Lingkup ...............................................................................5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian ........................................................................................6
B. Tujuan Kegiatan Posyandu Remaja .................................................7
C. Sasaran ............................................................................................8
D. Fungsi Posyandu Remaja.................................................................8
E. Manfaat Kegiatan Posyandu Remaja ..............................................8
F. Lokasi ..............................................................................................9
G. Landasan Hukum ............................................................................10
H. Konsep Manajemen .........................................................................10
BAB III. HASIL KEGIATAN
A. Gambaran Umum Puskesmas Lubuk Buaya ..................................16
B. Gambaran Bidang UKS dan Kesehatan Reproduksi ......................32
C. Fokus Magang .................................................................................34
BAB IV. PEMBAHASAN
A. Perencanaan ....................................................................................40
B. Pengorganisasian ............................................................................40
C. Pelaksanaan .....................................................................................41
D. Monitoring dan Evaluasi .................................................................41

iv
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .....................................................................................42
B. Saran ...............................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sarana UKBM ...................................................................................... 13


Tabel 3.2 Menggambarkan Jumlah Sarana Umum ..............................................14
Tabel 3.3 Sarana Pendidikan ................................................................................15
Tabel 3.4 Sarana Pelayanan Kesehatan.................................................................15
Tabel 3.5 Sarana Kesehatan Lainnya ....................................................................16
Tabel 3.6 Distribusi Tenaga Kesehatan ................................................................16
Tabel 3.7 Matriks Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Kebijakan ...............................21
Tabel 3.8 POA ......................................................................................................41

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya .................................12


Gambar 3.2 Struktur Organisasi Program ............................................................41

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Izin Mahasiswi Magang Stikes Syedza Saintika

Lampiran 2 Kegiatan dan Jadwal Kegiatan Mahasiswi Magang

Lampiran 3 Nama-Nama Mahasiswi Magang

Lampiran 4 Daftar Hadir Mahasiswi Magang


Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Praktek Magang
Lampiran 6 POA Kegiatan Magang Tahun Ajaran 2019/2020
Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 8 Lembar Konsultasi

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa storm and stresskarena remaja mengalami
banyak tantangan baik dari diri mereka sendiri (biopsychosocial factors)
ataupun lingkungan (environmental factors). Apabila remaja tidak memiliki
kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, mereka dapat
berakhir pada berbagai masalah kesehatan yang begitu kompleks sebagai
akibat dari perilaku berisiko yang mereka lakukan (Irwanto, 2002)
Batasan usia remaja menurut WHO (Badan PBB untuk Kesehatan Dunia)
adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah
menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya,
jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih bergantung pada orang tua
(tidak mandiri), maka dimasukkan kedalam kelompok remaja.
Rentang usia remaja bervariasi bergantung pada budaya dan tujuan
penggunaannya. Di Indonesia berbagai studi pada kesehatan reproduksi remaja
mendefinisikan remaja sebagai orang muda berusia 15-24 tahun. Sedangkan
menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) remaja
berusia 10-24 tahun. Sementara Departemen Kesehatan dalam program
kerjanya menjelaskan bahwa remaja adalah usia 10-19 tahun. Di dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat menganggap remaja adalah mereka yang
belum menikah dan berusia antara 13-16 tahun atau mereka yang bersekolah di
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Jumlah Remaja Indonesia mencapai 66,3 juta jiwa dari total penduduk
sebesar 258,7 juta sehingga satu diantara empat penduduk adalah remaja
(Surya, 2017), di Sumatera Barat Jumlah remaja berdasarkan dari Badan Pusat
Statistik tahun 2000 mencapai 678.604, sedangkan di Puskesmas Lubuk Buaya
yang memiliki 4 Kelurahan sekitar425 remaja.
Kesehatan merupakan hak asasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU
No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan) dan sekaligus sebagai investasi,

1
sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap
individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati
hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Undang Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009
Pasal 17 dan 18 menyatakan bahwa Pemerintah bertanggung jawab atas
ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Namun, masalah kesehatan bukanlah hanya tanggungjawab
pemerintah saja akan tetapi merupakan tanggung jawab bersama pemerintah,
masyarakattermasuk swasta.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di Indonesia tahun
2015 dapat terlihat gambaran faktor risiko kesehatan pada pelajar usia 12-18
tahun (SMP dan SMA) secara nasional. Sebanyak 41,8% laki-laki dan 4,1%
perempuan mengaku pernah merokok, 32,82% di antara merokok pertama kali
pada umur ≤ 13 tahun. Data yang sama juga menunjukkan 14,4% laki-laki dan
5,6% perempuan pernah mengkonsumsi alkohol, lalu juga didapatkan 2,6%
laki-laki pernah mengkonsumsi narkoba. Gambaran faktor risiko kesehatan
lainnya adalah perilaku seksual di mana didapatkan 8,26% pelajar laki-laki dan
4,17% pelajar perempuan usia 12-18 tahun pernah melakukan hubungan
seksual. Perilaku seks pranikah tentunya memberikan dampak yang luas pada
remaja terutama berkaitan dengan penularan penyakit menular dan kehamilan
tidak diinginkan serta aborsi (SKBS, 2015)

Kehamilan pada remaja tidak hanya berpengaruh terhadap kondisi fisik,


mental dan sosial remaja, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kematian
bayi/balita, seperti yang ditunjukkan SDKI 2012 di mana kehamilan dan
persalinan pada ibu di bawah umur 20 tahun memiliki kontribusi dalam
tingginya Neonatal Mortality Rate (34/1000 KH), Postnatal Mortality Rate
(16/1000 KH), Infant Mortality Rate (50/1000 KH) dan Under-5 Mortality
Rate (61/1000 KH)(SDKI, 2012)

2
Kompleksnya permasalahan kesehatan pada remaja, tentunya
memerlukan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi yang melibatkan
semua unsur dari lintas program dan sektor terkait. Kebijakan bidang kesehatan
terkait pelayanan kesehatan remaja sebagaimana dimaksud Permenkes Nomor
25 Tahun 2014 ditujukan agar setiap anak memiliki kemampuan berperilaku
hidup bersih dan sehat, memiliki keterampilan hidup sehat, dan keterampilan
sosial yang baik sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja sebagaimana dimaksud
pada Pasal 28 ayat 3 bahwa pelayanan itu dilakukan paling sedikit melalui:
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR). Pelayanan PKPR diberikan kepada semua remaja, dilaksanakan di
dalam atau di luar gedung untuk perorangan atau kelompok. Pengembangan
PKPR di Puskesmas sampai tahun 2017 sudah mencapai 5015 Puskesmas yang
tersebar di 514 Kabupaten/Kota. Puskesmas PKPR memberikan layanan mulai
dari KIE, konseling, pembinaan konselor sebaya, layanan klinis/medis dan
rujukan serta pemberdayaan remaja dalam bentuk keterlibatan aktif dalam
kegiatan kesehatan.
Sesuai dengan data BPS tahun 2016 tentang Angka Partisipasi Murni,
tingkat pendidikan SMP sebesar 77,89% dan tingkat pendidikan SMA 59,85%,
artinya mereka berada di sekolah dan mendapatkan pembinaan kesehatan melalui
UKS, tetapi kadangkala kegiatan tersebut belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan remaja akan kesehatannya.
Kota Padang memiliki 22 Puskesmas, tetapihanyaempatPuskesmas yang
mampu tatalaksana Posyandu Remaja dan hanyaadadua orang tenaga yang
terlatih.Berdasarkanwawancaraterdahulu yang
dilakukandenganpemagangprogram Posyandu Remaja di Puskesmas Lubuk
Buaya, tepatnya di Kelurahan Pasia Nan Tigo didapatkan data bahwa seluruh
remaja yang berusia 9-18 tahun sebanyak 123 remaja, akan tetapi yang mengikuti
posyandu remaja tersebut sekitar 85 orang. Kegiatan yang dilakukan yaitu
pendataan sasaran, penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, diskusi kelompok dan

3
konseling. Program Posyandu Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya
ini tidak memiliki pencapaian target, akan tetapi seberapa sasaran yang didapat di
kelurahan Pasien Nan Tigo.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
tertarikmembahas tentang “Tinjauan Program Posyandu Remaja Kelurahan Pasie
Nan TigoWilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang”.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan laporan magang ini adalah untuk mengetahui
Tinjauan Program Posyandu Remaja Kelurahan Pasie Nan TigoWilayah
Kerja Puskesmas Lubuk Buaya PadangTahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui perencanaan Program Posyandu Remaja Kelurahan Pasie
Nan TigoWilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun
2019.
b. Mengetahui pengorganisasian Program Posyandu Remaja Kelurahan
Pasie Nan TigoWilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun
2019.
c. Mengetahui pelaksanaan Program Posyandu Remaja Kelurahan Pasie
Nan TigoWilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun
2019.
d. Mengetahui monitoring dan evaluasi Program Posyandu Remaja
Kelurahan Pasie Nan TigoWilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya
Padang Tahun 2019.

C. Manfaat
Adapun maanfaat dari penulisan laporan ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa
a. Diperolehnya cara-cara merencanakan, merumuskan dan
melaksanakan berbagai program yang kreatif dan inovatif di institusi.

4
b. Mendapatkan kesempatan mengaplikasikan teori yang diperoleh
selama kuliah dengan kenyataan di dalam dunia kerja.
2. Bagi Program Studi
a. Diperolehnya umpan balik sebagai bahan pengayaan materi kuliah dan
penyempurnaan kurikulum
b. Diperolehnya tambahan referensi bagi peningkatan atau perluasan
kerjasama dengan stakeholder.
3. Bagi Institusi
Sebagai bahan masukan bagi Perwakilan Puskesmas Lubuk Buaya Padang
tentang pelaksanaan Program/ kegiatan dan manajemen kesehatan
berdasarkan analisa tinjauan yang dilakukan di lapangan.

D. Ruang Lingkup
Pelaksanaan magang dilaksanaan dari tanggal 11 November – 07
Desember 2019 di Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Kegiatan diawali dengan
mengetahui gambaran Program Posyandu Remaja Kelurahan Pasie Nan
TigoWilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2019. Dengan
melihat dari unsur manajemen melalui Planning, Organizing, Actuating, dan
Controlling (POAC).

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Pemberdayaan Masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat
non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi
yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat (Fahrudin, 2012)
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses
pemberian informasi kesehatan kepada individu, keluarga atau kelompok
(klien) secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti
perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut
berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau
knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau atittude) dan dari
mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek
tindakan atau practice) (Syukron, 2011)
UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas
dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama
masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan
lembaga terkait lainnya (Zulfitri, 2015)
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memperdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak (Kemenkes RI,
2011)
Posyandu remaja merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja dalam

6
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan bagi remaja untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
keterampilan hidup sehat remaja (Kemenkes RI, 2011)
Pelayanan kesehatan remaja di Posyandu adalah pelayanan kesehatan
yang peduli remaja, mencakup upaya promotif dan preventif, meliputi:
Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi remaja,
kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktifitas
fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pencegahan
kekerasan pada remaja.
Kader Kesehatan Remaja yang dimaksud adalah remaja yang dipilih /
secara sukarela mengajukan diri dan dilatih untuk ikut melaksanakan
upaya pelayanan kesehatan remaja bagi diri sendiri, teman sebaya,
keluarga, serta masyarakat.

B. Tujuan Kegiatan Posyandu Remaja


1. Tujuan Umum
Mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi
remaja.
2. Tujuan Khusus
a.Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi posyandu remaja
b.Meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
c.Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang kesehatan
reproduksi bagi remaja
d.Meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan Napza
e.Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja
f. Mendorong remaja untuk melakukan aktifitas fisik
g.Melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
h.Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan

7
C. Sasaran Posyandu Remaja
1. Sasaran Kegiatan Posyandu Remaja:
Remaja usia 10-18 tahun, laki-laki dan perempuan dengan tidak
memandang status pendidikan dan perkawinan termasuk remaja dengan
disabilitas.
2. Sasaran Petunjuk Pelaksanaan :
a.Petugas kesehatan
b.Pemerintah desa / kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama,
organisasi kemasyarakatan lainnya
c.Pengelola program remaja
d.Keluarga dan masyarakat
e.Kader Kesehatan Remaja

D. Fungsi Posyandu Remaja


1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan
keterampilan hidup sehat remaja
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang mencakup
upaya promotif dan preventif, meliputi: Pendidikan Keterampilan Hidup
Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi remaja, pencegahan penyalahgunaan
Napza, gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
dan pencegahan kekerasan pada remaja.
3. Sebagai surveilans dan pemantauan kesehatan remaja di wilayah sekitar

E. Manfaat Kegiatan Posyandu Remaja


1. Bagi Remaja
a.Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang meliputi: kesehatan
reproduksi remaja, masalah kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan Napza, gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak
Menular (PTM), pencegahan kekerasan pada remaja

8
b.Mempersiapkan remaja untuk memiliki Ketrampilan Hidup Sehat melalui
PKHS
c.Aktualisasi diri dalam kegiatan peningkatan derajat kesehatan remaja
2. Petugas Kesehatan
a.Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat terutama
remaja
b.Membantu remaja dalam memecahkan masalah kesehatan spesifik sesuai
dengan keluhan yang dialaminya
3. Pemerintah Desa / Kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi
kemasyarakatan lainnya, meningkatkan koordinasi dalam pemberian
pelayanan secara terpadu sesuai dengan tugas, pokok, fungsi (tupoksi)
masing-masing sektor.
4. Keluarga dan Masyarakat
a. Membantu keluarga dan masyarakat dalam membentuk anak yang
mampu berperilaku hidup bersih dan sehat.
b. Membantu keluarga dan masyarakat dalam membentuk anak yang
memiliki keterampilan hidup sehat.
c. Membantu keluarga dan masyarakat dalam membentuk anak yang
memiliki keterampilan sosial yang baik sehingga dapat belajar, tumbuh
dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas.

F. Lokasi Posyandu Remaja


Posyandu remaja berada di setiap desa/kelurahan. Bila diperlukan dan
memiliki kemampuan, dimungkinkan untuk didirikan di RW, dusun atau
sebutan lainnya yang sesuai. Tempat pelaksanaan kegiatan Posyandu Remaja
disesuaikan dengan kondisi di daerah. Setiap Posyandu Remaja beranggotakan
maksimal 50 remaja. Jika dalam satu wilayah terdaftar lebih dari 50 remaja,
maka wilayah tersebut dapat mendirikan Posyandu Remaja lainnya.

9
G. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 28H
2. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos
Pelayanan Terpadu
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya
Kesehatan Anak
13. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.
14. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
15. Inpres Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

H. Konsep Manajemen
Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan
(Actuating) dan Pengawasan (Controlling) yang dilakukan untuk menentukan

10
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (Terry, GR. 2006).
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan menurut George R.Terry dalam Fathoni (2010)
merupakan usaha dasar dan pengambilan keputusan yang telah
direncanakan secara matang tentang berbagai hal yang akan di kerjakan
dimasa depan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
Planning adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan
oleh kelompok untuk mencpai tujuan yang digariskan.
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen karena semua kegiatan
manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan. Fungsi perencanaan
merupakan landasan dasar bagi fungsi amnajemen secara keseluruhan.
Terdapat 5 langkah yang perlu dialkukan pada proses penyusunan sebuah
perencanaan dalam manajemen kesehatan yaitu :
a. Analisis situasi
Analisis situasi bertujuan untuk mengumpulkan data atau fakta
yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang dijadikan dasar
penyusunan perencanaan.
b. Mengidetifikasi masalah dan prioritas masalah
Masalah adalah kesenjangan yang dapat diamati antara
situasi/kondisi yang terjadi dengan situasi/kondisi yang diharapkan,
atau kesenjangan yang dapat di ukur.
Masalah dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu masalah
kesehatan masyarakat, masalah manajemen pelayanan kesehatan dan
masalah perilaku termasuk sikap dan pengetahuan masyarakat tentang
penyakit dan kegiatan program kesehatan.
c. Manentukan tujuan program
Tujuan operasional suatu manajemen harus mengandung :
a. What : kegiatan yang akan dikerjakan harus jelas

11
b. Who : sasarannya harus jelas, siapa yang akan menegrjakan,
serta berapa yang ingin dicapai
c. When : kejelasan waktu untuk menyelesaikan kegiatan
d. How : prosedur kerja jelas dan harus sesuai dengan standar
pelayanan
e. Why : alasan kegiatan tersbeut harus dikerjakan dengan
penjelasan yang jelas
f. Where : tempat dan waktu kegiatan akan dilakukan tertera jelas
g. Which : pihak yang terlibat dengan kegiatan tersebut
Tujuan operasional program kesehatan harus bersifat SMART :
a. Spesific : jelas sasarannya dan mudah dipahami
b. Meansurable : dapat diukur kemajuannya
c. Appropriate : sesuai dengan strategi nasional, tujuan program,
visi dan misi
d. Realistic : dapat dilaksanakan sesuai dengan fasilitas dan
kapasitas organisasi yang tersedia
e. Time bound : dapat dialokasikan dan kegiatan dapat
direncanakan untuk mencapai tujuan program sesuai target
waktu.
d. Pengkajian hambatan dan kelemahan program
e. Menyusun rencana kerja operasional (Sianturi, 2014).
Ada tiga aspek pokok yang harus diperhatikan dalam perencanaan, yaitu :
a. Perangkat perencanaan (Mechanic Planning)
Perangkat perencanaan adalah suatu organisasi yang ditugaskan
atau bertanggung jawab menyelenggarakan pekerjaan perencanaan.
Unsur perangkat perencanaan meliputi 6 M, yaitu Man, Money,
Method, Material, Machine dan Market.
b. Proses perencanaan (Process Of Planning)
Proses perencanaan adalah langkah-langkah yang harus
dilaksanakan pada pekerjaan perencanaan. Dalam perumusan

12
sebuah tujuh operasional program eksehatan harus bersifat
SMART.
c. Hasil dari pekerjaan perencanaan (Outcome Of Planning)
Hasil dari pekerjaan perencanaan disebut Plan atau rencana
yang berbeda satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya(Azwar,
2010).
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (Organizing) adalah rangkaian kegiatan
manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang
dimiliki organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai
tujuan organisasi
Langkah pengorganisasian :
a) Membuat tujuan organisasi yang dapat dipahami oleh staf
b) Membagi pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan
c) Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam satuan kegiatan praktis
d) Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan
menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan
tugasnya
e) Menugaskan personel yang cakap yaitu menetapkan staf yang dinilai
mampu melaksanakan tugas
f) Mendelegasikan wewenang (Sianturi, 2014).
3. Pelaksanaan (Actuating)
Actuating merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerjasama
antara staf pelaksanaan program sehingga organisasi dapat tercapai secara
efektif dan efisien (Azwar, 2010).
Actuating adalah proses memberikan bimbingan kepada staf agar
mereka mampu bekerja secara optimal dalam melakukan tugasnya sesuai
dengan keterampilan yang dimiliki.
Tujuan fungsi Actuating :
1) Menciptakan kerjasama yang lebih efisien

13
2) Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf
3) Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
4) Menciptakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi kerja staf
5) Membuat organisai berkembang lebih dinamis
Faktor penghambat Actuating :
a. Kegagalan manajer menumbuhkan motivasi staf
b. Manajer kurang memahami hakikat perilaku HAM (Sianturi, 2014).
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan (Controlling) adalah proses menagamati terus menerus
pelaksanaan rencana kerja yang telah disusun dan mengadakan koreksi
terhadap penyimpangan yang terjadi.
Fungsi pengawasan :
a. Pengawasan yang akan dilakukan oleh pemimpin harus dimengerti
oleh staf
b. Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
mencapai tujuan organisasi
c. Standar kerja harus dijelaskan kepada staf
Manfaat pengawasan :
1) Mengetahui perkembangan kegiatan program yang telah dilaksanakan
2) Mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf ketika
melaksanakan tugas-tugasnya
3) Memastikan waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan
telah dimanfaatkan secara efisien
4) Mengidentifikasi penyebab penyimpangan yang terjadi
5) Mengidentifikasi staf yang membutuhkan pelatihan lanjutan, promosi
atau penghargaan
Ada tiga langkah proses pengawasan, yaitu :
1. Mengukur hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh staf
2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan tolak ukur yang telah
ditetapkan sebelumnya

14
3. Memperbaiki penyimpangan yang terjadi sesuai dengan faktor
penyebab (Sianturi, 2014).
Kegiatan dalam pengawasan yaitu :
1. Monitoring
Monitoring adalah kegiatan untuk memantau proses atau jalannya suatu
program atau kegiatan (Notoadmodjo, 2007).
2. Evaluasi
Evaluasi adalah prosedur penilaian pelaksanaan / hasil kerja secara
sistematik, dengan membandingkannya dengan standar dan dengan
mengikuti kriteria / metode / tujuan tertentu guna menilai apakah yang
telah atau sedang dikerjakan adalah baik / efisien / efektif dan hasil
evaluasi tersebut dipakai untuk melakukan penyempurnaan dalam
pengambilan keputusan selanjutnya (Azwar, 2010).

15
6
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Gambaran Umum Puskesmas Lubuk Buaya


1. Data Dasar
a. Keadaan Geografis
Puskesmas Lubuk Buaya terletak di Kelurahan Lubuk Buaya
dengan wilayah kerja meliputi 4 kelurahan dengan las 59,31 Km2,
terletak -0,939 LS/LU dan 100.38428 BT, dengan batas-batas sebagai
berikut :
Sebelah Utara : Kelurahan Padang Sarai
Sebelah Selatan : Kecamatan Padang Utara
Sebelah Barat : Samudera Indonesia
Sebelah Timur : Wilayah Dadok Tunggul Hitam
Empat Kelurahan yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Buaya adalah sebagai berikut:
a. Kelurahan Lubuk Buaya
b. Kelurahan Batang Kabung-Ganting
c. Kelurahan Pasie Nan Tigo
d. Kelurahan Parupuak Tabing

Gambar 3.1 Peta Wilayah Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

16
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya tahun 2019
berjumlah 74.009 jiwa, terdiri dari laki-laki 37.019 jiwa dan perempuan
36.990 jiwa.
b. Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi
Penduduk di wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya sebagian
Besar beragama Islam. Warga non muslim, umumnya adalah kaum
pendatang dari luar provinsi. Di tengah perbedaan suku, agama dan
budaya, aktifitas sosial dan perbedaan penduduk berjalan dengan baik.
Mata pencaharian penduduk beraneka ragam, mulai dari bertani,
buruh, pedagang, wiraswasta, pegawai swasta, pegawai negeri,
ABRI/POLISI dan lain-lain. Pekerjaan sebagai buruh umumnya adaah
buruh kasar dan industri rumah tangga dan nelayan yang terdapat di
beberapa kelurahan. Aktifitas perekonomian dalam lingkungan
menengah ke bawah, juga berjalan sangat dinamis.
c. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana umum, terdiri dari sarana ibadah : masjid
dan musala. Sarana-sarana lingkungan : perumahan, tempat-tempat
umum, tempat pengolahan makanan, sarana air bersih dan sarana
pembuangan air limbah.
Sarana pendidikan dari TK hingga PT, Madrasah Ibitidaiyah,
SLB, Panti Asuhan dan PAUD. Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari
sarana kesehatan milik pemerintah, UKBM dan Swasta, sarana
kesehatan pemerintah selain Puskesmas Lubuk Buaya juga terdapat 4
Puskesmas pembantu, sedangkan UKBM berupa Posyandu berjumlah
62 dan 2 Pos Kesehatan Kelurahan, UKK Nelayan 2 pos untuk sarana
pelayanan kesehatan swasta antara lain adalah :
Tabel 3.1 Sarana UKBM Di Wilayah Kerja
Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019
No Nama UKBM Jumlah
1 Posyandu Balita 62
2 Posyandu Lansia / Posbindu 7

17
3 Poskelkel 4
4 Poskestren 2
5 BATRA 55
6 UKK 15
7 TOGA 310
8 SBH 2
Sumber data : Bank data puskesmas lubuk buaya Tahun 2019

Tabel 3.2 Menggambarkan Jumlah Sarana Umum Di Wilayah Kerja


Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019
No Sarana Umum dan Lingkungan Jumlah
1 Mesjid dan Mushalla 59/27
2 Panti Asuhan 2
3 Restoran dan Rumah Makan (TPM) 202
4 Rumah Penduduk 15.393
5 Tempat-Tempat Umum (TTU) 287
6 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 27
7 Sarana Air Bersih (PAM, SGL, SPT) 14.024
8 Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) 14.281
9 Pasar 2
10 Salon 28
Sumber data : Bank data Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019
Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya memiliki sarana
pendidikan dari berbagai jenjang, mulai dari pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan lanjutan hingga perguruan tinggi yang
tersebar di sepuluh kelurahan. 7 Perguruan Tinggi Negeri dan swasta
terletak di beberapa kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya.
Semua murid dan siswa di semua sarana pendidikan dasar dan
lanjutan adalah sasaran pelayanan kesehatan Puskesmas Lubuk Buaya,
melalui program-program UKS, UKGS, KIA – Anak dan Imunisasi. Data
sarana pendidikan tahun 2019 secara rinci dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini.

18
Tabel 3.3 Sarana Pendidikan Wilayah Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019
No Kelurahan TK/ SD/ SMP/ SMA/ PT
Paud MIN MTS MA/SMK

1 Lubuk Buaya 11 4 2 1
2 Btk. Ganting 6 3 2 1
3 Psr Nan Tigo 6 3 0 1
4 Tabing 15 4 2 2 2
5 Puskesmas 38 14 6 4 3
Sumber data : Bank data Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019
Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat
dalam wilayah kerja, Puskesmas Lubuk Buaya memiliki sarana dan
prasarana yang cukup. Secara umum sarana dan prasarana tersebut
meliputi :
 Sarana fisik gedung
 Sarana transport
 Sarana pelayanan dan penunjang pelayanan
 Sarana penunjang administrasi dan sistem informasi
Puskesmas Lubuk Buaya memiliki 1 buah Puskesmas induk, dan 4
buah Puskesmas Pembantu dan 4 buah Poskeskel yang tersebar di wilayah
kerja Puskesmas Lubuk Buaya, yaitu :
Tabel 3.4 Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019
Kelurahan Jumlah Keterangan

Pustu Poskeskel

Lubuk buaya - 1 Di Kantor Lurah

Ganting 1 1 Pustu/ Poskeskel

Pasie Nan Tigo 1 1 Pustu/ Poskeskel

Parupuak Tabing 1 1 Pustu/ Poskeskel

Total 4 4

Sumber data : Bank data Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

19
Untuk menunjang kelancaran tugas petugas ke lapangan,
Puskesmas mempunyai :
 2 buah kendaraan tugas petugas ke lapangan, Puskesmas mempunyai :
 8 buah kendaraan roda dua
Selain sarana kesehatan diatas, Puskesmas Lubuk Buaya juga
memiliki sarana kesehatan lainnya yang dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 3.5 Sarana Kesehatan Lainnya Di Wilayah Kerja
Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019
No Kelurahan Jenis Sarana
Posya Posyandu BPS Apotik/
Praktek Dokter
ndu Lansia / Rumah
Dokter Spesialis
Balita Posbindu Obat
Swasta/
Klinik
1 Lubuk Buaya 17 3 9 2 3 1
2 Bt Kb. Ganting 12 2 4 1 3 -
3 Pasie Nan Tigo 13 1 4 1 -
4 Parupuk Tabing 20 1 7 1 6 -
Jumlah 62 7 24 4 13 1
Sumber data : Bank Data Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

d. Ketenagaan

Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun


2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.6 Distribusi Tenaga Kesehatan di Puskesmas


Lubuk Buaya Tahun 2019
No Jenis Pendidikan Jlh Jenis Status Kepegawaian
Tenaga Kelami
n
L P PN PT Veltr Honor/
K R S T Kontrak
BLUD
1 Dokter S1 5 2 3 3 0 - 2
Umum

20
2 Dokter S1 3 0 3 3 0 - -
Gigi
3 Sarjana S1 2 0 2 2 - -
Keperawat
an
4 SKM S1 2 0 2 2 0 - -
5 Perawat D3 20 1 19 14 0 4 2
D1/SPK 2 0 2 2 0 - -
6 Bidan DIV/S2 3 0 3 3 0 - -
D3/D1 28 1 27 11 4 1 12
7 Analis DIV 3 0 3 3 0 - -
8 Asisten Apoteker 1 0 1 1 0 - -
Apoteker D3/ SAA 2 0 2 2 0 - -
9 Gizi D3 2 0 2 2 0 -
10 Sanitasi D4 1 0 1 1 - - -
D3 1 0 1 - - - 1
11 Perawat D3 1 0 1 1 0 - -
Gigi
12 Administra S1 2 1 1 1 0 - 1
si SMA 2 2 2 0 - -
13 MR D3 1 0 1 1 0 - -
14 ARO D3 1 0 1 1 0 - -
15 Jaga SD 2 2 0 0 - - 2
Malam
16 Sopir SMA 1 1 0 0 0 - 1
17 Cs/ Juru SMA 3 0 3 0 - - 3
Masak
Jumlah 88 8 80 55 4 5 24
Sumber data : Bank data puskesmas lubuk buaya Tahun 2019

2. Visi Misi Strategi dan Tujuan


a. Visi
Puskesmas Lubuk Buaya dalam mewujudkan pembangunan
kesehatan diwilayah kerja memiliki Visi “Dengan semangat
kebersamaan, Prima dalam pelayanan kesehatan menuju masyarakat
yang berperilaku hidup bersih, sehat dan mendapat pelayanan yang
adil dan merata”.

21
b. Misi
1) Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan
seluruh lapisan masyarakat di wilayah kerjanya
3) Meningkatkan kwalitas sarana, prasarana dan profesionalisme
SDM Puskesmas
4) Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor di wilayah kerja
5) Menjadikan Puskesmas Lubuk Buaya sebagai pusat Pendidikan
c. Tujuan
Berdasarkan visi dan misi di atas, maka tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai Puskesmas Lubuk Buaya dalam kesehatan adalah :
1) Menurunkan kasus kematian bayi dengan sasaran ibu hamil, ibu
bersalin, bayi dan anak balita
2) Menurunkan angka kesakitan dengan sasaran pencegahan
penyebaran penyakit menular dan menurunkan kasus penyakit
tidak menular
3) Meingkatkan visite rate dengan sasaran meningkatnya kunjungan
sehat serta meningkatnya kepuasan masyarakat
4) Terpenuhinya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan dengan
sasaran keamanan obat yang dikomsumsi masyarakat serta
terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan sesuai
standar
d. Nilai-nilai
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, seluruh petugas
Puskesmas Lubuk Buaya menganut nilai-nilai yang disingkat dengan
MINANG dengan makna :
M = Mudah artinya pelayanan yang mudah didapat
I = Inovatif artinya setiap petugas harus memiliki pengetahuan yang
luas dalam memberikan pelayanan
N = Niat artinya setiap petuas harus mempunyai niat yang ikhlas

22
dalam memberikan pelayanan
A = Adil artinya memberikan pelayanan secara adil dan merata
N = Normatif artinya memberikan pelayanan sesuai etika profesi dan
menerapkan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan, santun)
G = Gesit artinya cekatan dalam pelayanan
e. Strategi dan Kebijakan
Tujuan kesehatan Puskemas Lubuk Buaya akan tercapai jika jelas
sasaran dan didukung oleh kebijakan dan strategi yang tepat untuk
mencapai tujuan. Maka dengan mngoptimalkan kekuatan yang
dimiliki serta memanfaatkan peluang yang ada, Puskesmas Lubuk
Buaya berupaya mengatasi berbagai kelemahan dan meminimalkan
faktor-faktor yang mengancam.
1) Strategi
Strategi yang diambil dalam mencapai visi dan misi Puskesmas
Lubuk Buaya adalah :
a) Pelayanan pada ibu hamil yang berkualitas (ANC berkualitas)
b) Persalinan dengan tenaga kesehatan
c) Penurunan penyakit infeksi pada bayi
d) Peningkatan pencegahan penyebaran penyakit menular
e) Penurunan penyakit tidak menular
f) Peningkatan kunjungan sehat
g) Peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
h) Peningkatan kualitas pelayanan
i) Peningkatan keaman obat dan pangan yang dikomsumsi
masyarakat
j) Pemenuhan kebutuhan obat sesuai standar
2) Kebijakan
Untuk melaksanakan strategi yang telah ditetapkan Puskesmas
dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Buaya maka diperlukan kebijakan yang
meliputi:

23
a) Meningkatkan penjaringan ibu hamil k1
b) Meningkatkan pemantauan bumil resti
c) Meningkatkan kualitas pelaksanaan kelas ibu hamil
d) Meningkatkan kerjasama dengan jejaring dalam penjaringan
ibu hamil
e) Tidak adanya persalinan dengan non nakes
f) Meningkatkan kemampuan petugas dalam menolong
persalinan dan penanganan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal
g) Meningkatkan pelaksanaan MTBM dan MTBS
h) Meningkatkan pemberian ASI ekslusif
i) Meningkatkan kunjungan neonatus
j) Melaksanakan PE tepat waktu
k) Meningkatkan cakupan IDL
l) Meningkatkan PSM dalam pencegahan penyakit menular
m) Meningkatkan pemantaun TTU/TPM
n) Meningkatkan akses sanitasi yang layak (stop BABS)
o) Meningkatkan promosi kesehatan tentang PTM
p) Meningkatkan kwantitas dan kualitas posbindu
q) Meningkatkan kunjungan poysandu dan posbindu
r) Meningkatkan layanan pada anak sekolah
s) Meningkatkan pelayanan kesehatan pada kelompok kerja
t) Meningkatkan kunjungan pada keluarga resiko tinggi
u) Meningkatkan profesionalisme petugas
v) Memelihara dan melengkap sarana dan prasarana
w) Meningkatkan jumlah kunjungan puskesmas
x) Berkurangnya pengaduan masyarakat terhadap pelayanan
y) Meningkatkan pengawasan apotik/toko obat
z) Meningkatkan pengawasan industri rumah tangga

24
Adanya keterkaitan antara tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan
dalam pelayanan di Puskesmas Lubuk Buaya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 3.7 Matriks Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Kebijakan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Menurunkan 1. Meningkatkan 1. Pelayanan 1. Meningkatkan
kasus pelayanan pada pada ibu penjaringan ibu
kematian bayi ibu hamil hamil yang hamil (K1)
berkualitas 2. Meningkatkan
(ANC pemantauan
berkualitas) bumil resti
2. Kunjungan 3. Meningkatkan
rumah kualitas
3. Pelatihan/ pelaksanaan
OJT Petugas kelas ibu hamil
4. Pertemuan 4. Meningkatkan
berkala kerjasama
dengan dengan jejaring
jejaring dalam
5. Kelas ibu penjaringan ibu
hamil hamil
2. Meningkatkan 1. Tidak ada 1. Promosi
persalinan pada persalinan kesehatan
tenaga kesehatan dengan non persalinan
nakes dengan nakes
2. Peningkatan 2. Pelatihan/ OJT
kompetensi petugas
petugas dalam
pertolongan
persalinan dan
penanganan
kegawatdarura
tan maternal
dan neonatal
3. Menurunnya 1. Penurunan 1. Meningkatkan
penyakit infeksi penyakit penerapan
pada balita infeksi pada MTBM dan
bayi MTBS setiap
2. Peningkatan kunjungan balita

25
pemberian sakit
ASI Ekslusif 2. Meningkatkan
3. Peningkatan kembali Kp. ASI
kunjungan dan Kampanye
bayi dan anak pemberian ASI
balita Eksklusif
melalui kelas ibu
balita
3. Kunjungan
rumah dan
pelayanan
neonatal, bayi
dan anak balita
lengkap
Menurunkan 1. Meningkatkan 1. Peningkatan 1. Melaksanakan
angka pencegahan pencegahan PE tepat waktu
kesakitan penyebaran penyebaran 2. Meningkatkan
penyakit menular penyakit cakupan IDL
di masyarakat menular melaui DOFU
2. Menurunkan 3. Meningkatkan
kasus penyakit PSM dalam
menular pencegahan
penyakit menular
2. Penurunan 1. Peningkatan 1. Meningkatkan
penyakit tidak pemantauan pemantauan
menular kesehatan TTU/PM yang
lingkungan tidak memenuhi
2. Peningkatan syarat
kualitas 2. Meningkatkan
penjaringan akses sanitasi
PTM di yang layak (stop
posbindu BABS)
3. Peningkatan 3. Pemicuan
jumlah 4. Pelatihan kader
posbindu 5. Pertemuan
dengan
kelompok
masyarakat dan
pertemuan lintas
sektoral

26
Meningkatnya 1. Peningkatan 1. Peningkatan 1. Melakukan
visite rate kunjungan sehat kunjungan validasi kohort
pelaksanaan posyandu secara berkala
posbindu 2. Lomba bayi
2. Peningkatan balita sehat
pelayanan 3. Melakukan
pada anak skrining anak
sekolah sekolah
3. Peningkatan 4. Pelatihan dr
pelayanan kecil/PKPR
kesehatan pada 5. Pembentukan
kelompok dan pembinaan
kerja pos UKK
4. Peningkatan 6. Senam
kunjungan lansia/prolanis
kepada
keluarga risti
(perkesmas)
2. Peningktan 1. Peningkatan 1. Promosi layanan
kepuasan jumlah 2. Berkurangnya
masyarakat kunjungan pengaduan
puskesmas masyarakat
2. Berkurangnya terhadap
pengaduan pelayanan
masyarakat kesehatan
3. Pengaktifan
kotak saran dan
survey layanan
3. Peningkatan 1. Peningkatan 1. Pelatihan
mutu pelayanan kompetesi 2. Monitoring
puskesmas petugas saranan
2. Memelihara prasarana
dan
melengkapi
sarana
prasarana
Pemenuhan 1. Keamanan obat 1. Peningkatan 1. Pengawasan obat
obat dan dan pangan penagawasan dan pangan yang
perbekalan dikomsumsi obat/apotik dikomsumsi
kesehatan masyarakat 2. Peningkatan masyarakat

27
aman pengawasan 2. Meningkatnya
industri RT jumlah pangan
3. Peningkatan industri rumah
pengetahuan tangga yang
masyarakat memenhi syarat
tentang obat 3. Promosi
keseharan
tentang obat dan
penggunaan obat
rasional
2. Kebutuhan obat 1. Penggunaan 1. Peresepan
dan perbekalan obat sesuai rasional
kesehatan sesuai standar 2. Penyuluhan
standar 2. Penggunaan kesehatan
perbekalan
kesehatan
sesuai standar

28
3. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi

KEPALA PUSKESMAS
Dr. Dessy M SIddik

KASUBAG TATA USAHA


Darma Yanti, SKM

PEJABAT TEKNIS
Drg. Yumni Erlinda

KEPEGAWAIAN RUMAH TANGGA KEUANGAN SIMPUS


Yuniarti Inventaris/Aset : Serly 1. Bendahara Pengeluaran : Perencanaan dan Evaluasi
Yuniarti.SKMdrg. Umum : Metrizal, SH Eliya Munir, S.SiT /SP2TP :
Sandra Devi 2. Bendahara Penerimaan : Sandra Dewi, SKM
Aisyah
3. Akuntan : Ihsan Marsal

Penanggung jawab UKM Esenial dan Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Penanggungjawab jaringan pelayanan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Laboratorium Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
Penanggung jawab UKM Esensial Dr. Sandra AF kesehatan
drg. Darni Drg. Yatmi Demarisa
Penganggung jawab UKM Esensial 1. Pj. BP. Umum : Yusnaida Sari,A.Md.Kep 1. PP. TABING : Desmeri Rusli
1. Pj. Promkes : Susi Juli Yanti 2. Pj. KIA Ibu : Imelada, S.SiT 2. PP Ganting : Titi Yanti, A.Md Keb
2. Pj. Kesling : Eliya Munir, S.SiT 3. Pj. KIA Anak : Lindawati N. Amd.Keb 3. PP Khatar : Efrina Yanti, A.Md. Keb
3. Pj. KIA/KB : Imelda. S.SiT 4. Pj. KB : Wista Arena, Amd. Keb 4. PP PN3 : Asfhadina, A.Md. Keb
4. Pj. Gizi UKM : Suci Hati, A.Mg 5. Pj. UKP. Gizi : Artha Prima Misa
5. Pj. P2P : Ns. Lidya Rusdi, S.Kep 6. Pj. Kefarmasian : Yusmafauzar Bikor/BPS/Klinik Swasta
7. Pj. Laboratorium : Meldawati Laila. S.SiT, M.Keb
8. Pj. Kes. Gigi : drg. Yumni Erlinda
Penanggung jawab UKM Pengembangan
9. Pj. UGD : Ns. Lidya Rusdi, S.Kep
1. Pj. Kes. Jiwa & Olah raga/ UKK :
10.Pj. Bencana/P3K : Dasmir, Amd.Kep
Yusnaida Sari, A.Md.Kep
11.Pj. BP. Lansia : Nelfalisma, Amd.Kep
2. Pj. Gigi Masyarakat : Leza Nora
3. Pj. Batra : Susi Juli Yanti
4. Pj. Kes. Indera : Yesti Wilza
5. Pj. Kes. Lansia : Nelfalisma, A.Md.Kep Gambar 3.2 Struktur Organisasi Puskesmas Lubuk Buaya 2019
6. Pj. Klinik IMS/HIV : Syafrina S
7. Pj. Kelas Ibu Hamil : Mira, A.Md. Keb
8. Pj. kelasIbu Balita : Lindawati N, A.Md.Keb
9. Pj. UKS : Sandra Dewi, SKM

29
a. Struktur organisasi Puseksmas Lubuk Buaya Tahun 2019
Organisasi puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
berdasarakan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja puskesmas.
Organisasi puskesmas terdiri atas:
1) Kepala puskesmas
2) Kepala sub bagian tata usaha
3) Pejabat teknis
4) Penanggung jawab UKM dan keperawatan kesehatan masyarakat
5) Penanggungjawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan
b. Tugas Pokok dan Fungsi
1) Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas sebagai penyelenggara BLUD Puskesmas
bertanggungjawab kepada Walikota melaluiKepala Dinas
Kesehatan Kota Padang.
Kepala Puskesmas memiliki tugas dan kewajiban sebagai berikut:
a) Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi,
mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan
puskesmas dan penyelenggaraan BLUD Puskesmas Lubuk
Buaya sesuai visi dan misi dan tujuan organisasi serta selalu
meningkatkan efesiensi dan efektifitas
b) Menyusun Rencana Strategi Bisnis (RSB) BLUD Puskesmas
Lubuk Buaya
c) Menyiapkan Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) tahunan
BLUD Puskesmas Lubuk Buaya
d) Menyiapkan laporan kinerja tahunan BLUD Puskesmas dan
laporan berkala BLUD Puskesmas Lubuk Buaya
e) Mepertanggung jawabkan kinerja penyelenggaraan BLUD
Puskesmas Lubuk Buaya
f) Memilihara, mengelola dan meningkatkan sumber daya
BLUD Puskesmas Lubuk Buaya

30
g) Mewakili Puskesmas di dalam dan diluar pengadilan
h) Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha sebagaimana
telah digariskan
i) Menetapkan pengelola lainnya sesuai kebutuhan BLUD
Puskesmas selain pengelola yang telah ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan
j) Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja
operasional dan keuangan BLUD Puskesmas kepada
Walikota melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang
2) Kasubag Tata Usaha
Kasubag tata usaha keuangan adalah pejabat yang
bertanggung jawab dalam mengelola kepegawaian, rumah tangga,
keuangan, dan simpus yang bertanggung jawab kepada kepala
puskesmas yang memiliki tugas dan kewajiban sebagai berikut:
a) Memimpin ke tatausahaan BLUD Puskesmas Lubuk Buaya
b) Mengelola SD BLUD Puskesmas Lubuk Buaya
c) Mengelola keuangan BLUD Puskesmas Lubuk Buaya
d) Mengelola barang, aset tetap dan investasi BLUD Psukesmas
Lubuk Buaya
e) Perencanaan dan evaluasi BLUD Puskesmas Lubuk Buaya
f) Menyediakan data dan simpus Puskesmas
3) Kepegawaian
Kepegawaian adalah pejabat yang melaksanakan pengelolaan
administrasi, kehumasan, kepegawaian, aset dan urusan rumah
tangga BLUD Puskesmas Lubuk Buaya yang mempunyai tugas
dan kewajiban sebagai berikut:
a) Menyiapkan konsep naskah dinas dibidang administrasi
perkantoran dan kepegawaian BLUD Puskesmas Lubuk
Buaya

31
b) Menyiapkan bahan pelayanan administasi perkantoran,
pengurusan kerumahtanggan, dokumentasi, kearsipan dan
kehumasan BLUD Puskesmas Lubuk Buaya
c) Membuat rencana kebutuhan pegawai, persyaratan
pengangkatan dan sistem kontrak pegawai BLUD Puskesmas
Lubuk Buaya
d) Mengkoordinir dan melaporkan kehadiran pegawai
e) Memfasilitasi usulan pengangkatan, kesejahteraan pegawai,
pemberian penghargaan, pemberian sanksi dan pelatihan
dalam rangka peningkatan SDM Puskesmas BLUD Kota
Padang

B. Gambaran Bagian Program UKS


Bagian UKM adalah bagian yang membawahi bagian program UKS,
bagian UKM yang dibawah Kepala Puskesmas dibawah Program UKM ada
tim program yang terkait, yaitu:
a. Program Gizi, melaksanakan pengukuran tinggi badan anak, pengukuran
berat badan anak, menghitung status gizi anak
b. Laboratorium
Melakukan pemeriksaan haemoglobin (darah)
c. Indra / Mata
Melaksanakan pemeriksaan mata anak
d. Promkes
Mempromosikan masalah kesehatan pada masyarakat
e. Anak
Pemeriksaan fisik anak
Program yang terendah adalah Program UKS, Program UKS yang
berada dibawah penanggung jawab UKM, UKS berlandaskan hukum yang
menerapkan Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009, gerakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik agar dapat belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis.

32
1. Tujuan Program UKS
a. Tujuan Umum Program UKS
Untuk mengidenfikasi program-program Puskesmas, mengetahui
kondisi dan sarana serta kegiatan yang akan dilaksanakan dan
menggambarkan program mengidentifikasi kegiatan tersebut.
b. Tujuan Khusus Program UKS
1) Mencatat data sekolah yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Buaya
2) Melakukan pendataan jumlah remaja binaan Puskesmas
Lubuk Buaya
2. Jenis Kegiatan UKS
a. Metode pengumpulan dan pembuatan laporan data di peroleh
dengan mengadakan wawancara dengan petugas kesehatan
b. Melaksanakan penjaringan peserta didik
3. Tempat Pelaksanaan UKS
Kegiatan dilakukan / dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas
4. Petugas Kesehatan
a. Tugas Pokok Petugas UKS
Menyusun rencana kerja peningkatan usaha kesehatan sekolah
yang optimal sehingga tercapainya program Puskesmas Lubuk
Buaya
1) Menyusun rencana kegiatan peningkatan Usaha Kesehatan
Sekolah berdasarkan data program Puskesmas.
2) Melaksanakan kegiatan UKS
a) Pembentukan dan Pelatihan Posyandu Remaja
b) Mengevaluasi kegiatan Posyandu Remaja
c) Melaporkan Program kepada Kepala Puskesmas secara
rutin
b. Fungsi petugas program UKS
Membantu kepala Puskesmas dalam menyelenggarakan kegiatan
usaha kesehatan sekolah yang optimal.

33
c. Personal / SDM
Tenaga UKS yang ada Puskesmas Lubuk Buaya:
1) Sandra Dewi, SKM
2) Laila, S.SiT, M.Keb
d. Alokasi Dana UKS
Pembiayaan kesehatan merupakan faktor yang signifikan
mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat. Besarnya alokasi
dana kesehatan sangat dipengaruhi pula oleh kebijakan politik,
ekonomi dan perundang-undangan yang ada. Alokasi dana
program UKS di Puskesmas Lubuk Buaya berasal dari sumber
BOK.

C. Fokus Magang
Fokus magang ini mengarah ke Program Posyandu Remaja Pada
Remaja di Pasie Nan Tigo wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang
Tahun 2019. Didalam program UKS berada dibawah unit UKM Puskesmas
Lubuk Buaya. Pelaksanaan Magang ini dilaksanakan dari tanggal 11 November
– 7 Desember 2019. Pembuatan laporan ini didapat dari wawancara dengan
pemegang program dan melihat laporan tahunan pelaksana program UKS.
1. Perencanaan (Planning)
Berdasarkan wawancara yang saya lakukan kepada pemegang Program
Posyandu Remaja Pada Remaja di Pasie Nan Tigo di wilayah Puskesmas
Lubuk Buaya Padang Tahun 2019, yaitu:
Manentukan tujuan program
Tujuan operasional suatu manajemen harus mengandung :
a. What : menetapkan kegiatan yang akan dikerjakan dimulai dari
perencanaan kerja, pembentukan dan pengorganisasian serta
target yang akan dicapai.
b. Who : sasarannya seluruh remaja di wilayah kerja Puskesmas
Lubuk Buaya.

34
c. When : kegiatan posyandu remaja dilakukan setiap satu kali
dalam sebulan pada minggu ketiga, setiap hari sabtu.
d. How : prosedur kerja jelas dan sesuai dengan perencanaan.
e. Why : alasan kegiatan tersebut dibentuk dikarenakan sangat
perlu dilakukan pendekatan terhadap remaja, dimana remaja
adalah generasi penerus bangsa yang harus dibina dan
diarahakan agar terciptanya remaja yang memiliki keterampilan
hidup sehat dan menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
f. Where : tempat diadakan di pos remaja Kelurahan Pasie Nan
Tigo dan waktunya di selenggarakan satu kali dalam sebulan
pada minggu ke tiga.
g. Which : pihak yang terlibat dengan kegiatan posyandu remaja
tergantung dengan kebutuhan remaja pada saat itu, seperti
melibatkan psikoloq untuk memecahkan masalah yang
dihadapi oleh remaja, dll.
a. Input
1) Man (Manusia)
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh
organisasi. Dalam manajemen, factor manusia adalah yang paling
menentukan.
Dilihat dari unsur man (manusia) yang terlibat dalam
perencanaan program ini adalah Dinas Kesehatan Kota (DKK)
dalam upaya menetapkan target yang harus dicapai, kepala
Puskesmas sebagai pembina dan pemantau proses berjalannya
program dari laporan yang disampaikan oleh penanggung jawab
UKM Pengembangan. Penanggung jawab program dalam hal ini
dilaksanakan oleh pemegang Program UKS yang bertugas dalam
melakukan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
berdasarkan data dan laporan tentang pelaksanaan Posyandu
Remaja yang diperoleh dari pelaksana program.

35
2) Money (Dana)
Dalam pelaksanaan Program Posyandu Remaja di Pasie Nan
Tigo wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya, anggaran dana yang
digunakan bersumber dari Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
Dinas Kesehatan Kota. Program Usaha Kesehatan Masyarakat
(UKM) tahun 2019 yang kemudian dijadikan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan yang direncanakan oleh pemegang program dalam bentuk
SPJ yang diserahkan kebendahara pengeluaran.
3) Material (Alat dan Bahan)
Sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan dan
penyelenggaraan Program Posyandu Remaja di Pasie Nan Tigo
wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya. Alat yang dipakai berupa
leaflet, infocus dan laptop sedangkan bahan yang digunakan yaitu
Materi dan Konseling yang diberikan sesuai dengan kebutuhan di
lapangan.
4) Method (Metode)
Posyandu Remaja merupakan pendekatan yang komprehensif
dan menekankan pada upaya promotif/preventif berupa pembekalan
kesehatan dan peningkatan keterampilan psikososial dengan
Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS). Posyandu Remaja
ini merupakan upaya penjangkauan terhadap kelompok remaja yang
dilakukan melalui kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) dan penyuluhan ke wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya.

b. Process (Proses)
Proses dari perencanaan kegiatan program Posyandu Remaja
ini diawali dengan penetapan target oleh Puskesmas Lubuk Buaya
mengenai program Posyandu Remaja yang harus dicapai, selanjutnya
dilakukan penetapan POA dan jadwal pelaksanaan kegiatan.
Program yang dilaksanakan berdasarkan sasaran dan target
yang telah ada, dapat berupa kegiatan:

36
1. Penyuluhan tentang Posyandu Remaja
2. Pembinaan terhadap remaja yang bermasalah
c. Output (Keluaran)
1. Terdeteksinya status kesehatan remaja di wilayah kerja Puskesmas
2. Meningkatkan partisipasi remaja tentang kegiatan UKM
3. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
khususnya dibidang kesehatan reproduksi
d. Outcome (Dampak)
1. Diketahuinya status kesehatan remaja di wilayah kerja
2. Meningkatnya derajat kesehatan remaja dan prilaku hidup sehat di
wilayah kerja Puskesmas
3. Meningkatnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi

Tabel 3.8 Planning Of Action (POA) Program Posyandu Remaja di


Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2019
No. Kegiatan Sasaran Biaya Tempat Waktu
1. Penyuluhan Seluruh remaja BOK Pasia Nan Jan s/d Des
yang berusia 9-18 Tigo
di wilayah kerja

2. Pembinaan Seluruh remaja ATK=Timbangan, Pasia Nan Jan s/d Des


posyandu yang berusia 9-18 pengukur tinggi Tigo
remaja di wilayah kerja badan, senter,
snelen chart,
Dana= 4.360.000,

2. Pengorganisasian (Organizing) Posyandu Remaja


Pengorganisasian program dilakukan oleh pemegang Program
Posyandu Remaja UKM yaitu Buk Sandra Dewi, SKM. Struktur Organisasi
Progam terlihat pada gambar 3.3 dibawah ini:

37
KEPALA PUSKESMAS
Dr. Dessy M Siddik

PEJABAT TEKNIS
Drg. Yumni Erlinda

Penanggung jawab UKM Esenial dan Keperawatan Kesmas


Drg. Darni

Penanggung jawab UKM Pengembangan


Pj. UKS : Sandra Dewi, SKM

Sumber data : Bank Data Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

3. Pelaksanaan (Actuating) Posyandu Remaja

KEGIATAN SASARAN TARGET PENCAPAIAN %


Penyuluhan 123 orang 100% 85 orang 69,1 %
Pembinaan 123 orang 100% 85 orang 69,1 %
posyandu remaja

Pelaksanaan kegiatan program Posyandu Remaja tahun 2019, yaitu :


a. Penyuluhan Posyandu Remaja
Kegiatan program ini dilakukan penyuluhan Posyandu Remaja setiap 1
x dalam sebulan dan penyuluhan ini terlaksana pada minggu ketiga
setiap bulannya dilakukan di posko remaja setempat.
b. Pembinaan posyandu remaja
Pembinaan posyandu remaja ini dilakukan di akhir kegiatan dari
penyuluhan dimana apabila ada remaja yang mengalami masalah fisik
maupun psikis maka petugas akan memberikan konseling dan solusi
untuk mencari jalan keluar.
Permasalahan atau kendala yang ditemukan selama pelaksanaan
yaitu :

38
1. Masih banyaknya remaja yang tidak menghadiri saat posyandu
remaja berlangsung.
2. Belum tercapainya Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup baik
secara kualitas maupun kuantitas.

4. Monitoring dan Evaluasi


a. Monitoring Program
Monitoring dilakukan setiap awal bulan di minggu pertama. Kegiatan
ini tetap dimonitoring guna meninjau kegiatan program yang telah
dilakukan maupun di waktu yang akan datang.
b. Evaluasi Program
Evaluasi program di lakukan oleh pemegang program Posyandu remaja
yang hanya dilakukan 1 x sebulan. Dengan cara melakukan
pembahasan yang menyangkut perbaikan dan penilaian kinerja.

39
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Program Posyandu Remaja


Perencanaan Program Posyandu Remaja di Puskesmas Lubuk Buaya
Kelurahan Pasie Nan Tigo Padang, terdapat 2 (dua) kegiatan yaitu :
1. Kegiatan Penyuluhan
2. Kegiatan Pembinaan Posyandu Remaja
Perencanaan Program Posyandu Remaja di Puskesmas Lubuk Buaya
telah terlaksana dengan baik sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan reproduksi remaja sudah sesuai dengan teori
yang ada karena di dalam perencanaan tersebut dipaparkan bagaimana
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi sehingga
fungsi-fungsi manajemen lain yaitu pengorganisasian, pengarahan dan
pengontrolan bisa dijalankan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 25 Tahun 2014 tentang remaja adalah kelompok usia 10 tahun
sampai berusia 18 tahun ini sesuai dengan perencanaan usia yang ada di
Puskesmas.

B. Pengorganisasian Program Posyandu Remaja


Pengorganisasian Program Program Posyandu Remaja di Puskesmas
Lubuk Buaya Kelurahan Pasie Nan Tigo Padang memiliki pengorganisasian
lini dan staf dimana peranan staf tidak hanya terbatas pada pemberian nasehat
tetapi juga diberikan tanggung jawab melaksanakan kegiatan tertentu.
Bantuan yang diharapkan dari staf tidak hanya pemikiran saja, tetapi juga
telah menyangkut pelaksanaannya. Pengorganisasian program Program
Posyandu Remaja di Puskesmas Lubuk Buaya Kelurahan Pasie Nan Tigo
Padang sudah sesuai dengan teori yang ada karena dalam pengorganisasian
tersebut dipaparkan bagaimana mengidentifikasi dan mengelompokkan
pekerjaan yang harus dilakukan, menentukan dan mendelegasikan tanggung

40
jawab, wewenang dan mengadakan hubungan dengan tujuan memungkinkan
orang bekerja secara efektif bersama dalam mencapai tujuan.

C. Pelaksanaan Program Posyandu Remaja


Permasalahan atau kendala yang ditemukan selama pelaksanaan yaitu :
a. Masih banyaknya remaja yang tidak menghadiri saat posyandu remaja
berlangsung.
b. Belum tercapainya Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup baik
secara kualitas maupun kuantitas.
1. Kegiatan Penyuluhan
Pelaksanaan Program Posyandu Remaja di Puskesmas Lubuk Buaya sudah
terlaksana dengan baik, akan tetapi wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya
masih memiliki 3 Kelurahan lainnya yang masih belum aktif dan menjadi
target untuk posyandu remaja agar tercapainya pencapaian target yang
menyeluruh.
2. Kegiatan Pembinaan posyandu remaja
Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan posyandu remaja sudah terlaksana
dengan baik dimana semua kegiatan posyandu remaja telah dilaksanakan
dengan baik oleh petugas hanya saja tinggal menumbuhkan rasa kesadaran
remaja terhadap keaktifan dalam kegiatan posyandu remaja dan
meningkatkan kesadaran pentingnya mendeteksi status kesehatan remaja
lebih awal.

D. Monitoring dan Evaluasi Program Posyandu Remaja


Secara sistematika Puskesmas sudah memonitoring dan mengevaluasi
Program-programnya secara keseluruhan dengan baik dan jelas.
Monitoring dan evaluasi Program Posyandu Remaja di Puskesmas Lubuk
Buaya sudah sesuai dengan teori yang ada karena dengan monitoring dan
evaluasi masing-masing kegiatan maka diperoleh umpan balik (feed back)
terhadap program atau pelaksanaan kegiatan sebagai acuan untuk
perencanaan yang lebih matang pada tahun anggaran berikutnya.

41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Penyusunan Perencanaan Program Puskesmas Lubuk Buaya Padang
khususnya di Bidang Usaha Kesehatan Remaja (UKM) khususnya dibidang
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) telah sesuai dengan teori yang ada dimana
pemegang program posyandu remaja yang mempunyai tugas memimpin
posyandu remaja ini berperan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
tentang program posyandu remaja.
2. Pengorganisasian Program Posyandu Remaja di Puskesmas Lubuk Buaya
Padang berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran remaja di Wilayah
Pasie Nan Tigo. Bantuan yang diharapkan dari pemegang program
posyandu remaja tidak hanya sekedar KIE (Komunikasi, Informasi dan
Edukasi) saja, tetapi juga telah menyangkut pelaksanaannya.
3. Pelaksanaan Program Posyandu Remaja terdiri atas 2 (dua) kegiatan yaitu
Kegiatan Penyuluhan dan Kegiatan Pembinaan Posyandu remaja sudah
terlaksana dengan baik.
4. Monitoring dan Evaluasi Program Program Posyandu Remaja di Puskesmas
sudah terlaksana dengan baik.

B. Saran
1. Diharapkan kepada Puskesmas Lubuk Buaya Padang agar program
Posyandu Remaja tidak hanya terfokus pada 1 (satu) kelurahan saja yaitu
Kelurahan Pasie Nan Tigo tetapi juga terlaksana di 3 (tiga) kelurahan
lainnya di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya sehingga Program
Puskesmas Lubuk Buaya dilaksanakan secara integrasi.
2. Diharapkan kepada Puskesmas Lubuk Buaya Padang bekerja sama dengan
lintas sektoral antara lain Dinas Kesehatan dalam rangka meningkatkan
kesadaran remaja terhadap pentingnya kesehatan pada remaja.

42
3. Diharapkan kepada Puskesmas Lubuk Buaya Padang mengadakan
sosialisasi pada masyarakat tentang program posyandu remaja menjadi
nilai yang berdaya guna.
4. Puskesmas Lubuk Buaya Padang Diharapkan kepada Puskesmas Lubuk
Buaya Padang lebih meningkatkan monitoring yang lebih berkelanjutan.

43
DAFTAR PUSTAKA
Anita, B. d. (2016). The Role of Public Health Centers. As the gatekeeper of
national health insurance.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2012. Pedoman
Pengelolaan Pusat Informasidan Konseling Remaja dan Mahasiswa (PIK
R/M). Jakarta: BKKBN
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. PT. Prenhallindo. Jakarta
Iqbal, W. m. (2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba
Medika.George R Terry. 2010. Prinsip-prinsip Manjajemen. Jakarta: Bumi
Aksara
Pedoman umum Pengelolaan Posyandu, Kementrian Kesehatan RI. 2011
Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi, kementrian
kesehatan Republik Indonesia. 2011
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Petunjuk PelaksanaanPelayanan
Kesehatan Jiwa Di Sekolah TerintegrasiProgram Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS). Jakarta:Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Pedoman UmumProgram Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Pedoman OptimalisasiPotensi Kecerdasan
Majemuk (Multiple Intelligence) pada Remaja. Jakarta: Kementerian
Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Petunjuk TeknisPenjaringan Kesehatan dan
Pemeriksaan Berkala di Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta:Kementerian Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Pedoman
UmumPengelolaanPosyandu.Jakarta:
KementerianKesehatan
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman StandarNasional Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).Jakarta: Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Peraturan MenteriKesehatan Republik
Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan
Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
Jakarta:Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Strategi NasionalPenerapan Pola Konsumsi
Makanan dan Aktivitas Fisik untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular.
Jakarta:Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman PelatihanDokter Kecil. Jakarta:
Kementerian Kesehatan
Syukron Munjazi. 2011. Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengurangi
Kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM)-Mandiri (Studi kasus di Kelurahan Demangan, Gondokusumo
Kota Yogyakarta)
Zulfitri, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Corporate Social Responsibility
(CSR) PT Indcement Tunggal Prakarsa TBK

Anda mungkin juga menyukai