Anda di halaman 1dari 27

i

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN


KUALITAS TIDUR PADA REMAJA KELAS IX DI SMP NEGERI 9
KOTA BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodelogi Penelitian


Dosen Koordinator : Nunung Nurjanah M.Kep., Ns.Sp.Kep.A

Oleh :

Asmi Yasyfa Rusyda 213118049

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2021
i

PENGESAHAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan pada Seminar Proposal

Pada Tanggal 03 Juli 2021

“Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Kualitas Tidur Pada Remaja Kelas

IX di SMP Negeri 9 Kota Bandung”

Nama Mahasiswa : Asmi Yasyfa Rusyda

NPM : 213118049

Program Studi : Ilmu Keperawatan (S1)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani

Pembimbing 1 Pembimbing 2

i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillahirobbil’alamin puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas izin dan
ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas proposal mata kuliah metodologi penelitian
yang berjudul “HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN
KUALITAS TIDUR PADA REMAJA KELAS IX DI SMP NEGERI 9 KOTA BANDUNG”.
Proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat lulus mata kuliah “Metodologi Penelitian”
pada tingkat 3 Program Studi Ilmu Keperawatan (S-1) STIKES JENDERAL ACHMAD
YANI CIMAHI.

Proposal penelitian ini disusun atas kerjasama dan berkat bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen Koordinator Mata kuliah Metodologi Penelitian yaitu Nunung Nurjanah


M.Kep., Ns.Sp.Kep.A
2. Mahasiswa STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI.
3. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya proposal ini.
Kami mengakui bahwa masih banyak kekurangan yang memerlukan banyak perbaikan. Kami
berharap dengan adanya proposal ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penulis
dan umumnya bagi para pembaca.

Cimahi, 10 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN.........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................4
A. Konsep Media Sosial.....................................................................................................4
1. Definisi Media Sosial..................................................................................................4
2. Ciri-ciri Media Sosial..................................................................................................4
3. Jenis Aplikasi Media Sosial.........................................................................................4
4. Durasi Penggunaan Media Sosial................................................................................5
5. Dampak Penggunaan Media Sosial.............................................................................5
B. Konsep Remaja..............................................................................................................5
1. Definisi Remaja...........................................................................................................5
2. Tahapan Perkembangan Remaja.................................................................................6
3. Ciri-ciri Masa Remaja.................................................................................................6
C. Konsep Tidur ................................................................................................................7
1. Definisi Tidur..............................................................................................................7
2. Tahapan Tidur.............................................................................................................7
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur..................................................................8
4. Kebutuhan Tidur pada Usia Remaja............................................................................9
5. Gangguan Tidur...........................................................................................................9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................................10
A. Metodologi Penelitian.................................................................................................10
1. Paradigma Penelitian.................................................................................................10
2. Rancangan Penelitian................................................................................................10
3. Hipotesis Penelitian...................................................................................................11
4. Variabel Penelitian....................................................................................................11
5. Populasi.....................................................................................................................11

iii
6. Sampel.......................................................................................................................12
7. Definisi Operasional..................................................................................................13
8. Pengumpulan Data.....................................................................................................14
9. Instrumen Penelitian..................................................................................................17
10. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian.....................................................17
11. Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring bertambahnya periode sangat berpengaruh terhadap kemajuan
teknologi dan informasi. Internet menjadi perhatian penting dalam teknologi
informasi. Internet merupakan pusat informasi yang bisa dijumpai tanpa terbatas oleh
waktu, ruang, dan tempat. Situasi yang paling fenomenal terkait dengan internet
sekarang yaitu media sosial. Media sosial adalah salah satu media online lewat
aplikasi yang berbasis internet. Pengguna media sosial saat ini sudah menguasai
berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan orang tua sudah
tidak aneh dengan media sosial (R.sudiyatmoko, 2015). Adapun sosial media yang
sering digunakan yaitu Whatsapp, instagram, Tiktok, Youtube, Facebook, Twitter.
Media sosial memberikan dampak bagi penggunanya berupa dampak negatif maupun
dampak positif (Khairuni, 2016).
Hal yang memiliki dampak negatif biasanya dialami oleh remaja, sebab
seorang remaja belum terlalu matang dalam hal mengenal identitas diri maupun
lingkungan, mengingat masa remaja merupakan masa dimana meningkatnya
kepekaan harga diri rendah juga munculnya depresi (McLaughlin & King, 2015
dalam Woods & Scott 2016). Masa remaja yakni fase bertumbuh dan berkembang
yang aktif dalam hidup individu. Masa yang terjadi perubahan dari kanak-kanak
menuju dewasa serta dikenali melalui perkembangan fisik, mental, emosional, dan
sosial yang cepat. Dapat dikatakan remaja masuk dalam tahap kecanduan sosial
media, teruji remaja banyak menghabiskan waktu sekitar 54% untuk memakai sosial
media (Thompson & Lougheed 2012 dalam Woods & Scott 2016). Kebanyakan
remaja selalu menghabiskan waktu menggunakan sosial media pada malam hari. Hal
itu tentu dapat menganggu proses tidur sehingga kualitas tidurpun menjadi buruk.
Kualitas tidur merupakan kesenangan seseorang terhadap tidur, sehingga
seseorang itu tidak terlihat sedang merasa letih, konjungtiva merah, sakit kepala,
sering menguap atau mengantuk, mudah gelisah, kehitaman sekitar mata (Hidayat,
2006). Kualitas tidur yaitu kemampuan seseorang agar tetap teridur serta memperoleh
sejumlah tidur REM dan NREM (Kozier, 2010). Tidur masuk kedalam salah satu
kebutuhan fisiologis yang mempunyai pengaruh akan kualitas juga keseimbangan

1
hidup (Potter & Perry, 2010). Kualitas tidur yang tidak baik akan menimbulkan
berbagai gangguan keseimbangan fisiologis yaitu lemah, merasa lelah, daya tahan

2
2

tubuh menurun dan juga penurunan pada aktivitas sehari-hari. Perkembangan


psikologis juga sangat dipengaruhi oleh kualitas tidur seperti mudah stress, sulit untuk
berkonsentrasi, emosi tidak stabil, kecemasan pada remaja. Tidur merupakan proses
transformasi kesadaran ketika pemahaman dan reaksi individu perihal lingkungan
menurun atau berkurang. Tidur dikualitaskan dengan aktivitas fisik paling tidak
sekitar 8 jam. Selain itu, kurangnya kualitas tidur bisa mengakibatkan individu
menjadi kurang fit dan mudah untuk terserang virus seperti mudah untuk sakit flu,
demam, dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Adakah hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada
remaja kelas IX di SMP Negeri 9 Kota Bandung?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan
kualitas tidur pada remaja kelas IX di SMPN 9 Kota Bandung.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui intensitas penggunaan media sosial pada remaja kelas
IX di SMPN 9 Kota Bandung.
b. Untuk mengetahui kualitas tidur pada remaja kelas IX di SMPN 9 Kota
Bandung.
c. Untuk menganalisis hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan
kualitas tidur pada remaja kelas IX di SMPN 9 Kota Bandung.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi
tentang hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada
remaja.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Klien
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan edukasi dan sumber
pengetahuan mengenai permasalahan kesehatan remaja khususnya dalam hal
pemenuhan kebutuhan tidur yang dialami akibat ketergantungan media sosial.

2
3

b. Bagi Perawat
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi tambahan informasi dan juga
pengetahuan mengenai hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan
kualitas tidur pada remaja kelas IX di SMPN 9 Kota Bandung.
c. Bagi Peneliti
Diharapkan peneliti dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan
selama penelitian berlangsung. Tidak hanya pada saat penelitian tetapi juga
diterapkan dalam praktek sehari-hari.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Media Sosial


1. Definisi Media Sosial
Menurut Philip Kotler dan Kevin Keller (2016) media sosial merupakan
sarana yang disediakan bagi para konsumen untuk berbagi informasi melalui
gambar, teks, video dan audio antara satu perusahan dengan perusahaan lain, satu
orang dengan orang lain, ataupun bahkan satu orang dengan perusahaan (Julia,
2020).
Jejaring sosial adalah situs yang dimana setiap individu dapat membuat web
page pribadi, yang kemudian dapat terhubung dengan teman-teman untuk
berkomunikasi dan berbagi informasi. Jejaring sosial terbesar yaitu antara lain
Instagram, Twitter, Facebook, Tiktok, dan myspace. Jika media sosial
menggunakan internet, maka media tradisional menggunakan media broadcast dan
media cetak.
2. Ciri-ciri Media Sosial
Adapun beberapa ciri-ciri media sosial menurut R.sudiyatmoko (2015) sebagai
berikut:
1. Media sosial menciptakan penggunanya kreatif beraktualisasi diri
2. Dalam media sosial terdapat aspek fungsional seperti interaksi, identitas,
eksis, group, relasi, sharing dan juga status.
3. Isi yang disampaikan dibagikan tidak terbatas kepada satu orang saja tetapi
ke banyak orang.
4. Disampaikan menggunakan koneksi internet atau online
3. Jenis Aplikasi Media Sosial
Berikut jenis-jenis aplikasi media sosial yang berpengaruh bagi masyarakat dan
popular antara lain :
1. Aplikasi berbagi foto : Pinterest, Instagram, Flickr
2. Aplikasi berbagi video (video sharing) : Youtube, Dailymotion, Tiktok
3. Aplikasi microblog : Twitter
4. Aplikasi berbagi jaringan sosial : Facebook, Google+, Path

4
5

5. Aplikasi berbagi jaringan professional : Scribd, Slideshare, LinkedI


5

4. Durasi Penggunaan Media Sosial


Menurut (Syamsoedin et al. 2015) durasi penggunaan media sosial digolongkan
sebagai berikut :
1. Sangat singkat : < 1 jam
2. Singkat : 1-2 jam
3. Sedang : 3-4 jam
4. Lama : 5-6 jam
5. Sangat lama : > 7 jam dalam sehari, kategori ini tergolong yang sudah
mencapai ketergantungan
5. Dampak Penggunaan Media Sosial
Ada beberapa dampak positif dan negatif yang dihasilkan oleh media sosial
menurut Arfianingrum (2013) antara lain :
a. Dampak Positif Media Sosial
1. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial
2. Memperluas jaringan pertemanan
3. Sebagai media penyebaran informasi
b. Dampak Negatif Sosial Media
1. Melemahkan dan menurunkan sensitifitas
Penurunan sensitifitas yang dimaksud disini yaitu menurunnya rasa
simpati dan empati individu terhadap dunia nyata. Menghindarkan dan
menghiraukan sesuatu yang terjadi disekitar dan lebih memilih
memperhatikan sesuatu yang sedang terjadi di dunia maya.
2. Tingkat kriminalitas yang meningkat seperti kasus penipuan, pornografi,
penculikan dan lain sebagainya.
3. Berkurangnya waktu belajar siswa atau pengguna menjadi kurang untuk
bersosialisasi

B. Konsep Remaja
1. Definisi Remaja
Menurut Piaget, secara psikologis masa remaja merupakan masa individu
tidak lagi merasa berada di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan
masa remaja merupakan masa individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa
dan berada pada tingkatan yang sama (Hanifah, 2013).

5
6

2. Tahapan Perkembangan Remaja


Ada tiga tahap perkembangan remaja dalam proses penyesuaian diri menuju
dewasa menurut (Sarwono, 2012) sebagai berikut :
1. Remaja Awal (Early Adolescence)
Masa remaja awal berada pada usia 10-13 tahun yang ditandai dengan
adanya peningkatan yang cepat dari pertumbuhan dan juga pematangan
pada fisik, sehingga emosional dan intelektual pada masa remaja awal ini
sebagian besarnya pada penilaian dan restrukturisasi dari jati diri.
2. Remaja Madya (Middle Adolescence)
Masa remaja madya berada pada usia 14-16 tahun yang ditandai
dengan pertumbuhan pubertas yang hampir lengkap, dimana munculnya
keterampilan-keterampilan cara berpikir yang baru, adanya peningkatan
terhadap persiapan masa dewasa yang akan datang, dan keinginan untuk
memaksimalkan psikologis dan emosional dengan orang tua.
3. Remaja Akhir (Late Adolescence)
Masa remaja akhir berada pada usia 16-19 tahun. Masa ini adalah masa
kombinasi menuju periode dewasa yang ditandai dengan:
a. Ego lebih mengarah kepada mencari kesempatan untuk bersatu
bersama orang lain dalam hal mencari pengalaman baru.
b. Terbentuknya identitas seksual yang permanen atau tidak akan berubah
lagi.
c. Tumbuh pembatas yang memisahkan diri pribadinya (private self)
dengan masyarakat.
3. Ciri-ciri Masa Remaja
Ciri-ciri remaja menurut Gunarsa & Singgih (2008) sebagai berikut :
a. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal sebab pertentangan-
pertentangan dengan orang tua dan anggota keluarga lain.
b. Kecanggungan dalam pergaulan juga kekakuan dalam gerakan sebagai
akibat dari perkembangan fisik menyebabkan perasaan rendah diri.
c. Ketidakseimbangan secara keseluruhan terutama keadaan emosi yang
labil.
d. Eksperimentasi atau keinginan besar yang mendorong remaja untuk
mencoba dan melakukan segala kegiatan yang dilakukan oleh orang
dewasa.
7

e. Sikap menentang dan menantang orang dewasa maupun orang tua lainnya
merupakan ciri yang mewujudkan keinginan remaja untuk menunjukkan
ketidak tergantungnya kepada orang tua atau orang dewasa.

C. Konsep Tidur
1. Definisi Tidur
Tidur adalah keadaan tidak sadar yakni seseorang bisa terbangun karena
sensori atau stimulus yang seimbang, juga bisa disebut relatif kondisi yang bukan
hanya keadaan yang penuh dengan ketenangan tanpa adanya kegiatan, tetapi lebih
ke yakni berupa siklus yang terulang dengan adanya ciri aktivitas yang minim,
mempunyai kesadaran yang sangat beragam, perubahan fisiologis juga terdapat
respon yang menurun atas dorongan yang berasal dari luar (Hidayat A, 2015).
Tidur mampu menjaga kestabilan mental fisiologis, kesehatan, dan emosional
(Riyadi & Widuri 2015).
Waktu tidur yang kurang cukup dalam 24 jam bisa mengakibatkan individu
mudah letih, sering mengantuk dan mudah sekali marah. Tidur yang kurang dalam
kurun waktu yang lama mengakibatkan sulitnya untuk konsentrasi, dapat terjadi
halusinasi atau berkhayal serta mudah untuk terpengaruh (Puri K, 2011).
2. Tahapan Tidur
Menurut Potter & Perry (2010) mengatakan normal tidur dibagi 2 yaitu rapid
eye movement (REM) dan nonrapid eye movement (NREM). Nonrapid eye
movement (NREM) terbagi 4 tahap serta membutuhkan waktu kurang lebih sekitar
90 menit selama siklus tidur. Sedangkan REM yaitu tahap terakhir yang
memerlukan waktu sekitar kurang lebih kira-kira 90 menit sebelum tidur.
1. Tahapan Tidur NREM
a. NREM I
- Menurunnya metabolism, tanda vital dan aktivitas fisik
- Mudah untuk terbangun dengan rangsangan
- Berlangsung sekitar beberapa menit
- Terasa sedang bermimpi bila terbangun
- Adanya respons cahaya
b. NREM II
- Lambatnya fungsi tubuh
8

- Mudah dibangunkan
- Berlangsung sekitar 10-20 menit
- Periode suatu tidur
- Adanya relaksasi otot
c. NREM III
- Berlangsung sekitar 15-30 menit
- Penurunan tekanan darah
- Sulit untuk dibangunkan
- Tahap awal dari keadaan tidur nyenyak
- Relaksasi otot yang meyeluruh
d. NREM IV
- Penurunan tonus otot, restorasi dan istirahat
- Cepatnya gerakan bola mata
- Penurunan sekresi lambung
- Perlu adanya stimulus intensif, sulit dibangunkan
- Tidur nyenyak
2. Tahapan Tidur REM
a. Pentingnya tidur REM yakni untuk memori, adaptasi, keseimbangan
mental dan emosi juga berfungsi dalam belajar.
b. Sulit untuk dibangunkan
c. Dari tidur malamnya normalnya sekitar 20-25% pada orang dewasa
d. Biasanya terjadi mimpi jika seseorang terbangun pada tidur REM
3. Faktor yang Mempengaruhi Tidur
Menurut (Riyadi & Widuri, 2015) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kebutuhan tidur, antara lain :
1. Status Kesehatan
a. Penyakit Fisik
b. Stress Psikologis
2. Lingkungan
3. Diet
4. Obat-obatan
5. Gaya hidup
9

4. Kebutuhan Tidur pada Usia Remaja


Usia remaja membutuhkan sekitar 8-10 jam waktu tidur setiap malamnya guna
mencegah resiko terkena infeksi dan kelelahan. Tidur REM pada remaja sekitar
20%.
5. Gangguan Tidur
a. Insomnia
Insomnia merupakan suatu keadaan ketidak mampuan mendapatkan tidur yang
adekuat, baik kualitas maupun kuantitas, dengan keadaan tidur yang hanya
sebentar atau susah tidur.
b. Hipersomnia
Hipersomnia merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan, lebih
dari 9 jam pada malam hari, disebabkan oleh kemungkinan adanya masalah
psikologis, depresi, dan kecemasan.
c. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tidak tertahankan yang muncul
secara tiba-tiba pada siang hari. Contohnya, seorang individu bisa jatuh
tertidur saat sedang menonton tv, membaca buku, menyetir
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Media sosial adalah salah satu media online lewat aplikasi yang berbasis
internet. Pengguna media sosial saat ini sudah menguasai berbagai kalangan mulai
dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan orang tua sudah tidak aneh dengan media
sosial (R.sudiyatmoko, 2015). Adapun sosial media yang sering digunakan yaitu
Whatsapp, instagram, Tiktok, Youtube, Facebook, Twitter. Media sosial
memberikan dampak bagi penggunanya berupa dampak negatif maupun dampak
positif (Khairuni, 2016).
Hal yang memiliki dampak negatif biasanya dialami oleh remaja, sebab
seorang remaja belum terlalu matang dalam hal mengenal identitas diri maupun
lingkungan, mengingat masa remaja merupakan masa dimana meningkatnya
kepekaan harga diri rendah juga munculnya depresi (McLaughlin & King, 2015
dalam Woods & Scott 2016). Dapat dikatakan remaja masuk dalam tahap
kecanduan sosial media, teruji remaja banyak menghabiskan waktu sekitar 54%
untuk memakai sosial media (Thompson & Lougheed 2012 dalam Woods & Scott
2016). Kebanyakan remaja selalu menghabiskan waktu menggunakan sosial
media pada malam hari. Hal itu tentu dapat menganggu proses tidur sehingga
kualitas tidurpun menjadi buruk.
Kualitas tidur merupakan kesenangan seseorang terhadap tidur, sehingga
seseorang itu tidak terlihat sedang merasa letih, konjungtiva merah, sakit kepala,
sering menguap atau mengantuk, mudah gelisah, kehitaman sekitar mata (Hidayat,
2006). Kualitas tidur yang tidak baik akan menimbulkan berbagai gangguan
keseimbangan fisiologis yaitu lemah, merasa lelah, daya tahan tubuh menurun dan
juga penurunan pada aktivitas sehari-hari. Perkembangan psikologis juga sangat
dipengaruhi oleh kualitas tidur seperti mudah stress, sulit untuk berkonsentrasi,
emosi tidak stabil, kecemasan pada remaja.
2. Rancangan Penelitian

10
11

Rancangan penelitian yang dikerjakan menggunakan teknik penelitian survey


analitik dengan dilakukannya analisis dinamika korelasi antara fenomena atau
antara faktor resiko dengan faktor efek (Notoatmojo, 2018) pada penelitian ini
11

menguraikan hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan kualitas


tidur pada remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan
jenis penelitian yang mengutamakan waktu pengukuran atau observasi data
variabel independen (Intensitas penggunaan media sosial) dengan dependen
(Kualitas tidur pada remaja) hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2014).
3. Hipotesis Penelitian
Dibawah ini adalah dua jenis hipotesis yang digunakan pada penelitian, yaitu :
a. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis Nol pada penelitian ini yaitu tidak adanya hubungan intensitas
penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada remaja kelas IX di
SMPN 9 Kota Bandung.
b. Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis Alternatif pada penelitian ini yaitu adanya hubungan intensitas
penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada remaja kelas IX di
SMPN 9 Kota Bandung.
4. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat.
a. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi varibel lain,
artinya apabila variabel independen berubah maka akan mengakibatkan
perubahan variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu
intensitas penggunan media sosial.
b. Variabel Dependen
Varibel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain,
artinya variabel dependen berubah akibat perubahan pada variabel bebas.
Variabel dependen pada penelitian ini yaitu kualitas tidur pada remaja.
5. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IX di SMPN 9 Kota
Bandung.

11
12

6. Sampel
Dalam penelitian ini pengambilan sampel disesuaikan dengan kriteria inklusi
dan ekslusi yang sudah ditetapkan oleh peneliti.

Kriteria inklusi yaitu topik penelitian yang dapat mewakili sampel penelitian
yang mencapai syarat sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Kriteria eksklusi
adalah topik yang tidak dapat mewakilkan sampel karena tidak mencapai syarat
yang sudah ditetapkan (Notoatmodjo, 2012).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Siswa-Siswi kelas IX di SMPN 9 Kota Bandung


b. Bersedia menjadi responden
c. Bisa menggunakan smartphone dan memiliki sosial media

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini :

 Remaja yang bukan merupakan siswa-siswi kelas IX di SMPN 9 Kota


Bandung atau yang tidak menggunakan media sosial dan kondisinya tidak
memungkinkan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Perhitungan besar sampel yaitu sebagai berikut (Nursalam, 2016).
N
n=
1+ N (d 2)

Keterangan :

n = besar sampel

N = besar populasi

d = tingkat signifikansi (0,1)

350
n=
1+350 (0,12)

350
n=
3,51

n=99,71

Dibulatkan menjadi 100 sampel.


13

Berdasarkan perhitungan diatas, maka besar sampel yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah 100 orang.
7. Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk membatasi area atau pengertian variabel
tersebut yang kemudian diberi batasan. Ini juga berguna sebagai pengarahan pada
pengamatan atau pengukuran untuk variabel-variabel yang 25 bersangkutan dan
juga untuk pengembangan alat ukur atau instrument (Notoatmodjo, 2018).
Variabel Definisi Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Konseptual Operasional Ukur
Intensitas Intensitas Intensitas Kuesioner Nilai total yang Ordina
Pengguna penggunaan penggunaan diperoleh dari l
an Media media sosial media jawaban responden
Sosial adalah sosial merupakan jumlah
keadaan diukur nilai atau skor
tingkat mengenai yang akan
penggunaan Jenis media digunakan untuk
media sosial sosial, menentukan
berdasarkan Durasi bagaimana
frekuensi media pengaruh media
dan durasi sosial, sosial, yaitu :
yang Kemudahan 1. Tidak aktif
dihabiskan dalam menggunak
oleh para mengakses an sosial
penggunany media media bila
a. sosial, skor : <15
Pengaruh 2. Aktif
media menggunak
sosial an media
sosial bila
skor : >15
Kualitas Kualitas Kualitas Kuesioner Kriteria : Ordina
Tidur tidur yaitu tidur pada PSQI 1. Baik : <5 l
Pada kemampuan remaja 2. Buruk : >5
14

Remaja seseorang diukur


agar tetap mengenai
teridur serta Kualitas
memperoleh tidur yang
sejumlah subjektif,
tidur REM Durasi tidur
dan NREM (lamanya
(Kozier, waktu
2010). tidur), Skor
latensi
tidur,
Efisiensi
tidur,
Gangguan
tidur pada
malam hari,
Disfungsi
tidur siang
hari,
Penggunaan
obat tidur.

8. Pengumpulan Data
a. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini mengumpulkan data dengan menggunakan teknik
kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dari sebuah
penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak berkaitan dengan
kepentingan umum lalu dilakukan dengan menyebarkan beberapa pertanyaan
yang disusun secara terperinci dan diwujudkan dalam bentuk formulir,
dinyatakan secara tertulis pada sejumlah tanggapan informasi dan jawaban
(Sugiyono, 2014).
15

b. Pengolahan Data dan Analisis Data


1. Pengolahan data
Pengolahan data adalah suatu cara yang penting, karena data yang
didapat langsung dari peneliti masih utuh, belum mengajukan informasi
apapun dan belum siap untuk diutarakan (Notoatmodjo, 2018).
Proses pengolahan data ini melalui tahap-tahap sebagai berikut
menurut (Notoatmodjo, 2018):
a. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk mengecek dan memperbaiki kuisioner
tersebut
b. Coding
Coding yaitu mengubah data berupa kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan. Pemberian kode ini sangat berguna dalam proses
entri data
c. Memasukan data atau processing
Yakni jawaban dari tiap-tiap responden berupa kode (angka/huruf)
kemudian dimasukan ke dalam software komputer
d. Cleaning
Apabila seluruh data dari setiap sumber lengkap, maka perlu diperiksa
kembali untuk mengamati kemungkinan adanya kesalahan kode,
ketidaksempurnaan dan sebagainya yang selanjutnya dilakukan koreksi.
2. Analisa data
a. Analisisis univariat
Yang bertujuan menjabarkan dan menjelaskan dari setiap variabel. adalah
tujuan dari univariat. Analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi serta % tiap
variabel. Sedangkan yang numerik yaitu nilai mean, median serta standar deviasi
(Notoatmodjo, 2010). Analisis ini biasanya menggambarkan dari tiap variabel dan
disertakan rumus.
F
P= × 100 %
N
Keterangan :
P : nilai presentasi responden.
F : jumlah jawaban atau frekuensi.
16

N : jumlah responden.
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat biasanya untuk dua variabel yaitu bebas dan terikat yang
saling berhubungan. (Notoatmodjo,2010).
Analisa ini dilakukan beberapa tahap diantaranya :
1) Analisa proporsi atau presentase dengan membandingkan distribusi silang
antara dua variabel yang bersangkutan.
2) Analisa dari hasil uji statistik dengan uji hipotesis Chi Square (X2) dengan
tingkat kemaknaan 95% atau nilai alpha 0,05 (5%) untuk variabel 2x2.
Rumus Chi Square :

X2 = ∑ fo – fe2

fe

Keterangan :

fo : Frekuensi observasi (frekuensi empiris)

fe2 : Frekuensi harapan (frekuensi teoritis)

x2 : Nilai Chi Square

∑ : Jumlah pertanyaan

c. Etika Penelitian
Adapun yang harus di perhatikan ialah : (Hidayat,2009)
1. Informed consent
Lembar persetujuan ini berbentuk persetujuan antara yang di teliti atau
responden dengan peneliti. Sebelum penelitian diberikan terlebih dahulu
surat persetujuan untuk menjadi responden.
2. Anonimity atau tanpa nama
Jaminan tidak memberitahukan atau mencantumkan nama yang diteliti,
hanya saja cukup menggunakan kode pada lembar penelitian
3. Kerahasiaan
Informasi ataupun masalah lain yang telah menjadi data.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
17

Dalam penelitian sebaiknya memanfaatkan semaksimal mungkin pada


umumnya untuk masyarakat, responden khususnya. Peneliti telah
berusaha memikirkan supaya tidak ada dampak yang merugikan
responden.

9. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa kuisioner. Kuisioner
ialah berupa sebuah pertanyaan tertulis dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi dari responden. (Arikunto, 2010)
10. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Validitas merupakan suatu indikator yang menentukan alat ukur itu sungguh-
sungguh mengukur apa yang diukur untuk melihat apakah kuisioner yang kita
susun yang mampu menaksir apa yang hendak diukur, maka perlu percobaan
dengan korelasi antara nilai masing-masing item (pertanyaan) dengan nilai
keseluruhan kuisioner tersebut. Apabila kuisioner tersebut telah menyimpan
validitas konstruk, bermakna semua item (pertanyaan) yang ada dalam kuisioner
itu mengukur rancangan yang kita ukur (Notoatmodjo, 2018).
11. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi :
Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi kelas IX di SMPN 9 Bandung.
Waktu :
Penelitian ini dilakukan selama
DAFTAR PUSTAKA

Selvia, Ruri (2021). “HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL


DENGAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA KELAS X DI SMA NEGERI 1
BANGKINANG KOTA PADA MASA PANDEMI COVID-19”. [Online]. Tersedia :
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31126/170100186.pdf?
sequence=1&isAllowed=y (2021, Juni 19)

Punkasaningtiyas, Resti (2017). “HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL


DENGAN KUALITAS TIDUR, KESTABILAN EMOSI DAN KECEMASAN
SOSIAL PADA REMAJA DI SMAN 20 SURABAYA”. [Online]. Tersedia :
http://repository.unair.ac.id/76642/2/KKC%20KK%20FKP.N.200-18%20Pun%20h
%20SKRIPSI.pdf (2021, Juni 19)

Wahyu, Candra (2018). “HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN


TEKANAN DARAH PADA SISWA KELAS X-XI DI SMA N 1 KWADUNGAN
KABUPATEN NGAWI”. [Online]. Tersedia :
http://repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdf (2021, Juni 21)

Wahab, Anildhah (2017). “Hubungan Kualitas Tidur dengan Migren pada Mahasiswa
Angkatan 2014 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin”. [Online]. Tersedia :
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
OTQ5ODAwY2NjYjRmYmVjMTU3YmU0YmZkMjE0MmQ2YWU4MTZjNzY4Y
w==.pdf (2021, Juni 21)

Nafiah, Nurniati (2018). “HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL


DENGAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA KELAS VIII DI SMP
MUHAMADIYYAH 1 YOGYAKARTA”. [Online]. Tersedia :
http://digilib.unisayogya.ac.id/4392/1/naspub%20fix.pdf-min.pdf (2021, Juni 19)

Lombogia, BJ (2018). “HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET DENGAN KUALITAS


TIDUR PADA SISWA SMA KRISTEN 1 TOMOHON”. [Online]. Tersedia :
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmr/article/download/22298/21983 (2021, Juni
19)

18
19

Cahyono, AS (2016). “PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN


SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA”. [Online]. Tersedia :
https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/download/79/73/0 (2021, Juni
21)

Anda mungkin juga menyukai