Anda di halaman 1dari 50

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 39%

Date: Wednesday, June 23, 2021


Statistics: 2662 words Plagiarized / 6793 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

PENGARUH NYERI HAID (DISMENORE) TERHADAP AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA


MAHASISWI IKP TINGKAT 3 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI PROPOSAL
PENELITIAN OLEH : Lady Devariani Irawan 213118153 PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN (S-1) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI 2021 PENGARUH NYERI HAID (DISMENORE) TERHADAP AKTIVITAS SEHARI-
HARI PADA MAHASISWI IKP TINGKAT 3 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
PROPOSAL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Koordinator : Nunung Nurjanah, S.Kp., M.Kep., Ns. Sp.Kep.An OLEH : Lady
Devariani Irawan 213118153 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1) SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2021
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya saya mampu menyelesaikan proposal penelitian
dengan judul “Pengaruh Nyeri Haid (Dismenore) Terhadap Aktvitas Sehari-hari Pada
Mahasiswi IKP Tingkat 3 Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi”.

Penyusunan laporan proposal penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Penyusunannya dapat terlaksana dengan baik
berkat dukungan dari banyak pihak. Untuk itu saya sampaikan terima kasih kepada
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan proposal penelitian ini. Penelitian ini
masih banyak kekurangan maka dari itu sangat besar harapan peneliti adanya masukan
dan saran dari pembaca demi perbaikan proposal penelitian ini, dan pada akhirnya
peneliti juga berharap semoga proposal penelitian ini dapat dijadikan acuan tindak
lanjut penelitian selanjutnya dan bermanfaat bagi kita semua terutama bagi ilmu
keperawatan. Cimahi, 17 Juni 2021 Peneliti
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii
BAB I 1 PENDAHULUAN 1 A.

Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 2 C. Tujuan 2 D. Manfaat 2 BAB II 4 TINJAUAN


PUSTAKA 4 A. Konsep Nyeri Haid (Dismenore) 4 B. Konsep Aktivitas Sehari-hari 16 BAB
III 20 METODOLOGI PENELITIAN 20 A. Metode Penelitian 20 B. Populasi dan Sampel
Penelitian 23 C. Pengumpulan Data 26 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Penelitian 30 E. Pengolahan dan Analisis Data 31
F. Etika Penelitian 33 G. Lokasi dan Waktu Penelitian 34 DAFTAR PUSTAKA 35
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Definisi Operasional…………………………………………………...22 Tabel
3.2 Hasil Perhitungan Sampel Perkelas……………………………………25
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Numeric Rating Scale (NRS)………………………………………13
Gambar 2.2 Verbal Rating Scale (VRS)………………………………………...14 Gambar 2.3

Visual Analog Scale………………………………………………..15 Gambar 2.4 Wong Baker FACES


Pain Rating Scale……………………………15
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nyeri haid (dismenore) adalah nyeri sewaktu haid.
Nyeri haid (dismenore) diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dismenorhea primer dan
dismenorhea sekunder (Wiknjosastro S, 2012). Nyeri haid (dismenore) dapat disertai
dengan rasa mual, muntah, diare dan kram perut. Beberapa wanita bahkan pingsan,
keadaan ini membuat aktivitas menjadi terganggu untuk sementara waktu (Saryono,
2009). Nyeri yang terasa di bagian bawah perut biasanya terjadi di hari pertama sampai
hari kedua setelah pengeluaran darah (Hendrik, 2006).

Berdasarkan WHO angka dismenore di dunia sangat besar, rata-rata lebih dari 50%
perempuan di setiap negara mengalami dismenore. Di Swedia sekitar 72% wanita
mengalami dismenore sedangkan di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 90% wanita
mengalami dismenorhea dan 10-15% diantaranya mengalami dismenore berat sehingga
mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Di Indonesia sendiri, menunjukkan
penderita dismenore pada wanita mencapai 60-70%. Angka kejadian dismenore tipe
primer di Indonesia adalah 54,89% sedangkan untuk tipe sekunder 45,11% (Puspitasari
& Novi, 2018).

Berdasarkan hasil penelitian Anis (2012) da Savitri (2015), angka kejadian dismenore di
Jawa Barat cukup tinggi, yaitu sebanyak 54,9% wanita mengalami dismenore.
Berdasarkan hasil penelitian (Mutriningsih dan Karlina, 2014) melaporkan bahwa dari
167 remaja di Cimahi sebanyak 161 orang (96,41%) mengalami dismenore. Nyeri haid
(dismenore) adalah nyeri yang terjadi sebelum dan sesudah menstruasi. Hal ini
merupakan salah satu dari sekian masalah yang menyebabkan lebih dari 50% wanita
tidak mampu melakukan aktivitas selama 1-3 hari di tiap bulan.

Nyeri haid (dismenore) memiliki dampak yang cukup besar bagi wanita karena
menyebabkan terganggu aktivitas sehari-hari (Rohmawati, 2014).
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
pengaruh nyeri haid (dismenore) terhadap aktivitas sehari-hari pada mahasiswi IKP
tingkat 3 Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi. Rumusan Masalah Berdasarkan latar
belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah yaitu adakah pengaruh nyeri haid
(dismenore) terhadap mahasiswi IKP tingkat 3 Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi?
Tujuan Tujuan Umum Untuk mengetahui adakah pengaruh nyeri haid (dismenore)
terhadap mahasiswi IKP tingkat 3 Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi.

Tujuan Khusus Mengindentifikasi nyeri haid (dismenore) pada mahasiswi IKP tingkat 3
Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi Mengindentifikasi aktivitas sehari-hari yang terjadi
saat nyeri haid mahasiswi IKP tingkat 3 Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi
Menganalisis pengaruh nyeri haid terhadap aktivitas sehari-hari pada mahasiswi IKP
tingkat 3 Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi Manfaat Manfaat Teoritik Penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi mahasiswi tentang hal-hal yang
perlu dilakukan dalam menghadapi nyeri haid (dismenore) sehingga tidak terlalu
mengganggu aktivitas sehari-hari.

Manfaat Praktis Bagi IPTEK


Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberi informasi
mengenai adanya pengaruh nyeri haid (dismenore) terhadap aktivitas sehari-hari pada
mahasiswi. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
peneliti tentang pengaruh nyeri haid (dismenore) terhadap aktivitas sehari-hari pada
mahasiswi, sekaligus sebagai sumber data untuk penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Nyeri Haid (Dismenore) Pengertian Nyeri Haid
(Dismenore) Nyeri haid (dismenore) berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kata dys yang
berarti sulit, nyeri, abnormal, meno yang berarti bulan, serta orrhea yang berarti
sirkulasi.

Nyeri haid (dismenore) artinya kondisi yang terjadi sewaktu haid atau menstruasi yang
dapat menghambat aktivitas serta memerlukan penanganan yang ditandai dengan nyeri
di daerah perut juga panggul (Judha, 2012). Dismenore merupakan nyeri di perut bagian
bawah selama menstruasi. Nyeri dapat disertai kram, mual, muntah, diare dan pusing.
Dismenore ialah persoalan umum serta memiliki dampak produktivitas wanita menurun,
50 % wanita yang menstruasi mengalami dismenore serta kurang lebih 10 % nya
mengalami gejala yang hebat sebagai akibatnya tidak dapat melakukan aktivitas atau
harus beristirahat di tempat tidur (Hacker & Moore, 2001). Klasifikasi Nyeri Haid
(Dismenore) Nyeri haid (dismenore) dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis nyeri dan
terdapat tidaknya kelainan atau sebab yang bisa diamati (Judha, 2012).

Nyeri haid (dismenore) berdasarkan jenis nyeri : Dismenore Spasmodik Dismenore


spasmodik artinya nyeri yang dirasakan di bagian perut bawah serta terjadi sebelum dan
setelah haid dimulai. Disemnore spasmodik dirasakan oleh wanita muda maupun wanita
yang berusia 40 tahun keatas. Sebagian wanita yang mengalami dismenore spasmodik,
tidak mampu melakukan kegiatan. Tanda dismenore spasmodik, diantaranya: Pingsan
Mual Muntah Dismenore Kongestif Dismenore kongesif bisa diketahui beberapa hari
sebelum menstruasi datang. Tanda-tanda yang ditimbulkan berlangsung dua sampai
tiga hari hingga kurang dari 2 minggu.

pada saat menstruasi datang, tidak terlalu menyebabkan nyeri. Bahkan sesudah hari
pertama menstruasi, penderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik. Tanda
dismenore kongestif : Pegal di bagian paha Sakit di daerah payudara Lelah Merasa
tersinggung Kehilangan keseimbangan Ceroboh Gangguan tidur Nyeri haid (dismenore)
berdasarkan terdapat tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati (Judha, 2012):
Dismenore primer Dismenore primer terjadi setelah 12 bulan atau lebih pasca menarke
(menstruasi yang pertama kali). Hal itu terjadi karena siklus menstruasi di bulan-bulan
pertama setelah menarke umumnya bersifat anovulatoir yang tidak disertai nyeri.

Rasa nyeri muncul sebelum atau bersama-sama dengan menstruasi serta berlangsung
untuk beberapa jam, walaupun beberapa masalah bisa berlangsung hingga beberapa
hari. Sifat nyeri ialah kejang yang berjangkit, umumnya terbatas di perut bawah, namun
dapat merambat kedaerah pinggang serta paha. Nyeri bisa disertai mual,
muntah, sakit kepala, serta diare. Menstruasi yang mengakibatkan nyeri pada remaja
sebagian besar ditimbulkan oleh dismenore primer.

Faktor-faktor yang mengakibatkan dismenore, diantaranya (Judha, 2012) : Faktor


Kejiwaan Gadis remaja yang secara emosional tidak stabil, apalagi bila mereka tidak
mendapat penjelasan yang baik perihal proses menstruasi, mudah mengalami
dismenore primer. Faktor Konstitusi Faktor konstitusi berhubungan erat dengan faktor
kejiwaan yang bisa menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri. Faktor-faktor ini ialah
anemia, kekurangan zat besi dapat mengakibatkan gangguan atau kendala pada
pertumbuhan sel otak serta sel tubuh yang dapat menurunkan daya tahan tubuh,
termasuk daya tahan tubuh terhadap nyeri (Lestari, 2013).

Faktor Obstruksi Kanalis Servikalis (Leher Rahim) Salah satu teori yang menjelaskan
dismenore primer ialah stenosis kanalis servikalis. kini hal tersebut tidak lagi dianggap
menjadi faktor penyebab terjadi dismenore primer karena banyak wanita menderita
dismenore primer tanpa stenaosis servikalis dan tanpa uterus dalam hiperantefleksi,
begitu pula sebaliknya, mioma submukosum bertangkai atau polip endometrium dapat
mengakibatkan dismenore primer karena uterus berkontraksi kuat serta mengakibatkan
nyeri. Faktor Endokrin
Umumnya terdapat anggapan bahwa kejang yang terjadi di dismenore primer
disebakan oleh kontraksi uterus yang berlebihan.

Hal itu ditimbulkan karena endometrium pada fase sekresi (fase pramenstruasi)
memproduksi prostagladin F2 alfa yang mengakibatkan kontraksi otot polos. Jika jumlah
prostagladin F2 alfa berlebih dilepaskan dalam sirkulasi darah, maka selain dismenore,
dijumpai pula efek umum seperti diare, nausea (mual), serta muntah. Dismenore
Sekunder Dismenore sekunder berhubungan dengan kelainan kongenital (kelainan
bawaan) atau kelainan organik di pelvis yang terjadi pada masa remaja.

Nyeri yang ada ditimbulkan karena adanya kelainan pelvis, misalnya endometriosis,
mioma uteri (tumor jinak kandungan), stenosis serviks, serta malposisi uetrus.
Dismenore yang tidak dapat dikaitkan dengan suatu gangguan tertentu umumnya
dimulai sebelum usia 20 tahun, tetapi jarang terjadi pada tahun-tahun pertama sesudah
menarke. Etiologi Nyeri Haid (Dismenore) Penyebab dismenore bermacam-macam, bisa
diakibatkan karena penyakit (radang panggul), endometriosis, tumor atau kelainan
uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, stress atau cemas yang berlebihan.

Penyebab lain dari dismenore diduga terjadinya ketidakseimbangan hormonal serta


tidak terdapat hubungan dengan organ reproduksi (Judha, 2012). Derajat Nyeri Haid
(Dismenore) Intensitas nyeri (skala nyeri) ialah gambaran tentang seberapa parah nyeri
dirasakan individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual serta
kemungkinan nyeri dalam
intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh 2 orang yang berbeda (Septiani,
2015).

Berdasarkan Howard dalam Leppert (2004) derajat nyeri dismenore dibagi menjadi 3
tingkat keparahan yaitu : Dismenore Ringan Seseorang akan mengalami nyeri atau nyeri
masih dapat ditolerir karena masih berada di ambang rangsang, berlangsung beberapa
saat serta bisa melanjutkan kerja sehari-hari. Dismenore ringan ada di skala nyeri
dengan tingkatan 1-3. Dismenore Sedang Seseorang mulai merespon nyerinya dengan
merintih serta menekan- nekan bagian yang nyeri, dibutuhkan obat penghilang rasa
nyeri tanpa perlu meninggalkan kerjanya. Dismenore sedang ada di skala nyeri dengan
tingkatan 4-6.

Dismenore Berat Seseorang mengeluh karena adanya rasa terbakar dan terdapat
kemungkinan seseorang tidak mampu lagi melakukan pekerjaan biasa serta perlu
istirahat beberapa hari, serta dapat disertai sakit kepala, migran, pingsan, diare, rasa
stress, mual serta sakit perut. Dismenore berat ada di skala nyeri dengan tingkatan 7-10.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri Haid (Dismenore) Penyebab terjadinya
dismenore yaitu keadaan psikis dan fisik seperti stress, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit menahu, anemia, serta kondisi tubuh yang menurun (Diyan, 2013).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dismenore diantaranya (Arulkumaran, 2006) :


Faktor Menstruasi Menarche dini, gadis remaja dengan usia menarche dini peristiwa
dismenorenya lebih tinggi.
Masa menstruasi yang panjang, terlihat bahwa wanita dengan siklus yang Panjang
mengalami dismenore yang lebih parah. Paritas Peristiwa dismenore lebih rendah pada
wanita multiparitas. Hal ini menunukkan bahwa peristiwa dismenore primer menurun
setelah pertama kali melahirkan juga akan menurun dalam hal tingkat keparahan.
Olahraga Bebagai jenis olahraga dapat mengurangi dismenore.

Hal ini terlihat bahwa kejadia dismenore di atlet lebih rendah, kemungkinan sebab siklus
anovulasi. Pemilihan Metode Kontrasepsi Bila menggunakan kontrasepsi oral usahakan
dapat menentukan efeknya untuk menghilangkan atau memperburuk kondisi. Selain itu,
penggunaan jenis kontrasepsi lainnya bisa memperngaruhi nyeri dismenore. Riwayat
Keluarga Mungkin dapat membantu untuk membedakan endometriosis menggunakan
dismenore primer. Faktor Psikologis (stress) Pada wanita yang secara emosional tidak
stabil, apalagi bila meraka tidak mendapat penjelasan yang baik tentag proses
menstruasi, mudah muncul dismenore.

Selain itu, stress emosional serta ketegangan yg dihubungkan dengan sekolah atau
pekerjaan memperjelas beratnya nyeri. Penatalaksanaan Nyeri Haid (Dismenore)
Penatalaksanaan yang dapat dilaksanakan untuk pasien dismenore adalah (Judha,
2012) : Penjelasan dan Nasihat
Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenore ialah gangguan yang tidak
berbahaya untuk kesehatan. Penjelasan dapat dilakukan menggunakan diskusi
mengenai pola hidup, pekerjaan, kegiatan, serta lingkungan penderita. Kemungkinan
keliru terhadap informasi mengenai haid atau adanya hal-hal yang tidak diperbolehkan
ketika haid.

Nasihat tentang makanan sehat, istirahat yang cukup, serta olahraga dapat membantu
mengurangi dismenore. Pemberian Obat Analgetik Banyak beredar obat-obat analgetik
yang dapat diberikan menjadi terapi simptomatik. Jika rasa nyeri berat, dibutuhkan
istirahat ditempat tidur dan kompres hangat di perut bawah untuk mengurangi keluhan.
Obat analgetik yang sering diberikan aadalah kombinasi aspirin, fenasetin, serta kafein.
Obat-obatan yang digunakan untuk mengurangi nyeri menstruasi antara lain : pereda
nyeri (analgesik) golongan Non Steroid Anti Inflamasi (NSAI) (Prawiroharjo, 2015). Terapi
Hormonal Tujuan terapi hormonal artinya menekan ovulasi.

Tindakan ini bersifat sementara dengan maksud membuktikan bahwa gangguan yang
terjadi benar-benar dismenore primer, atau bila diperlukan untuk membantu penderita
untuk melaksanakan pekerjaan penting di saat haid tanpa gangguan. Terapi Alternatif
Terdapat pula penanganan nonfarmakologi menurut Laila (2011) yaitu : kompres hangat
pada daerah yang sakit atau kram, istirahat, olahraga, minum air putih, pemijatan, yoga,
teknik relaksasi, serta aromaterapi. Menurut Thaniez (2009) terdapat beberapa cara
pengobatan di bawah ini yang
dapat menghilangkan atau meminimalkan mengurangi nyeri haid, diantaranya :
Aromaterapi Aromaterapi adalah suatu metode yang menggunakan aromaterapi untuk
meningkatkan kesehatan fisik dan mempengaruhi kesehatan emosi seseorang.
Aromaterapi ialah minyak alami yang berasal dari tanaman aromatik. Aromaterapi dapat
digunakan sebagai minyak pijat (massage), inhalasi, produk untuk mandi serta parfum
(Koensoemardiyah, 2009).

Terapi Dingin dan Hangat Kompres dingin adalah suatu prosedur menempatkan suatu
benda dingin di tubuh bagian luar. Dampak fisiologisnya ialah vasokontriksi pada
pembuluh darah, mengurangi rasa nyeri, dan menurunkan aktivitas ujung saraf di otot
(Tamsuri, 2007). Sedangkan terapi hangat berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah,
menstimulasi peredaran darah, serta mengurangi kekakuan. Selain itu, terapi hangat
juga dapat berfungsi menghilangkan rasa sakit.

Relaksasi Pada kondisi rileks tubuh juga menghentikan produksi hormon adrenalin dan
seluruh hormon yang dibutuhkan ketika kita stress. Karena hormon esterogen dan
progesteron dan hormon adrenalin diproduksi dari blok kimiawi yang sama, saat kita
mengurangi stress. Distraksi
Distraksi artinya pengalihan perhatian dari hal yang mengakibatkan nyeri, contoh :
menyanyi, berdoa, menceritakan gambar atau foto dengan kertas, mendengar musik
serta bermain satu permainan.

Teknik distraksi ini khususnya distraksi pendengaran dapat merangsang peningkatan


hormon endorpin yang artinya substansi sejenis morpin yang disuplai oleh tubuh.
Individu dengan endorpin banyak, lebih sedikit merasakan nyeri dan individu dengan
endorpin sedikit dapat merasakan nyetri lebih besar (Rampengan, 2014). Menggunakan
Imagery Guided imagery adalah satu teknik terapi tindakan keperawatan yang dilakukan
dengan mengajak pasien berimajinassi membayangkan sesuatu yang indah serta
tempat yang disukai atau pengalihan perhatian terhadap nyeri, yang mampu dilakukan
dengan posisi duduk atau berbaring dengan kedua mata dipejamkan dan fokuskan
perhatian dan berkonsentrassi. sehingga tubuh menjadi rileks serta nyaman (Ratnasari,
2012).

Derajat Pengukuran Nyeri Intensitas nyeri ialah suatu gambaran untuk menggambarkan
seberapa parah nyeri yang dirasakan oleh klien, pengukuran nyeri sangat subyektif dan
bersifat individual sehingga intensitas nyeri yang dirasakan akan berbeda dengan
individu lainnya (Tamsuri, 2007 dalam (Wiarto, 2017). Individu yang mengalami nyeri
mungkin mendapatkan kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas mental serta merasa
kesulitan untuk berespons terhadap skala yang harus mereka bayangkan. Di beberapa
rumah sakit sangat menguntungkan jika disediakan salinan skala intensitas nyeri di
tempat yang dapat dipandang dengan jelas oleh tiap klien, umumnya ditempelkan di
dinding sebelah tempat tidur (Black & Hawks, 2014).

Penilaian serta pengukuran derajat nyeri sangatlah penting dalam proses diagnosis
penyebab nyeri, sehingga dapat dilakukan tindakan selanjutnya yang tepat mencakup
tindakan farmakologi serta tindakan non farmakologi. Beberapa instrument pengkajian
nyeri yang sering digunakan (Hidayat, 2016) : Numeric Rating Scale (NRS) Numeric
Rating Scale (NRS) ini didasari di skala nomor 1-10 untuk mendeskripsikan kualitas nyeri
yang dirasakan pasien. NRS dianggap lebih mudah dipahami, lebih sensitif terhadap
jenis kelamin, etnis, hingga takaran. Numeric Rating Scale (NRS) juga lebih efektif untuk
mendeteksi penyebab nyeri akut ketimbang Visual Analog Scale (VAS) serta Visual
rating Scale (VRS).

Namun, kekurangannya adalah keterbatasan pilihan kata untuk mendeskripsikan rasa


nyeri, tidak memungkinkan untuk membedakan tingkat nyeri dengan lebih teliti dan
dianggap ada jarak yang sama antar kata yang menggambarkan dampak analgesik.
Skala numerik dari 0 sampai 10, di bawah, nol (0) ialah keadaan tanpa atau bebas nyeri,
sedangkan sepuluh (10), suatu nyeri yang sangat hebat. Gambar 2.1 Numeric Rating
Scale (NRS) Sumber : (Yudiyanta, Khoirunnisa, & Novitasari, 2015) Verbal Rating Scale
(VRS)
Skala ini menggunakan dua ujung yang sama seperti VAS atau skala reda nyeri.

Skala verbal memakai kata-kata dan bukan garis atau angka untuk mendeskripsikan
tingkat nyeri. Skala yang dipergunakan dapat berupa tidak terdapat nyeri, sedang,
parah. Hilang/redanya nyeri dapat dinyatakan menjadi sama sekali tidak hilang, sedikit
berkurang, relatif berkurang, baik/nyeri hilang sama sekali. Kekurangan skala ini
membatasi pilihan kata klien sehingga skala ini tidak bisa membedakan aneka macam
tipe nyeri. Gambar 2.2

Verbal Rating Scale (VRS) Sumber : (Yudiyanta, Khoirunnisa, & Novitasari, 2015) Visual
Analog Scale (VAS) Visual Analog Scale (VAS) merupakan skala linear yang
mendeskripsikan secara visual gradasi tingkat nyeri yang mungkin dialami seorang
pasien. Rentang nyeri diwakili dengan menggunakan garis sepanjang 10 sentimeter,
dengan atau tanpa indikasi pada setiap sentimeter. Tanda pada kedua ujung garis ini
bisa berupa angka atau pernyataan deskriptif. Ujung yang satu mewakili tidak terdapat
nyeri, sedangkan ujung yang lainnya mewakili rasa nyeri terparah yang mungkin akan
terjadi. Skala dapat dirancang vertikal atau horizontal. VAS juga dapat disesuaikan
sebagai skala hilangnya atau reda rasa nyeri.

VAS digunakan pada klien anak usia >8 tahun dan dewasa. Manfaat utama VAS ialah
penggunaan sangat praktis dan sederhana. Tetapi, untuk periode pasca bedah, VAS
tidak banyak berguna sebab VAS memerlukan koordinasi visual serta motorik serta
kemampuan konsentrasi.
Gambar 2.3 Visual Analog Scale (VAS) Sumber : (Yudiyanta, Khoirunnisa, & Novitasari,
2015) Wong Baker FACES Pain Rating Scale Skala nyeri ini tergolong praktis untuk
dilakukan karena hanya dengan melihat ekspresi wajah pasien pada saat bertatap muka
tanpa kita menanyakan keluhannya. Skala Nyeri ini ialah skala kesakitan yang
dikembangkan oleh Donna Wong dan Connie Baker.

Skala ini menunjukkan serangkaian wajah mulai dari paras gembira pada 0, tidak ada
sakit hati sampai wajah menangis di skala 10 yang menggambarkan sakit terburuk.
Pasien wajib memilih wajah yang paling mendeskripsikan bagaimana perasaan mereka.
Penilaian skala nyeri ini dianjurkan untuk usia tiga tahun ke atas. tidak seluruh klien
dapat memahami atau menghubungkan skala intensitas nyeri dalam bentuk angka.
Klien ini mencakup anak-anak yang tidak bisa mengkomunikasikan ketidaknyamanan
secara lisan, klien lansia dengan gangguan kognisi atau komunikasi, serta orang yang
tidak mampu berbahasa inggris, sehingga untuk klien jenis ini dapat menggunakan
skala peringkat Wong Baker FACES Pain Rating Scale. Skala wajah mencantumkan skala
angka dalam setiap ekspresi nyeri sehingga skala nyeri dapat didokumentasikan oleh
perawat.
Gambar 2.4

Wong Baker FACES Pain Rating Scale Sumber (Kozier, 2011) Konsep Aktivitas Sehari-hari
Pengertian Aktivitas Sehari-hari Aktivitas sehari-hari merupakan kegiatan yang
umumnya dilakukan pada sepanjang hari normal. Kegiatan tersebut menyangkut,
ambulasi, makan, berpakaian, mandi, menyikat gigi, serta berbias (Potter & Perry, 2005).
Macam-macam Aktivitas Sehari-hari Aktivitas Dasar Sehari–Hari aktivitas dasar sehari–
hari seringkali dianggap juga kegiatan sehari–hari saja, yaitu keterampilan dasar yang
harus di miliki seseorang untuk merawat dirinya mencakup aktivitas berpakaian, makan
dan minum, toileting, mandi serta berhias. Terdapat pula yang melakukan kontinensi
buang air besar dan buang air kecil. Dalam katagori kepustakaan lain juga disertakan
kemampuan gerak.

Aktivitas sehari–hari instrumental ialah kegiatan yang berhubungan dengan


penggunaan alat bantu atau benda penunjang kehidupan sehari–hari seperti
menyiapkan makanan, menggunakan telefon, menulis, mengetik, mengelola uang
kertas, berbelanja, managemen penataan rumah (Kernisan, 2012). Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Aktivitas Sehari-hari Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas sehari-
hari (Potter & Perry, 2006) : Faktor-faktor dari dalam diri sendiri : Kesehatan Fisiologis
Kesehatan fisiologis seseorang dapat mensugesti kemampuan partisipasi dalam aktifitas
sehari-hari, sebagai contoh sistem nervous mengumpulkan serta menghantarkan, serta
mengelola informasi dari lingkungan.

Sistem
muskuluskoletal mengkoordinasikan dengan sistem nervous sebagai akibatnya
seseorang dapat merespon sensori yang masuk dengan cara melakukan gerakan. Fungsi
Kognitif Kognitif ialah kemampuan berfikir dan memberi rasional, termasuk proses
mengingat, menilai, orientasi, persepsi serta memperhatikan. Tingkat fungsi kognitif
dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Fungsi kognitif menunjukkan proses menerima, mengorganisasikan serta
menginterpestasikan sensor stimulus untuk berfikir dan menyelesaikan persoalan.
Proses mental memberikan kontribusi pada fungsi kognitif yang mencakup perhatian
memori, serta kecerdasan.

Gangguan pada aspek-aspek dari fungsi kognitif bisa menghambat dalam berfikir logis
serta menghambat kemandirian dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari (Hidayat,
2005). Fungsi Psikologis Fungsi psikologis menunjukkan kemampuan seseorang untuk
mengingat suatu hal yang lampau dan menampilkan informasi pada suatu cara yang
realistik. Proses ini mencakup interaksi yang komplek antara perilaku interpersonal dan
interpersonal. Kebutuhan psikologis berhubungan dengan kehidupan emosional
seseorang.

Meskipun seseorang telah terpenuhi kebutuhan materialnya, tetapi bila kebutuhan


psikologisnya tidak terpenuhi, maka mampu mengakibatkan dirinya merasa tidak
senang dengan kehidupanya, sehingga kebutuhan
psikologi wajib terpenuhi agar kehidupan emosionalnya menjadi stabil (Hidayat, 2005).
Tingkat Stres Stres adalah respon fisik non spesifik terhadap aneka macam macam
kebutuhan. Faktor yang mengakibatkan stres disebut stressor, dapat muncul dari tubuh
atau lingkungan serta dapat Mengganggu keseimbangan tubuh. Stres dibutuhkan
dalam pertumbuhan dan perkembangan. Stres dapat memiliki pengaruh negatif atau
positif pada kemampuan seseorang memenuhi aktifitas sehari-hari (Potter dan Perry,
2006).

Faktor-faktor dari luar meliputi : Lingkungan keluarga Sifat dari perubahan sosial yang
mengikuti kehilangan orang yang dicintai tergantung pada jenis hubungan dan definisi
peran sosial dalam suatu hubungan keluarga. Selain rasa sakit psikologi mendalam,
seseorang yang berduka wajib acapkali belajar keterampilan dan peran baru untuk
mengelola tugas hidup yang baru, dengan perubahan sosial ini terjadi pada saat
penarikan, kurangnya minat kegiatan, tindakan yang sangat sulit. Sosialisasi dan pola
interaksi juga berubah.

Namun bagi orang lain yang mempunyai dukungan keluarga yang kuat dan mapan,
pola hubungan independent maka proses perasaan kehilangan atau kesepian akan
terjadi lebih cepat, sehingga seseorang tersebut lebih mudah untuk mengurangi rasa
kehilangan serta kesepian (Lueckenotte, 2000). Ritme biologi
Waktu ritme biologi dikenal sebagai irama biologi, yang mempengaruhi fungsi hidup
manusia. Irama biologi membantu mahluk hidup untuk mengatur lingkungan fisik
disekitarnya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Paradigma Penelitian Paradigma
yang dipergunakan dalam penelitian kuantitatif ini ialah positivistik. Penelitian kuantitatif
disebut sebagai penelitian positivistik sebab berlandaskan pada filsafat positivisme.

Filsafat positivisme memang sebuah realitas, gejala atau fenomena sebagai hal yang
dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur, relatif tetap, dan terdapat hubungan
sebab-akibat (Sugiyono, 2014). Dismenore ialah suatu fenomena simptomatik meliputi
nyeri perut, kram, dan sakit punggung. Gejala gastrointestinal seperti mual dan diare
dapat terjadi sebagai tanda gejala menstruasi (Kusmiran, 2016). Menurut Atikah (2009)
mengemukakan bahwa Dismenore adalah keadaan haid dengan rasa nyeri yang
menyertai ovulasi dan tidak berhubungan dengan penyakit pelvik.

Beberapa defini di diatas dapat disimpulkan bahwa dismenore merupakan kondisi


ginekologis barupa nyeri pada saat menstruasi meliputi nyeri abdomen, kram, dan sakit
punggung yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak sekali aktivitas yang dilakukan manusia. Namun, berarti atau tidaknya aktivitas
tersebut bergantung pada individu yang bersangkutan. Menurut Samuel Soeitoe,
aktivitas bukan hanya sekedar kegiatan, beliau mengatakan bahwa aktivitas, dipandang
sebagai usaha untuk mencapai atau memenuhi kebutuhan. Aktivitas sehari-hari
merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan pada sepanjang hari normal.

Kegiatan tersebut menyangkut ambulasi, makan, berpakaian, mandi, menyikat gigi, dan
berbias (Potter & Perry, 2005). Kerangka konsep ialah suatu hubungan yang akan
menghubungankan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian
yaitu, antara variabel independen dengan variabel dependen yang akan di amati atau di
ukur melalui penelitian yang akan di laksanakan (Sugiyono, 2014). Bagan 3.1

Kerangka Konsep Variabel Independen Variabel Dependen Rancangan Penelitian


Penelitian ini dirancang menggunakan pendeketan deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional karena pada penelitian ini variabel independen dan variabel
dependen dapat diamati dalam satu kali pengukuran. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis pengaruh antara nyeri haid (dismenore) terhadap aktivitas sehari-hari
mahasiswi IKP tingkat 3 Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi. Hipotesis Penelitian
Hipotesis ialah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya
harus diuji secara empiris (Moh.Nazir, 1998: 182).

Hipotesis Alternatif (Ha) Hipotesis alternatif dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh
nyeri haid (dismenore) terhadap aktivitas sehari-hari. Hipotesis Nol (Ho) Hipotesis nol
dari penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh nyeri haid (dismenore) terhadap
aktivitas sehari-hari. Variabel Penelitian Variabel penelitian ialah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).

Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas (independen) ialah variabel yang


mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat) (Sugiyono, 2011). Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini
adalah nyeri haid (dismenore). Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat (dependen)
ialah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variable bebas
(Sugiyono, 2011). Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah aktivitas
sehari-hari.

Definisi Operasional Definisi operasional dalam variabel penelitian ialah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2015). Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Konsep Definisi Operasional
Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1 Nyeri haid (dismenore) Dismenorea berarti nyeri perut
pada perut bawah sebelum, selama dan sesudah Nyeri haid (dismenore) yang dirasakan
oleh mahasiswi IKP tingkat 3 Stikes Numeric Rating Scale Tidak Nyeri (0) Ringan (1-3)
Sedang (4-6) Berat (7-9) Rasio
menstruasi.

Bersifat kolik terus menerus (Karim, 2009) Jenderal Achmad Yani Cimahi Sangat Berat
(10) 2 Aktivitas sehari-hari Aktivitas sehari-hari merupakan kegiatan yang umumnya
dilakukan pada sepanjang hari normal. Aktivitas tersebut menyangkut, ambulasi, makan,
berpakaian, mandi, menyikat gigi, dan berbias (Potter & Perry, 2005). Aktivitas sehari-
hari yang dilakukan oleh mahasiswi IKP tingkat 3 Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi
Kuisioner 1.Terganggu 2.Tidak Terganggu Ordinal Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
Populasi ialah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan, atau benda yang memiliki
karakteristik tertentu yang akan diteliti (Mulyatiningsih, 2011:19).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi IKP tingkat 3 Stikes Jenderal Achmad
Yani Cimahi yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah mahasiswi sebanyak 124 orang.
Kelas A sebanyak 34 mahasiswi, kelas B sebanyak 32 mahasiswi, kelas C sebanyak 31
mahasiswi, dan kelas D sebanyak 27 mahasiswi. Sampel Sampel yaitu sebagian atau
sebagai wakil populasi yang akan diteliti. Jika penelitian yang dilakukan mengambil
sebagian dari populasi maka bisa dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian
sampel (Arikunto, 2006:131).

Sampel diambil dari mahasiswi IKP tingkat 3 Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi
dengan kriteria inklusi dan ekslusi sebagai berikut : Kriteria Inklusi Klien bersedia
menjadi responden Klien mengalami nyeri haid Kriteria Ekslusi Klien yang tidak bersedia
menjadi responden Klien yang mengalami nyeri haid Berdasarkan kriteria di atas,
perhitungan besar sampel menggunakan rumus : ??= ?? 1+?? (??) 2 Keterangan : n =
Besar sampel yang diambil N = Besar populasi d2 = Tingkat kepercayaan yang
diinginkan (0.05)
??= ?? 1+?? ?? 2
??= 124 1+124 (0,05) 2 ??= 124 1+124(0,0025) ??= 124 1+0,31 ??= 124 1,31 ??
=94,65=95 orang Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil
perhtiungan dari jumlah populasi mahasiswi 124 orang dengan menggunakan tingkat
kepercayaan 5% (0,005) maka didapatkan hasil yang dijadikan sampel pada penelitian
ini sebanyak 95 responden.

Teknik samping dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel berstrata stratified
random sampling, teknik ini digunakan peneliti untuk mengetahui beberapa variabel
pada populasi. Karena mahasiswi IKP tingkat 3 Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi
dibagi dalam 4 kelas, jadi setiap kelas dilakukan pengocokan dan yang keluar dalam
pengocokan tersebut akan dijadikan sampel penelitian. Dengan
rumus : ???????????? ???????? ??????????????
= ???????????????? ???????? ?????????? ???????????????? ?????????? × ???????????? Tabel
3.2

Hasil Perhitungan Sampel Perkelas Kelas Jumlah Perhitungan Sampel A 34 34 124 ×95
26 orang
B 32 ???? ?????? ×???? 24 orang C 31 31 124 ×95 24 orang D 27 27 124 ×95 21 orang
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan dari jumlah
sampel per kelas yaitu kelas A sebanyak 26 orang, kelas B sebanyak 24 orang, kelas C
sebayak 24 orang dan kelas D sebanyak 21 orang. Pengumpulan Data Teknik
Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang lazim digunakan dalam
mengumpulkan informasi kuantitatif, yaitu kuesioner, wawancara terencana, tes,
observasi terencana, inventarisasi, skala rating, ukuran biasa (Hamdi dan Bahruddin,
2014, p.47 – 48). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : Kuesioner
Angket atau kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden mengenai hal-hal yang diketahui olehnya.

Kuesioner ialah satu set tulisan tentang pertanyaan yang diformulasi supaya responden
mencatat jawabannya, biasanya secara terbuka alternatif jawaban ditentukan (Silalahi,
2012, p.296). Teknik kuesioner ini dapat menggunakan daftar cocok (checklist), dan skala
(scala) sebagai instrumen penelitiannya. Dokumentasi Teknik dokumentasi ialah cara
pengumpulan data dengan menggunakan dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan penelitian tersebut atau mencari data
mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, legger, notulen, rapat agenda, dan lain sebagainya.

Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data ialah alat bantu yang  dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan di permudah olehnya (Arikunto, 2000:134). Instrumen penelitian
dalam penelitian ini adalah : Kuesioner Kuesioner yang dipergunakan penulis dalam
penelitian ini terdiri dari 16 pertanyaan tertutup dan menggunakan skala Guttman
dengan kategori ya-tidak dimana penggunaan empat pilihan jawaban ini telah
disesuaikan dengan kebutuhan penulisan skripsi ini. Jika pertanyaan dijawab ya maka
akan diberi skor 1 dan jika pertanyaan dijawab tidak maka akan diberi skor 0.
Selanjutnya Aktivitas Sehari-hari akan dikategorikan menjadi tidak terganggu dan
terganggu.

Untuk mendapatkan hasil digunakan perhitungan sebagai berikut : Menentukan nilai


tertinggi dan terendah Nilai tertinggi : skoring tertinggi x jumlah pertanyaan = 1 x 10 =
10 (100%) Nilai terendah : skoring terendah x jumlah pertanyaan = 0 x 10 = 0 (0%)
Dengan demikian pertanyaan sebanyak 16 pertanyaan maka jika responden memiliki
alternatif jawaban (a) seluruhnya maka ia memperoleh skor 10 (10x1) tertinggi (sangat
baik). Kebalikannya, bila terdapat responden yang menjawab alternatif jawaban (b)
seluruhnya maka ia memperoleh skor 0
(10x0) yang merupakan skor terendah.

Dari penyebaran nilai tersebut, maka akan dikelompokkan menjadi dua kelompok untuk
menetapkan pengaruh nyeri haid terhadap aktivitas sehari-hari. Kriteria tersebut yaitu
bisa dan tidak bisa. Oleh sebab itu peneliti menetapkan dua kategori : Interval = 100 : 2
= 50%
Kriteria penilaian = skore tertinggi – interval = 100-50 = 50%, sehingga : 1. Terganggu :
jika skor > = 50%
2. Tidak Terganggu : jika skor < 50% Catatan: Berapapun banyaknya jumlah pertanyaan,
bila pertanyaan dengan pilihan 2 jawaban yang sama yaitu “ya” serta “tidak”, penentuan
kriteria objektifnya akan tetap pada interval 50%.
Penentuan skoring pada kriteria objektif :
Rumus umum : I = R : K
Keterangan : I : Interval
R : Range Range = skor tertinggi - skor terendah K : Kategori Kategori ialah banyaknya
kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel.

Numeric Rating Scale Untuk mengukur Nyeri haid mahasiswi stikes jenderal achmad
yani cimahi peneliti menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Kategori nyeri dalam
penelitian ini dibagi menjadi 5 yaitu dikatakan tidak nyeri jika skalanya 0, nyeri ringan
jika skalanya 1-3, nyeri sedang jika skalanya 4-
6, nyeri berat jika skalanya 7-9 dan nyeri berat sangan berat jika skalanya 10. Uji
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji Validitas Uji validitas ialah indeks yang
menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dinilai benar-benar mampu mengukur
hal apa yang akan diukur (Notoadmodjo, 2010).

Uji validitas dapat dipergunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Teknik
pengujian SPSS sering digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi
Vibariate Pearson dan Corrected Item Total Corelation (Ghozali, 2009). Rumus : ?? ???? =
?? ????- ?? ?? (?? ?? 2 - ??) 2 (?? ?? 2 -( ??) 2 ) Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara
variabel X dan Y N : Jumlah responden (X : Jumlah skor butir soal (Y : Jumlah skor total
(X2 : Jumlah skor kuadrat butir soal (Y2 : Jumlah skor total kuadrat butir soal Selanjutnya,
nilai r hitung dicocokkan dengan table product moment pada tingkat signifikan 5%. Jika
r hitung lebih besar dari table 5%, maka butir soal tersebut valid.

Uji Realibilitas Instrumen dikatakan reliabel jika digunakan berulang-ulang nilainya tetap
sama (Riyanto, 2011). Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk pengujian
reliabilitas antara lain yaitu metode tes ulang, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha,
metode formula KR (Kuder-
Richardson) – 20, KR – 21, serta metode Anova Hoyt. Metode yang sering digunakan
dalam metode penelitian adalah metode Cronbach’s Alpha. Metode ini sangat cocok
digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) dan akan menghasilkan perhitungan yang
setara dengan menggunakan metode KR-20 serta Anova Hoyt.

Pengujian realibilitas instrument dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena


instrument penelitian ini berbentuk angket dan skala betingkat. Rumus Alpha Cronbach
sebagai berikut : ?? 11 =( ?? ??-1 )(1- ?? ??2 ?? ??2 ) Keterangan : r11 : Realibilitas yang
dicari n : Jumlah item pertanyaan yang diuji ((t2 : Jumlah varians skor tiap-tiap item (t2 :
Varians total Bila nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika nilai alpha > 0.80 mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes
secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau juga yang memaknainya sebagai
berikut: Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika nilai alpha ada diantara 0.70 –
0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika nilai alpha diantara 0.50 – 0.70 maka reliabilitas
moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika nilai alpha rendah atau <0.50,
maka ada kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.

Prosedur Penelitian Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini


adalah sebagai berikut : Tahap Persiapan
Peneliti mencari fenomena yang terjadi di masyarakat Setelah menemukan fenomena
peneliti berkonsultasi judul penelitian dengan dosen Peneliti menentukan lokasi dan
waktu penelitian Peneliti menentukan populasi dan sampel Peneliti menyiapkan
instrument penelitian Tahap Pelaknasaan Peneliti mengambil data awal Peneliti
melakukan penelitian Peneliti melakukan sosialisasi kepada mahasiswi tentang tindakan
yang akan dilakukan Peneliti melakukan inform consent pada responden Peneliti
membagikan kuisioner Peneliti mengumpulkan data kuisioner yang telah diisi oleh
responden Peneliti melakukan pengolahan dan analisa data Tahap Akhir Peneliti
menyusun laporan penelitian Peneliti mempresentasikan laporan penelitian Pengolahan
dan Analisis Data Pengolahan Data Pengolahan data adalah salah satu langkah yang
penting.

Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah,
belum memberikan informasi apa-apa, dan belum siap untuk disajikan (Notoatmodjo,
2018) dalam M.Ayu (2019). Proses pengolahan data ini melalui tahap-tahap sebagai
berikut menurut (Notoatmodjo, 2018) dalam M.Ayu (2019) : Editing Hasil wawancara,
angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan terlebih dahulu.
Secara umum editing ialah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir
atau kuesioner tersebut Coding Setelah semua kuesioner dilakukan penyuntingan,
selanjutnya dilakukan peng “kodean” atau “coding”, ialah mengubah data berbentuk
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding sangat berguna dalam
memasukan data (data entry).

Memasukan Data (Entry Data) atau Processing Data ialah jawaban dari masing-masing
responden yang sudah dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam
program atau “software” komputer. Pembersihan Data (Cleaning) Apabila semua data
dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu di cek kembali untuk
melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya yang kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

Analisa Data Data yang telah diperoleh perlu dilakukan analisa data yang bukan hanya
mendeskripsikan dan intrepretasi saja namun keluaran akhir dari analisa data harus
memperoleh makna atau arti dari penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Analisis
Univariat Analisis univariat mempunyai tujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan
ciri setiap variabel Penelitian. Pada umumnya dalam analisis univariat hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase (%) dari setiap variabel. Untuk data
numerik digunakan nilai mean, median, dan standar deviasi (Notoatmodjo, 2010) dalam
M.Ayu (2019).
Untuk menghitung distribusi frekuensi dapat menggunakan rumus sebagai berikut : ??=
?? ?? × 100% Keterangan: P : Presentase Fi : Frekuensi yang teramati n : Jumlah sampel
penelitian Analisis Bivariat Apabila telah dilakukan analisis univariat, hasilnya akan
diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat dilajutkan analisis
bivariat. Analisa bivariat digunakan untuk mengungkapkan hubungan dua variabel yaitu
variabel bebas dengan variabel terikat yang diduga saling berhubungan (Notoatmodjo,
2010) dalam M.Ayu (2019) Etika Penelitian Etika ialah prinsip-prinsip moral yang
mengendalikan atau mempengaruhi perilaku.

Etika penelitian merupakan aplikasi prinsip-prinsip moral ke dalam perencanaan,


pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian (Mayer, 2009; Williamson, 2002 dalam
Sarosa, 2012). Prinsip-prinsip utama dalam etik penelitian keperawatan (Milton, 1999;
Loisella, Profetto-McGgrath, Polit dan Beck, 2004 dalam Dharma Kusuma, 2011) antara
lain : Menghormati Harkat dan Martabat Manusia (Respect for Human Dignity)
Penelitian dilakukan dengan menjunjung tinggi harkat serta martabat manusia. Subjek
memiliki hak asasi dan kebebasan untuk menentukan pilihan untuk ikut atau menolak
mengikuti penelitian (autonomy).

Peneliti juga melakukan beberapa hal yang berhubungan dengan informed consent
yaitu persetujuan untuk
berpartisipasi sebagai subjek penelitian setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap
dan terbuka dari peneliti tentang keseluruhan pelaksanaan penelitian. Menghormati
Privasi dan Kerahasiaan Subjek (Respect for Privacy and Confidentiality) Manusia sebagai
subjek penelitian mempunyai privasi dan hak untuk menerima kerahasiaan informasi.
Peneliti meniadakan identitas subjek, kemudian diganti dengan menggunakan kode
tertentu. Menghormati Keadilan dan Inklusivitas (Respect for Justice Inclusive-ness).

Memakai prinsip keterbukaan bahwa penelitian dilakukan secara cermat, tepat, jujur,
hati-hati serta dilakukan secara professional. Prinsip keadilan mengandung makna
bahwa penelitian memberikan keuntungan serta beban secara merata sesuai dengan
kebutuhan serta kemampuan subjek. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini
dilaksanakan di Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi, Jawa Barat dari bulan Mei – Juni
2021.
DAFTAR PUSTAKA Afroh F, Judha M, Sudarti. 2012. Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri
Persalinan.

Nuha Medika: Yogyakarta Agus Riyanto, (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian


Kesehatan. Nuha. Medika Yogyakarta. Arikunto, S. 2000. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arulkumaran. 2006. Essentials of
Gynecology. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers Atikah. 2009. Buku Ajar Gizi
Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika. A Potter, & Perry, A. G. 2006. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC.
Black, J dan Hawks, J. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil
yang Diharapkan. Dialihbahasakan oleh Nampira R.

Jakarta: Salemba Emban Patria. Caesarina Lija. 2020. Hubungan Nyeri Haid Dengan
Aktivitas Belajar Mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Skripsi.
Tidak Diterbitkan. Fakultas Keperawatan. Universitas Sumatera Utara Diya, Indriyani.
2013. Keperawatan Maternitas Pada Area Perawatan Antenatal. Yogyakarta: Graha Ilmu
Dharma, Kusuma Kelana. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans InfoMedia
Fadila, Alfianita. 2015. Pengaruh Dismenore Terhadap Aktivitas Fisik. Skripsi. Tidak
Diterbitkan. Fakultas Kedokteran. Universitas Lampung Fitriani, Hemi & Roswendi,
Achmad. 2018. Pengaruh Hypnoterapi terhadap Disminore Primer pada Remaja.

Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Penelitian & Pengabdian Masyarakat (PINLITAMAS


1) Dies Natalis ke-16 STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi Vol 1, No 1 Ghozali, Imam.
2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS “. Semarang : UNDIP. Hacker,
& Moore. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates. Hamdi, Asep
Saepul. E. Bahruddin. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Deepublisher Hardywinoto. 2005. Panduan Gerontologi: Tinjauan Dari
Berbagai Aspek. PT. Cetakan kedua. Gramedia Puataka Utama. Jakarta. Hidayat, A. Aziz
Allimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, eisi 1. Salemba Media: Jakarta Hidayat,
A. (2016).

Pengantar Dokumentasi Peroses Keperawatan (Vol. 2). Jakarta, Jakarta Selatan,


Indonesia: PT. EGC Husnul, Nurul. 2019. Hubungan status Gizi, Usia Menarche dengan
Dismenorea pada Remaja Putri di SMK K Tahun 2017 Vol 9 No 2 Hendrik, H. 2006.
Problema Haid (Tinjauan Syariat Islam dan Medis). Solo: Tiga Serangkai Jurnal
Occupation And Environmental Medicine. 2013
Karim, Calis. A. 2009. Dismenorhea. Tersedia dalam :
http://emedicine.medscape.com/article/253812-overview. 22 Juni 2021. Kusmiran, E.
2016. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika: Jakarta. Kernisan,
Leslie. 2012. Activities of Daily Living: What Are ADLs and IADLs?. Kozier, Erb, Berman, &
Snyder. 2011.

Buku ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik (7 ed., Vol. 1). Jakarta:
EGC Laila, N. N. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba
Medika Koensoemardiyah. 2009. A-Z Aromaterapi untuk Kesehatan, Kebugaran, dan
Kecantikan. Yogyakarta: LILI Publisher. h. 2 – 4, 13, 22 Li., Liu., & Herr. 2007. Post Operatif
Pain Intensity Asessment : A comparison Of Four Scale in Chinese Adult.
http://www.nbcinlm.nih.gov/ Lueckenotte, A.G. 2000. Gerontologic Nursing. (2nd ed.).
Missouri : Mosby. Leppert, Phyllis. 2004. Primary care for woman. 2th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins Lestari, N. M. S. D. 2013. Pengaruh Dismenorea Pada
Remaja.

Fakultas Olahraga dan Kesehatan diakses pada tanggal 22 Juni 2021


https://midwifery/KTI/JURNAL/pengaruh%20dismenore%20pada%20re maja.pdf.
Mulyatiningsih, Endang. 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Munggaran, Agni. 2018. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja Putri Kelas X
dan XI SMA Negeri 1 Cisarua tentang dismenore. Repository Poltekkes Bandung
Mutriningsih and Karlina, L. 2014. Penurunan Nyeri Dismenorea Primer melalui Kompres
Hangat pada Remaja. Jurnal Padjajaran, 3(2), pp. 88-95 Nazir. 1998. Metode Penelitian.
Jakarta : Ghalia Indonesia. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S 2018. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Puspitasari dan Novia. 2018. Angka Kejadian Dismenorea di Indonesia Potter, P.A, Perry,
A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4.
Volume 2. Alih Bahasa : Renata Komalasari, dkk. Jakarta: EGC Prawiroharjo, S. 2009. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Sarwono Prawirohardjo Rakhma A. 2012. Gambaran
derajat dismenore dan upaya penanganannya pada siswi sekolah menengah kejuruan
Arjuna Depok Jawa Barat [skripsi]. Jakarta: UIN; Rampengan, Stania. 2014. Pengaruh
Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Teknik Distraksi Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri
Pada Pasien Poat Operasi Di Ruang Irina Atas RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado.
Diakses dari https://www.ejurnal.unsrat.ac.id (20 Juni 2021) Samuel Soeitoe, Psikologi
Pendidikan II, (Jakarta: FEUI, 1982), h.52
Sari, Diantina Ratna. 2012. Efektifitas Pemberian Guided Imagery Terhadap Perubahan
Skala Nyeri Post Sectio Caesaria Di RSUD Dr. Moewardi. http://eprints.ums.ac.id/18398/
diakses pada tanggal 22 Juni 2021 Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-
dasar. Jakarta Barat: PT Indeks. Saryono. 2009. Sindrom Premenstruasi. Yogyakarta: Nuha
Medika Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT.

Refika Aditama Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods).
Bandung: Alfabeta. Sulis Rohmawati, Heny Ekawati, 2014. Perbedaan Pemberian
Kompres Hangat Dan Aromatherapy Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi (Dismenore)
Pada Siswi Kelas XI SMA Negeri 1 Karangbinangun Vol.01, No.XVII, Maret 2014 Septiani,
L. 2015.

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri pada Klien Fraktur di RS PKU


Muhammadiyah Yogyakarta. Naskah Publikasi Tamsuri A. 2007. Konsep Dan
Penatalaksanaan Nyeri . Jakarta : EGC. Thaniez. 2009. Dasar-dasar Obstetri dan
Ginekologi. Jakarta : Hipokrates Wiknjosastro S. 2012. Ilmu Kebidanan. Indonesia: Balai
Pustaka Yudiyanta, N. K. & Novitasari, R. W. 2015. Assessment Nyeri. Jurnal CDK- 226. 42
(3). 214-234.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1140168
<1% - https://computeraddict13.blogspot.com/2016/05/
<1% - http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1082/1/Afnan%20Fadhlan.PDF
<1% - https://ekspektasia.com/contoh-kata-pengantar/
<1% - http://repository.unjaya.ac.id/3288/5/Bab%20III.pdf
<1% - https://123dok.com/document/ozlee06q-pengaruh-abdominal-stretching-
terhadap-intensitas-dismenore-bantarkawung-kabupaten.html
2% - http://repository.unimus.ac.id/2682/6/BAB%202.pdf
<1% - http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/4110/5/Chapter%201.pdf
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/230561763.pdf
<1% - http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4546/2/BAB%20I%20Pendahuluan.pdf
<1% - https://www.academia.edu/9805493/ABNORMALITAS_PADA_PUBERTAS
<1% - http://journal2.um.ac.id/index.php/preventia/article/download/2776/1700
<1% - http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2950/3/3%29%20Chapter1.pdf
<1% - https://www.researchgate.net/journal/Jurnal-Pendidikan-dan-Pelayanan-
Kebidanan-Indonesia-2407-1951
<1% - http://eprintslib.ummgl.ac.id/723/1/16.0601.0036_BAB%20I_BAB%20II_BAB
%20III_BABV_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
<1% - https://www.slideshare.net/septianraha/158341868-karyatulisilmiahku
<1% - http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/474/5/BAB%20II.pdf
<1% - https://docobook.com/pengaruh-pemberian-jahe-merah-terhadap-
perubahan.html
<1% - https://www.halodoc.com/artikel/jangan-tertukar-ini-bedanya-pms-dan-
dismenore
<1% - https://meilisasupariani97com.wordpress.com/2017/11/24/terapi-komplementer-
akupresur-dalam-mengatasi-desminorhea/
3% - http://repository.unimus.ac.id/2531/2/BAB%20II.pdf
<1% - https://riezakirah.wordpress.com/2011/01/
<1% - http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/P17210176015/7_BAB-
II.pdf
1% - https://d3kebidanan.blogspot.com/2017/02/skripsi-kebidanan-keperawatan-
pengaruh.html
<1% - https://bachjs.blogspot.com/2005_06_01_archive.html
<1% - http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/535/4/BAB%20II.pdf
<1% - http://lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/170-Noor-Hidayah-954-
963.pdf
<1% - https://sirouzs.wordpress.com/
<1% - http://repository.unimus.ac.id/2997/3/BAB%20II%20pdf.pdf
<1% - https://medicamedicine.blogspot.com/2010/01/
<1% - https://little-hijab.blogspot.com/2012/
<1% - https://d3kebidanan.blogspot.com/
<1% - http://repository.unimus.ac.id/1690/4/Bab%20II.pdf
1% - http://repository.unimus.ac.id/937/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/376561065/BAB-II-pdf
<1% - https://www.kajianpustaka.com/2020/04/dismenore-pengertian-jenis-derajat-
faktor-dan-pengobatan.html
<1% - http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/494/4/BAB%20II.pdf
<1% - https://id.scribd.com/doc/267402533/Infertilitas-Laporan-Fix-Kelompok-7-
Skenario-F-f
<1% - https://www.scribd.com/document/397097195/askeb-disminor
<1% - https://www.academia.edu/31853099/Laporan_Tutorial_Blok_21_Skenario
<1% - https://www.scribd.com/document/380074258/Laporan-Minyak-Angin
<1% - https://ojs.stikesgrahaedukasi.ac.id/index.php/JIKKHC/article/download/155/167/
<1% - https://www.scribd.com/document/390382494/manajemen-nyeri-docx
<1% - https://khasiattahitiannonijuice.blogspot.com/2014/06/obat-tradisional-
gangguan-menstruasi-nyeri-haid.html
<1% -
https://www.academia.edu/40255527/MAKALAH_TUGAS_MATERNITAS_NYERI_PERSALI
NAN_KEMENTERIAN_KESEHATAN_REPUBLIK_INDONESIA
<1% - http://ejurnal.stikeseub.ac.id/index.php/jkeb/article/download/286/250
<1% - https://id.scribd.com/doc/228574436/dwi-skripsi-p12-p40
<1% - https://pt.scribd.com/document/330554165/jurnal-kmb-pdf
1% - http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/479/3/2.pdf
1% - https://docobook.com/assessment-nyeri-kalbemed.html
<1% - https://123dok.com/document/7q0j09z6-manajemen-nyeri-pasien-fraktur-rsup-
haji-malik-medan.html
<1% - http://eprints.umm.ac.id/43247/3/jiptummpp-gdl-ricoraharj-51171-3-babii.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/364320398/Referat-Teknik-Penilaian-Nyeri
<1% - https://www.coursehero.com/file/77623411/Distraksi-Visual-kel-6doc/
<1% - https://www.diedit.com/skala-nyeri/
<1% - https://pt.scribd.com/doc/246657384/jurnal-keperawatan
<1% - https://doku.pub/documents/ebook-buku-ajar-nyeri-r31jan2019pdf-
nl3178o4z5q1
1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/166/jtptunimus-gdl-muamarghoz-8295-3-
bab2.pdf
2% - https://text-id.123dok.com/document/dy4d20yn-gambaran-aktivitas-sehari-hari-
pada-anak-prasekolah-usia-4-5-tahun-di-kampong-umah-opat-kecamatan-bebesen-
kabupaten-aceh-tengah.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/27188/
1% - https://jablon72.blogspot.com/
<1% - https://kedemok-ghora.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-ayumartika-6674-3-
babii.pdf
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik-5514-4-
babii.pdf
1% - https://core.ac.uk/download/pdf/270123406.pdf
1% - https://www.informasibidan.com/2021/03/gangguan-prehaid.html
<1% - https://ismail6033.blogspot.com/2017/10/makalah-pendidikan-karakter-
religius.html
<1% - https://123dok.com/document/1y9wlxrz-strategi-komunikasi-aktivitas-majelis-
rasulullah-pancoran-jakarta-selatan.html
<1% - https://www.iklangratiz.com/lihat/kerangka-konsep-bab-abortus/
<1% - https://123dok.com/document/rz33p38z-pengaruh-pemasaran-sosial-terhadap-
keputusan-pembelian-apparel-bandung.html
<1% - https://muhakbartanjung.blogspot.com/2020/04/jenis-kesalahan-tipe-i-dan-ii-
hipotesis.html
<1% - https://123dok.com/document/dy4l400z-hubungan-dismenore-dengan-aktivitas-
belajar-siswi-sman-medan.html
<1% - https://see-edge.xyz/2017/10/contoh-proposal-penelitian-yang-baik-
56y2202wmb.html
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/2218/7/08410090_Bab_3.pdf
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/2326/4/73511022_bab3.pdf
<1% - https://docobook.com/pengaruh-sikap-kerja-usia-dan-masa-kerja-
terhadap6d545132ae975f93ab0fd3872197390b5935.html
<1% - http://repository.unpas.ac.id/15473/37/BAB%203.pdf
<1% - https://penerbitbukudeepublish.com/definisi-operasional/
<1% - https://www.statistikian.com/page/17?m=0
<1% - https://www.coursehero.com/file/94981975/TUGAS-2-ISIP-4216docx/
<1% - https://www.academia.edu/5579839/5_seluruh_BAB_revisi_terakhir_2
<1% - https://mjurnal.com/skripsi/apakah-penelitian-harus-signifikan-ini-jawaban-dan-
solusinya/
<1% - https://penerbitbukudeepublish.com/populasi-dan-sampel/
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/905/7/09410091%20bab%203.pdf
1% - https://kumparan.com/berita-update/teknik-pengumpulan-data-untuk-penelitian-
kuantitatif-1ukqRX5J0wF
<1% - https://www.slideshare.net/nurhayatifatimah77/tugas-seminar-proposal-1-
39313974
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/233593347.pdf
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/902/7/10410030%20Bab%203.pdf
<1% - https://nurhibatullah.blogspot.com/2014/05/makalah-tentang-instrumen-
penelitian.html
<1% - https://text-id.123dok.com/document/lq51no7y-identifikasi-faktor-faktor-resiko-
terhadap-kinerja-biaya-konstruksi-pada-proyek-pembangunan-gedung-bertingkat.html
<1% - https://ibnuleo.wordpress.com/2015/04/20/penentuan-skoring-kuisioner/
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/5344/7/Bab%204.pdf
<1% - https://repository2.stikesayani.ac.id/index.php/pinlitamas1/article/download/
312/269/
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1560/7/11520066_Bab_3.pdf
<1% - https://docobook.com/1-bab-i-pendahuluan-a-latar-
belakangef581a1d252c8a447f55f14bddba84d060228.html
<1% - https://text-id.123dok.com/document/zgg84k2z-hubungan-penerapan-jam-
pelajaran-sistem-blok-dan-minat-belajar-dengan-prestasi-belajar-mata-pelajaran-
teknik-kerja-bengkel-siswa-kelas-x-smkn-1-magelang-tahun-ajaran-2013-2014-3.html
<1% - http://repository.poltekkespim.ac.id/id/eprint/599/4/4.%20BAB%20III
%20METODE%20PENELITIAN.pdf
<1% - http://eprints.umm.ac.id/56750/4/bab3.pdf
<1% - https://inadharmawati.blogspot.com/
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/187512227.pdf
1% - http://digilib.uinsgd.ac.id/8656/6/6_bab3.pdf
<1% - https://ahmadhirin.blogspot.com/2016/04/analisis-instrumen-non-tes.html
<1% - https://123dok.com/document/y83rnl0q-pendahuluan-belakang-aktivitas-
perdagangan-pandanaran-semarang-unissula-repository.html
<1% - https://123dok.com/document/dy4wppvq-pengaruh-stimulasi-persepsi-
kemampuan-pasien-mengontrol-halusinasi-daerah.html
<1% - http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2329/4/BAB%203.pdf
<1% - http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/1316/7/7.%20BAB%20III.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/480165927/SKRIPSI-HANNA-SURYA-OK-doc
1% - https://www.academia.edu/9058526/INFERTILITAS
<1% - http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2347/4/BAB%20III.pdf
<1% - https://viana-viblog.blogspot.com/2011/03/skripsi-keperawatan.html
<1% - https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners/article/download/
1117/900
<1% - https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/darmaagunghusada/article/
download/156/176/
<1% - https://adoc.pub/-surahman-mkes-mochamad-rachmat-skm-mkes-drs-sudibyo-
supardi.html
1% - https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11820/4/T1_462012017_BAB
%20III.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/63179/4/4.%20BAB%20III.pdf
<1% - http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7172/5/BAB%20IV%20Metode
%20Penelitian.pdf
<1% - https://edoc.pub/skripsi-mutu-pelayanan-keperawatan-pdf-free.html
<1% - http://scholar.unand.ac.id/17613/5/Daftar%20Pustaka.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/382847932/Fraktur-Pelvis-FIXS
<1% - https://repository2.stikesayani.ac.id/index.php/pinlitamas1/article/download/
418/375/
<1% - https://kink.onesearch.id/Record/IOS3254.slims-2421
<1% - https://pustakadaftar.blogspot.com/2012/03/daftar-pustaka-kesehatan.html
<1% - http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2049/8/DAFTAR%20PUSTAKA.docx
<1% - http://digilib.unimed.ac.id/24581/4/13.%20NIM.
%203133322023%20BIBLIOGRAPHY.pdf
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/6527/3/BAB%20III.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/55982/8/dapus_ety.pdf
<1% - https://123dok.com/document/yen0pk4y-mempengaruhi-tingkat-kecemasan-
fraktur-panjang-operasi-dirawat-pekanbaru.html

Anda mungkin juga menyukai