A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien:
Subjektif:
- Klien mengatakan sedikit bingung dibawa ke rumah sakit karena apa
- Klien mengatakan sebelum dirawat pasien mudah marah pada orang
disekitar tempat tinggalnya dan merasa ingin memukul jika menatapnya
seolah-olah sedang meledek diri klien
Objektif:
2. Fase Kerja
“Barusan bapak sudah menyebutkan nama lengkap, panggilan yang bapak
sukai dan usia bapak sekarang berapa?”
“Jika boleh tahu kegiatan bapak atau hobi bapak? Bagaimana kalua
sekarang bapak bercerita tentang kegiatan dan hobi bapak”
“Jika boleh tau saya apa yang membuat bapak mudah marah dan merasa
ingin memukul orang disekitar bapak dirumah bapak?”
“apa penyebabnya pak? Apakah sekarang bapak merasakan hal yang sama
disini jika ada orang yang seperti itu?”
“baik pak, berarti ada beberapa hal yang membuat bapak merasa kesal dan
marah”
“sekarang saya akan mengajarkan pada bapak agar dapat mengendalikan
emosi dan rasa marah bapak dengan cara terapi relaksasi nafas dalam dan
pukul kasur/pukul bantal, bapak boleh ikuti apa yang saya arahkan”
“baik pak, sekarang kita lakukan terapi relaksasi nafas dalam ya pak”
“tutup mata bapak, duduk dengan tenang dan konsentrasi, Tarik nafas lewat
hidung tahan beberapa saat sambal bayangkan hal yang menyenangkan
kemudian hembuskan lewat mulut secara perlahan, seperti itu pak mari kita
lakukan 3x, bagus pak bapak bisa melakukannya dengan baik”
“baik pak sekarang kita lanjutkan dengan cara yang kedua jika cara yang
pertama tidak membantu bapak mengurangi emosi dan rasa marah”
“cara yang kedua untuk mengurangi emosi atau rasa marah bapak yang bisa
dilakukan oleh bapak yaitu Teknik pukul kasur/bantal pak, bapak ikuti
Kembali arahan dari saya”
“jika bapak sedang marah atau emosi bapak cari benda empuk contohnya
seperti bantal, kasur, guling atau benda yang empuk yang tidak bisa melukai
bapak atau melukai orang lain, bapak bisa melampiaskan emosi atau rasa
marah bapak dengan cara memukul bantal, kasur, atau guling sampai
perasaan bapak menjadi tidak marah atau emosi lagi”
“bagus pak seperti itu yaaa caranya, apa bapak paham?”
“baik coba lakukan hal yang saya ajarkan mulai dari Teknik nafas dalam
terlebih dahulu”
“nah iya bagus pak bisa melakukannya dengan baik, nanti bapak bisa
melakukannya lagi secara rutin dan mandiri jika bapak merasa emosi atau
marah”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (subjektif):
“bagaimana perasaannya setelah berbincang-bincang dan belajar cara
mengendalikan rasa marah seperti tadi?”
Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement)
“apakah bisa mengulang kembali apa yang telah tadi dibicarakan?”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Baiklah, pertemuan pertama ini sudah selesai, kita cukupkan sampai
disini perbincangan kita karena waktunya sudah selesai, sekarang
bapak bisa beristirahat lagi, kalau nanti bapak ada yang mau ditanyakan
atau di bicarkan bapak bisa langsung ke saya, masih ingatkan nama
saya?”
c. Kontrak waktu yang akan datang
- Topik : “untuk pertemuan selanjutnya kita akan mengulang
pembelajaran barusan ya pak mudah-mudahan
bapak selalu mengingatnya, kemudian kita akan
belajar mengenai patuh obat”
- Waktu : waktunya seperti sekarang ya jam 11.15 WIB
- Tempat : tempatnya di ruangan ini saja, apakah bersedia?
d. Salam Terapeutik :
“Baik pak pertemuan ini saya cukupkan, silahkan bapak bisa melanjutkan
aktivitasnya, jika butuh sesuatu panggil saja perawatnya, saya permisi
pak. Assalamualaikum”