Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
dan Psikososial
Dosen Pengampu: Saryomo.,S,kep,Ners.,M.Si

Disusun oleh:

Reval Gunawan F

C2114201096

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2023
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Bapak F sering melamun dan selalu mengatakan jika istrinya belum
meninggal. Selain itu, Bapak F juga tidak mau berinteraksi dengan orang
lain dan merasa gelisah sehingga susah tidur.
2. Diagnosa keperawatan
Kehilangan
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan
klien dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat
b. Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
c. Klien merasa lebih tenang
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan
salam terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan
dengan klien
b. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Dengarkan setiap perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat
menghakimi
c. Ajarkan klien teknik relaksasi

B. Strategi pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi Bapak.”
“Perkenalkan saya Rifan Ardiansah Abdillah, saya perawat yang
bertugas hari ini pada pukul 07.00 sampai pukul 14.00 nanti., nama
Bapak siapa?
“Bapak senang di panggil siapa?
b. Evaluasi validasi:
“Bagaimana keadaan Bapak hari ini?
“ Oh jadi Bapak lagi sedih ya pak”
a. Kontrak
“Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar
mengenai masalah Bapak yang ngebuat Bapak sedih, untuk waktunya
kurang lebih 10 menit, apakah Bapak bersedia”
“Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini saja? Baiklah.”
2. Tahap kerja
“Baiklah Bapak F, bisa Bapak jelaskan kepada saya bagaimana perasaan
Bapak F saat ini? Apa penyebab Bapak sedih?”
“Saya mengerti Bapak sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi kondisi
sebenarnya memang istri Bapak telah meninggal. Sabar ya, Pak”
“Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung Bapak. Tapi coba Bapak
pikir, jika Bapak pulang ke rumah nanti, Bapak tidak akan bertemu dengan
istri Bapak karena beliau memang sudah meninggal. Itu sudah menjadi
kehendak Tuhan, Pak. Bapak harus berusaha menerima kenyataan ini.”
“Bapak, hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan.
Meninggalnya istri Bapak juga merupakan kehendak-Nya sebagai Maha
Pemilik Hidup. Tidak ada satu orang pun yang dapat mencegahnya,
termasuk saya ataupun Bapak sendiri.”
“Bapak sudah bisa memahaminya?”
“Bapak tidak perlu cemas. Umur Bapak masih muda, Bapak bisa mencoba
mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Bapak. Saya
percaya Bapak mempunyai keahlian yang bisa digunakan. Bapak juga
tidak akan hidup sendiri. Bapak masih punya saudara-saudara, anak-anak
dan orang lain yang sayang dan peduli sama Bapak.”
“Untuk mengurangi rasa cemas Bapak, sekarang Bapak ikuti teknik
relaksasi yang saya lakukan. Coba sekarang Bapak tarik napas yang dalam,
tahan sebentar, kemudian hembuskan perlahan-lahan.”
“Ya, bagus sekali Pak, seperti itu.”
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
(subjektif): “Bagaimana perasaan Bapak sekarang setelah melakukan
terapi relaksasi Pak? Apa Bapak sudah mulai memahami kondisi yang
sebenarnya terjadi?”
(objektif): “Kalau begitu, coba Bapak jelaskan lagi, hal-hal yang
Bapak dapatkan dari perbincangan kita tadi dan coba Bapak ulangi
teknik relaksasi yang telah kita lakukan.”
b. Tindak lanjut klien :
“Ya, bagus sekali Pak. Nah, setiap kali Bapak merasa cemas, Bapak
dapat melakukan teknik tersebut. Dan setiap kali Bapak merasa Bapak
tidak terima dengan kenyataan ini, Bapak dapat mengingat kembali
perbincangan kita hari ini.
“Saya masukan pada kegiatan harian Bapak ya pak”
c. Kontrak yang akan datang
“Sudah 10 menit ya, Pak. Saya rasa perbincangan kita kali ini sudah
cukup. Besok sekitar jam 09.00 saya akan datang kembali untuk
membicarakan tentang hobi Bapak. Mungkin besok kita bisa
berbincang-bincang di taman depan ya Pak.”
“Apa ada yang ingin Bapak tanyakan? Baiklah, kalau tidak ada, saya
permisi dulu ya Pak”

Anda mungkin juga menyukai