Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN ANSIETAS

Dosen Pengampu : Ns. Asri Rahmawati, M.Kes

Galuh Mustikaningtyas

2020206203053

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

LAMPUNG

2022
SP 1 Ansietas

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien

Klien mengatakan nyeri pada kepala bagian belakang,TD 120/90mmHg, klien


mengatakan belakangan ini kurang istirahat dan banyak pikiran, terutama memikirkan si
A yang mau kuliah di Jawa. Terkadang malam susah tidur dan lebih banyak melamun.

2. Diagnosa Keperawatan : Ansietas Ringan

3. Tujuan Khusus
- Pasien mampu membina hubungan saling percaya
- Pasien mampu mengenal ansietas
- Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik pengalihan sosial
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik napas dalam untuk mengatasi
ansietas

4. Tindakan

1. Kaji ansietas pasien


2. Bantu pasien mengenal ansietas:
a. Mengidentifikasi & menguraikan perasaannya
b. Mengenal penyebab ansietas
c. Menyadari perilaku akibat ansietas
3. Latih tekhnik relaksasi:
a. Tarik nafas dalam (lima kali setiap latihan)
b. Distraksi (baca, bercakap-cakap, nonton tv)
4. Anjurkan latihan nafas dalam tiap dua jam, distraksi setiap saat (kecuali saat tidur)
B. Strategi Komunikasi

a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum selamat pagi bapak. Perkenalkan saya Galuh, perawat yang bertugas
di ruang ini dari pukul 08.00 sampai 14.00 siang nanti. Maaf sebelumnya dengan bapak
siapa? Bapak senang dipanggil apa?”

2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah semalam tidurnya nyenyak pak? Apakah
bapak ada keluhan yang dirasakan? Apa saja yang bapak lakukan untuk mengatasinya?”

3. Kontrak
a. Topik : “Adakah yang sedang bapak pikirkan? Baiklah pak bagaimana jika kita
berbincang-bincang untuk membantu bapak mengungkapkan perasaan dan keluhan yang
bapak rasakan saat ini?”
b. Waktu : “Waktunya sekitar 30 menit, apakah bapak bersedia?”
c. Tempat : “Dimana kita akan berbincang pak, disini saja atau ditempat lain yang membuat
bapak nyaman?"

b. Fase Kerja
1. “Baik pak, tadi bapak mengatakan bahwa bapak sedang merasa khawatir dan gelisah, apa
yang membuat bapak memiliki perasaan dan pemikiran seperti itu? Sejak kapan muncul
perasaan dan pemikiran seperti itu pak? Apa yang bapak lakukan untuk mengatasi
perasaan tersebut?”
2. “Baik pak, bapak sedang berada dalam kondisi cemas ringan yang disebabkan oleh
masalah yang bapak hadapi yaitu memikirkan anak bapak yang akan kuliah di pulau
Jawa. Apabila kecemasan yang bapak rasakan terus-menerus ini dapat menyebabkan
jantung berdebar lebih cepat, dan juga berisiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi
dan penyakit jantung”.
3. “Maka dari itu bapak perlu melakukan beberapa latihan yang tujuannya untuk
mengurangi rasa cemas bapak, yang pertama bapak bisa melakukan relaksasi nafas
dalam, yaitu dengan cara bapak tarik nafas dalam hitungan 4 detik lalu tahan selama 5
detik dan hembuskan selama 8 detik. Bapak bisa mengulangi tehnik ini sebanyak 5 kali
sampai bapak merasa tenang dan rileks. Baik saya ajarkan terlebih dahulu ya pak. Nah
sekarang bapak coba untuk melakukan tehnik yang sudah saya ajarkan tadi. Baik bagus
sekali pak, bapak bisa mengulangnya sampai bapak merasa rileks. Nah sekarang apa yang
bapak rasakan setelah melakukan latihan tadi? Sudah lebih rileks ya pak? Selain itu
bapak bisa melakukan tehnik distraksi atau pengalihan. Dalam tehnik ini bapak bisa
melakukan hal-hal yang bapak sukai, misalnya membaca koran, menonton televisi, atau
bisa bercanda dengan keluarga bapak. Hal apa yang bapak sukai? Menonton tv ya pak?
Bapak bisa melakukannya terus-menerus agar fokus bapak bisa teralihkan dan rasa cemas
bapak berkurang”.
4. “Bapak bisa melakukan latihan-latihan untuk mengurangi kecemasan bapak diantaranya
relaksasi nafas dalam tiap 2 jam dan dilakukan 5 kali sampai bapak merasa rileks, dan
yang kedua bapak bisa melakukan tehnik pengalihan dengan melakukan hal0hal yang
bapak sukai setiap saat kecuali saat tidur”.

c. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a). Evaluasi subjektif

“Baik pak kita sudah berbicara sekitar 30 menit. Setelah saya mengajarkan latihan kepada
ibu, bagaimana perasaan ibu sekarang?”

b). Evaluasi objektif

“Nah coba bapak ulangi latihan yang sudah saya ajarkan tadi”.

2. Rencana tindak lanjut

“Bagus sekali pak, bapak bisa mengulangi yang sudah saya ajarkan tadi ya. Jadi jika
bapak merasa cemas bapak bisa langsung menenangkan fikiran bapak dengan beberapa
latihan yang sudah kita lakukan di pertemuan ini”.

3. Kontrak yang akan datang

“Biak pak sekian ya pertemuan kita hari ini, besok saya akan datang kesini pukul 08.00
untuk mengevaluasi dan melatih tehnik lain untuk mrngurangi kecemasan yang bapak
rasakan. Untuk tempatnya disini saja ya pak? Baik jika begitu saya pamit terlebuh dahulu
pak assalamualaikum."

Anda mungkin juga menyukai