Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI PELAKSANAAN

ANSIETAS / KECEMASAN

Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :

Robby Rahman Fauzi 0433131420117111

Ayu Indahsari 0433131420117091

Herman 0433131420117098

PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN

STIKES KHARISMA KARAWANG

Jalan Pangkal Perjuangan KM 1 By Pass Karawang Barat – Karawang

2019
STRATEGI PELAKSANAAN
KECEMASAN

Pertemuan :
Hari/tanggal :
Nama Klien :
Ruangan :

A. Proses kepewaratan
1. Kondisi klien
DS :

DO :
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Umum :
 Pasien mampu mengenal ansietas secara umum dan cara mengatasi
ansietas
4. Tujuan Khusus
 Mengatasi gangguan ansietas klien
 Mengidentifikasi jenis-jenis ansietas
 Menjelaskan situasi yang menyebabkan ansietas
 Menyadari perilaku ansietas
 Melakukan relaksasi untuk mengurangi ansietas
5. Tindakan Keperawatan
a. Pasien mampu membina hubugan saling percaya
b. Pasien mampu mengenal ansietas (mengidentifikasi dan menggunakan
perasaannya, menjelaskan situasi, penyebab ansietas, menyadari
perilaku ansietas)
c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
d. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi
untuk mengatasi ansietas
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindkan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“ Assalammualaikum, pak/ibu. Selamat pagi perkenalkan nama saya
perawat A dari STIKes Kharisma Karawang. Nama bapak/ibu siapa?”
biasanya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
“ Baagaiamana perasaan bapak/ibu hari ini? Semalam tidurnya
nyenyak?”
c. Kontrak
 Topik
“Bagaimana kalau kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
kecemasan dan latihan cara mengontrol cemas dengan melatih
relaksasi atau napass dalam”
 Waktu
“Berapa lama bapak/ibu punya waktu untuk berbincang-bincang
dengan saya?” bagaimana kalau 20 menit saja? Apakah setuju?
 Tempat
“Dimana bapak/ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya
sudah, bagaimana diruangan ini saja? Apakah setuju?”
2. Fase kerja
“Sekarang coba bapak/ibu ceritakan apa yang bapak rasakan saat ini? Coba
bapak/ibu ceritakan pada saya. Oh jadi bapak/ibu merasa takut kalau
bapak/ibu mau operasi. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi
kecemasan bapak/ibu dengan latihan relaksasi dengan cara teknik relaksasi
atau nafas dalam. Ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi
kecemasan yang bapak/ibu rasakan. Bagaima kalau kita latihan sekarang?
Saya akan lakukan, bapak/ibu perhatikan saya, lalu bapak/ibu bisa
mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya pak/bu? Bapak/ibu
silahkan duduk dengan posisi seperti saya, pertama bapak/ibu tarik nafas
dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas mulai dari hitungan tiga
setelah ibu/bapak hembuskan udara perlahan-lahan sekarang coba
bapak/ibu praktekan? Bagus sekali bapak/ibu sudah mampu melakukanya.
Bapak/ibu bisa melakuakan latihan ini 5 sampai 10 x sampai bapak/ibu
merasa rilek atau santai. Selain cara tersebut untuk mengatasi kecemasan
bapak/ibu.
Bapak/ibu bisa melakukaan dengan metode pengalihan, yaitu dengan
melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga, bersantai seperti jalan-
jalan, bisa juga mengatasinya dengan mendengarkan musik”.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana Perasaan bapak/ibu setelah kita ngobrol tentang yang
bpak/ibu rasakan dan latihan relaksasi?”
b. Evaluasi Objektif
“Coba bapak/ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari tadi”.
c. Rencana Tindak lanjut
“Jam berapa bapak/ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini? Mari kita
masukkan dalam jadwal harian bapak/ibu ya, agar bapak/ibu bisa
melakukannya secara mandiri ketika saya tidak sedang bersama
bapak/ibu”.
d. Kontrak yang akan datang
 Topik
“Cara yang kita praktikan tadi baru mengurangi sedikit
kecemasan yang bapak/ibu rasakan, bagaimana kalau kita latihan
kembali besok, pak/bu? Jangan lupa bapak/ibu mencoba teknik
yangg lain juga untuk mengurangi kecemasan bapak/ibu ya”.
 Waktu
“Bagaiamana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, jam yang
sama seperti hari ini. Berapa lama bapak/ibu punya waktu?
Bagaimana kalau 20 menit saja”
 Tempat
“Dimana bapak/ibu akan latihan dengan saya besok? Bagaimana
kalau besok kita melakukannya disini aja?”
STRATEGI PELAKSANAAN
KECEMASAN

Pertemuan :
Hari/tanggal :
Nama Klien :
Ruangan :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :

DO :

2. Diagnosa keperawatan
 Ansietas
3. Tujuan Umum
 Mengajarkan pasien teknik diskusi untuk meningkatkan kontrol diri
dari mengurangi ansietas
4. Tujuan Khusus
 Mengatasi gangguan ansietas klien
 Melakukan hal yang disukai
5. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubunga saling percaya
b. Mengajarkan pasien teknik distraksi untuk ansietas
c. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
d. Menganjurkan melakukan hal yang disukai pasien
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalammualaikum, pak/bu selamat pagi. Masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini? Apakah bapak/ibu sudah
melatih cara teknik relaksasi untuk menghilangkan kecemasan lalu itu?”
c. Kontrak
 Topik
“Baiklah sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali
untuk mendiskusikan tentang latihan distraksi dengan teknik
pengalihan”
 Waktu
“ Berapa lama kita akan berlatih? Bagaimana kalau 20 menit?”
 Tempat
“ Dimana kita akan berdiskusi? Bagaimana kalau ditaman?”
2. Fase Kerja
“ Bapak/ibu, kemarin waktu kita diskusi bapak/ibu mengatakan bahwa saat
cemas rasanya seluruh badan tegang. Nah, lakukan distraksi ini bermanfaat
untuk mengalihkan rasa cemas bapak/ibu sehingga membuat pikiran dan
fisik bapak/ibu rileks atau santai. Dalam teknik ini bapak/ibu harus
melakukan hal-hal yang disukai sehingga menjadi rileks misalnya dengan
menonton tv, membaca buku atau mendengarkan musik. Nah, sekarang
bapak/ibu sudah taukan hal-hal apa saja yang dapat bapak/ibu lakukan
untuk mengurangi rasa cemas bapak/ibu. Nanti apabila bapak/ibu merasa
cemas lagi, bisa melakukan salah satu teknik distraksi atau pengalihan yang
saya beri tahu tadi”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana apa ada yang ingin bapak/ibu tanyakan atau bagaiman
dengan perasaan bapak/ibu sekarang?”
b. Evaluasi Objektif
“Coba bapak/ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari tadi?
Wah bagus sekali, nanti kalau bapak/ibu merasa cemas, dapat
melakukan teknik distraksi yang tadi saya jelaskan, ya pak/bu?”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Kapan bapak/ibu mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah setiap
bapak/ibu merasa cemas, bapak/ibu bisa langsung mempraktekan cara
ini”
STRATEGI PELAKSANAAN
KECEMASAN
Pertemuan :
Hari/tanggal :
Nama Klien :
Ruangan :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

DO:

2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Umum
 Mengatasi gangguan ansietas klien
4. Tujuan Khusus
 Menjelaskan cara teknik relaksasi hipnotis 5 jari
 Membantu pasien mempraktikan teknik relaksasi
5. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Menjelskan cara teknik relaksasi 5 jari
c. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan harian.

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamamualaikum, pak/bu. Selamat pagi. Masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana pearasaan bapak/ibu pagi ini? Apakah bapak/ibu masih
cemas dan takut? Apakah yang kemarin yang saya ajarkan sudah di
praktekan dalam jadwal kegiatan harian?”
c. Kontrak
“Baiklah, pak/bu bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang
perasaan yang bapak/ibu rasakan, dan saya akan mengajarkan teknik 5
jari untuk menghilangkan rasa cemas dan takut bapak/ibu. Kita akan
berbincang-bincang selama 20 menit, kita akan lakukan disini ya?”
2. Fase kerja
“Tadi bapak/ibu katakan, bapak/ibu merasa cemas dan takut, bapak/ibu
ceritakan lebih lanjut tentang perasaan bapak/ibu, kenapa bapak/ibu takut.
Apa yang bapak/ibu pikirkan? Sekarang saya akan mengajarkan bapak/ibu
teknik relaksasi dengan cara teknik 5 jari. Kita mulai ya pak/bu. Bapak/ibu
pejamkan mata, nah sekarang tautkan jari telunjuk bapak/ibu dengan jempol
bapak/ibu, sekarang bayangkan pada saat bapak/ibu sedang bahagia,
sekarang tautkan jari tengah bapak/ibu dengan jempol, bayangkan saat
bapak/ibu bersama orang yang bapak/ibu cintai/sayang, sekarang tautkan
jari manis dengan jempol, bayangkan ketika bapak/ibu dipuji oleh seseorang
karena prestasi bapak/ibu, dan sekarang tautkan jari kelingking bapak/ibu,
bayangkan tempat yang paling indah yang pernah dikunjungi bapak/ibu,
coba ulangi lagi cara teknik 5 jari yang sudah kita pelajari tadi. wah, bagus
sekali mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian. Jadi, setiap
bapak/ibu merasa cemas, bapak/ibu bisa langsung praktikan cara ini, dan
bisa melakukannya lagi sesuai yang telah kita buat”.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berbincang-bincang
tentang masalah yang bapak/ibu rasakan dan latihan mempraktikan cara
teknik 5 jari?”
b. Evaluasi Objektif
“Nah, coba bapak/ibu praktekkan kembali apa yang telah saya ajarkan
tadi. Bagus, ternyata bapak masih ingat apa yang telah saya ajarkan”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Saya harap apa yang tadi saya ajarkaan kepada bapak/ibu, dapat
mempraktekan kembali sekitar 2x dalam sehari ya, pak/bu”.
STRATEGI PELAKSANAAN KELUARGA
KECEMASAN
Pertemuan :
Hari/tanggal :
Nama Klien :
Ruangan :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

DO :

2. Diagnose Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Umum
 Agar keluarga dapat memahami dan dapat mengingatkan klien agar
ansietasnya dapat teratasi
4. Tujuan Khusus
 Klien dapat dukungan dari keluarga agar tidak cemas dan takut dalam
menjalani operasi
5. Tindakan Keperawatan
a. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
b. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala ansietas yang dialami klien beserta
proses terjadinya.
c. Jelaskan cara-cara merawat klien ansietas.
B. Strategi Komunikasi Dalam Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, pak/bu. Selamat pagi, Saya suster A dari STIKes
Kharisma Karawang.”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah menjenguk anak bapak/ibu?”
c. Kontrak
 Topik
“Ibu saya ingin mengajak ibu/bapak berdiskusi tentang masalah
anak bapak/ibu. Bagaimana apakah setuju?”
 Waktu
“Kita akan berbincang-bincang selama 10 menit. Apakah bapak/ibu
setuju?”
 Tempat
“Bagaimana kalau kita berdiskusi di taman saja, pak/bu?”
2. Fase Kerja
“Bapak/ibu, menurut bapak/ibu apa masalah yang sedang dialami oleh
anak bapak/ibu? Apa yang membuat anak bapal/ibu takut melakukan
operasi? Bapak/ibu tahu apa itu kecemasan? Saya akan jelaskan ke
bapak/ibu bahwa kecemasan adalah …. Adapun tanda dan gejalanya
diantaranya …. Oleh karena itu kita harus memotivasi anak bapak/ibu
untuk dapat menjalani operasi yang sedang dihadapinya. Kita sama-
sama membantu mempraktikan teknik relaksasi atau napas dalam.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Ibu/bapak bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi?”
b. Evaluasi Objektif
“Ibu/bapak coba sebutkan pengertian kecemasan dan tanda gejala
yang dialami anak bapak/ibu sebelum anak bapak/ibu menjalani
operasi?”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bapak/ibu jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan dan
motivasi kepada anak bapak/ibu?”
d. Kontrak yang Akan Datang
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melatih bapak/ibu
untuk mengatasi kecemasan anak bapak/ibu sebagai teknik
peralihan situasi. Ibu/bapak mau kita melakukan dimana?
Bagaimana kalau ditaman ini lagi? Kita akan bertemu jam berapa?
Bagaimana kalau jam 10.00 ? Kita latihan kurang lebih 20 menit.
Sampai jumpa, Assalamualaikum wr wb.”
STRATEGI PELAKSAAN KELUARGA
KECEMASAN
Pertemuan :
Hari/tanggal :
Nama Klien :
Ruangan :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

DO :

2. Diagnose Keperawatan
Ansiestas
3. Tujuan Umum
 Agar keluarga dapat memahami dan dapat mengingatkan klien agar
ansietasnya dapat teratasi
4. Tujuan Khusus
 Klien dapat dukungan dari keluarga dalam menjalani operasinya.
 Melakukan teknik distraksi nafas dalam
5. Tindakan Keperawatan
a. Mengajarkan keluarga cara merawat dan melatih klien ansietas untuk
mengalihkan situasi.
b. Mengajarkan cara merawat dan melatih klien tarik nafas dalam.
c. Mengajarkan keluarga cara merawat dan melatih klien mengerutkan
dan mengendorkan otot.
d. Mengajarkan keluarga cara merawat dan melatih klien hipnotis diri
sendiri.
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, bapak/ibu. Selamat pagi masih ingat dengan saya?
Bagaimana keadaan anak bapak/ibu setelah bapak/ibu memberikan
motivasi? Apakah ada perubahan terhadap anak bapak/ibu?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah memberikan motivasi anak
bapak/ibu?”
c. Kontrak
 Topik
“Bapak/ibu saya ingin mengajarkan bapak/ibu cara melatih
mengurangi kecemasan yang terjadi dengan bapak/ibu.”
 Waktu
“Kita akan berlatih dalam waktu kurang lebih 20 menit. Bagaimana
apakah setuju?”
 Tempat
“Bagaimana kalau tempat berlatihnya disini saja? Apakah setuju?”
2. Fase Kerja
“Saya akan mengajarkan cara mengurangi cemas, pertama teknik relaksasi
atau nafas dalam. Ambil nafas sealama 3 detik dengan lambat, tahan
sealamat 3 detik, keluarkan perlahan sealama 3 detik melalui mulut. Ulangi
sebanyak 3 kali. Latihlah anak bapak/ibu melakukan ini dan selalu berikan
motivasi untuk mengurangi perasaan cemas yang sedang dialami kita
selama membantu untuk bisa mempraktekkan tekanan relaksasi atau nafas
dalam.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi, Subjektif
“Bapak/ibu bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berlatih relaksasi
atau nafas dalam ?”
b. Evaluasi, Objektif
“Coba bapak/ibu praktikan apa yang telah kita lakukan tadi ?”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bapak/ibu jangan lupa selalu memberikan dukungan atau motivasi
kepada anak bapak/ibu. Jangan lupa ajarkan teknik relaksasi atau nafas
dalam yang di pelajari kita tadi.”
d. Kontrak yang Akan Datang
 Topik
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk mengajarkan
keluarga merujuk klien yang sedang cemas.”
 Tempat
“Bapak/ibi mau kita lakukan dimana? Bagaimana kalau ditaman ini
lagi?”
 Waktu
“Kita akan bertemu jam berapa pak/bu? Bagaimana kalau jam 10.00
WIB? Kita akan latihan kurang lebih 20 menit.”
STARTEGI PELAKSANAAN KELUARGA
KECEMASAN
Petemuan :
Hari/tanggal :
Nama Klien :
Ruangan :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

DO :
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Umum
 Agar keluarga dapat memahami dan dapat mengingatkan klien agar
ansietasnya dapat teratasi
4. Tujuan Khusus
 Klien mendapat dukungan keluarga dalan mengalami operasi
 Mengajari keluarga untuk dapat merujuk pasien yang sedang
mengalami ansietas
5. Tindakan Keperawatan
- Menganjurkan keluarga cara merujuk klien bila cemasnya datang
kembali.
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksaan Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum bapak/ibu, selamat pagi. Masih ingat dengan saya?
Bagaimana keadaan anak bapak/ibu setelah bapak/ibu mengajarkan
teknik relaksasi? Apakah ada perubahan terhadap anak bapak/ibu?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah mengajarkan teknik relaksasi
pada anak bapak/ibi?”
c. Kontrak
 Topik
“Bapak/ibu saya ingin mengajarkan keluarga merujuk anak
bapak/ibu yang sedang mengalami kecemasan. Bagaimana setuju
pak/bu?”
 Waktu
“Kita akan berlatih dalam waktu kurang kebih 20 menit. Apakah
setuju?”
 Tempat
“Bagaimana kalau kita berlatih di taman ini lagi?”
2. Fase Kerja
“Bapak/ibu jika anak bapak/ibu sedang mengatakan cemas ajarkan anak
bapak/ibu teknik relaksasi, tetapi jika belum hilang maka rujuklah atau
beritahukan kepada tim kesehatan. Berikan anak bapak/ibu relaksasi dan
selalu berikan motivasi untuk mengurangi perasaan cemas yang sedang
dialaminya. Kita sama-sama membantu untuk menghilangkan rasa cemas
menghadapi operasi yang akan di jalaninya.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bapak/ibu bagaimana perasaannya setelah kita mempelajari cara
mengurangi kecemasan yang dialami anak bapak/ibu?”
b. Evaluasi Objektif
“Bapak/ibu coba praktikan apa yang telah kita lakukan tadi. Bagaimana
sepertinya bapak/ibu sudah bisa melakukannya.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bapak/ibu jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan atau
motivasi kepada anak bapak/ibu. Kalau nanti bapak/ibu berkunjung lagi
dan bertemu dengan saya, kita akan berdiskusi lagi seperti yang kita
lakukan sekarang. Saya pamit pak/ibu. Selamat siang.
Assalamualaikum.”

Anda mungkin juga menyukai