Anda di halaman 1dari 7

Page 01

Page 02

Page 03

Makna Hamdalah
Page 04

NAMA KELOMPOK
Page 05
1. Muhammad Ardine Ibnu Saputra
2. .........
Page 06

Page 07
Surah pertama dari Al-
Qur’an diawali dengan ‫الحمد‬
Page 01
.‫هلل‬Ini memberikan
keurgensian tersendiri
terhadap Al-Qur’an dan
Page 02
kalimat tersebut. Artinya
pesan kehidupan,
tuntunan ibadah dan
Page 03
akhlaq yang ada di dalam
Al-Qur’an merupakan nilai
yang tidak dapat dihargai
Page 04
dengan segala bentuk
penghargaan. Olehnya
itu, hamdalah menyiratkan Page 05
bahwa manusia tidak
punya kemampuan sedikit
pun untuk memberikan Page 06
pujian terhadap segala
nikmat Allah SWT, karena
nikmat itu sendiri di luar Page 07
dari perhitungan
matematis.
Hakikat ini telah ditegaskan Syekh Mari kita melihat secara saksama kedalaman
Abu al-Abbas al-Mursi dalam makna hamdalah di dalam Al-Qur’an:
pernyataannya berikut ini: “Firman-
Page 01 Nya: Hamdalah yang datang di dalam Al-Qur’an baik
﴾٢﴿ َ‫ب ْالعَالَ ّمين‬ ّ ‫) ْال َح ْم ُد ّ ه‬QS. al-Fatihah [1]:
ّ ِّ ‫َلِل َر‬ dalam bentuk pemberitaan ataupun perintah
2) terpaparkan dalam bentuk kata benda verbal
“Saya berkata: “Allah SWT telah (masdar), yaitu: ,‫ ْال َح ْمد‬seperti pada ayat berikut
ini: Page 02
mengetahui bahwa hamba-Nya
tidak dapat memuji-Nya
sebagaimana mestinya, sehingga ‫س ْب َحان ََك الله ُه هم َوتَ ّحيهت ُ ُه ْم فّي َها‬
ُ ‫د ََع َْوا ُه ْم فّي َها‬
Dia memuji sendiri diri-Nya. Di
waktu Dia telah menciptakan ‫ب‬ ّ ‫آخ ُر َدع َْوا ُه ْم أَ ّن ْال َح ْم ُد ّ ه‬
ّ ِّ ‫َلِل َر‬ ّ ‫س ََل ٌم ۚ َو‬َ Page 03
segala entitas kehidupan, maka ﴾١٠﴿ َ‫ْالعَالَ ّمين‬
hal ini menghendaki mereka
untuk memuji-Nya dengan pujian- Page 04
Nya, sehingga Dia berfirman: (QS. Yunus [10]: 10)
“Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam.” Artinya, segala
puji untuk-Nya semata yang ّ ‫َوقُ ّل ْال َح ْم ُد ّ ه‬
‫َلِل الهذّي لَ ْم يَت ه ّخ ْذ َولَدا َولَ ْم‬ Page 05
memuji diri-Nya dengan pujian
tersebut yang dikhususkan untuk- ُ‫يك فّي ْال ُم ْل ّك َولَ ْم يَ ُكن لهه‬ ٌ ‫يَ ُكن لههُ ش َّر‬
Nya, bukan untuk selain dari Dia.
Olehnya itu, Alif dan Lam pada
﴾١١١﴿‫ي ّ ِّمنَ الذُّ ِّّل ۖ َو َك ّبِّ ْرُُ تَ ْك ّبيرا‬ ٌّ ‫َو ّل‬ Page 06
( )‫ا ْل َح ْمد‬menyiratkan bahwa para
pemerhati Al-Qur’an telah (QS. Al-Isra’ [17]: 111)
mengetahui dengan begitu
dekatnya makna pujian ini yang Page 07
hanya patut dilantunkan untuk
Zat yang Maha Agung dan
Suci.”[[2]]
Olehnya itu, nikmat keislaman yang Bediuzzaman Said Nursi dengan begitu
memberikan tuntunan kehidupan apik dan indah telah mengilustrasikan
yang baik dan benar, ketenteraman tingkatan-tingkatan kenikmatan
Page 01 dan kedamaian jiwa, dan sebagaimana berikut:
keselamatan fisik, harta, harkat dan
martabat, merupakan puncak Pertama dan kedua: ‫الحمد هلل‬atas
kenikmatan yang senantiasa nikmat keimanan yang telah
Page 02 menghendaki manusia melantunkan mengangkat dari alam kemanusiaan
pujian di segala kesempatan. enam bentuk kegelapan dan
Penerapan hamdalah tidak sebatas memberikan sinar kehidupan:
pengucapan saja, tetapi ia dapat Kegelapan masa lalu pudar dan
diaplikasikan dalam praktek diterangi keimanan yang Page 03
kehidupan yang lebih luas lagi. Ini mengilhami lahirnya dunia Islam
dapat dilihat dari paparan berikut yang lebih terang dan menjanjikan.
ini: Kegelapan masa sekarang pudar
dan diterangi keimanan yang Page 04
ia merupakan simbol kesempurnaan mengilhamkan keberadaan surga
dari kemusliman seseorang yang yang menjanjikan segala bentuk
senantiasa merasakan nikmat Allah kenikmatan abadi.
setiap waktu, karena dengan Page 05
terciptanya kesadaran diri terhadap Ketiga: ‫الحمد هلل‬atas nikmat keimanan
nikmat tersebut meski tidak nampak yang menjadi tempat
di kasat mata merupakan menyandarkan segala sesuatu, dan
Page 06
kenikmatan tersendiri, yang dengan meminta perlindungan dan
sendirinya dapat menjadi motivasi pertolongan.
terhadap lahirnya manusia-manusia
yang senantiasa merasakan
Page 07
keberadaan dan kedekatan Sang
Maha Pencipta di sisinya. LANJUTAN
Dengan kelemahan dan banyaknya Keenam: ‫الحمد هلل‬atas nikmat
musuh manusia, ia sangat keimanan yang telah memperlihatkan
membutuhkan tempat berlindung dari dunia-akhirat seperti dua perjamuan
Page 01 segala ancaman musuh, dan dengan besar yang dipenuhi aneka ragam
kepapaan dan banyaknya kebutuhan nikmat. Orang-orang beriman dengan
dan harapan manusia, ia sangat leluasanya menikmati apa yang
memerlukan tempat menyandarkan disuguhkan di perjamuan tersebut
Page 02 segala kebutuhan dan keinginannya. dengan panca indera, baik yang
lahiriah atau batiniah, dan dengan
Keempat: ‫الحمد هلل‬atas nikmat cita rasa maknawi atau rohaniah
keimanan yang mengangkat mereka.
Page 03 kepedihan dan ketidakrelaan dari
hilangnya segala bentuk kenikmatan Ketujuh: ‫الحمد هلل‬atas adanya Allah.
halal dengan memperlihatkan Wujud Allah adalah nikmat yang paling
kenikmatan serupa yang senantiasa besar bagi setiap entitas kehidupan.
silih berganti. Tentunya, kondisi Nikmat ini mencakup nikmat-nikmat Page 04
seperti ini dengan sendirinya akan lain yang mustahil diilustrasikan
melanggengkan segala kenikmatan dengan tingkat bahasa manusia yang
dengan memperlihatkan muara dari terbatas.
setiap kenikmatan yang pergi dan Page 05
berlalu. Kedelapan: ‫الحمد هلل‬yang senantiasa
dipuji oleh setiap entitas kehidupan
Kelima: ‫الحمد هلل‬atas cahaya keimanan dengan menyebutkan sifat
yang memperlihatkan bahwa semua kesempurnaan dan keindahan-Nya. Page 06
entitas kehidupan bukanlah musuh, Setiap dari mereka bertahmid memuja
asing, dan benda mati yang kesempurnaan dan kemuliaan
menakutkan, melainkan mereka penciptaan-Nya yang melukiskan
adalah kekasih, saudara, cinta rukun, kemampuan, pengetahuan, Page 07
dan hamba yang senantiasa memuji keagungan, dan kebijakan-Nya.
dan berdzikir.
Kesembilan: Segala puji dari
Allah, dengan Allah, atas Allah,
untuk Allah dari setiap atom-atom
Page 01 yang ada pada setiap makhluk
sejak awal penciptaan dunia hingga
hari kiamat.
‫الحمد هلل‬atas kalimat tahmid ini sendiri
Page 02 yang membuka kesempatan kepada
siapa saja yang ingin melantunkan
pujian terhadap-Nya.
‫الحمد هلل‬atas nikmat Al-Qur’an, dan
Page 03 iman terhadap umat Islam.[[3]]
Di penghujung tulisan ini, penulis
mengajak para pemerhati tema-
tema keislaman untuk memenuhi
Page 04 setiap ruang waktu dan
kesempatan dengan tahmid yang
disuarakan ayat-ayat ini:
Page 05
‫ُور ّهم ّ ِّم ْن ّغ ِّل ت َ ْج ّري‬ ّ ‫صد‬ ُ ‫َونَزَ ْعنَا َما فّي‬
‫َلِل الهذّي‬ّ ‫ار ۖ َوقَالُوا ْال َح ْم ُد ّ ه‬ ُ ‫ّمن ت َ ْحتّ ّه ُم ْاْل َ ْن َه‬
‫ّي لَ ْو ََل أ َ ْن َه َدانَا‬ َ ‫َه َدانَا ّل َٰ َه َذا َو َما ُكنها ّلنَ ْهتَد‬ Page 06
‫ق ۖ َونُودُوا‬ ّ ِّ ‫س ُل َربِّّنَا بّ ْال َح‬
ُ ‫ت ُر‬ ْ ‫َّللاُ ۖ لَقَ ْد َجا َء‬
‫ه‬
‫ورثْت ُ ُموهَا ّب َما ُكنت ُ ْم‬ ّ ُ ‫أَن تّ ْل ُك ُم ْال َجنهةُ أ‬
﴾٤٣﴿ َ‫ت َ ْع َملُون‬ Page 07

(QS. al-A’raf [7]: 43)


Page 01

Page 02

Page 03

Page 04 Thank You


Page 05

Page 06

Page 07

Anda mungkin juga menyukai