Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rumah sakit merupakan tempat terakhir dalam menanggulangi penderita gawat
darurat oleh karena itu asilitas rumah sakit! khususn"a instalasi gawat darurat harus
dilengkapi sedemikian rupa sehingga dapat menanggulang gawat darurat.
Pela"anan keperawatan gawat darurat merupakan pela"anan proesional "ang didasarkan
 pada ilmu dan metodologi keperawatan gawat darurat ditu#ukan
ditu#ukan kepada klien atau pasien
"ang mempun"ai masalah aktual atau potensial mengan$am kehidupan tanpa atau ter#adin"a
se$ara mendadak atau tidak di perkirakan tanpa atau disertai kondisi lingkungan "ang tidak
dapat dikendalikan.
Di instalasi gawat darurat tiap saat pada kasus kegawatan "ang harus segera mendapat
 pela"anan dan perawatlah "ang selalu kontak pertama dengan pasien %&
%& #am! oleh sebab itu
 pela"anan proesional harus ditingkatkan karena pasien gawat darurat membutuhkan
membutuhkan
 pela"anan "ang $epat! tepat! dan $ermat dengan tu#uan mendapatkan
mendapatkan kesembuhan. 'leh
karenan"a perawat instalasi gawat darurat disamping mendapat bekal ilmu pengetahuan
keperawatan #uga perlu untuk lebih meningkatkan keterampilan "ang spesiik seperti
tambahan pengetahuan penanggulangan penderita gawat darurat (PP)D*.
+ekitar %, - kematian akibat trauma akibat trauma disebabkan oleh $edera dada dan
setengah dari korban $edera ganda  multiple in#uries #uga mengalami $edera dada . %/
 #umlah korban $edar dada atal masih hidup saat mereka men$apai IRD dan han"a 0,-
0,- "ang
memerlukan operasi. 1adi korban $edera dada masih bias diselamatkan bila dilakukan
 prosedur "ang tepat di ase prehospital dan IRD. 2u#uan
2u#uan makalah ini ialah untuk
memudahkan anda mengenali tanda dan ge#ala $edera dada berat serta memberikan
 pertolongan "ang tepat. 3edera dada "ang berat
berat biasan"a disebabkan ke$elakaan lalulintas!
 #atuh! luka tembak! luka tusuk! tabrakan dan sebagain"a.
B. 2u#uan
0. 4en#elaskan apa "ang dimaksud trend
%. 4en#elaskan apa "ang dimaksud isu
/. 4en#elaskan apa "ang dimaksud dengan trend dan isu dalam keperawatan
&. 4engetahui tren dan isu keperawatan gawat darurat
BAB II
PE4BAHA+AN
A. Pengertian
2rend adalah hak "anag sangat mendaar dalam berbagai pendekatan analisa! trend #uga
dapat dideenisikan salah satu gambaran ataupun inormasi "ang ter#adi pada saat ini "ang
 biasan"a sedang populer dimas"arakat.
Isu adalah suatu peristiwa atau ke#adian "ang dapat diperkirakan ter#adi ter#adi atau tidak
ter#adi pada masa mendatang. Isu adalah sesuatu "ang sedang dibi$arakan oleh ban"ak orang
namun masih belum #elas aktan"a atau buktin"a.
2rend dan isu keperawatan adalah sesuatu "ang sedang di bi$arakan ban"ak orang tentang
 praktek  mengenai keperawatan baik itu berdasarkan akta maupun tidak.
5eparawatan gawat darurat adalah pela"anan proesioanal keperawatan "ang di berikan
 pada pasien dengan kebutuhan urgen dan kritis. Namun U)D dan klinik kedaruratan sering di
gunakan untuk masalah "ang tidak urgen. 6ang kemudian ilosopi tentang keperawatan gawat
darurat men#adi luas! kedaruratan "aitu apapun "ang di alami pasien atau keluarga harus di
 pertimbangkan sebagai hedaruratan
Pela"anan gawat darurat tidak han"a memberikan pela"anan untuk mengatasi kondisi
kedaruratan "ang di alami pasien tetapi #uga memberikan asukan keperawatan untuk 
mengatasi ke$emasan pasien dan keluarga. sistem pela"ana bersiat darurat sehingga perawat
dan tenaga medis lainn"a harus memiliki kemampuan! keterampilan! tehnik serta ilmu
 pengetahuan "ang tinggi dalam memberikan pertolongan kedaruratan kepeda pesien.
B. 2rend dan Isu dalam 5eperawatan )awat Darurat
a. 3PR  R1P

Resusitasi #antung paru7paru atau 3PR adalah tindakan pertolongan pertama pada
orang "ang mengalami henti napas karena sebab7sebab tertentu. 3PR bertu#uan untuk 
membuka kembali #alan napas "ang men"empit atau tertutup sama sekali. 3PR sangat
dibutuhkan bagi orang tenggelam! terkena serangan #antung! sesak napas! karena s"ok akibat
ke$elakaan! ter#atuh! dan sebagain"a.
 Namun "ang perlu diperhatikan khusus untuk korban pingsan karena ke$elakaan!
tidak boleh langsung dipindahkan karena dikhawatirkan ada tulang "ang patah. Biarkan di
tempatn"a sampai petugas medis datang. Berbeda dengan korban orang tenggelam dan
serangan #antung "ang harus segera dilakukan 3PR.
3hain o sur8i8al merupakan suatu serial tindakan "ang harus dilakukan pada pasien
"ang mengalami henti #antung. 3hain o sur8i8al terdiri dari lima unsur!"akni9 pengenalan
dini henti #antung! pemberian 3PR se$ara dini! pemberian deibrilator sesegera mungkin!
 penatalaksanaan AL+ (Ad8an$e Lie +upport*! dan perawatan pas$a henti #antung.
Rantai kehidupan ($hain sur8i8al* terdiri dari beberapa tahap berikut ini (AHA! %:0:*9
0. 4engenali sedini mungkin tanda7tanda $ardia$ arrest dan segera mengaktikan
%.  panggilan gawat darurat (Emergen$" 4edi$al +er8i$es*
/. +egera melakukan R1P dengan tindakan utama kompresi dada
&. +egera melakukan deibrilasi #ika ada indikasi
,. +egera memberi bantuan hidup lan#utan (ad8an$ed lie support*
;. 4elakukan perawatan post $ardia$ arrest
 b. Indikasi
1. Pasien henti naas
Henti naas ditandai dengan tidak adan"a gerakan dada dan aliran udara pernaasan dari
korban atau pasien. Henti naas merupakan kasus "ang harus dilakukan tindakan Bantuan
Hidup Dasar. Henti naas ter#adi dalam keadaan seperti9 2enggelam atau lemas! stroke!
obstruksi #alan naas! epiglotitis! o8erdosis obat7obat! tersengat listrik! inark miokard!
tersambar petir! koma akibat berbagai ma$am kasus.
2. Pasien henti #antung
Pada saat ter#adi henti #antung! se$ara langsung akan ter#adi henti sirkulasi. Henti sirkulasi ini
akan dengan $epat men"ebabkan otak dan organ 8ital kekurangan oksigen. Pernaasan "ang
terganggu merupakan tanda awal akan ter#adin"a henti #antung. Henti #antung ditandai oleh
den"ut nadi besar tak teraba disertai kebiruan atau pu$at! pernaasan berhenti atau satu7satu!
dilatasi pupil tak bereaksi terhadap rangsang $aha"a dan pasien tidak sadar (+uharsono! 2.! <
 Ningsih! D. 5.! %::=*.
$. Alur Basi$ Lie +upport
0. 2ahapan persiapan
+ebelum melakukan resusitasi maka harus dilakukan beberapa prosedur berikut pada pasien
(AHA! %:0:*9
• 4emastikan kondisi lingkungan sekitar aman bagi penolong
• 4emastikan kondisi kesadaran pasien
Penolong harus segera mengka#i dan menentukan apakah korban sadartidak. Penolong harus
menepuk atau menggo"ang bahu korban sambil bertan"a dengan #elas9 >Hallo! Pak Bu?
Apakah anda baik7baik sa#a@.1angan menggo"ang korban dengan kasar karena dapat
mengakibatkan $edera. 1uga hindari gerakan leher "ang tidak perlu pada ke#adian $edera
kepala dan leher.
• 4engaktikan panggilan gawat darurat
1ika korban tidak berespon! segera panggil bantuan. 1ika ada orang lain disekitar korban!
minta orang tersebut untuk menelpon ambulans dan ketika menelpon memberitahukan hal7hal
 berikut9
 Lokasi korban
 Apa "ang ter#adi pada korban
 1umlah korban
 4inta ambulans segera datang
• 4emastikan posisi pasien tepat
Agar resusitasi "ang diberikan eekti maka korban harus berbaring pada permukaan "ang
datar! keras! dan stabil. 1ika korban dalam posisi tengkurap atau men"amping! maka balikkan
tubuhn"a agar terlentang. Pastikan leher dan kepala tersangga dengan baik dan bergerak 
 bersamaan selam membalik pasien.
%. ase7ase R1P (Resusitasi 1antung Paru* +esuai Algoritma AHA %:0:
a. Basi$ lie support (BL+* atau tun#angan hidup dasar 
Pada tahun %:0:! Ameri$an Heart Asso$iation (AHA* mengeluarkan panduan terbaru
 penatalaksanaan 3PR. Berbeda dengan panduan sebelumn"a! pada panduan terbaru ini AHA
mengubah algoritma 3PR dari AB3 men#adi 3AB.
• 3ir$ulation (3*
4engka#i nadi tanda sirkulasi Ada tidakn"a den"ut #antung korbanpasien dapat ditentukan
dengan meraba arteri karotis di daerah leher korban pasien! dengan dua atau tiga #ari tangan
(#ari telun#uk dan tengah* penolong dapat meraba pertengahan leher sehingga teraba trakhea!
kemudian kedua #ari digeser ke bagian sisi kanan atau kiri kira7kira 0C% $m raba dengan
lembut selama ,C0: detik. 1ika teraba den"utan nadi! penolong harus kembali memeriksa
 pernapasan korban dengan melakukan manu8er tengadah kepala topang dagu untuk menilai
 pernapasan korban pasien. 1ika tidak bernapas lakukan bantuan pernapasan! dan #ika
 bernapas pertahankan #alan napas.
4elakukan kompresi dada 1ika telah dipastikan tidak ada den"ut #antung luar!dilakukan
dengan teknik sebagai berikut 9
 4enentukan titik kompresi ($enter o $hest*9 3ari possesus "poideus pada sternum dengan
tangan kanan! letakkan telapak tangan kiri tepat % #ari diatas posseus "poideus.
 4elakukan kompresi dada
5aitkan kedua #ari tangan pada lokasi kompresi dada! luruskan kedua siku dan pastikan
mereka terkun$i pada posisin"a! posisikan bahu tegak lurus diatas dada korban dan gunakan
 berat badan anda untuk menekan dada korban sedalam minimal % in$hi (, $m*! lakukan
kompresi /: dengan ke$epatan minimal 0::menit atau sekitar 0= detik. (0 siklus terdiri
dari /: kompresi9 % 8entilasi*. Lan#utkan sampai , siklus 3PR! kemudian periksa nadi $arotis!
 bila nadi belum ada lan#utkan 3PR , siklus lagi. Bila nadi teraba! lihat pernaasan (bila belum
ada upa"a naas* lakukan res$ue breathing dan $he$k nadi tiap % menit.
 Airwa" (A* 2indakan ini bertu#uan mengetahui ada tidakn"a sumbatan #alan napas oleh benda
asing. Buka #alan naas dengan head tilt7$hin lit #aw thrust. 1ika terdapat sumbatan harus
dibersihkan dahulu! kalau sumbatan berupa $airan dapat dibersihkan dengan #ar i telun#uk atau
 #ari tengah "ang dilapisi dengan sepotong kain (ingers weep*! sedangkan sumbatan oleh
 benda keras dapat dikorek dengan menggunakan #ari telun#uk "ang dibengkokkan. 4ulut
dapat dibuka dengan teknik 3ross inger! dimana ibu #ari diletakkan berlawanan dengan #ari
telun#uk pada mulut korban.
 Breathing (B* Bantuan napas dapat dilakukkan melalui mulut ke mulut! mulut ke hidung atau
mulut ke stoma (lubang "ang dibuat pada tenggorokan* dengan $ara memberikan hembusan
napas seban"ak % kali hembusan! waktu "ang dibutuhkan untuk tiap kali hembusan adalah
0!,C% detik dan 8olume udara "ang dihembuskan adalah :::C0:::ml (0:mlkg* atau sampai
dada korbanpasien terlihat mengembang. Penolong harus menarik napas dalam pada saat
akan menghembuskan napas agar ter$apai 8olume udara "ang $ukup. 5onsentrasi oksigen
"ang dapat diberikan han"a 0; C 0-. Penolong #uga harus memperhatikan respon dari
korbanpasien setelah diberikan bantuan napas.
/. 2rauma dada
2rauma dada adalah trauma ta#am atau tembus thoraks "ang dapat men"ebabkan
tamponade #antung! perdarahan! pneumothoraks!
hematothoraks!hematopneumothoraks.2rauma thora adalah semua ruda paksa pada thora
dan dinding thora! baik trauma atau ruda paksa ta#am atau tumpul.Di dalam toraks terdapat
dua organ "ang sangat 8ital bagi kehidupan manusia! "aitu paru7paru dan #antung. Paru7paru
sebagai alat pernapasan dan #antung sebagai alat pemompa darah. 1ika ter#adi benturan atau
trauma pada dada! kedua organ tersebut bisa mengalami gangguan atau bahkan kerusakan.
Dada merupakan rongga bertulang "ang terbentuk dari 0% pasang tulang rusuk "ang
 berhubungan dengan tulang belakang di posterior dan tulang dada di anterior. +ara dan
 pembuluh darah inter$ostals ber#alan sepan#ang permukaan inerior pada setiap tulang rusuk.
Permukaan dalam rongga dada dan paru dilapisi selaput tipis! disebut pleura. Ruang antara
dua lapisan pleura normaln"a hampa (ruang potensial*! bila ruangan ini berisi udara akan
menimbulkan pneumothora! bila berisi darah akan menimbulkan hemothora. Pada orang
dewasa! ruangan potensial ini dapat menampung / liter $airan disetiap sisin"a. +etiap paru
menempati sebelah rongga dada. Di antara % rongga dada terletak mediastinum! "ang berisi
oleh #antung! aorta! 8ena ka8a superior dan inerior! trakea! bronkus utama dan esophagus.
4edulla spinalis dilindungi oleh $olumna 8ertebralis. Diaragma memisahkan organ7organ
thora dari rongga abdomen. 'rgan perut bagian atas seperti limpa! hati! gin#al! pan$reas dan
lambung dilindungi tulang rusuk bagian bawah.
Bila melakukan e8aluasi korban dengan kemungkinan trauma thora! harus selalu
mengikuti penilaian prioritas se$ara B2L+ untuk menghindari terlewatkann"a kondisi "ang
mengan$am #iwa. +elama sur8e" primer B2L+! $arilah $edera "ang paling parah terlebih
dahulu untuk memberikan kesempatan hidup pada korban tersebut . +eperti semua penderita
trauma lainn"a! mekanisme trauma penting diketahui untuk penanganan penderita trauma
dada. 3edera dada meungkin merupakan akibat dari trauma tumpul atau trauma ta#am. Pada
trauma tumpul energ" "ang didistribusikan meliputi area "ang luas dan $edera 8is$eral dapat
disebabkan karena deselerasi! robekan! kompresi atau ledakan. Luka penetrasi biasan"a
 berasal dari tembakan atau tusukan! energ" "ang didistribusikan meliputi area "ang lebih
sempit. 2er#angan peluru sering sulit diperkirakan akibatn"a! dan semua "ang berada di
dalam dada beresikoterkena. Hasil akhir "ang paling sering ter#adi pada $edera dada adalah
hipoksia #aringan. Hipoksia #aringan dapat ter#adi akibat 9
a. Pengiriman oksigen ke #aringan "ang tidak adekuat akibat sekunder dari obstruksi #alan naas
 b. Hipo8olemia akibat perdarahan
$. Fentilasi atau perusi "ang tidak sesuai akibat $edera parenkim paru
d. Perubahan tekanan pleura akibat tension pneumothora
e. 5egagalan pompa #antung akibat $edera miokardium berat
)e#ala utama $edera dada meliputi naas pendek! n"eri dada dan distress respirasi. 2anda
"ang menun#ukkan trauma thora termasuk 9 s"ok! batuk darah! sianosis! dinding dada
memar! lail $hest! luka terbuka! distensi 8ena leher! de8iasi tra$hea atau emisema subkutis.
Periksa suara naas di dada kiri dan kanan. 2rauma thora "ang mengan$am #iwa harus
segera diidentiikasi. 2erdapat 0% keadaan gawat darurat trauma thora. 3edera7$edera
 berikut ini harus dideteksi dan diterapi selama sur8ei primer B2L+ 9
0. 'bstruksi #alan naas
%. Pneumothora terbuka
/. 2ension pneumothora
&. Hemotora massi 
,. lail $hest
;. 2amponade #antung
3edera "ang mengan$am n"awa "ang dapat dideteksi selama pemeriksaan detil atau
e8aluasi di rumah sakit (se$ondar" sur8e"* adalah sebagai berikut9
0. Ruptur aorta traumati$
%. 3edera trakea atau $abang bronkus
/. 3ontusio miokardium
&. Robekan diaragma
,. 3edera esophagus
;. 3ontusio pulmonum
&. 4asalah 7 4asalah Pada 2rauma 2hora
0. 'bstruksi 1alan Naas
Dalam menangani #alan naas! harus selalu beranggapan terdapat pula $edera tulang ser8ikal.
%. 'pen Pneumothora (Pneumothorak 2erbuka*
5eadaan ini seing disebabkan oleh $edera ta#am! berupa luka dada "ang menghisap (su$king
$hest wound*. )e#ala dan tanda "ang timbul sesuai dengan ukuran kerusakan pada dinding
dada. Fentilasi normal melibatkan tekanan negati rongga dada akibat kontraksi diaragma.
+aat udara melalui saluran naas atas! paru akan berkembang. Adan"a luka terbuka "ang
 besar pada dinding dada (lebih besar dari trakea kira7kira seukuran #ari kelingking penderita*!
aliran udara melalui dinding dada "ang terbuka ini men"ebabkan bun"i menghisap! sehingga
disebut luka dada "ang menghisap. Udara han"a akan mengalir masuk ke rongga pleura!
tidak ke paru! sehingga oksigen tidak dapat didistribusikan ke darah! "ang selan#utn"a akan
 berakibat hipoksia dan gannguan 8entilasi.
Penatalaksanaan open pneumothoraks
0. Pastikan #alan naas terbuka
%. 2utup lobang pada dinding dada dengan material "ang masih tersedia!misaln"a pada
deibrillator! pembalut ber8aselin! sarung tangan karet! atau lembaran plastik. Penutupan
"ang dapat beresiko menimbulkan tension pneumothora . Untuk menghindari hal ini!plester 
/ sisi penutup lobang dada supa"a ter$ipta sema$am katup! udara dapat keluar tapi tidak 
dapat masuk rongga dada
/. Beri oksigen
&. Pasang monitor #antung! bila ada
,. 4onitor saturasi oksigen dengan pulse oimeter 
;. Ru#uk dengan $epat ke rumah sakit "ang tepat
+ekarang tersedia penutup luka dada (Asherman 3hest +eal* dengan katup satu arah "ang
saat ini merupakan benda terbaik untuk menutup luka dada terbuka. Pasang segera $hest tube
dan diikuti dengan operasi untuk menutup lobang tadi.
/. 2ension Pneumothora
3edera ini ter#adi bilamana terbentuk katup satu arah akibat trauma tumpul maupun ta#am.
Udara dapat masuk tetapi tidak dapat keluar dari rongga pleura!selan#utn"a akan
men"ebabkan peningkatan tekanan intratora$al sehingga paru "ang terkena kolaps dan
mediastinum akan terdorong kesisi berlawanan. 2ekanan ini akan men"ebabkan 8ena $a8a
superior dan inerior kolaps sehingga 8enous return (aliran balik 8ena* akan turun sampai
hilang. De8iasi tra$hea dan mediastinum men#auhi sisi "ang mengalami tension
 pneumothora! akan mengganggu 8entilasi paru lainn"a! meskipun hal ini merupakan
enomena lan#ut. 2anda7tanda klinis tension pneumothora termasuk dispneu!ke$emasan !
takipneu! suara naas menurun! pada perkusi terdengar hipersonor di sisi "ang terkena
hipotensidan distensi 8ena leher. De8iasi tra$hea di#umpai pada ase lan#ut (dan #arang* tapi
 bila tidak di#umpai tidak berarti bukan tension pneumothora. Pada 0:= penderita tension
 pneumothora dan membutuhkan dekompresi dengan #arum tidak di#umpai adan"a de8iasi
tra$hea. Penurunan da"a pegas$omplian$e paru (ditandai dengan terasa berat saat meremas
 balon alat bag 8al8e* sudah harus di$urigai kemungkinan ter#adin"a tension pneumothora.
Penatalaksanaan tension pneumothorax
0. Pastikan #alan naas terbuka
%. Beri 'ksigen konsentrasi tinggi
/. 4onitor saturasi oksigen dengan pulse oksimeter 
&. +egera ru#uk ke rumah sakit "ang tepat
,. Hubungi tempat tu#uan pela"anan medis
Penderita harus diru#uk kerumah sakit dengan $epat sehingga dapat dilakukan dekompresi
dada. 3hest tube #uga perlu disediakan sesampain"a di rumah sakit.
&. Hemothora 4asi 
2erdapat darah di dalam $a8um pleura disebut hemothora. Hemothora massi ter#adi bila
sekurang7kurangn"a 0,:: ml darah terkumpul di $a8um pleura. +etiap rongga dada dapat
menampung kurang lebih /::: ml darah. Hemothora massi lebih sering disebabkan oleh
trauma oleh trauma ta#am dibandingkan trauma tumpul! tapi kedua #enis trauma tersebut
dapat merusak pembuluh darah besar paru atau sistemik. 5etika darah terkumpul di $a8um
 pleura! paru pada daerah "ang $edera akan kolaps. Bila darah "ang terkumpul $ukup ban"ak 
(#arang*! mediastinum akan terdorong ke sisi "ang berlawanan. Fena $a8a superior dan
inerior! serta paru kontralateral akan terkompresi. 5ehilangan darah selan#utn"a akan
 berakibat hipoksemia.2anda dan ge#ala hemothora massi disebabkan oleh hipo8olemia dan
gangguan respirasi. Penderita dapat mengalami hipotensi akibat kehilangan darah! kompresi
 #antung dan pembuluh darah besar. )elisah dan kebingungan disebabkan oleh hipo8olemia
dan hipoksemia. 2anda klinis s"ok hipo8olemi mungkin sudah terlihat pembuluh 8ena leher 
 biasan"a kempis akibat sekunder dari hipo8olemia! tapi kadang #uga bias distensi akibat
kompresi mediastinum. 2nada lain berupa suara naas "ang menurun dan pada perkusi timbul
suara pekak disisi paru "ang terkena.
Penatalaksanaan Hemothorax
0. Pastikan #alan naas terbuka
%. Beri oksigen aliran tinggi
/. +egera ru#uk ke rumah sakit "ang tepat
&. 4onitor saturasi oksigen dengan pulse oksimeter 
,. Hubungi tempat tu#uan pela"anan medis
,. lail 3hest
Hal ini ter#adi bila tiga atau lebih tulang rusuk "ang berdekatan patah! sekurang kurangn"a
 pada dua tempat terpisah. +egmen patahan ini tidak terhubung lagi dengan dinding dada.
Dapat ter#adi lateral atau anterior (terpisah dari sternum* lail $hest. Pada patah tulang rusuk 
 posterior! susunan otot7otot "ang padat men$egah ter#adin"a lail $hest. lail segmen
 bergerak paradoksal dengan sisa dinding dada. 5ekuatan "ang mengakibatkan lail $hest #uga
akan men$ederai paru! dan memar paru"ang timbul akan memperberat hipoksia. Pasien #uga
 beresiko menderita hemothora atau pneumothora. lail segmen "ang besar akan
menimbulkan distress naas "ang n"ata. N"eri pada $edera dinding dada memperberat
gangguan naas "ang n"ata. N"eri pada $edera dinding dada memperberat gangguan
 pernaasan "ang telah ada akibat gerakan paradoksal dan memar paru. Palpasi dada akan
teraba krepitasi sebagai tambahan gerakan naas abnormal.
Penatalaksanaan flail chest
0. Pastikan #alan naas terbuka
%. Beri oksigen
/. Bantu 8entilasi bila perlu! harus diingat bahwa lail $hest sering diikuti pneumothora
&. 4onitor saturasi oksigen dengan pulse oksimeter 
,. +egera ru#uk ke rumah sakit "ang tepat
;. +tabilisasi lail segmen dengan tekanan tangan! beri kain bersih lalu plester. 2indakan ini
tidak perlu terburu7buru dilakukan sebaikn"a menunggu sampai penderita stabil di atas
 ba$kboard. Usahakan men#aga stabilisasi pada segmen lail dengan tekanan manual selama
melakukan roll.
. Hubungi tempat tu#uan pela"anan medis
=. Pasang monitor #antung bila alat tersedia! karena trauma miokardium ini #uga sering
men"ertai $edera ini.
;. 2amponade 1antung
5eadaan ini sering ter#adi pada trauma ta#am.+elaput peri$ardium merupakan membran "ang
tidak elastis "ang mengelilingi #antung. Bila ter#adi penumpukan darah pada rongga
 peri$ardium! 8entrikel akan tertekan. 4eskipun dalam #umlah sedikit ! darah dalam rongga
 peri$ardium akan mengganggu pengisian #antung. Pada saat tekanan kompresi pada 8entrikel
meningkat! pengisian darah ke #antung akan turun sehingga $ardia output menurun. 2rias
klasik tamponade #antung adalah hipotensi! distensi 8ena leher! suara #antung
terendammen#auhmule (trias be$k*. +uara #antung men#auh mungkin sulit dikenali
dilapangan! namun bila anda mendengarkan suara #antung saat sur8e" primer adan akan
memperhatikan perubahnn"a kemudian. Bila nadi korban pada saat inspirasi menghilang
(pulsus paradoksus*! mungkin korban tersebut mengalami tamponade #antung. Diagnosis
 banding utama adalah tension pneumothora. Pada tamponade #antung ! pasien dalam
keadaan s"ok dengan posisi tra$hea ditengah dan bun"isuara naas di paru kiri7kanan sama
keras ke$uali bila tamponade #antung disertai pneumothora atau hemothora.
Penatalaksanaan tamponade jantung
0. Pastikan #alan terbuka dan beri oksigen
%. 2amponade #antung akan $epat berubah men#adi atal dan tidak dapat ditangani dilapangan !
maka segera ru#uk ke rumah sakit "ang tepat.
/. Hubungi tempat tu#uan pela"anan medis
&. 4onitor saturasi oksigen dengan pulse oksimeter 
,. 4onitor #antung bila alat tersedia
. Ruptur Aorta 2raumatik 
4erupakan pen"ebab kematian $epat tersering dari ke$elakaan kendaraan motor atau #atuh
dari suatu ketinggian. G: - penderita meninggal dengan segera. Diagnosa dini dan
 pembedahan dapat men"elamatkan n"awa. Robekan aorta torakalis biasan"a akibat dari
$edera deselerasi dengan #antung dan ar$us aorta "ang tiba7tiba bergerak ke anterior 
(benturan ke /*! merobek aorta "ang sebelumn"a berikatan ligamentum arteriosum . Pada
0:- kasus tidak langsung tampak perdarahan "ang n"ata! robekan aorta ini tertutup #aringan
sekitarn"a dan lapisan ad8entitia. 2etapi ini han"a sementara dan tetap akan rupture dalam
 beberapa #am bila tidak dilakukan pembedahan.
Diagnosa ruptur aorta traumati$ sulit ditegakkan dilapangan ! bahkan di rumah sakit #uga
sering terlewatkan. Riwa"atmekanisme ke$elakaan merupakan hal "ang sangat
 penting!karena pada ban"ak penderita tidak di#umpai tanda7tanda trauma thora "ang n"ata.
Inormasi seberapa parah mobil! kerusakan kemudi dengan $edera deseleerasi atau ketinggian
 berapa penderita #atuh sangat penting. Pada keadaan "ang sangat #arang ! mungkin didapatkan
hipertensi anggota gerak atas dan pulsasi "ang berkurang pada tungkai bawah.
Penatalaksanaan
0. Pastikan #alan naas terbuka
%. Beri 'ksigen
/. +egera ru#uk ke rumah sakit "ang tepat
&. Hubungi tempat tu#uan pela"anan medis
,. 4onitor saturasi oksigen dengan pulse oimeter 
;. 4onitor #antung bila tersedia
DA2AR PU+2A5A
Andrew H. 2ra8ers! 2homas D. Rea! Bentle" 1. Bobrow! Dana P. Edelson! Robert A.Berg!
4i$hael R. +a"re! 4ar$ D. Berg! Leon 3hameides! Robert E. '3onnor and Robert A. +wor.
%:0:. 3PR '8er8iew. Ameri$an Heart Asso$iation. Folume &
Da8id 4arkenson! 1ere" D. erguson! Leon 3hameides! Pas$al 3assan! 5in7Lai 3hung!
1onathan Epstein! Louis )onales! Rita Ann Herrington! 1ere" L. Pellegrino! Norda Rat$li 
and Adam +inger. %:0:. irst Aid. Ameri$an Heart Asso$iation. Folume 0

Anda mungkin juga menyukai