A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
c) Klien mengatakan sulit tidur pada malam hari dan sering terbangun.
Data Objektif
a) Klien terlihat seperti orang cemas dan ketakutan di tandai dengan Pusing dan sakit kepala,
Susah tidur kadang Dada berdebar-debar.
2. Diagnosa keperawatan
Ansietas
4. Tindakan keperawatan
a) Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinterak berinteraksi
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah :
- Berjabat tangan
- Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap kali bertemu pasien
e) Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri :
pengalihan situasi
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi bapak! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini .nama
saya Bangkit. Saya adalah mahasiswa dari STIKes Muhammadiyah Klaten. Nama bapak
siapa?” bapak senangnya dipanggil apa?
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
- Topik
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan cara
mengontrol cemas dengan latihan relaksasi”
- Waktu
“Berapa lama punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau
15 menit saja”
- Tempat
- Tujuan
“Agar bapak dapat mengetahui kecemasan yang bapak rasakan serta cara
mengatasinya”
2. Fase Kerja
“Sekarang coba bapak ceritakan apa yang bapak rasakan saat ini”
“Coba bapak ceritakan pada saya”
“Ouw jadi bapak merasa cemas karena bapak kehilangan pekerjaan ya bapak ? Jika boleh saya
tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya”
“Saya mengerti bagaimana perasaan bapak. Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama jika
diposisi bapak. Tapi saya sangat kagum sama bapak Karena bapak mampu menahan semua
cobaan ini. bapak adalah orang yang luar biasa. Yang perlu bapak ketahui adalah bapak saat ini
berada pada tingkat kecemasan ringan. Untuk itu, bapak perlu melakukan terapi disaat bapak
merasakan perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan
bapak. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan bapak denganlatihan relaksasi
dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satucara untuk mengurangi kecemasan yang
bapak rasakan”
“ Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, bapak perhatikan saya, lalu bapak
bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya pak, . bapak silakan duduk dengan
posisi seperti saya. Pertama-tama, bapak tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan
nafas dalam hitungan tiga setelah itu ibuhembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara
perlahan-lahan. Sekarang coba bapak praktikkan”
“Bagus sekali bapak sudah mampu melakukannya. bapak bisa melakukan latihan ini selama 5
sampai 10 kali sampai bapak merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut untuk mengatasi
kecemasan, bapak bisa melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan bapak melepas
kecemasan dengan tertawa, berolahraga,menulis kecemasan bapak disebuah kertas,bersantai
seperti jalan-jalan atau bapak juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan music.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
- Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita ngobrol tentang masalah yang bapak rasakan
dan latihan relaksasi?”
- Objektif
“Coba bapak ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Jam berapa bapak akan berlatih lagi melakukan cara ini?”
“ Mari, kita masukkan dalam jadwal harian bapak. Jadi, setiap bapak merasa cemas,bapak
bisa langsung praktikkan cara ini”
c. Kontrak yang akan datang
- Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang bapak rasakan,
bagaimana jika kita latihan kembali besok pak? Jangan lupa bapak mencoba teknik yang
lain untuk mengurangi kecemasan ya”
- Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti
hari ini. Berapa lama bapak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok?
Bagaimana kalau 20 menit saja”
- Tempat
Dimana bapak akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita
melakukannya disini saja”