Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

FOCUS GROUP 3 :
1. Chatrine Triana Sihombing
2. Dian Rahmawati
3. Nurhadi Wibowo
4. Yuni Kartika

Kelas : C

FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDY EKSTENSI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2020/2021
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien Tn. A sedang dirawat dengan rencana operasi bedah jantung. Tn. A adalah seorang
kepala keluarga berusia 47 tahun mempunyai 1 istri dan mempunyai 1 anak yang masih
balita. Klien diantar oleh perawat ruang rawat inap ke ICU untuk dilakukan orientasi
ruangan ICU dengan kursi roda. Saat klien akan dilakukan orientasi kamar ICU yang
nantinya akan digunakan pasca tindakan, klien terdiam tampak tegang dan gelisah. Klien
mengatakan selalu memikirkan akan terjadi sesuatu yang buruk, Klien khawatir
operasinya akan gagal dan banyak menimbulkan komplikasi. Klien takut akan
meninggalkan anak yang masih kecil dan istrinya. Klien mengatakan sudah beberapa hari
mengalami gelisah, sulit tidur, tidak nafsu makan sejak di jelaskan oleh dokter mengenai
penyakit dan rencana operasi yang akan dilakukan .
2. Diagnosa Keperawatan : Ansietas
3. Tujuan :
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengenal ansietas
c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
d. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi
ansietas
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa
aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina
hubungan saling percaya adalah :
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Berjabat tangan
3) Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan, asal institusi)
4) Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
5) Menjelaskan tujuan interaksi
6) Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
b. Bantu pasien mengenal ansietas
1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
1) Pengalihan situasi
2) Latihan relaksasi Tarik nafas dalam , Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot ,
Teknik 5 jari
d. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul

B. Proses pelaksanaan tindakan (Strategi Pelaksanaan)

Fase Orientasi :

1. Salam Terapeutik
”Assalamualaikum bapak, perkenalkan nama saya perawat D, panggil saja saya perawat
D saya perawat yang sedang bertugas di ICU, nama bapak siapa pak? Bapak lebih suka
dipanggil siapa?
2. Evaluasi / Validasi
“Baiklah, Bapak sebelumnya bagaimana perasaan Bapak A hari ini ? apakah ada
keluhan?”
“Jadi bapak semalam tidak bisa tidur karena takut mau operasi ya pak ?”
“Apa yang bapak sudah lakukan untuk menguranginya ? Apakah itu membantu ?”
3. Kontrak
a. Topik dan tujuan : “kalau begitu, sebelum kita memulai untuk orientasi ruangan.
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar tentang keadaan bapak sekarang ?
Tentang rasa cemas yang bapak alami, Tujuannya supaya bapak lebih tenang dan
rileks sehingga lebih siap menghadapi tindakan besok”
b. Waktu : “ untuk waktunya saya rasa 30 menit cukup untuk kita berbincang-bincang,
bagaimana ? apakah bapak bersedia ?”
c. Tempat : “Bapak mau berbincang-bincang dimana ? Di ruang sebelah sana saja
bagaimana pak ? Baiklah”

Fase Kerja :
1. Pengkajian
a. Penyebab :
“Jadi begini pak, tadi bapak mengatakan bahwa bapak semalam tidak bisa tidur dan
merasa khawatir. Kalau boleh tahu, apa penyebabnya ? Coba bapak ceritakan lebih
lanjut tentang perasaan bapak?”
b. Tanda dan gejala
“Oh, jadi bapak sudah lama rencana tindakan operasinya, sejak 4 hari yang lalu, tetapi
bapak baru berani melakukan tindakannya sekarang ?”
“ Jadi seperti itu, bapak khawatir operasinya akan gagal dan meninggalkan anak juga
istri. Apakah bapak merasa takut dan jadi gelisah?”
c. Akibat
“Apakah rasa takut dan gelisah yang bapak rasakan, membuat bapak kurang
bersemangat dan jadi bingung, tidak bisa tidur, sulit focus, jantung berdebar-debar?”
d. Diagnosis
“Baik bapak, saya mengerti apa yang bapak rasakan saat ini.”
“Tanda dan gejala yang bapak rasakan dan bapak utarakan merupakan salah satu
tanda bapak mengalami ansietas atau kecemasan. Apakah bapak bersedia belajar
mengenai cara untuk mengurangi rasa cemas seperti yang bapak rasakan saat ini ?
e. Tindakan keperawatan
Memang sulit menerima kenyataan untuk melakukan tindakan operasi apalagi operasi
yang cukup besar yang bisa mengancam nyawa, tapi untuk setiap tindakan itu ada
resiko dan manfaatnya pak , sebaiknya bapak lebih memikirkan manfaat yang akan
terjadi, kalau bapak tidak dilakukan tindakan bedah jantung, bapak akan selalu
merasakan sakit, sesak, dan mungkin bahkan bisa terjadi kematian yang bapak
takutkan. Mohon maaf bapak, bukan berarti saya menakut-nakutin bapak, tapi ini
demi kebaikan bapak, memotivasi bapak untuk tetap berpikir positive.
“Kalau saya boleh tahu, apakah bapak tahu tentang apa itu rasa cemas pak ?”
“benar sekali pak , cemas adalah perasaan was-was, rasa khawatir yang berlebihan,
rasa tidak nyaman dan takut seolah-olah akan terjadi sesuatu hal yang buruk. Bisa
menyebabkan tidak bisa tidur, sulit focus, gelisah, tekanan darah naik, jantung
berdebar-debar, gangguan lambung seperti sakit perut tiba-tiba, dan panik”
“Dari tanda-tanda yang saya sebutkan, yang mana saja yang bapak rasakan?”
“Lalu, apa yang bapak lakukan untuk mengurangi rasa cemas bapak selama ini
sampai bapak bisa memutuskan untuk berani melakukan tindakan operasi ?”
“Waahh.. hebat sekali bapak ya,, benar sekali bapak dengan bapak sholat dan
mendekatkan diri kepada Allah itu membuat hati tenang, lalu mengalihkan nya
dengan kesibukan memang bisa mengurangi cemasnya pak, masih ada cara untuk bisa
mengurangi kecemasan pak, dengan menggunakan Teknik relaksasi nafas dalam.
Apakah bapak sudah pernah tahu atau pernah melakukan hal tersebut ?”
“Baik bapak, kalau belum, saya akan membantu bapak untuk mengajarkan cara
menggunakan Teknik relaksasi napas dalam, caranya gampang pak, tidak perlu
peralatan, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Ini merupakan salah satu cara
untuk mengurangi kecemasan yang bapak rasakan. Bagaiman kalau kita latihan
sekarang. Saya akan mencontohkannya, bapak perhatikan ya, lalu bapak nanti bisa
mengikuti cara yang sudah saya ajarkan.”
“Kita mulai ya pak. Bapak duduk saja dengan posisi seperti itu. Pertama-tama, bapak
tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan ketiga
setelah itu bapak hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-
lahan. Nah, sekarang coba bapak praktikkan. Wah bagus sekali, bapak sudah mampu
melakukannya. Bapak bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai
bapak merasa relaks atau santai”
Terminasi :
Evaluasi
1. Subjective : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita ngobrol tentang masalah yang
bapak rasakan dan latihan relaksasi? Apakah bapak sudah lebih rileks dan tenang
sekarang?”
2. Objective : “Kalau begitu, coba bapak jelaskan kembali hal-hal apa saja yang kita
dapatkan dari perbincangan tadi ? Coba bapak ulangi lagi cara Teknik relaksasi napas
dalam yang sudah kita pelajari, wah bagus sekali, bapak sudah paham dan sudah tampak
sedikit rileks, sudah bisa tersenyum .
3. Rencana Tindak Lanjut Klien : “Alhamdulillah bapak sudah lebih rileks dan nyaman .
Setiap kali bapak merasa cemas, khawatir tentang apa saja, Bapak bisa melakukan Teknik
relaksasi tersebut, kapan saja, minimal 3 kali sehari di pagi , siang dan malam sebelum
tidur. Dan setiap kali bapak merasa takut akan suatu tindakan, bapak ingat kembali tidak
ada usaha yang mengkhianati hasil, semua ada manfaat dan resikonya, dan jangan lupa
untuk relaksasi nafas dalam. Semoga dengan latihan ini bisa membantu bapak lebih rileks
ya pak . Baiklah, sebelum kita akhiri apakah ada yang masih ditanyakan pak ?”
4. Rencana tindak lanjut perawat : “ Baiklah bapak, sudah 30 menit kita berbincang-bincang
. Saya rasa perbincangan ini sudah cukup. Ada 1 lagi cara yang bisa untuk mengurangi
cemas yaitu dengan melakukan peregangan otot. Besok pagi sebelum malamnya bapak
tindakan, kita ketemu lagi ya pak untuk membahas peregangan otot bisa mengurangi
cemas. Sekitar jam 8 pagi ya pak . Baiklah , kalau begitu sekarang kita lanjutkan dengan
orientasi kamar ICU nya ya pak bersama perawat Y. terimakasih .
5. Salam
“Baiklah, saya pamit dulu ya pak . Assalamualaikum .”

Anda mungkin juga menyukai