Anda di halaman 1dari 1

Iskemia tungkai akut adalah kondisi di mana terjadi penurunan mendadak perfusi

tungkai yang biasa melibatkan trombus dan emboli. Trombus dapat berasal dari
perkembangan penyakit arteri, diseksi aorta, thrombus graft, aneurisma,
hiperkoagulabilitas, iatrogenik, dan lainnya. Gambaran klinis iskemia tungkai
dikatakan akut bila terjadi dalam 2 minggu. Gejala berkembang dalam hitungan jam
sampai hari dan bervariasi dari episode klaudikasio intermiten hingga rasa nyeri di
telapak kaki atau tungkai ketika pasien sedang beristirahat, parestesia, kelemahan
otot, dan kelumpuhanpada ekstremitas yang terkena. Temuan fisik yang dapat
ditemukan meliputi tidak adanya pulsasi di daerah distal dari oklusi,kulit teraba
dingin dan pucat atau berbintik-bintik, penurunan sensasi saraf, dan penurunan
kekuatan otot. Tanda-tanda ini biasa disingkat sebagai 6 P: Paresthesia, Pain,
Pallor, Pulselessness, Poikilothermia (gangguan pengaturan suhu tubuh), dan
Paralysis. (Heri Gunawan,2017)

Akut Limb iskemik didefinisikan sebagai penurunan perfusi secara mendadak di bagian
tungkai yang berlangsung kurang dari 14 hari, mengakibatkan variable manifestasi klinis

Acute limb ischemia was defined as sudden decrease in limb perfusion of less than 14 days
duration, resulting in variable ischaemic clinical manifestation and potential risk of limb loss.
We reported a case female 64 years old with sudden onset of right leg pain in last 3 days
with history of hipertension, Diabetes Mellitus and heart failure. From physical examination
of lower extremity was found pulselessness, pallor, paresthesi, poikilothermia, paralysis,
and pain at the level of A. Poplitea dextra. Diagnosis was confirmed with Duplex
Ultrasonography. From arteriography we found thrombus with subtotal occlusion at
proximal a. Femoralis dextra and diffuse stenosis at the distal. Operation was not carried out
as the request of the patient and it was decided to performed Catheter-directed
Thrombolysis. In evaluation there was flow improvement at a. Femoralis dextra but it did
not reach peripheral perfussion due to reperfussion injury. (J Kardiol Indones. 2015;36:88-
93)

Anda mungkin juga menyukai