1. Onset
o Acute : kurang dari 14 hari
o Acute on cronic : perburukan tanda dan gejala kurang dari 14 hari
o Cronic iskemic stable : lebih dari 14 hari
2. Severity
o Incomplit : tidak dapat ditangani
o Complit : dapat ditangani.
o Irreversible : tidak dapat kembali ke kondisi normal
C. MANIFESTASI KLINIK
Tanda dan Gejala dari kasus ALI adalah 6 P, yaitu:
1. Pain (nyeri): terjadi nyeri yang hebat, terlokalisasi di daerah ekstrimitas dan muncul
tiba-tiba, intensitas nyeri tidak berhubungan dengan beratnya iskemia karena pasien
yang mengalamineuropathy dimana sensasi terhadap nyeri menurun.
2. Parasthesia (tidak mampu merasakan sentuhan pada ekstremitas)
3. Paralysis (kehilangan sensasi motorik pada ekstremitas): adanya parasthesia dan
paralysis merupakan pertanda yang buruk dan membutuhkan penanganan segera
4. Pallor (pucat) : tampak putih. pucat, dan dalam beberapa jam dapat menjadi kebiruan
atau ungu/mottled
5. Pulseless (menurunnya/tidak adanya denyut nadi): denyut nadi tidak teraba
dibandingkan pada kedua ekstrimitas.
6. Perishingly cold/Poikilothermia (dingin pada ekstremitas).
Terdapat manifestasi klinis yang berbeda pada akut limb iskemik yang disebabkan oleh
thrombus dan emboli.
1. Manifestasi klinik ALI disebabkan karena emboli:
Tanda dan gejala yang muncul tiba-tiba dalam beberapa menit.
Tidak terdapat klaudiokasi
Ada riwayat atrial fibrilasi
Ekstremitas yang terkena tampak kekuningan.
Pulsasi pada kolateral ekstrimitas normal.
Dapat terdiagnosa secara klinis dan dilakukan pengobatan dengan pemberian
walfarin atau embolectony.
2. Manifestasi ALI disebabkan karena thrombus:
Tanda dan gejala yang muncul dapat terjadi dalam beberapa jam sampai berhari-
hari.
Ada klaudikasio
Ada riwayat ateroskerotik kronik
Ekstremitas yang terkena tampak sianotik dan lebam
Pulsasi pada kolateral ekstrimitas tidak ada
Dapat terdiagnosa dengan angiography dan dilakukan tindakan bypass atau
pemberian obat-obatan fibrinolitik.
D. PATOGENESIS
Pada awalnya tungkai tampak pucat (vena yang kosong), tetapi setelah 6-12 jam akan
terjadi vasodilatasi yang disebabkan oleh hipoksia dari otot polos vaskular. Kapiler akan
terisi kembali oleh darah teroksigenasi yang stagnan, yang memunculkan
penampakan mottled (yang masih hilang bila ditekan). Bila tindakan pemulihan aliran darah
arteri tidak dikerjakan, kapiler akan ruptur dan akan menampakkan kulit yang kebiruan yang
menunjukkan iskemia irreversibel. Nyeri terasa hebat dan seringkali resisten terhadap
analgetik. Adanya nyeri pada ekstremitas dan nyeri tekan dengan penampakan sindrom
kompartemen menunjukkan tanda nekrosis otot dan keadaan kritikal (yang kadang kala
irreversibel). Defisit neurologis motor sensorik seperti paralisis otot dan parastesia
mengindikasikan iskemia otot dan saraf yang masih berpotensi untuk tindakan penyelamatan
invasif (urgent). Tanda-tanda diatas sangat khas untuk kejadian sumbatan arteri akut yang
tanpa disertai kolateral. Bila oklusi akut terjadi pada keadaan yang sebelumnya telah
mengalami sumbatan kronik, maka tanda yang dihasilkan biasanya lebih ringan oleh karena
telah terbentuk kolateral. Adanya gejala klaudikasio intermiten pada ekstremitas yang sama
dapat menunjukkan pasien telah mengalami oklusi kronik sebelumnya. Keadaan akut yang
menyertai proses kronik umumnya beretiologi trombosis.
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Anamnesis mempunyai 2 tujuan utama : menanyakan gejala yang muncul pada
ekstremitas yang berhubungan dengan keparahan dari iskemia anggota gerak dan
mengkaji informasi terdahulu, menyinggung etiologi, diagnosis banding, dan kehadiran
penyakit yang signifikan secara berbarengan. Pengkajian sebaiknya dilakukan pada fase
pra koroner, pembuluh darah serebral, dan pembuluh darah sambungan (revaskularisasi).
Pengkajian umum yang sebaiknya dilakukan yaitu mengenai pengkajian riwayat yang
jelas mengenai kemungkinan penyebab dari iskemik pada tungkai, derajat iskemik,
termasuk penjadwalan untuk bedah umum ataupun bedah vascular bila kondisi
memungkinkan.
2. Pemeriksaan fisik.
Bandingkan dengan ekstremitas kanan dengan kiri (yang terkena efek ALI dengan yang
normal)
o Pulsasi
Apakah defisit pulsasi bersifat baru atau lama mungkin sulit ditentukan pada pasien
penyakit arteri perifer (PAD) tanpa suatu riwayat dari gejala sebelumnya, pulsasi
radialis, dorsalis pedis mungkin normal pada kasus mikro embolisme yang mengarah
pada disrupsi (penghancuran) plak aterosklerotik atau emboli kolestrol.
o Lokasi
Tempat yang paling sering terjadinya oklusi emboli arterial adalah arteri femoralis,
namun juga dapat di temukan pada arteri aksila, poplitea iliaka dan bifurkasio aorta.
o Warna dan temperature
Harus dilakukan pemeriksaan terhadap abnormalitas warna dan temperatur. Warna
pucat dapat terlihat, khususnya pada keadaan awal, namun dengan bertambahnya
waktu, sianosis lebih sering ditemukan. Rasa yang dingin khususnya ekstremitas
sebelahnya tidak demikian, merupakan penemuan yang penting.
Cambridge University
Alonso, Alvaro., Mc Manus, D.David & Fisher, Z.Daniel. 2011. Peripheral Vascular Disease.
Creager, A Mark, et al. 2012. Acute Limb Ischemia, The New England Journal of Medicine, vol.
366;23, p 2198-2206
Zainal Abidin, Bt Izza. 2013. Referat Acute Limb Ischemic. Jakarta. Universitas Krida Wacana